FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Syukur di dalam Situasi yang Terburuk

Views 87990 Votes 0 2012.12.10 09:50:39
Syukur di dalam Situasi yang Terburuk
(Yoh 11:25-44)

Banyak orang mencari kebahagiaan, tetapi kebahagiaan bukanlah hal yang dapat ditemukan karena sebenarnya sudah ada di sekitar kita. Masalahnya, tinggal bagaimana kebahagiaan itu menjadi milik kita, yaitu dengan kita menjalani kehidupan yang bersyukur. Syukur adalah lorong kebahagiaan dan berkat. Tetapi, keluhan dan komplain adalah jalan pintas untuk kehancuran. Alkitab berkata bahwa kehidupan yang telah kehilangan syukur adalah rupa kehidupan orang yang tidak percaya yang telah meninggalkan Allah (Rom 1:21). Kehidupan yang tanpa syukur adalah satu tanda yang penting di akhir zaman (2Tim 3:2). Sebaliknya, kepada orang yang bersyukur setiap harinya, Tuhan mencurahkan berkat mujizat yang besar.

Ciri-ciri khusus dari kehidupan yang paling menonjol dalam kehidupan Yesus di atas bumi adalah Ia telah bersyukur. Dalam doa Tuhan Yesus, syukur adalah inti dari doa Yesus. Misalnya di Yohanes 6, dimana dengan 5 roti dan 2 ikan dapat memberi makan 5000 orang laki-laki atau sekitar 20.000 orang jika dihitung perempuan dan anak-anak kecil (Yoh 6:11). Hasil dari doa syukur, semua orang dapat diberi  makan dan masih tersisa 12 keranjang.
Yesuspun mengucapkan doa syukur di depan kuburan Lazarus. Kuburan adalah situasi terburuk yang hadapi manusia. Tempat kesedihan dan keputus-asaan. Tapi di depan maut, Tuhan Yesus malah mengucapkan doa syukur.  Demikian pula orang yang beriman, di dalam situasi terburuk dan putus asapun, dapat bersyukur di hadapan Allah. Agama Kristen adalah agama dimana kita mengucap syukur dengan menyanyi pujian bahkan sekalipun di depan maut dan kuburan (Yoh 11:41). Sambil menyambut hari Pengucapan Syukur di thn 2012, mari kita merenungkan tentang arti syukur yang Yesus ucapkan.

I.    Syukur adalah hal kita mengakui kasih karunia yang telah diberikan kepada kita di masa lampau
Apa rahasia untuk bisa bersyukur dalam situasi yang terburuk seperti dmikian? Itu adalah dengan mengingat kasih karunia di masa lampau. Dalam doa Yesus di Yohanes 11:41, kata “Engkau telah mendengarkan Aku”, itu berarti Yesus bersyukur tentang hal bahwa dimasa lampau doaNya telah didengarkan. Ketika ia mendengar kabar tentang kematian temanNya, Yesus tetap mengingat akan kasih karunia Allah bahwa di masa lampau doaNya telah didengar, dikabulkan, dan telah ditolong dan dibimbing Allah. Begitupun, syukur sejati dimulai dari pengakuan bahwa “di dalam kehidupan masa lampau kita, Allah telah memberikan kasih karunia.” Tetapi kita seringkali mudah melupakan kasih karunia di masa lampau, lalu menjadi lebih mengeluh dan komplain daripada bersyukur.

Setelah Israel keluar dari Mesir, ketika mereka menjalani kehidupan padang gurun, dosa yang paling sering mereka perbuat adalah dosa mengeluh (1Kor 10:10). Alasan mereka mengeluh karena mereka telah melupakan kasih karunia yang mereka terima di masa lampau, yaitu bagaimana Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, dan mujizat terbelahnya Laut Merah.  Di Bilangan 11:4, umat Israel keluar bersama dengan bangsa-bangsa lain dan ketika tiba di padang gurun, bangsa-bangsa lain yang ikut bersama mereka terlebih dahulu mengeluh karena bayangan yang ada dipikiran mereka tidak tergenapkan. Akibatnya, umat Israel terpengaruh oleh mereka. Hari inpun, orang-orang percaya dan beriman terpengaruh oleh orang-orang yang tidak percaya atau tidak beriman. Mereka mengeluh dan akhirnya kita ikut mengeluh. Tetapi kita harus ingat akan segala kasih karunia yang telah diberikan kepada kita (Mzm 103:2). Disaat kita melupakan ini maka kita tidak bisa menjalani kehidupan yang bersyukur.

II.    Syukur adalah hal kita mengakui kasih karunia yang Tuhan berikan sekarang pada kita
Di Yohanes 11:42 “Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku” adalah dalam bentuk waktu sekarang. Artinya, Yesus mengucapkan syukur di hadapan fakta bahwa sekarang pun Allah sedang mendengarkan doaNya. Ketika kita percaya bahwa saat ini pun Allah hidup dan mengabulkan doa kita, menolong kita, serta memberikan kasih karuniaNya, barulah kita dapat bersyukur. Sewaktu di padang gurun, Allah menurunkan manna seperti hujan. Ketika mencicipi pertama kali, mereka terharu dan dikatakan rasanya seperti kue madu (Kel 16:31). Jadi mereka memberikan syukur dihadapan Allah.  Tetapi ketika mereka mulai terbiasa pada berkat manna ini, lambat laun mereka mulai kehilangan syukur. Dan dengan berjalannya waktu, penilaian mereka terhadap manna menjadi berbeda. Dikatakan rasanya seperti panganan yang digoreng (Bil 11:8). Dan terakhir di Bilangan 21:5 dikatakan makanan ini hambar dan mereka telah muak. Pada akhirnya mereka pun mengeluh. Jadi yang berubah adalah hati mereka. Orang-orang mulai terbiasa pada berkat sehingga mereka tidak memikirkan berkat itu sebagai berkat lagi. Karena itulah, kita harus berdoa agar Tuhan memberikan kita hati yang bersyukur.

III.    Syukur adalah hal kita menantikan kasih karunia yang akan datang yang akan diberikan Tuhan.
Syukur Tuhan Yesus juga mengarah ke masa depan. Kepada Martha, Yesus berkata di Yohanes 11:40, “Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Artinya, jika percaya maka akan melihat masa depan. Tetapi kita seringkali ingin agar Tuhan yang memperlihatkan kepada kita barulah kita dapat percaya. Namun, Alkitab berkata, jika kamu percaya terlebih dahulu, barulah kamu akan melihat. Jika percaya maka di masa depan akan mengalami mujizat. Apakah hasil dari syukur Tuhan di pembacaan hari ini? Ada 2 mujizat yang dilahirkan:
1.    Orang yang mati telah hidup kembali (Yoh 11:44). Lazarus telah mati 4 hari, jenazah sudah membusuk tapi dia dapat hidup kembali. Maka jika kita menjalani kehidupan syukur dihadapan Allah, maka roh jiwa yang telah kering dan mati dari saudara akan hidup kembali.
2.    Kain kafan yang terikat terbuka (Yoh 11:44). Orang yang telah mati diikat erat dengan kain. Tetapi Tuhan membuka kain itu sehingga orang itu dapat pergi. Maka ketika kita bersyukur, akan terjadi mujizat bahwa segala macam kain kafan yang tidak kelihatan yang mengikat kita sepertu kutuk, penyakit, kemiskinan,  kegagalan dan segala kegelapan akan terbuka. Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login