FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Pengemis Buta yang telah Mencari Penerangan pada Hari Sabat

Views 83212 Votes 0 2012.05.20 21:58:28
Pengemis Buta yang telah Mencari Penerangan pada Hari Sabat
Yoh 9:1-7

Peristiwa pada pembacaan ayat ini terjadi ketika Yesus naik ke Yerusalem untuk kelima kalinya, yaitu setelah hari raya Pondok Daun / hari raya Kemah pada tahun 28 Masehi. Waktu itu adik-adik Yesus tidak percaya pada Yesus dan Yesus naik ke Yerusalem dengan diam-diam dan bersaksi tentang diri-Nya. Tetapi karena tidak percaya maka orang-orang hendak melempari Yesus dengan batu dan Yesus pun melarikan diri (Yoh 7:10,19, 8:59). Pada saat itu Dia bertemu dengan seorang pengemis yang buta. Murid-murid bertanya pada Yesus, “Apakah orang itu buta karena dosanya ataukah karena dosa orang tuanya?” Yesus berkata, “Bukan karena dosanya dan bukan karena dosa orang tuanya, tetapi karena ada pekerjaan Alalh yang hendak dinyatakan didalam dirinya, maka dia menjadi buta.” Jadi Yesus mencari pekerjaan Alah bahkan melalui orang buta sekalipun. Jadi kita harus menyadari kehendak Allah bahwa Allah mengutus kita di bumi ini supaya kita mengerjakan pekerjaan Allah.
Dalam penyelenggaraan Sejarah Penebusan, Allah telah mempersiapkan kolam Siloam dan memberikan nama Siloam oleh karena orang buta tersebut. Pada saat dia diutus, dia pergi dengan percaya dan taat pada Firman dan hasilnya matanya menjadi terbuka. Karena peristiwa ini orang-orang Farisi, imam-imam dan ahli taurat menjadi gempar. Dalam peristiwa ini, seperti apakah Yesus itu? Dan pekerjaan apakah yang dilakukan-Nya ketika Dia datang? Yesus melakukan apa yang diperlihatkan Bapa kepada-Nya dan berbicara tentang apa yang disuruh Bapa kepada-Nya (Yoh 5:19).
I.    Perhatian Yesus ada pada orang berdosa daripada dosanya sendiri.
Di Mat 9, Yesus berkata bahwa Ia datang ke bumi ini untuk memanggil orang berdosa. Di Alkitab orang yang telah menerima kutuk / penghakiman itu dikarenakan dari dosa sendiri (Rom 6:23, 3:23, Ayub 4:7). Tetapi Yesus memiliki perhatian kepada orang-orang berdosa daripada dosa itu sendiri. Dia datang untuk menghancurkan dosa (1Yoh 3:5, 8).
1)    Kasus dimana seseorang dikutuk oleh karena dosanya sendiri.  Gehazi hamba Elisa terkena kusta karena hawa nafsu dan menerima sogokan (2Raj 5:20-27). Miryam kakak Musa terkena kusta karena telah mengata-ngatai Musa (Bil 12:10). Raja Azarya terkena kusta karena dia tidak menghancurkan mezbah berhala sehingga membuat umatnya melakukan penyembahan di tempat itu (2Raj 15:1-7). Jika kita mengeluh maka Allah mendengar dan membalas semuanya (Bil 14:26-30, 16:11, Kel 16:7,12). Jika kita membuat orang lain tercobai dengan perkataan bohong, maka kita akan dikutuk (Ul 28:22, Im 26:12). Dan setiap orang yang melakukan upacara Perjamuan Kudus tanpa bertobat, itu menjadi dosa yang menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya (1Kor 11:29-33). Ayub 4:7,....di manakah orang yang jujur dipunahkan?. Tetapi Allah paling mengasihi orang yang menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh.
2)    Oleh karena dosa orang tua, anak-anaknya menerima kutuk (Kel 20:5). Karena dosa Haman, maka 10 anaknya dibunuh (Est 7:10, 9:10). Karena dosa Akhan, maka ribuan orang terbunuh (Yos 7:1-26). Karena Akhan mencuri maka anak-anaknya dibakar. Di Mal 3:7 dikatakan jangan mencuri kepunyaan Allah.
