FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu
Berjaga-jagalah dan Waspadalah terhadap segala Ketamakan
Luk 12:13-21

Di dalam ayat pembacaan, kesimpulan dari perumpamaan ini adalah bahwa si orang kaya itu adalah orang bodoh (Luk 12:20). Orang bodoh adalah orang yang tidak berhikmat dan tidak bijak dalam mengambil tindakan. Dengan kata lain, ia adalah orang yang tidak saleh dan tidak ada iman. Ia salah mengambil keputusan dan pada akhirnya kehidupannya berakhir dengan begitu saja. Lewat perumpamaan hari ini, mari kita pikirkan bersama seperti apa kehidupan yang harus kita jalani sambil membahas apa yang orang kaya tersebut salah pahami.

I.    Dia salah paham tentang kebahagiaan yang sejati.
Si orang kaya ini merencanakan pengurusan mengenai hasil tanahnya yang berlimpah. Rencana pertama, dia merencanakan untuk mendirikan lumbung yang lebih besar. Rencana kedua adalah ada banyak barang tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Rencana ketiga adalah beristirahatlah, makanlah,  minumlah dan bersenang-senanglah. Jadi selagi orang kaya merencanakan ini, mungkin ia merasakan kebahagiaan untuk sementara waktu. Jadi harapan, kebahagiaan dan tujuan kehidupannya ada pada gudang tempat dimana dia menimbun gandumnya. Kebahagiaan orang kaya adalah materi yang kelihatan dan dapat dipegang (Yes 22:13-14), dan sampai sebelum ia menyambut Allah di dalam hatinya dengan akurat, tidak ada rasa puasnya. Di Mazmur 14:1-7 dan Mazmur 53:1-7, dikatakan orang bodoh (English: the fool) berkata dalam hatinya, “tidak ada Allah.” Jadi orang kaya ini salah paham bahwa kepuasaan dan kabahagiaan manusia datang dari menimbun gandum dan barang.

Kalau begitu, darimanakah datangnya kebahagiaan sejati? Kebahagian sejati datang ketika kita bersyukur kapada Allah.  Di zaman gereja mula-mula, di gereja Roma ada jemaat yang memiliki harta sedikit lebih banyak dari pada orang lain dan dia membanggakan dirinya dan berpikir kalau memiliki harta yang lebih banyak itu yang terpenting dan orang ini tidak ada rasa syukurnya (Rom 1:21). Jika kita memiliki hati yang bersyukur yang hendak memberikan syukur kepada Tuhan, maka pada keluarganya akan menerima puluhan ribu berkat turun temurun. Allah menjadikan kita kaya dan memberikan berkat harta yangn tidak disertai kecemasan (Ams 10:22, Ul 8:17-18). Serta kebahagiaan sejati datang mencari ketika kita menyadari nilai dari iman. Di 1Petrus 2: 4, 7 dikatakan bahwa bagi kamu yang percaya, Ia mahal (Kitab English “precious” : berharga). Darah yang telah ditumpahkan di atas kayu salib untuk mengampuni dosa kita adalah darah yang berharga yaitu darah yang mahal (1Pet 1:19). Jadi orang yang memiliki iman yang berkenaan kepada Allah, maka dia adalah orang yang telah memperoleh harta termahal yang bernama keselamatan (Yes 33:6, Ibr 11:6). Yesus adalah harta benda yang berharga. Ketika kita tahu nilai iman tersebut, barulah kita bisa menyadari kebahagiaan yang sejati. Si orang kaya ini tidak tahu prinsip menabung hartanya di sorga (Mat 6:19b). Misalnya, hal menolong orang lain tidak akan lenyap dan sama dengan menabung di sorga (Mat 6:21). Itu sebabnya di Kisah 20:35 dikatakan adalah lebih berbahagia (blessed/diberkati) memberi dari pada menerima. Kita tidak boleh mengharapkan dengan cuma-cuma. Alkitab mengatakan agar kita bekerja keras dengan tangan kita sendiri (Ef 4:28, 1Tes 4:11b). Ada orang yang mencelakakan diri hanya untuk menjaga hartanya, tetapi ia tidak dikarunia kuasa oleh Allah untuk menimatinya (Pkh 5:13, 6:1-2). Maka percayalah bahwa hanya firman Allah yang hidup sajalah membawa kepada kita kebahagian sejati.

