GPBSI

GEREJA YANG BERKEMBANG SETIAP HARI DAN MENERIMA BERKAT

(Kis 2:46-47)

Yesus menjadi domba Paskah dengan memikul dosa dunia dan mati, pada hari ketiga Ia mematahkan kuasa maut dan bangkit kembali. Dan setelah 50 hari berlalu, di hari Pentakosta, Roh Kudus yang telah dijanjikan itu dikirim. Kata ‘Pentakosta’ menunjuk pada hari ke-50. Dengan turunnya Roh Kudus, Gereja Yesus Kristus dilahirkan di bumi ini, dan perkembangan yang mengagumkan terjadi. Gereja adalah kelompok yang menginjil dengan menyampaikan injil kabar baik Yesus Kristus. Kepada semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup kekal, kita harus menyampaikan jalan untuk memperoleh hidup kekal. Inilah perbuatan iman yang harus dilakukan oleh kita yang telah terlebih dahulu mendengar injil. Asalkan kita menyampaikannya, maka mereka semua akan menjadi percaya (Kis 13:48). Ketika kita merasa bertanggung jawab sebagai orang yang berhutang pada injil, serta ketika menyampaikan injil kepada jiwa-jiwa sesama manusia dengan hati yang penuh kasih, barulah secara otomatis gereja dapat berkembang dan maju terus.

1)    Kita harus bertekun dalam berkumpul tiap-tiap hari.

Prinsip pertama perkembangan gereja ada pada perkumpulan. Gereja kita haruslah menjadi gereja yang penuh dengan kebahagiaan didalam pertemuan. Hal kita berkumpul dengan hati yang rindu dan merenungkan dan mempelajari Firman, inilah rahasia pertumbuhan gereja. Tidak ada rahasia pertumbuhan gereja selain dengan berkumpul, maka Alkitabpun menasehati kita untuk berkumpul (Ibr 10:25). Semakin menjelang hari Tuhan yang mendekat, umat Tuhan haruslah dengan sukarela berkumpul di gereja, tempat dimana bola mata dan hati Allah berdiam. Inilah jalan untuk menerima berkat dan segala harapan dapat digenapi. Baik ibadah keluarga maupun ibadah Cellgroup, kita juga harus rajin berkumpul. Perkumpulan adalah ciri-ciri khusus dari komunitas Kristus, dan hidup, serta kekuatan. Salah satu ciri-ciri khusus yang bersifat ‘hidup’ dari Gereja mula-mula adalah fakta bahwa mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah (Kis 2:44-47). Ketika kita berkumpul, hati kita menjadi 1 dan bisa saling memahami, serta hati kitapun akan menjadi terbuka. Disitulah terdapat kehangatan. Gereja juga sama, ketika kepanasan iman yang membara dari banyak orang berkobar-kobar, barulah lubuk hati Tuhan juga akan membara (Yoel 2:18).

2)    Haruslah terjadi desas desus yang baik.

Gereja dan jemaat yang percaya Yesus dengan baik dan doa serta pujiannya yang tidak terputus, keindahan kasih karunia akan berlimpah padanya, dan desas-desus demikian harus tersebar, barulah gereja akan berkembang. Didalam berkat Allah, mahkota kasih karunia yang mulia tidak boleh meninggalkan kepala kita. Barulah masa muda dan keindahan roh, jiwa kita akan menjadi aroma Kristus, sehingga desas-desus akan berlanjut terus. Jika hal itu terjadi, itulah yang menjadi kemuliaan kepada Allah dan kebanggaan kita. Bersamaan pula, itu juga menjadi daya gerak perkembangan Gereja (Mar 1:28. 2:1, 5:27, 7:25, 13:7). Kalau begitu, hari ini kita harus mendengar desas-desus yang baik dan saya harap agar saudara-saudara bisa hanya menyampaikan desas-desus yang baik saja (Mat 24:14). Saya percaya bahwa desas-desus dari antara desas-desus yang ada hari ini adalah mengenai Buku Seri Sejarah Penebusan sedang tersebar luas dan memenuhi seluruh bumi, serta bangsa-bangsa tergoncang. Hanya Yesus Kristus Juru Selamat kita sajalah yang menjadi isi desas-desus yang harus disampaikan (Mat 1:21, Kis 16:31, 2Pet 1:5-7). Sebaliknya, gereja yang tidak berkumpul adalah gereja yang mana Roh Kudus telah meninggalkannya, serta gereja yang mana kasih karunia telah meninggalkannya.

3)    Haruslah bertobat atas dosa mulut dan hati kita, dan juga kita harus memiliki hati yang rindu.

Sering kali kita memudarkan kemuliaan Allah dengan mulut kita yang ringan, dan juga menyakiti hati tetangga atau orang lain sesama manusia. Perkataan yang kita utarakan di dunia ini akan dicatat di kitab Allah, sehingga akan dibukakan dihadapan Allah dan manusia di hari akhir (Mat 12:36-37). Maka kalau kita mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, kita harus menjaga lidah kita (1 Pet 3:10). Ketika adanya pertobatan yang sungguh-sungguh akan dosa dihati dan dimulut kita, barulah gereja akan berkembang. Jika terjadi pertobatan akan dosa dihati dan dimulut kita, barulah mulai saat itu, antusiasme akan kerinduan mulai bergerak didalam hati kita. Kita harus memiliki hati yang mengasihi nyawa manusia, barulah diri kita akan hidup dan juga gereja akan berkembang (1Taw 29:3, 1Sam 1:10, Mat 9:20-21). Hati inilah hati yang terbuka, maka berkatpun akan mengikutinya (Mzm 107:9). Hati yang bernyanyi pujian, hati yang berdoa inilah hati yang terbuka serta hati yang rindu. Hati yang rindu menjadi kunci untuk membuka gudang Sorga, serta berkat dan kemakmuran dan kelancaran dalam segala hal telah dijanjikan. Sebaliknya, pada pintu hati yang tertutup, hujan manis dari berkat itu tidak akan turun (Yer 5:25).

Kesimpulan:

Gereja kita dapat berkembang dan bertumbuh 2 kali lipat lebih didalam kasih karunia yang diizinkan Allah. Dan ini bukan tugas dari orang lain, tetapi tugas yang harus dikerjakan oleh saya dan saudara. Terlebih dahulu, marilah menyelidiki diri kita sendiri, apakah kita telah mempersiapkan syarat-syarat sebagai gereja yang dapat berkembang? Yang telah menyambut Roh Kudus Tuhan? Apakah kita telah bertekun dalam berkumpul di tiap-tiap hari? Apakah kita sudah cukup untuk menjadi bahan desas-desus yang baik ? Apakah bagi saudara ada hati yang rindu? Kuantitas hati iman yang demikian haruslah diakui sebagai hati yang tidak berkekurangan diatas timbangan Tuhan. Barulah kita akan menjadi jemaat yang berkualifikasi sebagai orang-orang yang menginjil (Rom 10:14-15). Kiranya saudara-saudara semua menjadi pahlawan yang berdiri paling depan dalam perkembangan gereja dengan menanggung tugas penginjilan dengan segenap hati saudara, sehingga memenuhi Gudang Allah. Amin.