FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

GEREJA YANG FIRMANNYA  TERSEBAR LUAS SEHINGGA TINGGAL HIDUP SAMPAI AKHIR

(Kis 12:24-13:3)

 

Firman Tuhan itu hidup dan berlari menuju kehendak dan tujuannya (Mzm 147:15, 148:8). Penyebab utama dari perkembangan gereja mula-mula juga adalah jemaat gereja mula-mula percaya firman Allah dan menyimpannya di dalam hati mereka. Dan hasilnya, di segala aspek bisa penuh dengan syukur, sukacita dan kegembiraan, sehingga firman makin tersebar dan makin berkuasa, bertambah banyak setiap hari (Kis 6:7, 12:24, 2:41, 2:47, 5:14, 5:28, 6:1, 9:31, 16:5). Ketika gereja hidup dan bergerak, iblis yang jahat akan mundur. Ketika gereja hidup dan bergerak, jemaat-jemaat akan mengasihi firman, berdoa tanpa henti dan akan menghabiskan waktu untuk penginjilan yang menghidupkan banyak jiwa. Gereja yang memiliki kuasa dan kekuatan firman pastilah akan berkembang dan bisa menjalani kehidupan yang hidup berjalan bersama dengan Tuhan sampai akhir.

Gereja Antiokhia di pembacaan hari ini adalah gereja pertama yang mengutus misionaris di dalam sejarah agama Kristen. Gereja Antiokhia adalah gereja berkat, yang akan terus tinggal tersisa di antara kita sebagai pusat dari misi dunia sampai selama-lamanya. Gereka Antiokhia adalah gereja yang mana pemeliharaan besar dari Allah tampak bagi misi dunia. Oleh karena itu, gereja ini telah berperan menanggung tugas sebagai markas injil yang strategis. Antiokhia adalah kota  terbesar nomor 3 setelah Roma dan Alexandria di kerajaan Roma di zaman itu.  Kota tersebut adalah pusat perdagangan, pertemuan antara Timur dan Barat serta kota internasional yang mana ada orang Roma, orang Yahudi dan orang Yunani. Saat itu, gereja-gereja menerima penganiayaan baik gereja di Yerusalem, Yehuda dan Samaria. Waktu itu, banyak orang-orang kudus yang mengungsi ke kota Antiokhia. Dan melalui penginjilan dari orang-orang tersebut, gereja besar didirikan di kota kafir ini. Jadi, gereja Antiokhia adalah gereja yang akan tetap tinggal tersisa untuk selama-lamanya, bukan hanya di dalam sejarah gereja, melainkan juga sampai ke dalam kitab buku kehidupan Tuhan.

 

I.      Gereja yang akan tinggal hidup adalah gereja yang memiliki pemimpin yang hidup.

Gereja Antiokhia dapat dikatakan sebagai gereja yang hidup karena terdapat pemimpin-pemimpin yang memiliki iman yang besar dan tidak takut kepada maut. Mereka menyelesaikan tugas dengan ketulusan dan kejujuran. Di sana ada pemimpin-pemimpin yang hidup yaitu Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Tentang Menahem, ia yang bertumbuh bersama Herodes berasal dari kaum bangsawan (Kis 13:1). Barnabas adalah orang Siprus, ia adalah orang yang diutus dari Yerusalem ke Antiokhia (Kis 4:36). Siprus adalah pulau yang terletak di arah timur laut Mediterania. Rasul Paulus dikhususkan bersama dengan Barnabas. Lalu, untuk pertama kalinya, mereka diutus oleh Roh Kudus ke Siprus (Kis 13:4). Barnabas adalah orang baik, orang yang penuh dengan Roh Kudus dan iman (Kis 11:24). Karena itulah sejumlah orang akan dibawa kepada Tuhan dan menjadi bertambah banyak. Mengenai Simeon, ketika Yesus mendaki bukit Golgota, orang yang memikul salib menggantikan Yesus adalah “seorang dari Kirene”, yaitu ayah dari Rufus (Mat 27:32, Mar 15:21). Demikian juga seisi keluarga Simon orang Kirene menjadi murid setia Yesus dan Rufus menjadi orang yang memiliki iman yang diakui oleh Paulus. Paulus memanggil ibunda Rufus sebagai ‘ibuku’. Karena wanita tersebut hidup, berkarakter, kepribadian, dan perbuatan seluruhnya bersih dan teratur, makanya Paulus memanggil dia ibunya (Rom 16:13). Lukius, orang Kirene, juga  misionaris  terkenal, yang datang dari bagian Utara Afrika, sama seperti Simeon. Kata ‘Kirene’ muncul di Kis 2:10 dan Kisah 6:9. Kirene artinya ‘tembok’. Didalam iman, tembok sebagai perbatasan negeri yang bernama pembatas warna kulit, gagasan, ideologi harus diruntuhkan. Dan di gereja Anthiokia, ada rasul Paulus yang sangat terkenal. Jadi, hal firman Tuhan penuh, Roh kudus dan kasih karunia penuh adalah daya penggerak yang membuat gereja dapat hidup. Maka sebenarnya bukan gerejanya yang hidup, melainkan gembala dan petugas-petugas, dan majelis-majelisnyalah yang harus hidup.

