GPBSI

Christmas adalah gabungan dari kata ‘Christ’ dan ‘mass’ yang artinya pesta Kristus. Namun, di zaman sekarang ada banyak pesta yang tidak ada Yesusnya, melainkan hanya Santa Clause saja. Sambil menyambut malam Natal di tahun ini, kiranya tahun ini menjadi pesta yang ada Kristusnya, yaitu pesta firman, pesta yang ada Yesus-nya. Bayi Yesus lahir di tempat yang paling rendah dan hina, tempat makan binatang. Kandangnya penuh degan bau kotoran binatang dan di palungan masih ada sisa makanan binatang, disitulah Yesus lahir. Setelah menyaksikan kelahiran bayi Yesus, orang-orang Majus sujud menyembah kepadanya (Mat 2:11). Kata kerja “menyembah” di ayat ini adalah istilah yang dipakai orang Yunani untuk menggambarkan penyembahan kepada dewa-dewa. Itu berarti mereka telah melakukan penyembahan kepada bayi Yesus. Kalau lihat pembacaan hari ini, bagaimanakah tanggapan orang-orang yang mendengar berita kelahiran kudus yang disampaikan oleh gembala-gembala?

1.    Ada kelahiran kudus yang kita dengar dengan telinga kita.
Ada orang-orang yang mendengar dengan telinga saja. Mereka heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka (Luk 2:18). Mereka adalah orang yang setelah mendengar berita kelahiran kudus, menganggapnya sebagai hal yang mengherankan. Kata ‘heran’ adalah ‘daumajo’ dalam bahasa Ibrani, misalnya, “Memangnya malaikat langsung berkata demikian?”  Peristiwa yang seperti di pembacaan hari ini juga akan terjadi di hari akhir (2Tes 1:10). Memang hal mendengar berita kelahiran kudus lalu terkejut itu tidaklah salah. Tapi masalahnya orang-orang hanya berada di tahap itu saja dan setelah itu lupa. Di Matius 13:44, ketika membajak tanah, muncullah bunyi ‘teng’ karena terkena kepada peti harta karun. Bunyi yang seperti itu belum pernah keluar saat membajak ladang. Tapi meskipun mendengar bunyi yang seperti demikian, mereka hanya mengatakan, “Aneh ya,” dan tidak mencoba untuk menggali lagi tanah tersebut lebih dalam. Mereka hanya menggali dengan asal-asalan lalu melewatkannya dengan begitu saja. Bagi mereka, kelahiran kudus telah menjadi ‘kelahiran kudus’ yang didengar melalui telinga saja lalu berakhir.

Hari Natal adalah hari ketika Allah menampakkan diri-Nya di dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Dari antara semua wahyu Allah, wahyu yang paling sempurna adalah bayi Yesus yang terbaring di dalam palungan. Dengan tanda apa Allah menampakkan kasih-Nya kepada umat manusia? Itu adalah ‘Allah telah mengenakan tubuh manusia lalu datang ke bumi ini dengan menjadi manusia dengan rupa yang memiliki dosa.’ Tetapi oleh karena hal itu, bagi Yesus jadi malah terdapat banyak hal yang bisa disalahpahami. Orang-orang di desanya meragukannya. Mereka tidak mengenal keajaiban dimana Yesus Kristus telah lahir sebagai bayi di bumi ini untuk menebus kita. Yohanes 1:18 mengatakan “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah. Tapi anak tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya.” Kata ‘menyatakan’ berarti ‘menuntun keluar’, jadi artinya tanpa mengenakan tubuh, Allah tidak bisa menyatakannya. Lewat Yesus lahir dengan firman menjelma menjadi manusia, kita bisa menyadari kasih Allah.

2.    Ada kelahiran kudus yang direnungkan di hati.
Setelah mendengar perkataan gembala, Maria tidak berhenti sampai di situ saja. Ia menyimpan itu di hatinya dan merenungkannya (Luk 2:19). Begitupun, kita haruslah menjadi Maria rohani yang mana kita dapat menyimpannya di dalam hati dan merenungkannya. Di ayat tersebut, kata ‘menyimpan’ adalah ‘syntereo’ dalam bentuk belum selesai. Ini berarti ia menyimpannya di hatinya secara terus menerus. Maria menyimpan perkataan yang mengherankan dari gembala-gembala dengan sangat berharga. Hari ini ada banyak orang yang tidak mendengar dan tidak merenungkan di hati berita yang penuh sukacita dan mengherankan dari kelahiran kudus. Berita Kristus ditutupi dengan berita duniawi yang ramai sehingga pada akhirnya hanya menjadi natal yang tidak berbuah. Namun, dengan iman kita harus mendengar bunyi kehidupan,

Kesimpulan:
Natal tahun ini haruslah menjadi natal yang mana kita memuji dan memuliakan Allah seperti halnya gembala-gembala.
1)    Mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai, lalu memberitahukan berita tersebut (Luk 2:16). Begitu mendengar berita kelahiran kudus dari malaikat, mereka langsung keluar untuk mencarinya ke seluruh Betlehem (Luk 2:17b).
2)    Kemudian setelah mereka menyaksikan apa yang terjadi itu sesuai dengan yang diberitakan, mereka kembali sambil memuji dan memuliakan Allah (ayat 20).

Kelahiran kudus memberi kepada kita hadiah yaitu “Kamu tidak akan mati melainkan hidup untuk selama-lamanya. Milikilah harapan yang kekal.” Itu sebabnya bayi Yesus adalah hidup baru dan harapan bagi seluruh umat manusia. Yesus telah datang ke bumi ini untuk memberikan berkat kelancaran dalam segala hal di (Kej 24:1) seperti halnya kepada Abraham. Kiranya melalui firman hari ini saudara bisa percaya kabar sukacita, yaitu berita kesukaan besar dan hidup dengan menyimpannya di dalam hati saudara. Amin.