FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Jagalah Hari Raya 7 Minggu

Views 85092 Votes 0 2012.07.04 17:13:00
Jagalah Hari Raya 7 Minggu
(Ul 16:9-12)

Bagi umat Israel, ada 3 hari raya besar. Pertama, hari raya Paskah (Ul 16:1-8) yaitu untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir dan ini adalah hari yang menyelesaikan masalah dosa. Dirayakan pada tanggal 14 bulan pertama (menurut kalender matahari jatuh di bulan 3-4), dari tanggal 14 bangsa Israel terus memakan roti yang tidak beragi 7 hari lamanya (Kel 12:3-20). Di Perjanjian Baru, Yesuslah domba penebusan Hari raya Paskah (Yoh 1:29, 1Kor 5:7). Kedua, hari raya Tujuh Minggu atau hari raya Buah Bungaran (Ul 16:9-12, Kel 23:16, Kel 34:22, Im 23:3-21) yaitu lewat 7 minggu setelah selesai hari raya Paskah, keesokan harinya, yaitu hari ke-50, ini adalah waktu penuaian gandum. Di Perjanjian Baru, ini adalah hari raya Pentakosta dimana pada hari ke-50 setelah kebangkitan Yesus, Roh Kudus turun, dan gereja pertama kali lahir (Kis 2:1). Ketiga, hari raya Pondok Daun / Hari raya Kemah (Ul 16:13-15) yang dimulai dari tgl 15 bulan ketujuh menurut kalender Yehuda, sambil bangsa Israel menderita sengsara secara jasmani, mereka mempelajari kehidupan iman para nenek moyang mereka di zaman dahulu kala. Secara rohani, hari raya ini adalah simbol dari istirahat yang kekal yaitu sorga. Di Perjanjian Baru, ini adalah hari raya Pengucapan Syukur (Thanksgiving day). Tuhan memerintahkan agar 3 hari raya besar ini dijaga turun-temurun.

Ketiga hari raya besar ini mengandung arti yang mendalam dan berkat dalam sejarah penebusan. Hari raya Paskah menunjukkan penebusan lewat salib Yesus. Hari raya Pentakosta adalah turunnya Roh kudus dan kelahiran gereja, dan hari raya Kemah adalah istirahat di sorga yang kekal. Ketiga hari raya ini adalah simbol dari pengaliran darah Yesus Kristus di kayu salib, kebangkitan-Nya, dan kedatangan-Nya kembali. Hari ini kita memperingati hari raya 7 Minggu.

I.    Kita akan melihat asal usul hari raya Tujuh Minggu (Im 23:15-16, Kel 34:22, Ul 16:9).
Hari raya ini juga untuk memperingati 50 hari setelah umat Israel keluar dari Mesir, mereka tiba di gunung Sinai dan menerima hukum Taurat. Pentakosta dalam bahasa Yunani ‘Pente Koste’ dan kata ini diubah dari ‘Pente Konta’ yang berarti 50. Hari raya Tujuh Minggu juga disebut hari raya Penuaian Gandum (Kel 23:16). Hari raya Penuaian Gandum dalam bahasa Ibrani ‘Hage dan hakacir’. Kata ‘hage’ artinya pesta/perkumpulan dan kata ini berasal dari berangkat untuk ziarah/pilgrim. Dan kata ‘hakacir’ berarti menuai. Jadi ‘hage hakacir’ artinya ‘hari raya Penuaian itu’. Ini berarti hari raya syukur dan sukacita dimana buah pertama penuaian gandum diberikan kepada Allah (Kel 34:22, Bil 28:26). Di Perjanjian Baru ini sama dengan hari raya Pentakosta yaitu turunnya Roh Kudus. Hasilnya mereka terserak ke berbagai tempat dan menyebarkan injil, sehingga pada akhirnya didirikanlah gereja mula-mula. Maka orang-orang gereja mula-mula dan orang-orang kudus zaman ini adalah buah rohani dari hari penuaian gandum.

II.    Hari raya Tujuh Minggu memiliki arti yang mendalam dan berkat dalam sejarah penebusan.
A)    Pada hari Pentakosta Roh Kudus turun, hadir dan penuh (Kis 2:1-4).
Di  Imamat  23:11 dikatakan, “...Haruslah mengunjukkan seberkas hasil pertama dari penuaian pada hari sesudah sabat.” Kalau begitu sambil menyambut hari raya Penuaian Gandum dan mempersembahkan persembahan syukur, apakah kita mengunjukkannya dengan iman? Kita harus mengunjukkan/ menggoncangkan persembahan supaya Tuhan berkenan akan persembahan itu. Jadi kita harus membangun iman kebangkitan yang sedang tidur pada diri kita, lalu kita menggoyang diri kian kemari, angkat dan turun, lalu memberikannya dengan iman.

