FIRMAN
Khotbah minggu
HAL TERHEBAT YANG ADA PADA MANUSIA ADALAH SYUKUR
(Kel 34: 21–24)
Hari ini sambil menyambut Hari Raya Syukur Penuaian, kita harus merayakannya dengan mengetahui jelas arti hari raya ini. Ada 3 arti dari Hari Raya Syukur Penuaian ini;
1)
Hari Raya Penuaian Jelai/Gandum. Ini adalah Hari Raya Syukur dan Sukacita yang memberikan buah
pertama dari hasil
penuaian gandum kepada Allah (Kel 34:22, Bil 28:26, Kel 23:16).
2)
Hari Raya 7 Minggu. Setelah melewati Hari Raya Roti Tidak Beragi, kalau
kita hitung 7 harinya sebanyak 7 kali. Buah dapat dituai, maka disebut sebagai Hari Raya 7 Minggu (Ul 16:9).
3)
Hari Raya Pentakosta. Ungkapan Hari Raya Pentakosta ini adalah kata-kata yang dibuat oleh para ahli yang mempelajari agama di zaman pertengahan antara PL dan PB berdasarkan
Imamat 23:15-16. Hari Raya
Pentakosta juga berhubungan dengan 50 hari setelah umat Israel
keluar dari Mesir,
Musa mendaki Gunung Sinai ke 4 kalinya. Hari itu adalah
hari Persekutuan Jemaah (Assembly Day) dan saat itu Allah menyatakan 10 perintah dan Hukum
Taurat untuk pertama kalinya. Pentakosta adalah
“Pentekoste” dalama bahasa Yunani yang berarti 50. Alasannya karena hari itu
jatuhnya pada hari ke-50 setelah Hari Penuaian Jelai. Kata ‘Pentekoste’ di PB pertama kali muncul
di Kisah 2:1. Di Hari Pentakosta
ini Gereja di PB terbentuk melalui turunnya Roh Kudus. Itu sebabnya, Hari Pentakosta adalah hal yang paling
dalam hubungannya dengan Gereja di PB kita ini (Kis 2:1-4).
I. Apa alasan merayakan Hari Raya
Penuaian?
1) Karena itu adalah
perintah Allah.
Melalui rincian Hukum Taurat dari Perintah pertama, Allah
menjelaskan secara detail bagaimana kita harus melayani Allah. Dari antaranya, di Keluaran 23:14-17, terdapat 3 Hari Raya besar yang harus dirayakan.
Perintah Allah tidak dapat dibantah. Jika dibantah bisa menerima celaka, dan
sebaliknya jika mentaatinya akan menerima berkat (Ul 28:1-68). Allah adalah Allah yang lebih menyukai kita mendengarkan (mentaati) daripada korban sembelihan (1Sam 15:22-23). Allah telah menaruh
didepan kita jalan maut serta jalan hidup kekal (Ul 30:19-20). Maka meskipun
perintah Allah itu cocok ataupun tidak cocok dengan pikiran kita, kita haruslah
tetap menjaganya. 2) Karena berkat yang diberikan kepada manusia itu sangatlah
besar.
Hari Raya Penuaian adalah hari raya dimana jemaat
kudus yang diberkati, memberikan syukur atas kasih karunia tersebut. Manusia yang tidak
tahu bersyukur itu bagaikan/sama dengan binatang (Mzm 49:21). Pengakuan syukur adalah
pujian dan doa, perbuatan syukur adalah ibadah. Kehidupan syukur itulah kehidupan dari orang yang diselamatkan (Mzm 50:23). Didalam syukur terdapat sukacita, pujian, dan juga terdapat
berkat.
Warisan yang hebat bagi manusia adalah iman yang bersyukur karena hanya
orang yang bersyukur sajalah yang dapat mengenal Allah yang Agung dan hebat. Hari ini adalah hari yang bersyukur atas hasil atau
panen. Buah adalah nilai, serta panen adalah sukacita. Melalui tanaman, kehidupan jasmani kita bertumbuh dan
dilestarikan.
Dan melalui benih Firman, Roh Jiwa kita menerima sukacita dan berkat. II.
Bagaimana cara merayakan
Hari Raya Penuaian ini?
