GPBSI

KASIH KARUNIA PENJELMAAN ADALAH CARA TERAKHIR DAN TERTINGGI

UNTUK PENYELAMATAN UMAT MANUSIA

[Flp 2: 1-11, Yoh 1:14, 2Kor 1:20-2]

            Pengharapan terbesar bagi umat manusia adalah kedatangan Mesias ke bumi ini. Umat Israel di PL menantikan kedatangan Yesus yang pertama dan setelah PB, umat Israel menunggu kedatangan kembali Yesus. Sebelum melakukan suatu pekerjaan, Allah selalu menubuatkannya terlebih dahulu, baru menggenapinya. Mari kita merenungkan 2 hal tentang rahasia penyelenggaraan penebusan melalui kasih karunia penjelmaan.

I.          Fakta bahwa peristiwa penjelmaan dapat terwujud karena adanya ‘amin’ dari Yesus.

1)         Ungkapan ‘Amin’ Yesus menunjukkan bahwa Yesus telah mengosongkan diri-Nya dengan sempurna. Ketika Yesus datang ke bumi ini, Ia datang bukan hanya karena diutus Allah begitu saja. Tapi Bapa ‘bertanya’ kepada Yesus dan menerima kepastian jawaban dan ketetapan Yesus. Jadi Allah menerima kepastian jawaban dari Yesus sebanyak 456 kali, barulah Yesus datang ke dunia ini (2Kor 1:19). Jadi Yesus mengosongkan diri-Nya dengan sempurna tanpa mengelak sedikitpun. Maka rahasia agar kita dapat memperoleh kasih karunia itu adalah kita sepenuhnya harus mengosongkan diri kita.

2)         Ungkapan ‘Amin’ Yesus memperlihatkan bahwa kesengsaraan yang luar biasa akan menyusul. Yohanes 4:34 “Kata Yesus, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Untuk melakukan kehendak Bapa dan menggenapi pekerjaan-Nya, Yesus menderita dan menjalani kehidupan amin. Bagi Yesus tersisa misi tugas. Ia benar-benar tidak bisa kembali ke hadapan Bapa dengan meninggalkan salib (Mat 17:9). Jadi Yesus telah menderita kesakitan dan penderitaan dari penebusan menggantikan kita. Untuk itu, Yesus menjawab amin sebanyak 456 kali. Ketika Yesus mengatakan amin selama 456 kali terhadap firman Bapa di PL, Yesus telah mengetahui bahwa kesengsaraan yang luar biasa akan mendatanginya. Jadi kita bisa tahu bahwa hal Ia datang dengan memakai tubuh manusia bukanlah sebuah perkara yang sepele. Sewaktu Yesus turun ke bumi, Ia hanya dapat berperan sebagai manusia saja lalu pergi, tanpa sempat berperan sebagai Allah. Pada akhirnya Yesus memikul salib. Walau demikian, memikul salib pun adalah hal yang terjadi sesuai ketentuan Allah di dalam pemeliharaan-Nya. Dan di Alkitab, mengenai Yesus yang kembalipun, telah dinubuatkan sebanyak 1.518 kali. Ini 3 kali lebih banyak dari nubuat tetang kedatangan pertama yang dinubuatkan sebanyak 456 kali. Jadi untuk kedatangan kembali, Ia harus mengatakan amin sebanyak 1.518 kali. Maka betapa banyaknya penderitaan yang harus Ia tanggung (Luk 17:25). Ia harus melewati terowongan kesengsaraan, barulah akan terjadi kedatangan kembali yang mulia. Untuk menyelesaikan dosa kita dan menyelamatkan kita, Tuhan telah menjelma menjadi manusia dan menderita. Hanya orang-orang yang menyadari hal ini dengan akurat sajalah yang mencari dan memikul salibnya sendiri.

II.        Fakta bahwa dalam silsilah di Kejadian 5 dan 11 terkandung rahasia-rahasia mengenai ‘sezaman’ melalui penjelmaan.

