FIRMAN
Khotbah minggu
GAMBARLAH PETA DAN DATANGLAH KEPADAKU
Yos 18:1-10
Di dalam ayat pembacaan dikatakan ada 7 suku yang belum menerima
pusakanya yaitu Benyamin, Simeon, Zebulon, Ishakar, Asyer, Naftali, Dan. Sedangkan
yang sudah menerima pusakanya yaitu suku Ruben, Gad, manasye, Efraim, Yehuda.
Yosua menegur umat Israel yang tidak ada hati untuk menguasai tanah Kanaan (Yos
18:3). Mereka sudah berpuas diri dan keinginan untuk berperang menjadi melemah.
Melalui Yosua, Allah sekali lagi menegur mereka dan mengeluarkan perintah agar segera
maju untuk menguasai tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Di dalam peringatan ini, diperdengarkan jugalah kepada kita suara
untuk pergi ke tanah pusaka masing-masing yang telah diberikan
Allah yaitu “Gambarlah petanya dan kembalilah!” Perintah ini muncul 2 kali di Yosua 18:4 dan 8. “Catatlah keadaannya
kemudian kembalilah kepadaku” bahasa Ibraninya khatab yang artinya mengukir, mencatat atau menggambar. Ini bukan
sekedar menggambar peta tapi mencatat kondisi tanah dengan mendetil dan
gambarlah dengan mendetil, ukirlah dengan sempurna, lalu kembali. Didalam proses
umat Israel menggambar peta, pelajaran apakah yang Allah berikan kepada kita?
1.
Umat Israel
bermalas-malas untuk menguasai tanah kanaan.
Bermalas-malasan bahasa ibraninya rafa (kata kerja) yang berarti denyutnya
hilang, menjadi malas, menjadi lengah atau longgar. Umat Israel telah menjadi malas akan ‘penaklukkan kanaan’, ‘iman mereka akan perjanjian’ menjadi lengah. Dengan jelas dikatakan ‘negeri yang telah diberikan
kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu’. Memang saat Allah membuat perjanjian, Allah
membuatnya secara sepihak, Namun dalam penggenapan janji tersebut, Allah
menggenapinya melalui umat-Nya (Ul 7:9, Ibr 11:40, Yoh 14:2-3). Maka kunci
untuk menerima berkat yang lebih baik, yang telah disiapkan dan akan diberikan
oleh Allah kepada kita adalah pada kita haruslah ada iman dan hati yang mau
menaklukkan. Maka ada perang yang harus kita lalui yaitu perang iman dengan dunia, perang rohani, yang mana
kita menjaga hal-hal yang harus kita jaga dan lalui sebagai umat Allah di tengah-tengah hubungan dengan dunia. Dan untuk
menang kita harus mempersiapkan senjata iman yaitu doa, ibadah, Alkitab dan
firman sejarah penebusa, sehingga kita bisa menikmati peristirahatan yang
sempurna di tanah tersebut. Di Matius 11:12 dikatakan bahwa kerajaan Sorga ‘dikuasai
oleh orang yang menyerongnya’. ‘Orang yang menyerong’ bahasa aslinya adalah orang yang berani atau kuat. Maka kita haruslah menjadi tentara-tentara rohani Allah yang berani dan
kuat.
2. Allah memerintahkan
dengan adil kepada 7 suku untuk
menggambar peta.
Di ayat 6, 8, 10 dikatakan tentang ‘membuang undi’. Di ayat 9 disuruh untuk menggambar peta kedalam 7 bagian untuk 7
suku. Di ayat 4 disuruh untuk mengajukan 3 orang dari tiap-tiap suku untuk
dikirim. Di ayat-ayat tersebut, rupa Tuhan yang muncul adalah Allah yang adil
(Ul 32:4, Yes 5:16). Sekarangpun, Allah memberikan ‘waktu’ dengan adil kepada
seluruh umat mnausia. Akan tetapi yang menggunakan waktu tersebut adalah kita
sendiri. Kita adalah tuan dari waktu ini, yang bisa saja memegang waktu
tersebut atau membuangnya. Maka, walaupun yang telah terlebih dahulu membrikan
tanah Kanaan adalah Allah, tapi tugas untuk menaklukkannya ada pada umat
Israel. Sama seperti itu, waktu yang telah diberikan Allah itu tergantung
apakah kita menggunakannya untuk penggenapan kerajaan Allah atau tidak. Di Kejadian 1:4 dikatakan bahwa saat Allah menciptakan langit dan bumi,
Allah juga menciptakan waktu. Lalu di Wahyu 14:7 dikatakan bahwa pada waktu yang diciptakan Allah tersebut,
termasuk jugalah ‘waktu penghakiman-Nya’. Pada waktu ibadah, yang mana Allah memanggil
kita, kita bisa menanggapinya sebagai waktu undangan yang kudus. Dan waktu yang
kita dedikasikan untuk penggenapan sejarah penebusan, itu dapat dikatakan
sebagai waktu kerja yang kudus untuk membangun kerajaan Allah.
