FIRMAN
Khotbah minggu
Articles 303
Satu Hari Seribu Tahun, Seribu Tahun Satu Hari
2Pet 3:8-12
Bagi orang dunia yang tidak ada tujuan, waktu adalah sesuatu yang hampa. Tetapi bagi orang-orang kudus, ketika mereka menghadapi kesengsaraan, waktu menjadi obat karena mereka menyadari bahwa waktu adalah milik Tuhan dan manusia hidup dalam waktu Tuhan. Pembacaan hari ini menyadarkan kita mengenai hikmat dalam menggunakan waktu. Dikatakan 1 hari sama dengan 1000 tahun dan 1000 tahun sama dengan 1 hari. Firman ini mengajarkan apa?
I. Ini berfirman tentang cara perhitungan waktu Tuhan
1) Tuhan memakai 1000 tahun seperti 1 hari
Ekspresi ‘1000 tahun seperti 1 hari’ memperlihatkan bahwa Allah ada dengan mengatasi waktu. Allah-lah tuan dari 1000 tahun. Ekspresi ‘1000 tahun sama seperti 1 hari’ berfirman mengenai hati Allah yang seperti orang tua, yaitu hati yang sabar menanti. Dikatakan, “Ia sabar terhadap kamu...” ini menunjuk pada hati yang mengasihi manusia (2Pet 3:8). Dunia ini semakin hari semakin jahat, tetapi Allah tidak langsung mengakhiri dunia dengan segera karena Allah sabar dan Dia menghendaki supaya jangan ada yang binasa. Ini adalah sabar yang 1000 tahun seperti 1 hari. Tujuan Allah adalah menuntun manusia ke jalan yang baik. Hati Allah yang sabar dan menanti, sambil berkata “1000 tahun sama seperti 1 hari.” Ketika umat Israel di padang gurun selama 40 tahun, betapa sesaknya hati Allah (Mzm 95:10). Dan sejak Maleakhi sampai Yohanes Pembaptis, 400 tahun masa kegelapan rohani telah berlalu. Allah telah lama bersabar. Sejak kejatuhan Adam sampai Mesias datang sebagai keturunan perempuan, 4000 tahun telah berlalu. Inilah waktu tangisan Allah. Dunia ciptaan-Nya yang besar ini ada, untuk penggenapan penyelenggaran penebusan bagi keselamatan umat pilihan. Waktu yang diberikan bagi dunia sejarah itu terbatas. Maka injil Kerajaan yang difirmankan Tuhan di Matius 24:14 ini ada waktu berakhirnya.
2) Tuhan memakai 1 hari seperti 1000 tahun
Ini memperlihatkan bahwa Tuhan mempergunakan waktu dengan baik/ berharga. Tuhan telah memberi waktu kepada kita sebagai hadiah dan setelah kita memakainya sesuai yang telah ditentukan, kita harus mengembalikannya kembali kepada Tuhan. Waktu diberikan dengan rata tanpa adanya perbedaan kepada semua orang. Kita jangan menjadi seperti orang kaya yang menggunakan waktu untuk dirinya sendiri (Luk 16:25), tapi kita harus menjadi seperti Lazarus rohaniah yang hanya hidup dengan pertolongan Allah, seperti arti namanya, dalam waktu yang diberikan Tuhan kepadanya. Maka janganlah kita melewatkan waktu tetapi peganglah! Waktu yang telah kita terima, gunakanlah untuk percaya Tuhan dan berusaha dalam perbuatan yang baik (Why 1:3). Waktu yang diberikan bagi ‘dunia sejarah’ adalah untuk mencari keturunan Abraham yang telah hilang, yaitu keselamatan umat pilihan. Kita tidak boleh menjadi ‘orang-orang yang menganggur di pasar’. Dalam perumpamaan di Matius 20:1-16, pagi-pagi benar seorang tuan pemilik kebun anggur pergi keluar mencari pekerja. Pasar adalah dunia, dan kita telah dipanggil untuk menjadi pekerja di kebun anggur Injil. Dikatakan di Efesus 5:16 “Pergunakanlah waktu yang ada,” dalam bahasa aslinya “Belilah waktu, carilah kembali waktu yang hilang” (1Kor 7:29, Yes 22:13).
II. Kita harus menjadi orang yang menjawab waktu
Tuhan telah memakai waktu 1000 tahun seperti 1 hari dan 1 hari seperti 1000 tahun. Jika kita ingin memakai waktu seperti demikian, apa yang harus kita lakukan? Kita harus menjadi orang yang menumpang atau masuk ke dalam waktu Tuhan. Dari sudut pandang Tuhan, hidup kita semua terjadi di dalam waktu Allah. Ada banyak kata bahasa Yunani yang menunjuk kepada waktu. Dari antaranya, kita akan membandingkan kairos dan hora.
