FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Perintah Kelima - Hormatilah Ayah dan Ibumu

Views 74741 Votes 0 2013.08.28 21:40:02

PERINTAH KELIMA – HORMATILAH AYAH DAN IBUMU

(Amsal 23:22-25; Ef 6:1-3)

 

Kesuksesan dan kesehatan adalah harapan mendasar yang mungkin dimiliki oleh hampir semua orang. Alkitab secara relatif mengajarkan dengan mudah mengenai rahasia kesuksesan dan kesehatan (Ul 5:16b). Bagaimana caranya? Yaitu jika kita menghormati ayah dan ibu kita. Kata ‘hormati’ adalah bentuk piel penekanan dari kata ‘kabed’, artinya menghargai, meladeni dengan berbobot. Kata ‘hormatilah’ ini memiliki arti organ hati (liver). Hati (liver) adalah organ yang paling berbobot dibandingkan dengan organ2 lain di tubuh kita. Kita harus menghormati orang tua kita yang memberikan hidup kepada kita di dunia ini, menggantikan Allah. Hal itu sama seperti kita menghormati Allah yang adalah tuan dari hidup.


1.    Menunjuk kepada siapakah sosok orang tua?

Orang tua sebagai sasaran untuk berbakti tentunya menunjuk pada ayah dan ibu yang memperanakkan kita. Kalau begitu bagaimana jika orang tua kita menyuruh kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan iman kita? Efesus 6:1 mengatakan bahwa kita mentaati orang tua di dalam Tuhan, bukan di luar Tuhan. Berarti, sasaran yang harus kita hormati itu bukan hanya orang tua secara jasmani saja, melainkan termasuk semua orang yang berada di atas kita dalam hal umur, pengetahuan, dan pengalaman, juga bahkan pemimpin yang memiliki otoritas sosial di masyarakat. Kalau begitu, orang-orang yang memiliki otoritas/wibawa itu harus melakukannya dengan pantas untuk menerima penghormatan. Hari ini kita hanya menyelidiki 3 garis besar pemimpin saja:


1)    Orang-orang yang tua adalah sosok yang bagaikan orang tua. Di 1Raja 12:6-20, raja Rehabeam mengabaikan ajaran dari tua-tua. Tua-tua adalah orang-orang saleh yang telah menjagar firman dan ketetapan dan orang0orang yang telah menyadari banyak kebenaran rohani sambil beroleh panjang umur (Im 19:32, Ul 32:7).

2)    Atasan/pemilik dari sebuah PT juga adalah sosok bagaikan orang tua yang memiliki otoritas/wibawa dalam masyarakat. Alkitab mengajarkan bahwa ketika kita bekerja di dunia, kita harus berbuat dengan segenap hati kita dihadapan atasan yang adalah sasaran yang kita layani (Kol 3:22-23). Itu adalah karena asal-usul berjerih payah atau kerja itu dimulai dari sejak Allah menciptakan manusia. (Kej 1:26-28). Alkitab bahkan memerintahkan kita untuk jangan beri makan jika seseorang tidak mau bekerja (2 Tes 3:10). Jika hamba bekerja dengan malas, ini sama dengan ia mencuri materi dan waktu sang tuan tersebut (Mar 13:36). Maka kita harus memiliki sikap yang menyayangi milik sang tuan sebagai milik kita masing-masing untuk keuntungan sang tuannya (Mat 24:45).

3)    Para hamba Tuhan di gereja juga termasuk orang tua secara rohani. Rasul Paulus menaruh dirinya di posisi ayah (1Kor 4:15).  Rasul Yohanes juga memanggil orang-orang kudus dengan sebutan “anak-anakku” (1Yoh 2:1). Kita harus menghormati orang-orang yang mengajarkan kita dan menuntun kita di dalam iman (Gal 6:6, 1Tim 5:17, Ibr 13:17).


