FIRMAN
Khotbah minggu
KASIH - HADIAH SUKACITA UNTUK BERTEMU KEMBALI
(1Kor 13:8-13)
Mari kita pulihkan penyembahan tahun ini dan menjalankan kehidupan yang terus menerus menyembah. Menyembah adalah kasih dan hadiah sukacita untuk bertemu kembali. Orang kudus hidup, minum, dan makan dengan kasih Allah. Kasih Allah adalah sumber dari semua orang yang percaya dan kasih adalah kekuatan, fondasi dan harapan orang2 kudus. Di Matius 22:27-40, Yesus berkata bahwa semua Taurat dan nubuat tergantung pada kasih. Kasih adalah perintah yang terbesar (Rom 13:8). Kasih adalah kegenapan hukum Taurat (Kol 3:13-14). Kata Kasih dalam bahasa Yunani ada 4 arti:
1.
Stolgi adalah kasih orang tua, sebuah hubungan saling ketergantungan antara yang dikasihi dan yang mengasihi.
2.
Phileo adalah kasih antara saudara atau hubungan persahabatan atau kasih antara saudara kandung. Kasih karena ini
ketertarikan yang sama dengan teman-teman atau saudara lelaki atau saudara
perempuan.
3.
Eros adalah kasih yang erotis atau seksual tetapi juga emotional, rasa dari kasih
adalah eros. Kasih Eros bersifat egois.
4.
gape adalah kasih Allah yang satu arah yang tidak
berkondisi. Ini adalah kasih yang memerintahkan kita untuk saling mengasihi terhadap
sesame (Mat 5: 44, 1Yoh 4:8).
Agape adalah kasih
dimana Tuhan mengasihi kita terlebih dulu dengan mengutus
Anak Tunggal-Nya, mati demi kita dan membuka jalan
penyelamatan (Rom 8:35-39). Ini adalah kasih dimana tidak ada yang
bisa memisahkan kita dari Tuhan (2Kor 5:14). Pada waktu itu di gereja Korintus telah terpengaruh oleh budaya Hellenisme
(budaya Yunani) dan mereka salah mempergunakan karunia-karunia yang Tuhan telah
berikan kepada mereka seperti karunia berbahasa roh, karunia menerjemahkan
bahasa roh dan karunia penyembuhan. Tetapi
mereka saling berselisih bahwa karunia yang satu itu
lebih baik dari pada karunia yang lain. Itulah sebabnya Rasul Paulus menjawab
bahwa kasih adalah karunia rohani yang terbesar (1Kor 12:31). Di saat
kasih kita bertemu dengan kasih
Bapa maka kasih itu menjadi valid (berlaku). Kalau
tidak, maka kasih itu tidak
akan bertahan. Hadiah sukacita digenapi apabila kita akhirnya
bertemu dengan kasih yang sejati
dan Kekasih-Nya setelah terpisah. Maka saat Yesus datang kembali,
kita akan digenapi dengan hadiah
sukacita. Karena kasih kita akan disempurnakan (Yoh 14:1-3). Pertama, lewat
pemisahan, Yesus berkata bahwa
dia akan pergi dan murid-murid-Nya menjadi sedih, dan juga ketika Yesus mati mereka sangat
sedih. Tapi Tuhan sedang berjanji Dia akan kembali untuk membawa mereka
ke tempat Dia berada. Yesus sedang berkata Dia
harus mati tapi Petrus berkata hal ini tidak boleh
terjadi dan Yesus menyebut dia iblis. Lewat
Firman, Yesus harus menggenapi kebangkitan tetapi murid-murid
tidak bisa mengerti arti dari
kematian Yesus (Luk 24:17). Waktu 2 orang murid sedang berjalan
pulang ke Emaus, muka mereka tetap
sedih. Kita harus percaya pada Firman perjanjian Yesus. Selama
kita di bumi ini akan ada musim kelaparan, ketelanjangan (dipermalukan) bahaya
dan pedang (Rom 8:35-39). Kasih Allah adalah agape yang kekal.
Agape itu Kekal. 1 Korintus 13:8 dan 13 berkata bahwa kasih tidak pernah gagal.
Kita gagal karena kita tidak memiliki kasih. Kasih selalu hijau (evergreen) karena Tuhan
itu tidak berkesudahan (Ibr 1:11-12). Yang kedua, kasih Allah
itu sempurna (1Kor 13:9-10). Disaat Kasih Agape atau Kedatangan Kedua
datang maka kesempurnaan datang dan semuanya akan lenyap. Di 1 Korintus 13:11-12
berbicara mengenai kanak-kanak,
dan itu adalah sikap kanak-kanak yang
egois. Iman, harapan, dan kasih dan kasih itu yang
terbesar. Ini adalah 3 hal yang kita harus simpan
di dalam hati kita di hari-hari akhir. Iman adalah
percaya pada Yesus yang telah mati demi kita, dan tujuan dari iman
kita adalah penyelamatan jiwa kita (Ibr 11:6).
Harapan adalah Yesus untuk penyelamatan kita. Tapi
yang terbesar adalah kasih, maka percayalah
Hari Kedatangan Tuhan Kedua akan datang dengan
segera dan menyatakan Diri-Nya. Sampai hari itu
tiba, kita haruslah menjaga iman, harapan dan kasih, agar kita menerima
hadiah sukacita dengan bertemu kembali dengan
Dia (Mzm 31:20, 1Pet 1:4-5, 13).