Kita haruslah memberikan persembahan sukarela dengan
menghabiskan kekuatan sesuai dengan berkat yang diterima (Ul 16:9-16). Firman ini menunjukkan bahwa kita harus bersyukur
kepada Allah dengan hati yang membara yang keluar dari lubuk hati kita yang
terdalam sambil mengingat segala berkat yang telah kita terima. Kita harus bersyukur atas masa lalu karena kita telah menerima pengampunan dosa dengan darah berharga kayu salib Yesus Kristus. Kita harus
bersyukur atas masa sekarang karena kita sedang
menjalani kehidupan yang memberikan buah pertama kepada Allah didalam kepenuhan
Roh Kudus setiap harinya. Serta kita
harus bersyukur atas masa depan, karena bagi kita ada sukacita
yang memandang bahwa dikemudian hari, kita akan
disimpan didalam gudang sorga sebagai gandum-gandum dan menikmati berkat hidup kekal. Bukan hanya
materi saja, tetapi kesehatan, pengetahuan, keterampilan juga adalah harta. Jadi kita harus
bersyukur sambil merenungkan betapa banyaknya berkat yang diberikan kepada Roh
Jiwa kita, serta kasih karunia yang diberikan untuk tubuh jasmani kita. Agama Kristen kita ini bukan semata-mata agama yang menerima, melainkan agama yang memberi (Rom 11:36, 1Kor 3:23). Kita haruslah
menjadi orang yang mengingat kasih karunia yang kita terima dari Allah, serta
memberikan syukur kepada Allah (Ul 16:10, 16b). Ketika kita hidup dengan mengetahui
bahwa tiap-tiap hari sebagai hari akhir, maka hawa nafsu dari kita akan hilang
(Ams 27:1, Mzm 49:18, Pkh 5:14). Bagi orang yang berkekurangan, berdoalah
dengan keadaan apa adanya kepada Allah. Karena jika persembahan yang kita
berikan itu dipersembahkan dengan hati yang tidak rela, maka itu menjadi dosa
yang dahsyat (Yes 1:14, 2Kor 9:7). III. Apa berkat yang
diberikan kepada orang yang menjaga Hari Raya Penuaian?
1)
Allah bersukacita dan berkenan kepada orang tersebut (Mzm 50:23). Mempersembahkan korban dengan hati syukur sebagai
korban persembahan, akan membawa kita berkat yang melihat keselamatan Allah. Serta menerima keselamatan di hari kesengsaraan, dan
juga menerima berkat yang dapat memuliakan Allah.
2)
Dia akan menerima kasih Allah (2Kor 9:7b, Ams
3:9-10, 2Kor 9:8, Kel 34:24).
Jika tidak ada syukur, maka manusia bisa berbuat dosa, berhawa nafsu, mengeluh, serta berdosa yang mengabaikan orang lain. Orang yang bersyukur adalah orang-orang yang mencari dan mengasihi Allah. Orang yang bersyukur adalah orang-orang yang mengabdikan dirinya untuk bekerja dan melayani
Gereja tubuh Tuhan. Kehidupan syukur adalah kehidupan yang hidup berjalan bersama
dengan Tuhan.
Tempat dimana terdapat iman syukur, disana juga terdapat iman ketaatan. Tempat dimana terdapat iman syukur, disana juga terdapat iman penciptaan, iman
keselamatan, iman mujizat. Kesimpulan: Di Imamat 23:16,
muncul Hari Raya 7 Minggu, dan disitu tampak ragi yang dipakai
pada hari raya tersebut.
Ragi disini dipakai dalam arti yang positif. Hal memanggang roti dengan memasukkan
ragi di Hari Raya 7 Minggu memperlihatkan bahwa ragi itu akan tersebar luas
dalam sekejap mata, yaitu menyiratkan bahwa melalui turunnya Roh Kudus di hari
Pentakosta, injil disebar luaskan dalam sekejap (Kis 1:8). Hari Raya Penuaian di PL ini adalah gambaran dari
Gereja Mula-Mula di zaman penginjilan setelah Pentakosta. Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan Firman. Ketika
menerima Firman, orang-orang menerima Roh Kudus (Kis 10:44). Saya berdoa dan memberkati dalam nama Tuhan
Yesus agar seluruh jemaat Bukit Sion menjadi orang-orang yang bisa memberikan syukur
kepada Tuhan sehingga kasih Allah selalu menyertai didalam hati saudara sampai
kesudahannya disepanjang kehidupan saudara. Amin.