FIRMAN
Khotbah minggu
SIAPAKAH RASUL YANG SEJATI
(Kis
1:18-26)
Dari antara 12 murid,
Yudas Iskariot mengkhianati Yesus dan menyerahkan Yesus untuk 30 keping perak.
Lalu Yudas Iskariot tidak bisa menahan rasa bersalahnya dan akhirnya bunuh diri
(Kis 1:17-18). Dan setelah itu, karena tinggal 11 orang, maka perlu dipilih 1
orang lagi untuk mengisi posisi rasul. Waktu itu yang direkomendasikan adalah
Yustus dan Matias. Lalu lewat undian, terpilihlah Matias (Kis 1:24-26). Setelah
Yesus berpulang, babak baru dari sejarah penebusan akan terbentangkan. Dulu
Yesus berkata, “Jika Aku pergi kepada Bapa, maka kalian akan melakukan
pekerjaan yang lebih besar daripada pekerjaan yang Kulakukan (Yoh 14:12).”
Pekerjaan ini menunjuk pada pekerjaan penyampaian injil dalam cakupan/wilayah
yang lebih luas, waktu yang lebih lama dan kepada lebih banyak orang. Untuk
pekerjaan tersebut, Matias masuk ke dalam barisan yang mengerjakan pekerjaan
yang telah disisakan Yesus. Jadi betapa mulianya Matias. Sebaliknya, Yustus
menjadi orang yang kalah dalam undian. Akan tetapi di mata Tuhan, siapakah yang
menjadi rasul yang sejati?
I.
Matias adalah orang yang terpilih.
Matius pastilah
merupakan orang yang memiliki kemampuan yang unggul serta berpengaruh dalam hal
iman ataupun kepribadian. Ia terpilih lewat undian, berarti ia menjadi salah
satu dari 12 rasul yang menjadi pemimpin di masa awal agama Kristen. Matias
merupakan salah satu murid yang memiliki pengalaman ‘hidup semasa’ dengan Yesus
(Kis 1:22) dan akhirnya dipercayakan tugas untuk menyaksikan peristiwa
Yesus ditinggikan di salib, kebangkitan dan naik ke sorga. Nama Matias berarti
hadiah dari Tuhan, karunia dari Allah, atau pemberian dari Allah. Namun, fakta
yang mengejutkan adalah nama Matias tidak muncul lagi di bagian mana pun
setelah Kisah pasal 2. Namanya hilang lenyap dari sejarah. Sambil kita hidup
sampai hari ini, kita telah menerima jabatan tugas dari Allah seperti pendeta,
penatua dan petugas di komisi masing-masing. Kalau begitu apakah kita sudah
bekerja sesuai dengan jabatan yang dipercayakan kepada kita? Atau apakah kita
hanya memiliki nama saja tapi tidak ada isi atau pengabdiannya? Tuhan tidak mau
kita mengundurkan diri dari pekerjaan iman kita (Ibr 10:38). Matias, hanya
namanya saja yang terdaftar sebagai murid, namun ia tidak pernah mengerjakan
pekerjaan sebagai murid.
Kalau begitu apa sejarah
penebusan yang tampak dari gugurnya Matias ini? Kalau dilihat dari sudut
pandang penyelamatan, Yudas Iskariotlah yang gugur. Kalau lihat dari sudut
pandang iman, Matias gugur dan Rasul Paulus masuk ke dalam 12 murid
menggantikan Yudas Iskariot. Jadi rasul Pauluslah yang mengerjakan pekerjaan
jabatan rasul dan ia didirikan di posisi kemuliaan di sorga. Kalau lihat Wahyu
21:14, di sorga, 12 batu dasar didirikan dan itu menjadi tahkta kemuliaan dari
12 suku. Dari antara nama rasul-rasul, nama Matias dilewatkan dan nama rasul
Pauluslah yang dicatat.
Jika hendak masuk ke
dalam 12 murid, syaratnya adalah Yesuslah yang harus secara langsung memanggil
barulah seseorang bisa menanggung tugas sebagai rasul. Meskipun Yudas Iskariot
adalah murid yang Yesus panggil secara langsung, ia gugur karena tidak percaya.
