FIRMAN
Khotbah minggu
Articles 303
Sesudah Bangkit Aku akan Mendahului Kamu ke Galilea
Yoh 21:12-22; Mat 26:31-32
Hari Kebangkitan merupakan hari raya yang memiliki 2 arti secara garis besarnya: Pertama, Yesus telah bangkit kembali dengan memecahkan kuasa maut, bangkit kembali dengan tubuh kebangkitan. Kedua, orang-orang kudus yang dimiliki oleh Yesus telah menerima kuasa untuk ikut berpartisipasi dalam kebangkitan Tuhan tersebut. Mat 26:31-32 adalah nubuat Yesus 1 hari sebelum Dia mati di atas kayu salib. Dia bernubuat bahwa murid-muridNya akan menghianati Dia dan meninggalkan Dia. Tetapi meskipun demikian, Yesus berkata bahwa setelah Dia bangkit, Dia akan mendahului mereka ke Galillea. Maka, hal kita datang mencari kembali ke tempat kita pertama kali menerima kasih karunia itu sangat berarti. Galilea adalah tempat titik awal dari pekerjaan pelayanan Yesus. Kalau begitu, mengapa Yesus berkata bahwa Dia akan pergi ke Galilea?
I. Galilea adalah lokasi dari kasih pertama dimana pertama kalinya murid-murid bertemu dengan Yesus (Mat 4:18-19).
Galilea adalah tempat permulaan pekerjaan pelayanan umum Yesus , dan itu adalah tanah kafir, tanah yang dinaungi maut dan kegelapan (Mat 4:15-16, Yes 9:1-2, Yoh 7:52, Mat 4:23 & 12, Mar 1:14). Galilea bagaikan orang pinggiran. Yesus menjadikan Galilea sebagai tempat permulaan dimulainya pekerjaan pelayanan umumNya untuk memberikan hidup kekal dan juga terang besar kepada manusia yang bagaikan tanah yang telah dibuang dan terkutuk oleh karena dosa dan pelanggaran mereka. Galilea dalam bahasa Yunani artinya rangka, penyanggah, cantolan atau perputaran. Jadi ini menunjuk pada titik awal. Jadi disitulah Yesus mempersiapkan pekerjaan pelayanan umumNya dan tempat dimana Dia memanggil murid-muridNya yaitu tempat dari kasih pertama dimana murid-muridNya menerima kasih karunia.
1) Bagi Abraham juga ada tempat dimana dia menerima kasih karunia yaitu setelah masuk ke tanah Kanaan dengan sambil memanggil nama Tuhan. Setelah Abraham menerima panggilan Allah, dia membangun mezbah pertama kalinya di Sikhem tanah Kanaan. Lalu ia pindah dan memasang kemahnya dengan Betel disebelah Barat dan Ai disebelah Timur dan membangun mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama Tuhan dan Abraham menerima kasih karunia disitu (Kej 12:7-8). Tetapi karena terjadi kelaparan, Abraham pergi ke Mesir tanpa minta petunjuk dari Tuhan. Hasilnya dia menerima kemalangan. Setelah itu dia pulang lagi dan mendirikan mezbah antara Betel dan Ai (Kej 13:3). Ketika dia kembali, Abraham dipulihkan kembali akan kasih pertamanya dengan Allah.
2) Kemenangan dari kehidupan migrasi yang meletihkan dari Yakub, inipun adalah karena pengalaman dari kasih karunia yang mana dia bertemu dengan Allah di Betel. Di Betel, Yakub menerima firman kasih karunia bahwa dia bisa menang atas semua kesulitan dari kehidupan imigrasinya (Kej 28:15). 20 tahun kemudian, Yakub pulang kembali ke tanah Kanaan, tetapi dia tidak langsung ke Betel, melainkan berdiam di Shikem. Di Shikem terjadi peristiwa kemalangan (Kej 34:30) dan akhirnya Allah memanggil Yakub untuk kembali ke Betel (Kej 35:1). Saat itulah Allah sekali lagi menegaskan janji Allah kepada Yakub (Kej 35:11-12).
3) Ketika Israel Utara menyakiti hati Allah karena dosa Yerobeam II, maka pergerakan pertobatan yang mendesak lewat Amos dan Hosea menjadi terbentang agar umat Israel kembali kepada Allah. Waktu itu Allah mengingatkan mereka bahwa kehidupan di padang gurun yang membuat umat Israel menjadi sebuah komunitas yang kudus, itu sebagai waktu dari kasih pertama mereka dengan Allah (Hos 2:14-15, Mat 18:21-22)
II. Galilea adalah tempat dimana murid-muridNya mengembalikan kasih pertama mereka dan memulai dengan pekerjaan yang baru.
