FIRMAN
Khotbah minggu
Pekerja-pekerja di Tahun Kelimpahan Agung untuk Menuai di Kebun yang Besar
Views 78188 Votes 0 2013.10.12 00:16:13Pekerja-pekerja di Tahun Kelimpahan Agung untuk Menuai di Kebun yang Besar
(Yoh 4:35-38)
Di dalam ayat pembacaan, Yesus berbicara dengan perempuan Samaria. Waktu itu orang Yahudi tidak menerima orang Samaria selama beratus-ratus tahun. Bahkan mereka tidak mau melewati daerah Samaria. Di dalam percakapan, Yesus bersaksi bahwa Dialah Mesias (Yoh 4:25-26). Pada akhirnya, perempuan ini sadar dan meninggalkan tempayannya dan masuk ke kota dengan sukacita. Dia mulai menginjil bahwa ia telah melihat dan bertemu dengan Mesias yang telah dikatakan di Alkitab. Jadi perempuan itu menjadi seseorang yang telah menuai. Kalau begitu, mengapa perempuan ini bisa percaya kepada Yesus tanpa ada keraguan ketika Yesus bersaksi tentang diri-nya? Karena perempuan itu telah menanti-nantikan Mesias sejak hari-hari biasa dan merindukan-Nya, maka Yesus membuat mata perempuan itu terbuka dan membuat mata air harapan memancar keluar. Kalau begitu, apa yang sedang kita lihat? Ladang orang Kristen adalah seluruh dunia dan bagi kita, terdapat tugas untuk menginjil.
1. Sekarang adalah waktunya “sudah menguning” dan “matang untuk dituai”.
Kita sekarang sedang hidup di masa penuaian akhir dari sejarah, yaitu tahun kelimpahan yang agung dan besar. Maka, apa yang harus kita miliki? Haruslah ada bukti meterai di dahi kita dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Barulah kita menjadi orang-orang yang berkualifikasi untuk diundang ke dalam pesta tahun kelimpahan, yaitu yang diakui oleh Allah, yang masuk ke dalam hitungan malaikat-malaikat.
Gereja kita adalah gereja yang diberkati, yang telah menerima janji tahun kelimpahan. Bukankah gereja kita berlimpah dengan firman, kasih karunia, doa, pujian, pelayanan dan pengabdian? Siapapun dia, asal percaya kepada-Nya, ia akan bertemu dengan tahun kelimpahan yang memperoleh hidup kekal. Kalau lihat Alkitab di PL, apa ungkapan firman yang tetap sama dari Kejadian 1 sampai Maleakhi pasal 4? Alkitab mengekspresikan zaman PB ketika Yesus Kristus menjadi manusia sebagai ‘hari Tuhan, hari akhir atau hari itu.’ Yehezkiel berkata bahwa ‘masa akhir zaman dalam sejarah’ seperti demikian adalah ‘waktu menuai’ yaitu ‘hari akhir’ (Ibr 1:2). Tugas untuk menuai ada di hari akhir, oleh sebab itulah kita telah dipanggil. Rasul Yohanes bersaksi tentang Yesus bahwa “Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh 1:14). Jadi waktu firman, waktu kasih karunia dan waktu kebenaran telah datang (Yoh 1:16). Rasul Paulus berkata mengenai pembebasan dari penghukuman dengan berkata “Kita telah dibebaskan dari hukum dosa dan hukum maut (Rom 8:1-2, 2Kor 6:2).”
2. Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang.
Apa itu tahun kelimpahan? Itu adalah waktu ketika ladang hati manusia menjadi matang dengan berlimpah sebagai buah dari keselamatan. Orang yang tidak menginjil, sama juga seperti orang yang mati secara rohani. Ladang orang Kristen adalah seluruh dunia. Perempuan Samaria ini meninggalkan tempayannya dan masuk ke dalam kota (Yoh 4:30). Lalu ia membawa semua orang di kota itu kehadapan Yesus. Percayalah bahwa hal yang paling berkenan pada Allah adalah penuaian jiwa manusia. Sekarang adalah waktu untuk menuai secara rohani dengan sabit firman, juga dengan menerima pertolongan dan kekuatan dari Roh Kudus. Jika kita tidak belajar Alkitab dan tidak membaca Alkitab, maka jiwanya menjadi layu dan kering, sehingga baginya tidak akan ada sebutir beras pun. Dikatakan di 1Korintus 1:27, Allah memilih orang-orang yang hina, orang-orang yang lemah dan tidak berarti, serta tidak memiliki apa-apa. Allah membuat mereka menjadi kaya. Jemaat Bukit Sion adalah orang-orang yang telah bertemu dengan tahun kelimpahan secara rohani. Bukankah bagi kita sudah ada firman Seri Sejarah Penebusan yang membangunkan jiwa-jiwa yang tertidur? Pada keselamatan tidak ada diskriminasi baik itu kaya maupun miskin, pendidikan maupun tidak pendidikan (Gal 3:28).
Kesimpulan:
Apa sikap yang harus diambil oleh penuai untuk menuai buah di masa panen dari tahun kelimpahan agung? Penuaian di tahun kelimpahan agung dapat terjadi ketika kita memiliki kasih. Jika tidak ada kasih pada kita, maka tidak akan ada hati untuk menolong orang lain. Kita harus mengasihi sesama manusia sama seperti tubuh kita sendiri, barulah dapat berhasil untuk menginjil. Harapan Allah adalah penuaian jiwa, yaitu penginjilan (1Yoh 4:21, Im 19:18, Rom 13:8). Oleh karena itu, jika kita mengasihi sesama manusia seperti tubuh kita, maka kita menjadi penyempurna hukum Taurat (Rom 13:10, Gal 3:12-14, Yoh 13:34). Pada akhirnya kiranya saudara semua percaya bahwa sekarang adalah tahun kelimpahan agung untuk menuai jiwa-jiwa dan menjadi pekerja-pekerja rohani yang menuai dengan memiliki kasih Tuhan. Amin.