FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

FIRMAN ALLAH SEMAKIN BERTUMBUH, BERKEMBANG DAN TERSEBAR

[Kis 6:6-7; Kol 1:5-6]

 

Didalam surat Paulus kepada gereja Kolose dikatakan bahwa ‘Injil itu berbuah dan berkembang.’ Penampilan dari ‘berbuah dan berkembang’ itu telah tampak sebagai ‘iman yang percaya kepada Yesus’ dan ‘kasih terhadap jemaat kudus’. Paulus, sambil memikirkan tentang proses tersebut, ia menaikkan doa syukur kepada Allah Bapa. Baik itu 2000 tahun yang lalu maupun sekarang, firman ini haruslah terjadi juga di gereja kita. Kalau begitu, apa rahasianya agar injil berbuah dan gereja berkembang?


I.      Saat menyadari firman, itulah titik permulaan dari perkembangan.

Ada sebuah ekspresi yang luar biasa yang tampak di Kisah Para Rasul, yaitu fakta bahwa ‘firman Tuhan makin tersebar.’ Ungkapan demikian memperlihatkan ciri-ciri khusus pergerakan firman dari gereja.


1.     Firman menjadi kepala kita lalu membawa kita dengan inisiatif dan proaktif.

2.     Firmanlah yang secara terus menerus bergiat, mengambil alih dan menguasai. Hasilnya, jika firman masuk ke dalam hati kita dan firman tersebut menyalakan api, maka segala dosa dan kejahatan, serta pikiran-pikiran buruk semuanya akan terbakar.

3.     Firman pasti menjadi sosok yang dibutuhkan, baik dalam pribadi, rumah tangga, dan segala hal.

4.     Jika firman berada di dalam kita dan kita percaya pada firman tersebut, maka firman tersebutlah yang akan membuat kita menjadi sabar dan bertahan dengan teguh sampai akhir (Mat 24:13).

5.     Firman pasti akan mencapai tujuannya dan hasilnya, firman tersebutlah yang akan membawa perkembangan pada gereja.


Kalau begitu, di manakah titik permulaan dari pergerakan firman yang bertumbuh, berkembang, dan tersebar? Dikatakan di Kolose 1:6, “Sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.” Disini, kata mengenal adalah epiginesko dalam bahasa Yunani yang artinya mengerti dengan pasti. Bagi kita masing-masing pun, haruslah ada hari di mana kita benar-benar mengenal dan menyadari kasih karunia. Kalau begitu, seperti apakah hal “mengenal atau menyadari”? Pertama-tama, firman menjadi kita percayai. Meskipun kita mendengar firman, tapi kalau kita menjadi tidak percaya, firman tersebut tidak akan beroleh tempat di hati kita (Yoh 8:37, Ibr 4:2). Kita harus membuka pintu hati dan menerima firman Tuhan dengan sepenuh hati kita, barulah firman itu mulai hidup dan bergerak. Jika kita lihat kisah kemenangan Petrus dengan Herodes di Kisah 12:19, itu bukanlah pertempuran antara Petrus dan Setan, melainkan pertempuran antara Allah dan setan. Hasilnya, meskipun Petrus yang menang, itu adalah kemenangan Allah terhadap penganiayaan dan penekanan.


Di Kisah 18:5 dikatakan “dengan sepenuhnya memberitakan firman” dalam bahasa aslinya adalah sineiketho tho logo. Kata ini menunjuk pada hidup bersama dengan firman, serta keadaan yang akrab dengan firman. Para senior revolusioner iman, semuanya menjadikan firman Tuhan sebagai moto hidup mereka. Apa tujuan akhir dari Alkitab? Tujuannya adalah Alkitab mewahyukan injil keselamatan dari kayu salib Yesus Kristus (Yoh 5:39, Yoh 20:31).