Galilea dan Yerusalem telah menjadi 2 poros utama yang mana Yesus membentangkan pekerjaan pelayanan umumNya. Setelah kematian Yesus, murid-murid tenggelam dalam keputus-asaan. Mereka telah meninggalkan kampung halaman, keluarga dan pekerjaan mereka untuk bisa mengikuti Yesus. Dan laut Galilea menjadi tempat yang tidak ada harapan lagi bagi mereka. Tetapi Yesus mendahului mereka ke tempat itu. Ini supaya Yesus memulai kembali dengan pekerjaan yang baru dari sana. Yesus pergi ke tepi Laut Teberau yaitu tempat dimana Petrus berada. Waktu itu Petrus sedang menebarkan jala untuk menangkap ikan. 3 tahun yang lalu, ketika Petrus disuruh pergi ke tempat yang dalam dan membuang jalanya, Petrus taat sesuai firman Yesus itu dan hasilnya dia memperoleh banyak ikan, sampai-sampai jalanya menjadi sobek. Lalu ia menjadi murid pertamaNya (Luk 5:1-11). Petrus tadinya telah menghianati Yesus sesuai dengan nubuat Yesus di Luk 22:31-33. Namun Petrus sadar dan dia telah meneteskan air mata pertobatan sejati. Tetapi kemudian dia telah melupakan Tuhan Yesus lagi dan dia pergi ke laut Tiberias dengan kembali mencari pekerjaan lama bersama beberapa murid Yesus dan sepanjang malam mereka sedang membuang jala mereka. Tetapi tidak ada satu ekorpun yang tertangkap dan waktu itu berdirilah seseorang di tepi Laut itu dan bertanya kepadanya, “Apakah kalian telah menangkap ikan?” Jawab Petrus, “Seekor ikan pun belum.” Yesus kemudian berkata lagi, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka kamu akan memperolehnya.” Petrus melakukan sesuai firman itu dan akhirnya dia bisa memperoleh ikan yang luar biasa banyaknya, namun jalanya tidak sobek dan jumlah ikannya ada 153 ekor. Pada waktu itu Yohanes paling pertama mengenal Dia sebagai Yesus yang telah bangkit. Dan dengan api arang yang telah disediakan Tuhan di tepi laut, Yesus kemudian memanggang roti dan memberikannya kepada mereka dan itu menjadi sarapan sukacita mereka bersama-sama dengan Tuhan. Setelah itu Yesus memanggil Petrus 3 kali, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi aku lebih daripada mereka ini?” Demikian pula sambil Yesus bertanya sebanyak 3 kali, “Gembalakanlah dombaKu.” Petrus telah menghianati Yesus dan berpaling untuk ketiga kalinya, namun Yesus sedang mengampuni kesalahan Petrus itu satu-persatu (Yoh 21:14). Yesus telah melaksanakan sesuai dengan firman yaitu ampunilah kesalahan saudaramu bukan hanya 7 kali tetapi 70 x 7 kali.
Kesimpulan:
Saat itu murid-murid mulai berkobar oleh harapan yang baru karena Tuhan yang telah bangkit sedang menyertai mereka. Dan melalui murid-muridNya yang telah menerima Roh Kudus, aliran sejarah dunia telah berubah dan telah menjadi daya penggerak yang menuntun sejarah agama Kristen sejak 2000 thn yang lalu (Kis 1:8). Hari ini kita semua yang sedang menunggu kedatangan Tuhan kembalipun, sedang menantikan firman kasih karunia yang akan dibawaNya di akhir zaman (1Pet 1:13). Dan jika firman itu dinyatakan, maka pekerjaan penyelamatan akan dimulai yang baru dengan menuju kepada penyelesaian terakhir. Dan firman ini akan menjadi pekerjaan anggur baru terakhir yang akan memperbaharui zaman ini. Anggur baru harus dimasukkan ke dalam kantong kulit baru (Luk 5:38). Maka sambil menyambut hari Minggu Kebangkitan ini kita harus mempersiapkan kantong hati yang baru yang telah menjadi rendah hati.
Kiranya kita semua mencari kembali Galilea rohaniah yang merupakan tempat hati dari keharuan akan kasih pertama kita kepada Tuhan. Tuhan telah turun ke tempat yang paling rendah, maka Dia akan ditinggikan ke tempat yang paling tinggi (Fil 2:6-11, Luk 14:11). Oleh karena itu, meskipun hati kita telah dilukai menjadi remuk dan rendah, tapi janganlah putus asa, karena di tempat hati seperti demikianlah Galilea kita pada hari ini, dan Tuhan kebangkitan itu akan datang mencari di hati seperti demikian. Karena disitulah merupakan tempat permulaan dari pekerjaan baru dihari akhir, serta itu akan menjadi tempat asal dari pekerjaan anggur baru. Amin.