Lalu Matias, meskipun Yesus tidak secara langsung memanggilnya, dengan usulan
Petrus ia dipilih lewat undi dan masuk ke dalam rombongan rasul. Namun ia
gugur. Paulus dipanggil secara langsung oleh Yesus di jalan menuju ke Damsyik,
ia diangkat sebagai rasul dan menjadi batu mutiara dasar sorga. Sampai hari
ini, apakah kehidupan iman kita seperti Yudas Iskariot? Ataukah seperti Matias?
Saya harap kita semua menjadi Yustus yang telah berjerih payah untuk injil
Allah sampai akhir.
II.
Yustus adalah orang yang tidak terpilih.
1.
Yustus nyaris terpilih sebagai rasul tapi tidak terpilih.
Nama aslinya adalah
Yusuf. Sebutannya adalah Barsabas, yaitu gabungan dari kata ‘ba’ dan
‘sabas.’ ‘Ba’ artinya anak lelaki, ‘sabas' artinya hari sabat, sehingga namanya
berarti anak lelaki sabat. Mungkin ia orang Yahudi yang lahir di hari sabat.
Dan sebutan lainnya adalah Yustus yang berarti orang yang benar atau jujur.
Yustus ini, ketika ia tidak terpilih sebagai rasul dalam undian, dibandingkan
yang lain pastilah ia yang paling putus asa. Tapi bagaimana ia hidup setelah
itu? Yustus bekerja dengan rajin untuk kehendak Allah dan kalau lihat Alkitab,
setelah Kisah pasal 2 pun, pencatatan tentang Yustus muncul sebanyak 2 kali. Di
Kisah 18:7-11, selama 1 thn 6 bulan, Yustus menyembunyikan Paulus di rumahnya
dan membuat gereja Korintus berkembang. Dikatakan bahwa rumahnya berdampingan
dengan rumah ibadat, jelas bahwa ia orang Yahudi. Yustus adalah orang Yahudi
yang setia pada hukum taurat, namun ia berpindah agama dan menjadi percaya
Yesus. Dengan menunjuk padanya, dikatakan “Titius Yustus yang beribadah kepada
Allah.” Dirumahnya, dengan berani ia menyambut Paulus yang saat itu menjadi
sasaran penganiayaan, lalu ia memberikan dukungan dan bantuan kepadanya. Yustus
sebenarnya bisa saja melepaskan imannya dengan berdalih kalau ia tidak terpilih
dalam undian. Tapi Yustus membuang semua dalihnya dan tetap teguh dalam
pekerjaan Allah. Meskipun Yustus adalah orang yang tidak menjadi rasul, imannya
tidak gugur dan ia menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.
2.
Yustus bersama dengan rasul Paulus yang terkurung di penjara (Kol
4:10-11).
Yustus telah mengalami
penderitaan yang tak terucapkan di dalam penjara bersama dengan Paulus. Ia
menjadi orang yang bekerja bersama dengan Paulus untuk kerajaan Allah dan ia
menjadi penghiburan bagi Paulus. Lalu di manakah Matias? Hari ini, saya harap
kita pun menjadi Yustus-Yustus rohaniah. Meskipun dari antara kita ada yang
tidak menerima jabatan yang menonjol dan juga tidak dipandang orang atau bahkan
tidak dikenalpun, percayalah, “Akulah Yustus rohaniah.” Yustus, meskipun tidak
dipilih, ia setia sampai akhir di posisi yang tidak kelihatan. Kiranya
Tuhan Yesus memberkati agar saudara sekalian mengerjakan pekerjaan Allah sampai
akhir dengan iman (Kis 1:24b-25).
Kesimpulan:
Siapakah
rasul yang sejati? Tidak ada hal yang dikerjakan Matias demi gereja, demi
kerajaan Allah. Tapi Yustus, meskipun ia kalah dalam undian, ia berperan
sebagai tokoh yang bagaikan tiang di gereja mula-mula. Matias setelah dipilih
sebagai rasul, imannya sedikit demi sedikit mundur. Sebaliknya Yustus setelah
tidak terpilih, imannya sedikit demi sedikit naik. Di Filipi 2:16 dikatakan
bahwa kita haruslah dapat bermegah (English: rejoice/sukacita) pada hari
Kristus. Di antara Matias dan Yustus, siapakah yang akan bersukacita, bermegah
dan bangga di hari kedatangan Kristus? Siapakah rasul Yesus Kristus yang
sejati? Kiranya Tuhan memberkati agar kita semua yang mendengar firman hari ini
diberkati menjadi rasul-rasul yang sejati dari Yesus Kristus. Amin.