II.    Dia telah salah paham mengenai hak kepemilikan dari jiwanya.
Si orang kaya itu salah berpikir bahwa jiwanya pun adalah milik dia dan dia juga berpikir bahwa hasil tanah yang berlimpah itu pun semua milik dia. Dan meskipun hasilnya berlimpah dia tidak sekalipun membaginya kepada orang miskin. Akhirnya di Lukas 12:20 dikatakan, “pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu.” Kata ‘diambil’ adalah apaiteo dalam bahasa Yunani yang artinya mengembalikannya kembali. Kata itu menunjuk pada memaksa sesuatu sebagai hal yang sangat wajar. Jiwa kita yaitu nyawa adalah hal yang dipinjamkan Allah kepada kita, maksudnya dari awal bukanlah milik manusia. Di Yehezkiel 18:4a dikatakan “Sungguh, semua jiwa Aku (Allah) punya!” Tapi karena si orang ini tidak percaya kepada Allah, maka dia salah paham bahwa jiwanyapun adalah miliknya. Di Lukas 12:17-19, di kitab Indonesia dan naskah aslinya muncul 11 kali lebih (Korea 7 kali). Jadi pusat seluruh pemikirannya hanya ada ‘aku’ saja. Bagi si orang bodoh, untuk tubuhnya makan dan hidup ia telah memperlengkapi dengan sempurna. Tapi untuk jiwanya yang lebih penting daripada tubuhnya ia belum siap. Apakah nama sebutan akhir bagi orang tersebut diakhir kehidupannya? Yaitu orang bodoh yang telah kehilangan malam ini (Luk 12:21). Maka kita harus menyadari bahwa kita adalah sosok yang lemah dan hiduplah dengan rendah hati.

III.    Dia telah salah paham mengenai kepemilikan dari waktu.
Dia telah salah paham bahwa waktu adalah miliknya, sehingga sewaktu maut datang dia tidak menyadarinya. Pada akhirnya dia telah melewatkan semua kesempatan yang baik dan telah kehilangan malam hari itu (Pkh 5:10-18, 5:10, Ams 14:13).

Kesimpulan:
Orang yang hidup dengan memiliki Allah sama dengan dia hidup di tanah Kanaan tempat dimana madu susu rohaniah mengalir. Mengenai orang yang kaya dipembacaan har ini, apa yang dikatakan Alkitab? Meskipun membuat rencana yang terperinci, jika maut datang maka semuanya menjadi seperti busa air (1Tim 6:7, Pkh 5:15, Yak 4:13-14). Itu sebabnya Musa mengakui dan meminta Allah untuk memberikan hikmat yang bisa menghitung hari (Mzm 90:12).

Harta adalah sarana yang Allah berikan kepada kita untuk melayani-Nya. Maka kita tidak boleh memboroskan waktu, dan hati kita terhadap Allah menjadi gelap karena harta. Serta kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk malayani Allah karena harta (1Kor 7:31, Yak 4:14, 1Taw 29:15). Selama kita hidup di dunia kadang ada waktu dimana kita tertimpa kesulitan, tetapi percayalah bahwa pada waktu itu juga di tempat penderitaan itu, Yesus ikut serta bersama kita (Yes 63:9). Kiranya kita berdiri di firman Tuhan dan bukan di tempat orang kaya yang bodoh, serta menolak ketamakan dan senantiasa bersyukur kepada Allah. Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
43 Hakikat 10 Perintah Nov 10, 2012 83924
42 Pergunakanlah Waktu Yang Ada Oct 28, 2012 82851
41 Jika Allah di Pihak Kita Oct 28, 2012 85495
40 Satu Hari Seribu Tahun, Seribu Tahun Satu Hari Oct 13, 2012 86813
39 Yesus yang telah Ada sesuai Apa Adanya dari Sejak Semula Oct 13, 2012 85102
38 Manusia Pengharapan, Hommo Esperanse Oct 13, 2012 80721
» Berjaga-jagalah dan Waspadalah terhadap segala Ketamakan Sep 23, 2012 81920
36 Apakah Kita bisa Memilih Agama Kristen? Sep 13, 2012 80407
35 Syukur dari Pengembara yang Hidup di dalam Waktu di Dunia ini Sep 10, 2012 85372
34 Untuk Itu Aku Telah Datang Sep 06, 2012 82996
33 Tanggalkanlah Kasutmu dari Kakimu, sebab Tempat Dimana Engkau Berdiri Itu adalah Tanah yang Kudus Aug 30, 2012 85322
32 Engkau adalah Anak-Ku yang Sulung Aug 30, 2012 85283
31 Dengan Iman Kita Bisa Berdiri di Tanah Perlindungan Tuhan Aug 13, 2012 81828
30 Apakah itu Agama Kristen yang Sejati? (2) Aug 04, 2012 80671
29 Apakah Agama Kristen yang Sejati itu? Aug 04, 2012 80466
28 Apakah Kita Telah Menetapkan Peraturan Dasar Iman di Dalam Kehidupan Iman? Jul 23, 2012 82061
27 Kemuliaan dari Orang yang Tetap Tinggal Hidup Jul 23, 2012 91706
26 Jagalah Hari Raya 7 Minggu Jul 04, 2012 84912
25 Buah Doa Khusus dari Yesus Jun 29, 2012 82108
24 Perempuan Kota Sikhar yang Bertemu dengan Musim Semi Kasih Karunia yang penuh Keharuman Bunga Hidup Jun 22, 2012 81925
XE Login