Yoh 21:12-22; Mat 26:31-32
Hari Kebangkitan merupakan hari raya yang memiliki 2 arti secara garis besarnya: Pertama, Yesus telah bangkit kembali dengan memecahkan kuasa maut, bangkit kembali dengan tubuh kebangkitan. Kedua, orang-orang kudus yang dimiliki oleh Yesus telah menerima kuasa untuk ikut berpartisipasi dalam kebangkitan Tuhan tersebut. Mat 26:31-32 adalah nubuat Yesus 1 hari sebelum Dia mati di atas kayu salib. Dia bernubuat bahwa murid-muridNya akan menghianati Dia dan meninggalkan Dia. Tetapi meskipun demikian, Yesus berkata bahwa setelah Dia bangkit, Dia akan mendahului mereka ke Galillea. Maka, hal kita datang mencari kembali ke tempat kita pertama kali menerima kasih karunia itu sangat berarti. Galilea adalah tempat titik awal dari pekerjaan pelayanan Yesus. Kalau begitu, mengapa Yesus berkata bahwa Dia akan pergi ke Galilea?
I. Galilea adalah lokasi dari kasih pertama dimana pertama kalinya murid-murid bertemu dengan Yesus (Mat 4:18-19).
Galilea adalah tempat permulaan pekerjaan pelayanan umum Yesus , dan itu adalah tanah kafir, tanah yang dinaungi maut dan kegelapan (Mat 4:15-16, Yes 9:1-2, Yoh 7:52, Mat 4:23 & 12, Mar 1:14). Galilea bagaikan orang pinggiran. Yesus menjadikan Galilea sebagai tempat permulaan dimulainya pekerjaan pelayanan umumNya untuk memberikan hidup kekal dan juga terang besar kepada manusia yang bagaikan tanah yang telah dibuang dan terkutuk oleh karena dosa dan pelanggaran mereka. Galilea dalam bahasa Yunani artinya rangka, penyanggah, cantolan atau perputaran. Jadi ini menunjuk pada titik awal. Jadi disitulah Yesus mempersiapkan pekerjaan pelayanan umumNya dan tempat dimana Dia memanggil murid-muridNya yaitu tempat dari kasih pertama dimana murid-muridNya menerima kasih karunia.
1) Bagi Abraham juga ada tempat dimana dia menerima kasih karunia yaitu setelah masuk ke tanah Kanaan dengan sambil memanggil nama Tuhan. Setelah Abraham menerima panggilan Allah, dia membangun mezbah pertama kalinya di Sikhem tanah Kanaan. Lalu ia pindah dan memasang kemahnya dengan Betel disebelah Barat dan Ai disebelah Timur dan membangun mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama Tuhan dan Abraham menerima kasih karunia disitu (Kej 12:7-8). Tetapi karena terjadi kelaparan, Abraham pergi ke Mesir tanpa minta petunjuk dari Tuhan. Hasilnya dia menerima kemalangan. Setelah itu dia pulang lagi dan mendirikan mezbah antara Betel dan Ai (Kej 13:3). Ketika dia kembali, Abraham dipulihkan kembali akan kasih pertamanya dengan Allah.
2) Kemenangan dari kehidupan migrasi yang meletihkan dari Yakub, inipun adalah karena pengalaman dari kasih karunia yang mana dia bertemu dengan Allah di Betel. Di Betel, Yakub menerima firman kasih karunia bahwa dia bisa menang atas semua kesulitan dari kehidupan imigrasinya (Kej 28:15). 20 tahun kemudian, Yakub pulang kembali ke tanah Kanaan, tetapi dia tidak langsung ke Betel, melainkan berdiam di Shikem. Di Shikem terjadi peristiwa kemalangan (Kej 34:30) dan akhirnya Allah memanggil Yakub untuk kembali ke Betel (Kej 35:1). Saat itulah Allah sekali lagi menegaskan janji Allah kepada Yakub (Kej 35:11-12).
3) Ketika Israel Utara menyakiti hati Allah karena dosa Yerobeam II, maka pergerakan pertobatan yang mendesak lewat Amos dan Hosea menjadi terbentang agar umat Israel kembali kepada Allah. Waktu itu Allah mengingatkan mereka bahwa kehidupan di padang gurun yang membuat umat Israel menjadi sebuah komunitas yang kudus, itu sebagai waktu dari kasih pertama mereka dengan Allah (Hos 2:14-15, Mat 18:21-22)
II. Galilea adalah tempat dimana murid-muridNya mengembalikan kasih pertama mereka dan memulai dengan pekerjaan yang baru.
