GPBSI

Didalam ayat pembacaan, pagi-pagi benar sang tuan mencari pekerja, lalu jam 9, jam 12, jam 3 dan jam 5 sore. Kemudian karena matahari terbenam, sudah waktunya untuk melakukan perhitungan terakhir. Mereka berpikir karena mereka masuk lebih dulu maka sang tuan akan memberikan lebih banyak. Tetapi sang tuan menentukan bahwa semuanya sama-sama mendapat 1 dinar. Diberikannya pun mulai dari yang datang paling terakhir. Akhirnya para pekerja yang masuk terlebih dahulu mengeluh. Sang tuan lalu menjawab bahwa bukankah Ia telah memberikan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan? Maka Yesus berkata di Matius 20:16, “Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

Apakah arti perumpamaan ini? San tuan menunjuk kepada Allah sendiri. Kebun anggur adalah Israel di PL dan gereja yang dibeli dengan darah-Nya di PB. Hal memberikan upah sedinar menyimbolkan kasih karunia Allah, keselamatan dan hidup kekal (1Yoh 2:25). Pasar menunjukkan dunia dan pekerja-pekerja adalah orang-orang kudus yang telah menerima panggilan Allah dan diselamatkan, yang telah dipredestinasikan sebelum penciptaan dunia. Sebelum musim hujan datang, penuaian anggur harus diselesaikan. Ini mengandung arti bahwa  sebelum akhir zaman yang sudah sangat mendekat itu datang, dengan hati yang membara Allah hendak menyelesaikan penuaian keselamatan jiwa.

Sang tuan tidak melihat sudah berapa lama seseorang bekerja, melainkan ‘sekarang engkau ada dimana?’ Kita harus sadar bahwa hal kita bekerja itu tidak ada apa-apanya. Tuhan Yesus memilih 12 murid itu adalah agar mereka bersama dengan Dia (Mar 3:13). Bukan karena usaha ke-12 muridlah yang membuat kehendak Tuhan digenapi, melainkan Tuhanlah yang mengerjakan semuanya. Hal murid-murid keluar dan mengusir iblis pun itu karena Yesus telah memberikan kuasa kepada mereka. Pada akhirnya, Yesus mengatakan di atas kayu salib, “sudah selesai” (Mat 19:39). Hari inipun, kita adalah orang-orang yang menganggur sambil memboroskan waktu di dunia yang bagaikan pasar ini. Kepada kita masing-masing, Allah sedang mengulurkan tangan kasih dan keselamatan.

I.    Sang tuan keluar mencari pekerja-pekerja sejak ‘pagi-pagi benar’
Ini  mengajarkan bahwa Allah datang mencari kita. Pagi-pagi benar dalam bahasa aslinya ‘sebelum matahari terbit.’ Ini menunjukkan antusiasme dan kasih Allah terhadap kita untuk menyelamatkan kita. Kita telah dipanggil dengan kasih karunia demikian. Kalau begitu, kita pun menjadi orang-orang yang bekerja dengan rajin dan teguh, sejak ‘pagi-pagi benar’. Bekerja disini bukanlah pekerjaan dunia, melainkan hal ‘mempercayai Dia yang diutus Allah’ (Yoh 6:27-29). Serta, pekerjaan terbesar dalam kehidupan iman kita adalah doa. Juga hal membaca Alkitab dan menginjil adalah pekerjaan yang luar biasa.  Ketika kita sungguh-sungguh berdoa dan berjerih payah dalam pekerjaan Tuhan, maka meskipun kita adalah orang yang masuk terakhir, tetapi kita akan menerima berkat dan menjadi orang-orang yang terdahulu. Kita sebagai pekerja yang masuknya terlambat, kita harus bersyukur. Dan kita harus memiliki sikap untuk setia dengan seutuhnya. Inilah rahasia untuk mendapat kasih khusus, yang mana kita sebagai orang yang terakhir menjadi orang yang terdahulu.

