FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu
Satu Jiwa yang Lebih Berharga Dari Pada Apa yang Ada di Bawah Kolong Langit
(Mat 16:26, Luk 15:1-10)

Alkitab merupakan sejarah penebusan yang kudus yang mana Allah menciptakan manusia dan melakukan pekerjaan untuk menuntun manusia ke kerajaan sorga yang kekal. Sejarah penyelamatan manusia dari Allah adalah sejarah penebusan. Dan sejarah dunia berperan melengkapi untuk menggenapi sejarah penebusan. Matius 16: 26 di dalam Alkitab BIS disebutkan ”Apa untungnya bagi seseorang kalau seluruh dunia menjadi milknya tetapi ia kehilangan hidupnya, dapatkah hidup itu ditukar dengan sesuatu.” Telah dikatakan bahwa hal yang paling berharga adalah manusia.

I.    Aritmatika Allah adalah  ‘99 dan 1’ memiliki nilai atau harga yang sama.
a)    Jika dibandingkan antara 99 dengan 1 ekor, ada perbedaan angka yaitu perbedaan jumlah: sedikit atau banyak. Seekor domba sangat sedikit jika dilihat dari sudut pandang jumlah. Namun kasih gembala terhadap yang satu itu tidak terikat oleh angka. Kasih Allah yang telah datang ke bumi untuk menyelamatkan manusia tidak berhubungan dengan sedikit atau banyak jumlahnya. Kasih Allah juga tidak dikendalikan oleh besar atau kecilnya kekuatan dari manusia. Hari inipun kita diselamatkan karena kasih Tuhan yang membara terhadap satu ekor domba ini (1Pet 2:25). Tuhan sama sekali tidak menganggap remeh angka satu itu.

b)    Ada perbedaan secara kualitas yaitu perbedaan orang berdosa dan orang benar. Seekor domba yang hilang menggambarkan orang berdosa dan 99 lainnya adalah orang benar (Luk 15:7, 10, 20-24, Mat 9:13). Domba yang tersesat itu tentunya domba yang tidak baik yang mana tidak mengikuti petunjuk gembala (Yes 53:6). Domba yang hilang itu berkeliling mencari kepuasan dan mencari-cari rumput untuk dimakan. Mereka berkeliaran untuk mencari rumput yang bernama kesia-siaan dunia dan juga rumput yang bernama nama baik atau ketamakan. Juga berkeliaran karena hanyut dalam pergaulan dunia, ada juga domba yang pergi mencari-cari gereja disana-sini, sambil mencari kebenaran yang sejati.

c)    Ada perbedaan biaya. Waktu atau jam adalah biaya. Sepertinya firman Yesus ini berlawanan dengan prinsip ekonomi, yaitu apakah ada harga yang layak untuk menginvestasikan waktu yang panjang dimalam hari untuk seekor domba ini? Sang gembala telah menginvesikan banyak waktu karena dombanya yang hilang. Ini mengajarkan bahwa Yesus menaruh satu jiwa jauh lebih tinggi dari pada waktu. Jadi Tuhan kita adalah Tuhan yang begitu menghargai hidup.  Sukacita yang menyelamatkan satu jiwa dari Tuhan itu tidak bisa dibandingkan dengan harga suatu materi.

II.    Angka ‘satu’ adalah permulaan dari seluruhnya serta bersamaan pula manjadi akhir atau penyelesaian.
Dalam perumpamaan Yesus di Lukas 15, perhatian Tuhan terfokus pada angka satu.  Seekor domba yang hilang dari 100 ekor, satu dirham dari 10 dirham dan hati sang ayah yang mencurahkan seluruh hatinya untuk anaknya yang sudah keluar agar pulang kembali. Maka Allah tidak akan pernah menukar satu jiwa meskipun dengan memberikan seluruh yang ada di kolong langit. Seluruh Alkitab mengekspresikan perhatian yang dalam pada manusia dan selalu terfokus pada masalah manusia.
a)    Satu orang adalah permulaan dari seluruhnya. Karena satu tidak ada di dalam kandang, maka 99 ekor menjadi dianggap tidak sah. Hati Tuhan senantiasa pergi kepada seekor domba yang hilang dan selalu ada padanya. Begitupun, jika satu anggota keluarga tidak datang ke gereja sedangkan anak-anaknya yang lain datang, maka hati dari seluruh isi keluarganya harus konsentrasi dan berdoa untuk satu orang yang tidak datang itu. Angka satu dari seluruhnya adalah permulaan, dan satu itu adalah perjalanan, serta hasilnya satu itu menjadi utama dan akhir dan penyelesaian. Kita tidak boleh mengabaikan satu orang meskipun penampilannya memakai baju usang karena ia juga adalah gambar Allah (Mat 18:6).

b)    Haruslah ada satu orang, barulah menjadi akhir dari seluruhnya. Jika satu ditambah pada 99 ekor maka menjadi 100 kan?  Jadi kita harus mencari dan mengambil kembali baru menjadi penyelesaian. Allahpun ketika menciptakan manusia, dimulai dari satu yaitu dari Adam, untuk memperoleh keturunan yang saleh (Mal 2:15 - ilahi). Dalam perumpamaan satu dirham yang hilang, kalau melihat adat istiadat di zaman itu, seorang laki laki memberikan rantai cincin yaitu 10 dirham (mina) kepada istrinya. Jika satu hilang dari antara sepuluh itu berarti sang perempuan telah kehilangan kasih terhadap suaminya dan menjadi pengkhianat ,sama dengan kehilangan hidupnya. Maka satu ini sangat penting, pada satu ini bergantung seluruh hidupnya. Jadi betapa berharganya saudara masing-masing yang adalah pengantin perempuan yang menunggu Tuhan ,yang adalah pengantin laki laki di hari akhir. Haruslah ada satu, baru menjadi selesai, menjadi sempurna. Demikian pula kita pun harus mengambil kembali satu yang hilang, baru penyelesaian seluruhnya tercapai. Jika tidak ada satu, maka 9 pun tidak memiliki nilai keberadaan. Yaitu satu adalah hidup yang membuat 9 menjadi ada (Yoh 6:39).

Kesimpulan:
Perumpamaan ini memberitahukan hati Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia.  Penginjilan adalah hal membuat orang yang telah mati menjadi hidup kembali. jika saudara menginjil sehingga orang itu datang ke gereja, maka setelah tiba disorga, apakah saudara tidak akan menerima mahkota kebenaran dan mahkota emas? kalau kita lihat Ibrani 6: 18, Allah mempunyai kuasa, banyak bakat, tetapi Ia tidak bisa berkata bohong.  Pada akhirnya saya berdoa dalam Tuhan Yesus, saudara mencari satu jiwa yang lebih berharga dari apa yg ada di kolong langit dan mencari satu hidup yang akan menjadi akhir dari seluruhnya/penyelesaian. Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar saudara menjadi orang yang menggenapi kehendak Allah yang akhir dari penyelenggaraan penebusan. Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login