Galilea dan Yerusalem telah menjadi 2 poros utama yang mana Yesus membentangkan pekerjaan pelayanan umumNya. Setelah kematian Yesus, murid-murid tenggelam dalam keputus-asaan. Mereka telah meninggalkan kampung halaman, keluarga dan pekerjaan mereka untuk bisa mengikuti Yesus. Dan laut Galilea menjadi tempat yang tidak ada harapan lagi bagi mereka. Tetapi Yesus mendahului mereka ke tempat itu. Ini supaya Yesus memulai kembali dengan pekerjaan yang baru dari sana. Yesus pergi ke tepi Laut Teberau yaitu tempat dimana Petrus berada. Waktu itu Petrus sedang menebarkan jala untuk menangkap ikan. 3 tahun yang lalu, ketika Petrus disuruh pergi ke tempat yang dalam dan membuang jalanya, Petrus taat sesuai firman Yesus itu dan hasilnya dia memperoleh banyak ikan, sampai-sampai jalanya menjadi sobek. Lalu ia menjadi murid pertamaNya (Luk 5:1-11). Petrus tadinya telah menghianati Yesus sesuai dengan nubuat Yesus di Luk 22:31-33. Namun Petrus sadar dan dia telah meneteskan air mata pertobatan sejati. Tetapi kemudian dia telah melupakan Tuhan Yesus lagi dan dia pergi ke laut Tiberias dengan kembali mencari pekerjaan lama bersama beberapa murid Yesus dan sepanjang malam mereka sedang membuang jala mereka. Tetapi tidak ada satu ekorpun yang tertangkap dan waktu itu berdirilah seseorang di tepi Laut itu dan bertanya kepadanya, “Apakah kalian telah menangkap ikan?” Jawab Petrus, “Seekor ikan pun belum.” Yesus kemudian berkata lagi, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka kamu akan memperolehnya.” Petrus melakukan sesuai firman itu dan akhirnya dia bisa memperoleh ikan yang luar biasa banyaknya, namun jalanya tidak sobek dan jumlah ikannya ada 153 ekor. Pada waktu itu Yohanes paling pertama mengenal Dia sebagai Yesus yang telah bangkit. Dan dengan api arang yang telah disediakan Tuhan di tepi laut, Yesus kemudian memanggang roti dan memberikannya kepada mereka dan itu menjadi sarapan sukacita mereka bersama-sama dengan Tuhan. Setelah itu Yesus memanggil Petrus 3 kali, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi aku lebih daripada mereka ini?” Demikian pula sambil Yesus bertanya sebanyak 3 kali, “Gembalakanlah dombaKu.” Petrus telah menghianati Yesus dan berpaling untuk ketiga kalinya, namun Yesus sedang mengampuni kesalahan Petrus itu satu-persatu (Yoh 21:14). Yesus telah melaksanakan sesuai dengan firman yaitu ampunilah kesalahan saudaramu bukan hanya 7 kali tetapi 70 x 7 kali.
Kesimpulan:
Saat itu murid-murid mulai berkobar oleh harapan yang baru karena Tuhan yang telah bangkit sedang menyertai mereka. Dan melalui murid-muridNya yang telah menerima Roh Kudus, aliran sejarah dunia telah berubah dan telah menjadi daya penggerak yang menuntun sejarah agama Kristen sejak 2000 thn yang lalu (Kis 1:8). Hari ini kita semua yang sedang menunggu kedatangan Tuhan kembalipun, sedang menantikan firman kasih karunia yang akan dibawaNya di akhir zaman (1Pet 1:13). Dan jika firman itu dinyatakan, maka pekerjaan penyelamatan akan dimulai yang baru dengan menuju kepada penyelesaian terakhir. Dan firman ini akan menjadi pekerjaan anggur baru terakhir yang akan memperbaharui zaman ini. Anggur baru harus dimasukkan ke dalam kantong kulit baru (Luk 5:38). Maka sambil menyambut hari Minggu Kebangkitan ini kita harus mempersiapkan kantong hati yang baru yang telah menjadi rendah hati.
Kiranya kita semua mencari kembali Galilea rohaniah yang merupakan tempat hati dari keharuan akan kasih pertama kita kepada Tuhan. Tuhan telah turun ke tempat yang paling rendah, maka Dia akan ditinggikan ke tempat yang paling tinggi (Fil 2:6-11, Luk 14:11). Oleh karena itu, meskipun hati kita telah dilukai menjadi remuk dan rendah, tapi janganlah putus asa, karena di tempat hati seperti demikianlah Galilea kita pada hari ini, dan Tuhan kebangkitan itu akan datang mencari di hati seperti demikian. Karena disitulah merupakan tempat permulaan dari pekerjaan baru dihari akhir, serta itu akan menjadi tempat asal dari pekerjaan anggur baru. Amin.