FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Tanah Janji

Views 81739 Votes 0 2013.02.16 09:44:07

TANAH JANJI

(Kel 3:17, Rom 3:1-2)

 

Di Israel, kebanyakan tempat-tempat di Alkitab telah dibuktikan secara arkeologi atau dipulihkan kembali ke bentuk asli sesuai dengan pewarisan cerita leluhur mereka. Oleh karena itu, orang-orang Israel menentukan sebuah tempat sebagai memorial.

 

1.    Ajaran yang diberikan Yad-vat-Shem.


Yad-vat-Shem adalah museum memorial bahwa 6 juta orang dibantai oleh Hitler. Yad-vat-Shem adalah gabungan dari 2 kata Yad yang artinya tangan atau memorial, dan ‘Shem yang artinya nama (Yes 56:5). Israel mengajarkan kepada seluruh rakyat sejarah mereka supaya tidak mengulangi kembali masa lalu yang malang. Hasilnya mereka memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. Namun, kita harus berpikir tentang penyebab yang sebenarnya dari ‘6 juta orang Yahudi yang dibantai.’ Setelah Pilatus menyiksa Yesus, ia tidak dapat menemukan kesalahan apapun dari-Nya (Mat 27:24). Maka Pilatus berkata kepada rakyat,Itu urusan kamu sendiri, kalianlah yang menanggung darah orang ini. Waktu itu seluruh rakyat menjawab di ayat 25, “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!”  Pada akhirnya Yesus memikul beban dosa umat manusia dan membayar upah dosa di atas kayu salib. Dan sesuai dengan apa yang mereka katakan, 6 juta orang telah dibantai. Perkataan adalah buah bibir seseorang (Mat 12:34). Di ayat 36 dikatakan bahwa  perkataan yang tidak ada manfaat apa pun akan dihakimi sesuai dengan apa yang kita katakan (Bil 14:11, 23, 27-28). Mengapa umat Israel berkata “Biarlah upah darah yang telah membunuh Yesus ditanggung kepada kami dan keturunan-keturunan kami?” Itu disebabkan karena sudut pandang tentang Mesias itu salah. Mesias yang mereka nantikan dan Mesias yang telah dinubuatkan di PL itu berbeda. Maka, Yad-vat-Shem adalah memorial tentang ketidakpercayaan karena umat Israel tidak mengenal dan tidak percaya Yesus yang telah datang di tanah kepunyaan-Nya.

 

2.    Penampilan orang-orang Yahudi yang menghafalkan Alkitab dan berdoa di tembok ratapan.


Bait suci Yerusalem telah dihancurkan oleh jendral Titus dari Roma di sekitar tahun 70 Masehi.  Sejak itu, bait suci ditaklukkan oleh Palestina dan sekarang hanya tersisa bagian tembok barat saja. Inilah tembok ratapan. Dinamakan demikian karena kelihatan seperti air mata yang mengalir karena dibasahi oleh embun yang turun sepanjang malam. Di pagi hari, orang-orang Yahudi berdoa disana dan mereka harus memakai ‘kipa’ semacam topi putih yang berarti ‘menutupi kepala dirinya dihadapan Allah. Di depan tembok ratapan, orang-orang Yahudi membaca Alkitab PL yang tidak ada vokal. Mereka menghafalkan dan berdoa. Penampilan yang demikian juga dapat kita lihat di kuburan Daud dan di bukit pengorbanan Gibeon yaitu tempat dimana Salomo memberikan seribu ekor korban persembahan. Karenanya, anak-anak berumur 12 tahun sudah bisa menghafal Pentatuk, dan di seluruh dunia, bangsa yang memiliki otak yang encer dan menerima banyak gelar Nobel adalah orang-orang Yahudi. Ini tentunya berhubungan dengan kebiasaan mereka menghafal Alkitab. Hari ini kitapun, ketika kita membaca Alkitab dan belajar dengan rajin firman sejarah penebusan, maka  Allah akan memberkati kita.


Tetapi, meskipun orang Yahudi menghafal Kitab, mereka tidak menyadari kehendak-Nya dan akhirnya mereka menyalibkan Yesus (Kis 13:27). Israel tidak mengenal Yesus yang telah datang sebagai Anak Manusia dan perkataan nabi-nabi. Mereka menolak Yesus yang telah datang kepada umat-Nya di tanah kepunyaan-Nya, itu karena mereka terikat oleh huruf Alkitab (Mzm 69:22). Orang-orang Yahudi memberi salam ‘syalom’ yaitu mereka mengharapkan damai. Tapi mereka telah menolak raja Damai yang telah datang di tanah kepunyaan-Nya. Kenyataannya, mereka tidak ada damai dan selalu hidup di bawah ancaman Palestina dan perang. Di Lukas 19:42 dikatakan bahwa Yesus bernubuat bahwa kota Yerusalem akan dihancurkan karena “tidak mengerti apa yang perlu damai sejahtera.” Juga di ayat 44 dikatakan bahwa “karena mereka tidak mengerti saat bilamana Allah melawat/memperhatikan/berkunjung mereka.” Bagi umat Israel sudah ada kesempatan untuk menerima pengampunan dosa melalui Yohanes pembaptis, tapi mereka telah menolaknya. Setelah itu, Yesus juga berseru pesan yang sama, “bertobatlah dan percayalah Injil” (Mar 1:15).

