FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Pergunakanlah Waktu Yang Ada

Views 82995 Votes 0 2012.10.28 12:13:57

Pergunakanlah Waktu Yang Ada
Mzm 90:9-15, Ef 5:15-21

Mengapa kita harus mempergunakan waktu yang ada? Karena waktu yang ada pergi dengan cepat dan tidak bisa dikembalikan lagi. Allah yang mengasihi kita memberikan 86.400 detik setiap harinya, tapi kita harus memakai semuanya dan tidak bisa menyimpannya. Kalau begitu, bagaimana kita mempergunakan aset waktu tersebut? Efesus 5:15 mengatakan “Karena itu perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup.” (Ref: Mzm 39:5). Ungkapan perhatikanlah dengan seksama berarti mengukir sesuatu di dalam hati dan mewaspadainya. Yaitu usaha untuk mengetahui secara khusus mengenai sesuatu hal. Dengan kata lain, kita diminta untuk menjadi orang bijak dan berhikmat, yang harus memperhatikan bagaimana kita hidup di dalam waktu yang terus mengalir. Sambil berjalannya waktu, ditambah lagi yaitu “pergunakalah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat,” kalau begitu, apa maksud pergunakanlah waktu yang ada?

I.    Carilah kembali kehidupan yang sejauh ini telah salah dijalani
Menurut naskah asli, dikatakan pergunakanlah waktu, artinya selain mempergunakan waktu dengan baik, artinya belilah kesempatan atau tebuslah waktu. Jadi pergunakanlah waktu artinya  cari kembali dengan berjuang dan berusaha hal yang telah kita hilangkan. Yaitu mencari kembali bahkan dengan membayar suatu harga, mengkompensasikannya bahkan meskipun merugi. Misalnya, kita menyesali diri karena sejauh ini kita tidak hidup dengan setia atau jujur. Jadi hal mempergunakan waktu yang ada berarti kita harus merenungkan bagaimana kita hidup sampai hari ini, dan jika ada salah dalam menjalani hidup maka mencari kembali semua waktu yang hilang tersebut yaitu lewat pertobatan.


Dunia penciptaan Allah sebenarnya tidak ada cacat dan cela, yaitu dunia dimana Allah melihat bahwa itu baik. Tapi setelah manusia berbuat dosa, tidak ada siang dan malam yang tidak tercemar (Fil 2:5). Kita harus mengakui dengan mulut kita sendiri atas dosa dosa yang telah kita lakukan (Ibr 4:13). Manusia akan kembali ke debu tanah setelah hidup sesuai dengan hari-hari dan tahun-tahun yang telah ditentukan Allah (Mzm 90:3, Kej 3:19). Kehampaan kehidupan manusia adalah karena kematian yang adalah penghakiman Allah yang tampak sebagai hasil dari perbuatan dosa manusia (Rom 6:23). Sebaliknya, Henokh, pada umur 65 tahun dia mulai berjalan bersama dengan Allah selama 300 tahun dan dia naik ke sorga hidup-hidup karena setiap hari kehidupannya menyenangkan hati Tuhan (Fil 2:5, Gal 2:20). Maka marilah kita mencari kembali hal tentang kehidupan yang telah salah kita jalani semasa hidup di masa lampau, lewat doa, menyanyi pujian, membaca alkitab serta bertobat.

II.    Meminta hikmat untuk menghitung hari-hari kita yang tersisa di masa depan
Katanya, burung camar hidup sampai 300 thn dan kura-kura bisa hidup 1000 thn, kalau begitu, bagaimana manusia yang mengenakan gambar Allah? Yakub mengakui kepada raja Firaun bahwa tahun-tahun pengembaraannya sebagai orang asing berjumlah 130 tahun, waktu yang pendek. Tapi waktu yang buruk tersebut telah berlalu (Kej 37:9). Karena kita tidak tahu sampai kapan kita hidup,  maka kita harus hidup dengan memandang akhirnya dan berjuang untuk  melakukan pekerjaan yang baik atau rajin berbuat baik (Ef 2:10, Tit 2:14). Musa merangkumkan hidupnya dan mengakui di Mzm 90:3 bahwa manusia bagaikan debu tanah (Mzm 90:4-5,10,12). Meskipun Allah tidak memberitahukan hari dia akan hidup, ia tetap  melayani kehendak Allah sampai akhir. Jadi bagi Musa, 1 detikpun berharga. Di Yes 2:22 Allah mengatakan kepada Yesaya bahwa manusia tidak lebih dari pada hembusan nafas dan sebagai apakah manusia dapat dianggap? Maksudnya, manusia tidak ada nilai untuk dihitung karena dosa (Ayub 7:6). Bagi manusia yang memiliki keterbatasan yang demikian, ada hari-hari yang ditentukan Allah. Semua orang dunia ada hari-hari yang ditentukan Allah. Dan kita masing-masing berbeda hari-hari yang ditentukan bagi kita. Meskipun harinya sama, tapi tanggal atau zamannya berbeda. Tetapi kita harus mencabut dan memperbaiki hari-hari yang telah ditentukan itu. Asalkan ada kesaksian bahwa kita berkenan kepada Allah maka tidak akan ada hari-hari yang ditentukan. 