3. Allah menyuruh mereka
untuk menggambar peta tanah yang akan mereka tinggali.
Menurut catatan Yosefus, ahli sejarah Yahudi, 21 orang yang pergi
untuk menggambar peta tersebut, waktu untuk mereka mengelilingi Israel dan
menyelesaikan petanya sekitar 7 bulan. Maka di antara ayat 8 dan 9 terdapat
jarak 7 bulan. Alasan Allah memerintahkan mereka
untuk menggambar peta lalu kembali, adalah untuk mempersiapkan mereka terhadap
perang dan juga agar mereka bisa melihatnya serta ada keinginan lagi akan tanah
Kanaan, memiliki lagi tujuan untuk tanah perjanjian
Allah. Manusia memiliki sifat, yaitu jika ia
melihat dengan mata mereka apa yang ia inginkan, maka akan timbul keinginan
terhadap hal tersebut, akan ada usaha untuk mendapatkan hal tersebut. Allah sangat mengerti sifat manusia yang seperti
demikian, maka Allah memerintahkan mereka untuk menggambarkan peta. Penaklukkan Kanaan adalah pekerjaan penebusan yang besar, yang dijalankan Allah di dalam garis besar sejarah penebusan. Akan tetapi, pekerjaan
penebusan yang namanya penaklukkan Kanaan ini hampir terputus oleh karena
kemalasan dari orang Israel. Namun, karena Allah
menyuruh umat Israel untuk menggambarkan petanya dan mereka taat dengan
setia pada perintah tersebut, maka
kehendak sejarah penebusan kembali bisa mengalami kemajuan. Penyelenggaraan Penebusan dari Allah untuk
menyelamatkan umat Allah adalah seperti sebuah panorama yang sangat besar, yang
terwujud di dalam rencana Allah dan sejarah bumi maupun seluruh alam semesta. Dan kita
sangatlah kecil, tetapi dikatakan di Kolose 1:25 bahwa
kepada masing-masing kita yang kecil seperti demikian, Allah mempercayakan penyelenggaraan penebusan. Dan di saat kita sepenuhnya menanggung
penyelenggaraan tersebut, maka panorama yang besar dari pekerjaan penebusan
akan bergerak dan pada akhirnya akan mencapai kesempurnaannya. Seruan Allah untuk menggambar peta, sungguh merupakan suara kasih Allah
yang sejati. Karena kasih, Allah sekali lagi memberi kesempatan, dan karena
kasih itu, Allah menyuruh mereka menggambar peta sekali lagi. Dan di waktu ini pun,
Allah sekali lagi memperdengarkan suara kasih-Nya kepada kita lewat firman ini,
yaitu “Gambarlah peta dan kembalilah”.
Kiranya kita menggambar peta penyelenggaraan penebusan yang telah
diberikan kepada kita dengan iman, dan itu menjadi peta rohani dari sejarah
penebusan yang dengan sempurna menuntun banyak orang ke kerajaan Sorga. Kesimpulan Allah adalah Allah yang mewujudkan
harapan yang dilukis di hati. Kiranya, dalam doa kita sungguh-sungguh
melukiskan kehendak sejarah penebusan di hati kita, dan melukiskan peta penggenapan kerajaan Allah di hati kita. Maka sesuai firman Yesus di Matius 6:33, di saat kita terlebih
dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya, maka bahkan hal-hal yang tidak
kita minta pun akan diberikan, dan segala lukisan harapan kita pun akan
diwujudkan dengan sempurna oleh Allah Bapa. Amin.