Kalau begitu, karena siapakah orang buta itu dikutuk? Yesus berkata bahwa itu bukan karena dosanya dan juga bukan karena dosa orang tuanya, tetapi karena pekerjaan Allah yang hendak dinyatakan didalam dia. Jadi melalui orang buta dan orang yang berpenyakitpun, Yesus mencari pekerjaan yang dapat dikerjakan-Nya.
II.    Yesus adalah yang bekerja pada siang hari.
Kita tidak selalu sehat siang dan malam. Alkitab mengatakan akan datang malam usia (Mzm 90:10, 144:4, 39:5, 102:11, 109:23, Ayub 8:9). Kalau begitu, malam yang dikatakan Yesus di Yohanes 9 menunjukkan malam seperti apa? Yaitu malam masa. Setiap Yesus bergerak/bekerja itulah siang meskipun waktunya malam hari, karena Yesus adalah siang. Malam disini menunjukkan waktu penderitaan. Jadi Yesus sedang merasakan kayu salib kesengsaraan yang sedang datang menimpa diri-Nya. Dan di dalam waktu yang tergesa-gesa itu, Dia merasakannya ketika Dia harus menyembuhkan orang yang buta itu. Murid-murid Yesus hendak mengabaikan orang buta itu, tetapi Yesus hendak mencari pekerjaan melalui orang buta itu. Maka kitapun ketika bertemu dengan siapapun juga, kita harus mencari pekerjaan Allah melalui mereka. Yesus berkata di Yohanes 5:17, “Bapaku bekerja sampai sekarang maka Akupun bekerja.” Meskipun Yesus dicaci maki, Dia hanya melakukan pekerjaan Bapa saja (Luk 4:43-44). Yesus mengetahui perintah Allah adalah hidup kekal, maka Dia taat dan hanya melakukan perintah Bapa (Yoh 12:50). Kita tidak boleh menjadi orang yang hanya memetik dan makan Firman saja tetapi tidak melakukan pekerjaan gereja dan tidak menginjil (Yoh 9:4). Oleh karena itu kita harus melakukan pekerjaan-Nya yang telah membangkitkan kita sebagai pekerja-Nya, yaitu pekerjaan Dia yang mengutus kita di bumi ini, yaitu menuai roh jiwa.
Telah dikatakan bahwa Yesus sendiri adalah terang hidup yaitu terang dunia (Yoh 1:4-5, Yoh 8:12). Maka ungkapan “percayalah kepada terang itu selama terang itu masih ada” artinya “karena Bapa telah mengutus Aku maka kita harus menopang pekerjaan Bapa dan menggenapinya.”
Kesimpulan:
Yesus adalah yang membasuh kutuk dengan bersih. Ada 3 kata yang menunjuk kutuk:
1)    Tanahnya telah dikutuk (Kej 3:14, 27, manusia yang telah berbuat dosa kembali menjadi debu tanah).
2)    Ludah berarti kutuk. Apakah ada orang yang memberkati sambil meludahi orang tersebut? Yesus memikul kayu salib sambil menerima ludah kutuk (Mat 27:30). Demikian juga Yesus menerima 2 kutuk sekaligus yaitu debu tanah yang dikutuk dan ludah yang dikutuk. Tetapi ada kehendak yang ajaib dari Allah dan pada akhirnya ludah dan debu tanah pergi ke Siloam.
3)    Di zaman masyarakat Yehuda, orang buta dianggap kutuk. Tetapi Yesus meludah ke tanah, mengaduknya dan mengolesnya pada kedua mata orang buta itu. Yesus mengumpulkan semua kutuk. Dia mengoleskan kutuk diatas kutuk. Setelah dibasuh di Siloam dosa itu pergi, maka semuanya telah dibasuh dan matanya menjadi terang. Siloam artinya “yang diutus / sudah diutus”. Siloam adalah Yesus sendiri. Tetapi karena tidak bisa sadar, maka disuruh ke Siloam dan membasuh diri. Dan hasil dari orang buta yang percaya dan taat, dia disembuhkan.
Dan kiranya kita bisa percaya bahwa bagi kita semuanya ada pekerjaan Allah yang akan dinyatakan di dalam diri kita masing-masing. Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
XE Login