Penyelamatan adalah hal mencari orang-orang yang hilang. Pada subuh sejarah, Allah mencari Adam sambil memanggil “Hai Adam, dimanakah engkau?” Allah tersebut sekarang ini pun sedang berkeliling ke pasar untuk mencari kita. Di Lukas 19:10 Yesus berkata “Aku datang untuk mencari orang yang hilang dan menyelamatkannya.” (Ref: Luk 9:13, Lukas 15). Inilah kasih Allah yang mana Ia sendiri langsung mendatangi kita sebagai teman orang yang berdosa. Maka semua bisa bersyukur kepada Tuhan karena Ia telah menyelamatkan kita sampai-sampai Ia mengutus Anak tunggalNya dan membuatnya mati.

II.    Allah memanggil orang sampai ‘hari malam’ (bahasa asli: hari senja), yaitu sampai saat-saat terakhir
Allah memanggil orang bahkan sampai saat-saat yang terakhir. Itu sebabnya di 2Korintus 1:8-9 dikatakan “Bagi orang yang percaya sama sekali tidak ada keputusasaan.” Akan ada waktu ketika Allah memanggil manusia-manusia yang telah tersisih, yang tidak berguna untuk pekerjaan kerajaan Allah. Nabi Samuel dipanggil ketika ia masih kecil. Dapat dikatakan bahwa itu ‘jam 9 pagi’ (1Sam 2-3). Nabi Yesaya dipanggil oleh Allah pada masa remaja dan ia telah banyak bekerja (Yes 6:1-13). Musa dipanggil Allah di usia 80 tahun, disaat-saat terakhirnya dan akhirnya dia bekerja lebih banyak dibandingkan sebelum ia dipanggil. Kita adalah manusia-manusia ‘jam 5 sore’. Meskipun terakhir masuk ke kebun anggur, kita hanya tinggal bekerja dengan setia sampai Tuhan berkata “Ya, berhenti, sudah selesai.” Allah yang telah menciptakan tidak pernah lupa pada segala sesuatu. Allah mengetahui semua nama bintang dan memanggilnya masing-masing (Mzm 147:4, Yes 4-:26). Percayalah bahwa Allah yang demikian memanggil saya dan saudara sekalian di akhir dari sejarah yang sedang menjelang senja ini.

Kesimpulan:
Kita pun harus berjerih payah dalam hal penginjilan, dengan hati seperti sang tuan kebun anggur. Jika kebun anggur berarti gereja rohaniah, maka hal memanggil pekerja sampai saat yang terakhir berarti buah penginjilan. Orang yang menganggur dan bermain di pasar adalah orang-orang yang telah kehilangan arti atau sosok kemanusiaannya, serta tujuan hidupnya. Allah dengan antusias mencari kita dan membuat kita masuk ke kebun anggur. Hari ini kita telah diselamatkan dan menjadi umat Allah itu bukanlah usaha atau jerih payah kita. Melainkan, ini sepenuhnya adalah kasih karunia Allah (1Pet 1:18-25). Bukan kita yang telah terlebih dahulu mengasihi Allah, tapi Allahlah yang terlebih dahulu mengasihi kita. Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan menumpahkan darahNya di atas kayu salib yaitu sampai-sampai membunuh Anak-Nya (Rom 8:32-34). 

Jam 5 sore adalah waktu ketika pekerjaan hendak berakhir yaitu sudah mendekati jam pulang kerja. Jadi kita jangan membanggakan diri karena kita telah bekerja. Memiliki hati untuk bekerja pun adalah kasih karunia Allah. Bagi yang masuk di pagi hari atau di sore hari, semuanya menerima sedinar yaitu kasih karunia Allah. Orang yang belum menyadari kasih karunia Tuhan, meskipun ia datang terlebih dahulu, ia akan menjadi yang terakhir. Lalu meskipun datang terakhir, jika ia adalah orang yang telah menyadari kebenaran Tuhan, maka ia menjadi orang yang terdahulu. Jadi bersyukurlah atas kasih karunia Allah dan meskipun dipanggil di saat2 terakhir, tapi saudara semua bisa berlari terdepan dengan iman dalam segala hal. Amin.