 


Kesimpulan:

Orang-orang Yahudi memiliki kesadaran yang kuat bahwa mereka saja umat pilihan dan bangsa lain adalah kafir. Tapi kalau lihat Alkitab, itu adalah pemikiran umat pilihan yang salah. Dengan jelas, Israel adalah bangsa yang terpilih. Kenyataan ini dapat menjadi hak istimewa bagi mereka dan oleh karena itu tentunya mereka ‘lebih baik’ dibandingkan bangsa-bangsa lain. Tapi tidak boleh berhenti disitu saja. Itulah kekeliruan orang-orang Yahudi. Mereka tidak sadar mengapa Allah memilih mereka. Kalau begitu, mengapa Allah memilih mereka? Pertama adalah karena fakta bahwa mereka telah menjadi bangsa yang dipercayakan firman Allah (Rom 3:1-2). Jika iman telah diwariskan dari Adam, Set, Nuh, Abraham, Ishak dan lewat 12 suku Yakub, maka ada tujuan akhir yaitu penyelamatan umat manusia.


Hari ini, kita sedang menyadari firman silsilah yang disampaikan lewat seri sejarah penebusan. Dapat dikatakan bahwa kita pun adalah orang-orang yang berdiri di tempat dimana kita juga telah dipercayakan firman. Jika begitu, sikap seperti apa yang harus kita miliki? Kita tidak boleh melupakan bahwa permulaan iman agama Kristen dimulai dari ‘rencana yang berdaulat dari Allah’. Allah telah  mencari dan mendekati kita sambil memakai kata  ‘predestinasi, pemeliharaan, kasih-karunia’. Jejak kaki demikian yang Allah telah bekerja itu telah terkandung didalam silsilah. Maka kita harus bisa melihat orang-orang dengan mata kasih karunia dan dengan kekuatan wawasan yang baru. Pergerakan penginjilan yang telah dijalankan dengan berpusat pada Amerika, sekarang sedang disebarluaskan kembali dengan berpusatkan pada Korea. Dan di tengah-tengah, firman sejarah penebusan sedang menimbulkan gelombang yang membara dengan tenang, tanpa memperdengarkan suara ke seluruh dunia (Yos 6:10). Percayalah bahwa Allah menjadikan gereja-gereja firman di seluruh dunia sebagai ‘basis/pos terdepan’ dan sedang menimbulkan pergerakan firman.


Hari ini apakah kita yang menerima firman, telah menyadari tujuan pemanggilan kita dari Allah? Kita tidak boleh melupakan bahwa panggilan terhadap kita sepenuhnya kedaulatan Allah dan kasih karunia. Jadi bagi kita tidak ada hal yang dapat membanggakan tentang fakta bahwa ‘Allah telah memanggil kita, melainkan kita hanya dapat membanggakan Injil dan firman sejarah penebusan (Rom 10:14). Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
63 Hari Kemenangan, Hari Masuknya Raja dari Antara Raja ke Yerusalem Mar 30, 2013 75836
62 Berkat yang Tampak Di Dalam Sejarah Penebusan Mar 21, 2013 75658
61 Bait Suci Terakhir Dalam Penyelenggaraan Penebusan Allah (Nubuat dari Perbuatan Simbolik Yehezkiel) Mar 14, 2013 92515
60 Nuh Sebagai Bapa Iman Mar 05, 2013 86307
59 Bait Suci Terakhir yang Akan Didirikan Dalam Penyelenggaraan penebusan Mar 02, 2013 79851
58 Firman Allah Semakin Bertumbuh, Berkembang, dan Tersebar Feb 19, 2013 79495
» Tanah Janji Feb 16, 2013 81739
56 Mengapa Kita Harus Bernyanyi Pujian? Feb 09, 2013 90207
55 Simeon yang Menunggu Kedatangan Mesias Dengan Penuh Pengharapan Feb 01, 2013 97454
54 Apakah yang Telah Kau Perbuat? Jan 22, 2013 80090
53 Perjanjian Allah yang Berdaulat dan Tidak Berubah Sampai Seribu Angkatan Jan 19, 2013 86868
52 Kamu adalah Terang Dunia Jan 19, 2013 85577
51 Tanggapan dari Orang-Orang yang Mendengar Kabar Natal Jan 01, 2013 80170
50 Dengan Mengikuti Tuntunan Bintang Jan 01, 2013 79788
49 Syukur dari Pekerja-Pekerja yang Dipanggil di Tahun 2012 yang Sudah Mulai Larut Jan 01, 2013 80128
48 Alkitab, Firman Penyelamatan Allah Dec 27, 2012 79228
47 Lokasi Taman Eden yang Dikatakan di Alkitab Dec 10, 2012 87354
46 Mengapa Hanya 1 Orang Saja yang Kembali Dec 10, 2012 86479
45 Syukur di dalam Situasi yang Terburuk Dec 10, 2012 87492
44 Berkat Membuka Tutup Bahtera dalam Tahun ke-601 Bulan Pertama Bulan itu Dec 10, 2012 79104
XE Login