 

II.    Seluruh orang-orang kudus harus bersatu dalam ‘hidup’.

Di Gereja Antiokhia, 5 orang pemimpin yang beraneka latar belakang menjadi 1. Barnabas adalah orang Yahudi, orang Lewi, orang yang dihormati. Dia orang yang sangat berkecukupan, orang yang memberikan segala hartanya sebagai  persembahan ke gereja. Simeon, yang disebut Niger, adalah orang Afrika.  Niger adalah Negro dalam bahasa inggris, yang berarti orang kulit hitam. Lukius, orang Kirene, adalah orang yang berasal dari bagian utara Afrika. Lalu Menahem dibesarkan bersama dengan raja wilayah Herodes. Lalu Saulus yang di kemudian hari berubah menjadi Paulus, adalah orang yang memiliki pendidikan yang paling tinggi di zaman itu. Ia adalah orang yang sejak lahir berkewarganegaraan Roma. Ia bertumbuh dengan latar belakang yang sangat bagus. Dulunya, ia adalah orang yang menganiaya orang-orang yang percaya Yesus di Yerusalem. Seperti demikian, 5 orang ini mempunyai status dan latar belakang yang berbeda. Namun, pemimpin-pemimpin di gereja Antiokhia ini telah mengatasi semua perbedaan demikian dan menjadi satu kehendak dan pikiran. Mereka adalah orang-orang beriman yang telah menjadi satu dengan firman secara rohani. Kalau begitu, dimulai darimanakah kesatuan dalam hidup seperti demikian? Karena mereka telah mengalami kasih khusus penebusan dari Yesus Kristus. Hal Gereja Antiokhia menjadi satu adalah mereka telah menjadi ciptaan-ciptaan baru di dalam Kristus (2Kor 5:17, Yoh 17:11). Kalau begitu, bagaimana caranya supaya kita menjadi satu? Itu adalah dengan kesatuan dalam hidup (Ef 4:4-6).

 

Kesimpulan:

Bagi mereka ada doa yang membara dan ibadah yang membara (Kis 13:2). Hal beribadah kepada Tuhan disini berarti melayani Tuhan dengan sukacita. Jadi setiap saat mereka berkumpul dan melayani Tuhan serta beribadah kepada-Nya selalu dengan sukacita dan syukur. Maka kasih karunia dan berkat dari Tuhan akan turun ke dalam kehidupan kita. Hal menjalani kehidupan beriman tetapi tidak berdoa berarti kehidupan itu adalah kehidupan iman yang mati. Semakin menerima Firman, kehidupan doa kita harus lebih mendalam. Jika kita tidak berdoa, maka kita tidak bisa mengalami kekuatan dan kuasa Allah dalam hidup kita. Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar saudara semua menjadi orang-orang yang berdoa sehingga pekerjaan yang mengagumkan dari Allah terjadi kepada setiap saudara. Amin.

 

 

List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login