FIRMAN
Khotbah minggu
“KAMU AKAN MENJADI SAKSI-KU”
Kis 1:3-8, Mark 16:15,19,20
Peristiwa di Kisah Para Rasul 1:6-8 adalah peristiwa dimana Yesus untuk terakhir kalinya menampakkan diri pada murid-murid-Nya sebelum naik ke Sorga. Murid-muridNya menanyakankan kapan waktunya Israel dipulihkan dan merdeka dari Roma. Disini kita dapat mengetahui tentang perhatian Murid-murid dan Yesus berbeda. Perhatian para murid hanya tertuju untuk pemulihan Israel dan kemerdekaan dari bangsa Roma. Kalau begitu, apakah kita perlu untuk mengetahui waktunya? Yesus berkata “Waktu dan masa ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku.” Yesus menampakkan diri-Nya agar menjadi teladan bagi murid-muridNya, sehingga mereka lebih yakin untuk menanggung tugasnya. Walaupun waktu itu para murid tidak sejalan menjalankan tugas, tapi Yesus sendiri datang kepada mereka dan memperbaikinya. Kalau begitu, apa kemampuan dan persyaratan yang harus dimiliki sebagai saksi?
1) Sebagai saksi harus memilki keyakinan iman.
Lewat pengalaman hidup bersama Yesus dan menyaksikan kematian serta kebangkitan-Nya, mereka sadar dan percaya bahwa Yesus semasa hidup-Nya bersama mereka telah mengajarkan Firman hidup kekal bahkan telah menyaksikan peristiwa terjadinya mujizat-mujizat, sehingga mereka memiliki keyakinan untuk mendirikan sejarah yang baru tentang kematian Yesus di Kayu Salib sebagai pengampunan dosa dan kebangkitan Yesus serta bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan Juru Selamat umat manusia. Sekarang mereka diberikan tugas yang besar, yaitu menanggung tugas sebagai saksi injil. Disinilah yang paling diperlukan keyakinan iman tentang kebangkitan Yesus bagi mereka. Oleh karena itu, Yesus menampakkan diri-Nya, bahwa Dia hidup sebagai bukti yang jelas (1Kor 15:40). Tomaspun salah satu murid Yesus yang tadinya tidak percaya, setelah melihat dan menyaksikan Yesus, dia percaya dan berkata “Ya Tuhanku dan Allahku” ( Yoh 20:25,28,29). Kalau kita mau melaksanakan pekerjaan yang berkembang luar biasa, maka kita harus memulihkan iman, yaitu keyakinan iman.
2) Saksi harus menerima kuasa Roh Kudus.
Kata “kuasa” adalah dinamis dalam bahasa Yunani, artinya kekuatan dan kemampuan secara mujizat dan kedahsyatan yang melimpah. Kuasa itu menunjukkan kuasa Roh Kudus, yaitu kekuatan yang bisa memenangkan atas segala dosa dan kekuatan yang menghancurkan kegelapan. Kalau kita menerima kuasa, maka apa yang harus kita lakukan?
a) Kita harus menantikan janji Tuhan dan jangan tinggalkan Yerusalem. Di Kisah pasala 1 ayat 8, dikatakan “Sampai ke ujung bumi!”, maksudnya “Pergilah”. Tetapi kenapa kita masih belum boleh pergi? Karena takut kalau-kalau kita menemukan hal-hal yang meragukan sehingga kita tidak yakin bahkan lupa akan tugas yang dipercayakan kepada kita. Setelah menerima kuasa baru boleh pergi. Kalau begitu untuk menerima Roh Kudus, apakah kita harus berdiam saja di gereja? Bukan seperti itu, melainkan untuk tidak melalaikan kehidupan bergereja. Maksudnya kita harus senantiasa menghadiri kebaktian gereja. Hanya orang yang tidak tinggalkan Yerusalem dan tersisa dihadapan firman pada saat ini, bisa menanggung tugasnya.
b) Kita harus menerima Roh Kudus yang diberikan oleh Bapa. Sewaktu kita menerima Roh Bapa, kita harus menerima kuasa dan bisa bersaksi sampai ke ujung bumi walaupun menghadapi segala macam rintangan.
3) Saksi harus memperhatikan kehendak Tuhan.
Waktu itu kehendak para murid dan Yesus berbeda. Maka kalau kita lihat ayat 8, tertulis bukan dengan saksi, melainkan dengan saksi-Ku. Kalau kita mau memiliki kemampuan dan persyaratan untuk sebagai saksi, maka kita tidak boleh pergi dengan percaya pada pikiran sendiri atau pada perhatian diri kita sendiri. Kita bisa dikatakan sebagai pekerja Tuhan sewaktu kita minimal mengerti kehendak Tuhan dan bukan kehendak kita sendiri (Yes 55: 8). Di Kisah Para Rasul 1:3, Yesus terus menyaksikan tentang kerajaan Allah dan bagaimana kerajaan Allah di bumi ini akan didirikan. Kerajaan Allah itu adalah berita injil. Injil adalah berita yang memberikan kuasa dan kemampuan kepada orang berdosa. Injil itu sendiri adalah Yesus sendiri, yang adalah Firman. Firman adalah Tuhan. Maka sebelum mengutus mereka, Yesus mempersenjatai mereka dengan Firman dan melatih mereka sepenuhnya.
Kesimpulan:
Saksi harus punya keyakinan iman. Saksi harus jangan meninggalkan Yerusalem dan menerima Roh Kudus Bapa dan kuasa dari Bapa. Saksi harus memperhatikan kehendak Tuhan dan isi Injil. Satu hal yang harus kita syukuri yaitu Tuhan tidak hanya berkata “Pergilah”, melainkan Dia memberikan kita Roh Kudus dan kuasa. Pada akhirnya saya berdoa dalam Yesus Kristus, agar kita menjadi orang yang tersisa sebagai saksi hidup yang setia bagi Injil di zaman akhir ini dan menerima Roh kudus dan Kuasa Allah Bapa sampai akhir waktu-Nya dinyatakan. Amin.