BULETIN
Khotbah minggu
[NEWS] Wisuda Ke-3 Berit Theological Seminary and Graduate School
Views 71760 Votes 0 2015.07.06 16:15:47
[dari kiri ke kanan atas] Dr. Kim, Dr. Hong, Dr. Yoo, Dr. Philip Lee, Dr. Lee Jae Hyun, Dr. Youn beserta para wisudawan
“Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan”. Ini merupakan salah satu ayat pembacaan dalam khotbah yang disampaikan dalam acara Wisuda Ke-3 Berit Theological Seminary and Graduate School yang diadakan pada Minggu, 28 Juni 2015 di Gereja Presbiterian Bukit Sion Indonesia (GPBSI). Lewat ayat tersebut, kita bisa mengetahui bahwa perjanjian yang Allah buat dan berikan kepada bapa-bapa leluhur ditujukan bukan hanya untuk satu angkatan generasi di saat perjanjian itu dibuat, tetapi juga diteruskan hingga seribu angkatan, yang artinya juga ditujukan untuk generasi kita hari ini.
Acara wisuda ini merupakan wisuda ke-3 dari Berit Theological Seminary and Graduate School. Acara ini diselenggarakan di Indonesia dengan jumlah 9 orang wisudawan yang terdiri dari program Bachelor of Biblical Studies, Master of Biblical Studies, Master of Divinity, hingga Doctor of Ministry. Sebelum prosesi wisuda dilaksanakan, acara diawali dengan ibadah yang dibuka dengan puji-pujian yang dibawakan oleh tim pujian Mikael. Pujian dari koor Hodia dan Maria juga dibawakan sebelum khotbah.
Khotbah dalam ibadah ini disampaikan oleh Dr. Yoo Jong Hoon, Ed.D yang merupakan wakil ketua the General Assembly of Presbyterian Churches in Korea (periode 2008-2014). Beliau menyampaikan khotbah yang berjudul “Pelayan-pelayan yang Meneruskan Perjanjian” dengan pembacaan ayat dari Mazmur 105:8-11. Poin utama dari khotbah ini adalah bahwa untuk menanggung tugas perjanjian kita bisa belajar lewat tiga bapa leluhur yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Sebagai pelayan-pelayan perjanjian haruslah kita menjadi menjadi pelayan yang memegang perjanjian sampai akhir seperti Abraham, taat sampai akhir bahkan disaat krisis seperti Ishak, dan setia dalam menyelesaikan tugas seperti Yakub.
Acara dilanjutkan dengan upacara penyerahan ijazah dan gelar. Sebagai pemberi ijazah adalah Dr. Philip Lee, Ph.D yang merupakan Rektor Berit Theological Seminary and Graduate School, sedangkan sebagai pemberi medali gelar adalah Dr. Lee Jae Hyun, Th.D yang merupakan ketua The World Missionary Conference. Satu per satu para wisudawan maju untuk menerima ijazah dan medali gelar. Mulai dari program Bachelor of Biblical Studies (1 orang, Hendrawati Sastra Widjaja), program Master of Biblical Studies (1 orang, Enny Carolina Turnip), program Master of Divinity (6 orang, Allen Danielli Widjaja, Andre Gustam, Junita Shanty Mariani, Lie Chen, Myre Aini Gustam, Rusdy Fu), serta program Doctor of Ministry (1 orang, Yudie B.M. Lengkong) dengan judul disertasi The Redemptive Administration Revealed in Matthew Chapter One Jesus Christ’s Genealogy.
Sesuai dengan arti dari ‘berit’ dalam bahasa Ibrani yaitu ‘perjanjian’, setelah wisuda ini diharapkan para wisudawan dapat menjadi pelayan-pelayan yang melakukan pekerjaan Tuhan dengan memegang perjanjian, taat dan setia sampai akhir sehingga pada akhirnya dapat menggenapkan perjanjian yang terus diwariskan hingga generasi kita hari ini (Mzm 105:8). Pesan ini pun juga ditujukan bagi kita umat kudus di akhir zaman. Dengan berpegang pada firman Tuhan yang tidak berubah, kita juga harus menjadi penggenap-penggenap perjanjian hingga akhir dengan memiliki iman akan perjanjian, ketaatan dan kesetiaan sampai akhir. Amin.