Di kitab Yehezkiel, ketika bertobat, kemuliaan Allah yang tadinya telah pergi meninggalkan karena dosa kemudian berbalik kembali. Bait suci dalam wahyu yang diterima Yehezkiel adalah kota Yerusalem baru yang tertulis di Wahyu 21, 22, dan Yes 65:17dst. Kita sekarang sedang pergi menuju ke langit baru dan bumi baru yang akan dijadikan Allah. Kalau lihat Yehezkiel 40:14, tingginya pintu bait suci Yehezkiel adalah 60 hasta yaitu 32 meter, sangat luar biasa tinggi kan? Di tempat di mana kita akan datangi, ke manapun kita pergi, terang kemuliaan Allah yang 7 kali bercahaya lebih terang daripada cahaya matahari yang sekarang. Bait suci Yehezkiel tersebut pasti akan digenapi. Bait suci tersebut bukanlah bait suci yang dibuat dari kayu. Itu adalah bait suci yang dibuat dari firman Tuhan. Tuhan Allah akan selalu bersama-sama dan menyertai di sana. Jadi jika kita percaya firman, maka firman akan bertumbuh, berkembang, dan tersebar sehingga lewat pribadi, keluarga, tempat kerja, dan bisnis kita, kita dapat memuliakan Allah. Inilah berkat Yehowa Syalom dan Yehowa Syama yang akan turun di tiap-tiap rumah tangga saudara (Hak 6:24, Yeh 48:35).


II.    Ketika firman disampaikan secara terus menerus, maka firman tersebut akan makin bertumbuh, berkembang, dan tersebar dengan kekuatannya.


Jika kita sudah mendengar firman dan menyadarinya, berikutnya kita harus membagikan dan menyampaikannya (Kol 3:16, Kis 5:42, 2Tes 3:1). Bagaimana firman itu dapat berlari? Kolose 1:5 “Itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran yaitu injil” (Kol 1:6).  Pada akhirnya, kita harus membuat firman itu berlari di dalam kita. Saat kita mengenal dan menyadari firman, barulah firman itu berlari di dalam kita. Tetapi, kita tidak boleh berhenti sampai di situ saja, kita harus membuat firman itu berlari di dalam orang lain juga. Dan itu hanya terjadi lewat penginjilan (Rom 10:14). Kalau lihat Kisah Para Rasul, Herodes tidak memuliakan Allah melainkan merampas kemuliaan Allah sehingga mati (Kis 12:23). Setelah Herodes mati, berikutnya di Kisah 12:24 dikatakan “maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.” Setelah itu, sekali lagi Alkitab mengatakan tentang pekerjaan “bertumbuh, berkembang, dan tersebar”. Paulus mulai mengajar firman di ruang kuliah Tiranus. Di sana juga terjadi mukjizat. Waktu itu, beberapa tukang jampi Yahudi mengumpulkan kitab-kitab seharga 50 ribu uang perak lalu membakarnya. 50 ribu uang perak adalah uang yang bisa dikumpulkan jika seseorang bekerja selama 137 tahun (Kis 19:19). Tentang pekerjaan demikian, apa yang Alkitab katakan mengenai hal ini? Di Kisah 19:20, dikatakan “dengan jalan ini, makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa”. Di sini, kata ‘makin tersiarlah’ dalam bahasa aslinya memiliki arti “firman Tuhan memiliki kekuatan”. Namun, kata kekuatan yang muncul di ayat ini bukanlah kata yang sering dipakai duinamis, melainkan kata kratos. Kata kratos ini menunjukkan kekuatan yang hanya dimiliki oleh Allah saja dan tidak bisa dilakukan oleh manusia (Kis 19:13-15).


Pada akhirnya, apa yang diajarkan kepada kita melalui ekspresi “makin tersiarlah firman Tuhan”? Hal ini menyaksikan fakta yang dikatakan di Yohanes 1:1 yaitu “firman itu adalah Allah”. Firman dapat menerima kemuliaan sebagai firman. Hari ini, kita juga, jika kita sungguh-sungguh mengenal dan menyadari firman serta mempercayainya, maka melalui kita, firman akan menerima kemuliaan sebagai firman dan penyempurnaan dari penebusan akan terjadi. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login