2.    Seperti apakah sudut pandang Yesus mengenai hal menghormati orang tua?

Agama Kristen adalah agama dari berbakti karena dasar dari perintahnya agama Kristen adalah hormati orang tua. Yesus menganggap perintah hormati orang tua sebagai dasar fondasi kehidupan iman. Yesus telah memperlihatkan teladan dari hal berbakti yang baik dan benar kepada kita. Lukas 2:51 mengatakan “Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.” Disini ‘tetap hidup’ dalam bahasa Yunani memiliki kata eymi yang berbentuk belum selesai. Maksudnya Yesus hidup dengan menaklukkan dirinya kepada orang tua jasmani secara rela hati dan terus menerus. Saat Yesus di bumi pun Ia hidup sebagai anak lelaki yang sejati tanpa mengeluh. Bahkan ketika sedang dengan digantung di kayu salib, Ia masih meninggalkan kata-kata kasih kepada Maria, ibu-Nya (Yoh 19:26). Hal Yesus berbakti saat di kayu salib ini membuat Maria, ibu-Nya, hadir dalam persekutuan doa di loteng rumah Markus Yohanes, yang juga berkumpul 120 orang (Kis 1:14).

Kalau begitu, dizaman Yesus, bagaimana orang-orang Yahudi melaksanakan perintah hormatilah orang tua ini? Di zaman Yesus ada sebuah sistem korban yang artinya persembahan yang dipisahkan dengan kudus untuk diberikan kepada Allah (Mrk 7:11). Jadi, korban adalah sebuah sumpah bahwa aku akan memberikan hal ini kepada Allah (Bil 7:12-17, Im 1:2-3). Tetapi orang-orang Farisi tidak memberikan sesuatu yang seharusnya diberikan kepada orang tua dengan alasan untuk Tuhan. Jadi mereka menggunakan nama Allah untuk mengisi hawa nafsu diri mereka dan mereka melanggar perintah hormatilah orang tua (Mat 15:3). Yesus berkata di Lukas 18:20, bahwa untuk masuk ke jalan hidup kekal haruslah menjaga perintah yaitu hormatilah orang tuamu. Karena tanpa menghormati orang tua jasmani, manusia tidak bisa melayani Allah yang tidak kelihatan oleh mata.


3.    Apa arti hormatilah orang tua dari sudut pandang sejarah penebusan?

1)    Di taman Eden, Allah sendiri mengajarkan Firman kepada Adam. Maka bagi Adam, Allah adalah sosok yang bagaikan Ayah dan Ibu. Tetapi Adam dan Hawa tidak menghormati Allah ataupun mentaatinya. Hasilnya mereka tidak bisa hidup panjang umur di taman Eden, tetapi diusir dari sana.

2)    Di kehidupan padang gurun sudah ada Musa yang mengajarkan perjanjian kepada umat Israel. Namun mereka mengeluh kepada Musa dan keluhan ini

3)    Hubungan Allah dengan orang-orang kudus adalah hubungan ayah dan anak. Dengan menunjuk pada umat yang ada hubungan perjanjian dengan-Nya, Allah memanggil mereka sebagai anak-anak lelaki dan Allah menjadi Bapa bagi mereka (Hos 11:1, Mal 3:17, Ul 32:6, Mzm 89:27, Yes 63:16).

4)    Anak Tunggal, yaitu Yesus telah berbakti dengan bakti yang tertinggi kepada Allah Bapa. Dari awal sampai akhir Ia disalibkan mati, Yesus sebagai Anak telah taat kepada Bapa. Dan Yesus mengajarkan bahwa Allah itu adalah Bapamu yang disorga (Mar 11:25). Manusia yang berdosa bisa menjadi anak Allah itu hanya jasa dari salib Yesus Kristus. Maka kita adalah orang yang paling bahagia, orang yang memiliki kuasa yang terbesar, serta orang kaya yang terbesar (1Taw 29:11-12, Rom 11:36). Yesus adalah Guru yang amat sangat baik, juga Bapa yang amat sangat baik (Yoh 10:30, Yoh 14:7-11, Yoh 13:1).


Kesimpulan:

Di Yakobus 1:18, ungkapan “Ia telah menjadikan kita” artinya “Ia telah memperanakkan kita”. Ia disini adalah Bapa segala terang yang memberikan setiap pemberian yang baik, setiap anugerah yang sempurna, Dia-lah Bapa kita yang sejati. Di PL ada kisah dimana orang memanggil bapa padahal tidak ada garis keturunan secara jasmani. Misalnya Elisa kepada gurunya Elia (2Raj 2:12). Hamba-hamba Naaman kepada Naaman (2Raj 5:13). Raja Yoas dari Israel utara kepada nabi Elisa (2Raj 13:14). Di PB, Petrus adalah sosok yang bagaikan bapa bagi Markus. Dan Petrus memanggil Markus anakku (1Pet 5:13). Ketika Rasul Paulus menggembalakan, ia mengakui bahwa ia memiliki hati yang bagaikan bapa (1Kor 4:15b, Gal 4:19). Rasul Paulus mengajarkan Firman kepada orang-orang, maka ia dipanggil oleh banyak orang sebagai bapa.. bapa.. Tetapi meskipun orang memanggilnya bapa..bapa.., kalau masuk ke dalam hati mereka, isinya bukanlah iman yang sama. Meskipun banyak orang memanggil Rasul Paulus sebagai bapa, tetapi dari antaranya, ia mengakui hanya Timotius dan Titus saja sebagai anak yang sejati (1Kor 4:17, Tit 1:4).

Di zaman Yesus ada banyak rabi yang terkenal. Rabi-rabi demikian itu hanyalah ciptaan dan manusia yang berdosa dan jahat. Tetapi murid-murid mereka memanggil rabi mereka sebagai “bapa”. Kalau begitu, Yesus yang adalah satu dengan Bapa, seharusnya benar-benar dipanggil Bapa dan dihormati dan orang-orang harus berbakti kepada-Nya. Yesus yang adalah Sosok yang mana Firman menjelma menjadi manusia dan setiap orang yang melihat-Nya telah melihat Bapa (Yoh 14:9). Tetapi orang-orang tidak percaya Yesus, namun mereka memanggil bapa terhadap rabi-rabi terkenal di dunia. Dan mereka salah mengira bahwa mereka sudah menjaga dengan baik perintah kelima. Akhirnya Yesus menyatakan di Matius 23:9 bahwa, “Janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya 1 bapamu.. yaitu Dia yang disorga.” Kalau begitu, hari ini kita harus percaya Yesus, dan mengakuinya sebagai Bapa sejati dalam iman. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
83 Janganlah Membunuh Aug 28, 2013 83302
82 Penyelenggaraan Penebusan yang Terkandung didalamnnya Untuk Kita Dapat Masuk Ke Tanah Perjanjian - Kanaan, Sorgawi Aug 28, 2013 72082
» Perintah Kelima - Hormatilah Ayah dan Ibumu Aug 28, 2013 74741
80 Berhentilah (Beristirahatlah) Allah Pada Hari Ke 7 Aug 03, 2013 70341
79 Guruh yang Megah yang Membangunkan Jiwa Seluruh Dunia Aug 03, 2013 72264
78 144 Ribu yang Berdiri Di Bukit Sion Aug 03, 2013 73907
77 Hal Terhebat yang Ada Pada Manusia Adalah Syukur Jul 13, 2013 70929
76 Yosafat, Raja yang Disertai Oleh TUhan Jul 13, 2013 85345
75 Gereja yang FirmanNya Tersebar Luas Sehingga Tinggal Hidup Sampai Akhir Jul 05, 2013 72804
74 Pekerjaan Kedaulatan yang Mutlak Dari Allah Jul 05, 2013 71475
73 Penyelenggaraan Penebusan yang Tampak Di dalam Peristiwa Exodus Jun 21, 2013 70217
72 2 Buah Perintah yang Telah Terlebih Dahulu Diberikan Sebelum 10 Perintah Dinyatakan Jun 07, 2013 69802
71 Gereja yang Berkembang Setiap Hari dan Menerima Berkat May 29, 2013 70558
70 Perintah Ke 5, Penghormatan Kepada Orang Tua May 28, 2013 79679
69 Ciri-ciri Khusus dari Bait Suci Yehezkiel May 14, 2013 73771
68 Lokasi Dari Sejarah Penebusan, Dunia ini Dan Dunia Yang Akan Datang May 01, 2013 73687
67 Berkat Sorga Terbuka May 01, 2013 78607
66 Bagaimanakah Kita Akan Hidup di Dunia yang Bagaikan Kabut? Apr 19, 2013 76327
65 Penuh Dengan Roh Kudus Seperti Orang-orang di Gereja Mula-mula Apr 11, 2013 76785
64 Pertemuan Kembali Dengan Yesus yang Telah Menang Atas Kuasa Maut & Telah Bangkit Apr 03, 2013 85479
XE Login