Allah yang menjelma menjadi manusia adalah kasih karunia tertinggi dimana sosok dari 2 dunia yang berbeda menjadi berada bersama-sama di zaman yang sama. Penyelenggaran penebusan tersebut telah diperlihatkan Allah melalui silsilah di kitab Kejadian. Lewat rahasia dari sezaman yang tampak di kitab Kejadian, kemisteriusan dari penjelmaan dapat ditemukan. Pada silsilah di Kej 5 dan 11, terdapat masing2 10 generasi. 10 adalah angka penuh yang berbalik kembali. Jadi artinya ‘pemulihan ke keadaan asli’. Dikatakan bahwa Adam adalah gambaran Dia yang akan datang, yaitu Adam kedua dan Adam akhir (Kej 5:14). Adam adalah orang yang telah bertemu dengan Allah dan melihat dunia hidup kekal. Setelah jatuh dosa, ia menanti-nantikan pemulihan kembali ke Firdaus. Ia merindukan pemulihan ke-keadaan asli di taman Eden dan sambil demikian ia mewariskan imannya. Yesus yang datang sebagai Adam kedua pun merupakan sosok yang memiliki kemuliaan bersama dengan Bapa sebelum dunia ada (Yoh 17:5). Dan setelah Ia datang ke bumi ini, Ia meninggalkan dunia, pergi kepada Bapa, dan Ia ingin kita dipulihkan ke keadaan asli dan menerima kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan (Yoh 16:28, Mat 25:34). Adam manusia pertama terus mewariskan imannya dan tanpa henti mengajarkan firman.

Yesuspun, pekerjaan utamanya adalah mengajarkan firman. Demikian pula, Kej 5 dan 11, masing-masing ada 10 generasi. Dan karakteristik lainnya adalah kedua silsilah tersebut memiliki struktur vertikal turun. Pada struktur seperti ini, penekanannya terdapat pada tokoh yang terakhir. Maka Nuh dan Abraham adalah tokoh yang paling penting. Nuh hidup di zaman sebelum dan sesudah air bah. Setelah air bah, Nuh masih hidup 350 tahun lagi dan mati. Dan Abraham dilahirkan 292 tahun setelah air bah. Jadi Nuh dan Abraham hidup semasa selama 58 tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa dua bapa leluhur yang hidup di dua dunia yang berbeda hidup di zaman yang sama. Jadi dunia sebelum dan sesudah penghakiman air bah dapat terhubungkan melalui sezaman dari dua bapa leluhur. Di Kejadian 5 pun sama, Allah membuat Adam bisa hidup sampai 930 tahun dan bisa hidup semasa dengan Lamekh generasi ke-9 selama 56 tahun. Allah membuat Adam panjang umur supaya mewariskan dunia hidup kekal. Akhirnya Nuh menerima pewarisan iman melalui Lamekh. Adam telah mengalami dunia sebelum kejatuhan dan Lamekh hidup setelah kejatuhan. Jadi dua dunia menjadi terhubungkan dan membuat mereka hidup sezaman. Kemudian Henokh, generasi ke-7 yang dapat menghasilkan buah firman sesuai dengan harapan Allah karena Henokhpun hidup semasa dengan Adam yang telah mengenal rahasia hidup berjalan bersama Allah dan mewariskannya kepada Henokh (Kej 3:8). Kata ‘berjalan’ adalah Halakh dalam bahasa Ibrani, yang merupakan bukti bahwa Adam telah hidup berjalan bersama Allah. Henokh adalah keturunan Adam yang telah jatuh dosa. Namun melalui Adam yang telah bertobat, Henokh melihat teladan yang baik dari dan menerima pewarisan iman yang sejati.

Rahasia sezaman mengajarkan pada kita penyelenggaraan penebusan yang mengagumkan, yaitu ketika Allah datang ke bumi ini sebagai manusia, jika kita hidup berjalan bersama-Nya, kita akan menerima berkat ubah. Henokh mendengar firman yang disampaikan Adam yang manusia dan ia diubah. Sedangkan Murid-murid Yesus meski mereka menikmati berkat besar dan hak istimewa di mana bisa hidup sezaman dengan Yesus, mereka tidak bisa percaya (Yoh 8:51). Setiap manusia, setelah lahir ke dunia ini, hidup dengan menikmati banyak kasih karunia. Kasih karunia adalah ‘kharisma’ dalam bahasa Yunani, yang berarti hadiah cuma-cuma. Kasih karunia tertinggi adalah kasih karunia penjelmaan (Yoh 1:14, Why 21:3). Percayalah bahwa hal Allah menjadi manusia datang ke bumi ini berkemah bersama kita dan berada bersama-sama dengan manusia adalah hadiah yang tertinggi yang diberikan dengan Cuma-cuma.