Akhir dari kehidupan manusia bisa dikategorikan menjadi 2 golongan, yaitu orang yang kasihan yang tidak bertemu dengan Allah. Sebaliknya orang yang bertemu dengan Allah dan memperoleh hidup kekal akan menerima kebangkitan atau ubah (Yoh 11:25-26). Manusia harus mencari kembali Allah yang telah terlewatkan didalam waktu. Hal yang kita bawa kehadapan Allah pada waktu akhir, bukanlah orang tua, anak, ataupun materi, melainkan firman itu sendiri yang telah diberikan kepada kita, kita disuruh untuk membawa pulang firman (Mzm 119:56, Yoh 1:1-4, Hos 14:2). Jika kita belajar Alkitab maka meskipun kita teruji, akan segera dipulihkan. Meskipun kita sangat sibuk, terlebih lagi, kita harus sibuk untuk masalah roh jiwa kita (3Yoh 1:2).

III.    Belilah kesempatan khusus dari masa sekarang
Kita tidak bisa menduga identitas waktu dan juga tidak bisa mengukur waktu. Jika sekali waktu berlalu maka tidak bisa bertemu kembali. Waktu adalah hadiah yang dibagi dengan rata ke seluruh umat manusia. Oleh sebab itu, kita harus memegang waktu dengan iman. Dan iman itu bukan milik kita tetapi milik Allah. Sebanyak kita menggayung dengan gayung, air itu menjadi milik kita, tapi sebenarnya bukanlah milik kita. Hanya ada perbedaan dalam penggunaannya saja. Apakah kita mempergunakannya dengan baik atau apakah kita menyalahgunakannya. Jika kita tidak mempergunakan waktu dengan baik, kita menjadi hamba yang jahat dan malas.


Bagaimana caranya kita mempergunakan waktu? Yaitu kita menyadari firman dan melakukan pekerjaan baik (1Taw 29:11dst). Allah memberikan kesehatan kepada kita, memberikan kasih karunia, maka kita bisa bekerja dan memperoleh uang karena Allah. Jadi Allah memberikan kekuatan untuk memperoleh kekayaan (Ul 8:18). Untuk mempergunakan waktu yang ada, terlebih dulu kita harus menjadi orang yang menerima kasih karunia dimata Tuhan seperti Nuh.  Dan kita harus menerima kepenuhan Roh Kudus dan menjalani kehidupan emosional yang kudus yaitu berkata-kata seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji pujian dan nyanyian rohani serta bersorak sorak bagi Tuhan dengan segenap hati. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
43 Hakikat 10 Perintah Nov 10, 2012 84086
» Pergunakanlah Waktu Yang Ada Oct 28, 2012 82995
41 Jika Allah di Pihak Kita Oct 28, 2012 85655
40 Satu Hari Seribu Tahun, Seribu Tahun Satu Hari Oct 13, 2012 86945
39 Yesus yang telah Ada sesuai Apa Adanya dari Sejak Semula Oct 13, 2012 85273
38 Manusia Pengharapan, Hommo Esperanse Oct 13, 2012 80875
37 Berjaga-jagalah dan Waspadalah terhadap segala Ketamakan Sep 23, 2012 82090
36 Apakah Kita bisa Memilih Agama Kristen? Sep 13, 2012 80581
35 Syukur dari Pengembara yang Hidup di dalam Waktu di Dunia ini Sep 10, 2012 85495
34 Untuk Itu Aku Telah Datang Sep 06, 2012 83142
33 Tanggalkanlah Kasutmu dari Kakimu, sebab Tempat Dimana Engkau Berdiri Itu adalah Tanah yang Kudus Aug 30, 2012 85482
32 Engkau adalah Anak-Ku yang Sulung Aug 30, 2012 85457
31 Dengan Iman Kita Bisa Berdiri di Tanah Perlindungan Tuhan Aug 13, 2012 81988
30 Apakah itu Agama Kristen yang Sejati? (2) Aug 04, 2012 80820
29 Apakah Agama Kristen yang Sejati itu? Aug 04, 2012 80590
28 Apakah Kita Telah Menetapkan Peraturan Dasar Iman di Dalam Kehidupan Iman? Jul 23, 2012 82233
27 Kemuliaan dari Orang yang Tetap Tinggal Hidup Jul 23, 2012 91858
26 Jagalah Hari Raya 7 Minggu Jul 04, 2012 85087
25 Buah Doa Khusus dari Yesus Jun 29, 2012 82276
24 Perempuan Kota Sikhar yang Bertemu dengan Musim Semi Kasih Karunia yang penuh Keharuman Bunga Hidup Jun 22, 2012 82103
XE Login