Di Imamat 23:17 dikatakan, “Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik...” 2 buah roti harus diunjukkan berarti ‘dihidupkan’.  Setelah Adam berbuat dosa semua orang tidak bisa mengelak dari kematian. Tetapi sekarang di dalam Yesus Kristus, kita semua bisa hidup oleh penebusan dan pekerjaan Roh Kudus.  Mengunjukkan/ menggoyangkan berarti menjadi hidup atau dihidupkan. Orang Yahudi dan orang kafir yang telah mati di dalam Adam, dihidupkan secara rohani melalui penebusan salib dan pekerjaan Roh Kudus. Efesus 2:13 mengatakan, “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus” (Ef 2:16). Efesus 2:18 mengatakan, “Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.” Juga dikatakan di 1Korintus 12:13 “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” Oleh karena itu sebagai orang Yahudi rohani, kita haruslah menyampaikan firman kepada banyak orang kafir yang belum percaya firman.

Pada waktu gereja mula-mula, murid-murid yang telah menerima Roh Kudus menjadi saksi hidup dari kebangkitan. Hari ini-pun kita telah menjadi buah yang pertama kali matang dari Roh Kudus, menjadi anak kandung laki-laki Allah, sehingga memanggil Allah sebagai Abba Bapa (Rom 8:15). Hari raya Pentakosta adalah gambaran dari zaman penginjilan atau gereja. Dua adalah angka kesaksian dan ini menyiratkan dua saksi di Wahyu 11:3 yang tampak pada hari akhir. Kiranya saudara semua bisa memiliki iman dan menjadi buah-buah yang pertama matang di bumi (Why 14:3-4 dalam bahasa aslinya: buah yang pertama matang). Mereka adalah orang-orang yang taat secara mutlak sesuai dengan tuntunan Anak Domba, dan mereka adalah orang-orang hidup yang tersisa sampai akhir meskipun digoncangkan.

B)    Pekerjaan Roh Kudus dan firman telah disebarkan dalam sekejap.
Sebenarnya ketika persembahan dari korban sajian diberikan kepada Allah, ragi tidak boleh dicampur (Im 23:17). Tetapi ketika membakar roti yang dipersembahkan pada hari raya Tujuh Minggu, kenapa Allah menyuruh mencampur dengan ragi? Di Matius 13:33 kata ragi dipakai dalam arti positif yaitu tersebar dalam sekejap. Demikian pula, ragi yang dipakai pada hari raya Tujuh Minggu-pun digunakan dalam arti positif. Maksudnya, ini menyiratkan bahwa melalui turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta, injil disebarkan dalam sekejap (Kis 1:8). Sesuai dengan firman ini, di hari Pentakosta, setelah Roh Kudus turun dengan penuh, pekerjaan injil tersebar dalam sekejap. Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan firman, ketika menerima firman, Roh Kudus turun (Kis 10:44, Kis 2:41, 47, Kis 6:7, Kis 19:20).

Sambil merayakan hari raya Tujuh Minggu ini, maka kita harus berdoa agar sama seperti ragi disebarkan, firman Bapa dengan sekejap menjadi tersebar diseluruh ragat raya. Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
43 Hakikat 10 Perintah Nov 10, 2012 84093
42 Pergunakanlah Waktu Yang Ada Oct 28, 2012 82997
41 Jika Allah di Pihak Kita Oct 28, 2012 85665
40 Satu Hari Seribu Tahun, Seribu Tahun Satu Hari Oct 13, 2012 86953
39 Yesus yang telah Ada sesuai Apa Adanya dari Sejak Semula Oct 13, 2012 85283
38 Manusia Pengharapan, Hommo Esperanse Oct 13, 2012 80882
37 Berjaga-jagalah dan Waspadalah terhadap segala Ketamakan Sep 23, 2012 82098
36 Apakah Kita bisa Memilih Agama Kristen? Sep 13, 2012 80587
35 Syukur dari Pengembara yang Hidup di dalam Waktu di Dunia ini Sep 10, 2012 85498
34 Untuk Itu Aku Telah Datang Sep 06, 2012 83149
33 Tanggalkanlah Kasutmu dari Kakimu, sebab Tempat Dimana Engkau Berdiri Itu adalah Tanah yang Kudus Aug 30, 2012 85485
32 Engkau adalah Anak-Ku yang Sulung Aug 30, 2012 85465
31 Dengan Iman Kita Bisa Berdiri di Tanah Perlindungan Tuhan Aug 13, 2012 81999
30 Apakah itu Agama Kristen yang Sejati? (2) Aug 04, 2012 80824
29 Apakah Agama Kristen yang Sejati itu? Aug 04, 2012 80593
28 Apakah Kita Telah Menetapkan Peraturan Dasar Iman di Dalam Kehidupan Iman? Jul 23, 2012 82245
27 Kemuliaan dari Orang yang Tetap Tinggal Hidup Jul 23, 2012 91870
» Jagalah Hari Raya 7 Minggu Jul 04, 2012 85092
25 Buah Doa Khusus dari Yesus Jun 29, 2012 82285
24 Perempuan Kota Sikhar yang Bertemu dengan Musim Semi Kasih Karunia yang penuh Keharuman Bunga Hidup Jun 22, 2012 82115
XE Login