1) Kairos adalah waktu Allah. Dan ketika menunjuk pada waktu, Kairos ini paling sering atau paling banyak dipakai
Bahasa Ibraninya Et-Moed, yaitu waktu yang ditentukan Allah atau yang dijanjikan Allah. Ini menunjuk pada saat-saat yang menentukan atau penting, waktu yang sudah direncanakan dan harus terjadi (Yoh 7:6-8). Kairos menunjuk pada saat-saat yang menampakkan pekerjaan atau peristiwa yang telah ditentukan atau direncanakan Allah sendiri. Kairos menunjuk pada waktu ketika Logos yaitu firman (Kedatangan Pertama) itu tampak. Ini menunjuk pada peristiwa firman menjelma menjadi manusia. Di Markus 1:15, ungkapan ‘waktunya telah tiba’ menunjuk pada diri Yesus yang telah menjelma menjadi manusia. Kairos juga menunjuk pada waktu ketika Kristus yang akan datang kembali menampakkan dirinya. Di 1 Timotius 6:15, ungkapan ‘saat yang akan ditentukan’, yaitu jika waktu Kairos genap, maka Allah akan membuktikan kasih-Nya di dalam Yesus (1Tim 2:6). Kairos juga menunjuk pada waktu ketika Allah mengumpulkan umat-Nya karena waktu-Nya telah genap (Gal 6:9), juga menunjukkan waktu untuk penghakiman terakhir, waktu yang pendek/sekejap (1Ptr 4:17, Luk 21:36, 1Tes 2:17). Yang penting adalah fakta bahwa dengan memiliki waktu, Allah sendiri sedang membuat saat-saat yang menentukan. Maksudnya, jika kita percaya dan berdoa, Tuhan akan membuatnya terjadi sesuai dengan apa yang kita doakan karena semua berada di bawah kuasa Allah.
2) Hora adalah waktu yang tepat/cocok untuk melakukan suatu pekerjaan
Waktu Hora ini sering diekspresikan dalam peristiwa pekerjaan penebusan, yaitu kematian di salib, kebangkitan, dan kenaikan ke sorga. Waktu Hora ini menunjuk pada saat Tuhan menerima kemuliaan karena manusia merespon-Nya dengan iman. Hora adalah waktu dari peristiwa-peristiwa dimana Tuhan tampak dan Dia menerima kemuliaan. Dari sudut pandang manusia, di tempat dimana iman berada, waktu Hora ini bekerja dengan tidak terelakkan. Ini adalah waktu ketika kemuliaan Tuhan tampak, sebagai Tuhan yang menderita di atas kayu salib (Mat 26:18). Waktu tersebut adalah waktu Kairos, yaitu saat yang sudah direncanakan, ditujukan, dan tak terelakkan. Yesus melihat dan memandang waktu tersebut. Ia telah mengambil ketetapan hati untuk mengambil waktu tersebut yang diberikan Allah kepada-Nya, menerimanya serta memegangnya. Saat itu, waktu Kairos telah menjadi waktu Hora (Mat 26:45, Mar 14:41, Yoh 17:1, Mat 26:18, Yoh 12:23). Pada hari akhir dunia, ketika kita menyambut kedatangan Tuhan kembali dengan iman, maka waktu Hora yang akhir akan digenapi (Yoh 16:25, 2Tes 1:10, Yoh 2:4). Ketika Allah yang telah datang sebagai waktu Kairos menerima kemuliaan sesuai dengan hakekat diri-Nya, saat itulah menjadi waktu Hora. Waktu Hora ini terjadi ketika Logos yang telah tampak itu menerima kemuliaan lewat orang kudus yang memiliki iman. Maka kita harus menjadi orang yang menjawab waktu Kairos sehingga waktu Hora menjadi tergenapi.
Kesimpulan:
Sekarang adalah waktu kita berpatisipasi dalam pekerjaan keselamatan Alah dan menyadari kehendak-Nya, serta berusaha untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan. Percayalah, ketika kita menyadari hati Allah yang berkata, “1 hari sama seperti 1000 tahun dan 1000 tahun sama seperti 1 hari”, kita memiliki hati mengampuni/dermawan, menerima berkat keluar masuk, Allah akan membuka gudang sorga, dan mencurahkan sesuai dengan yang kita harapkan. Amin.
2Pet 3:8-12
Bagi orang dunia yang tidak ada tujuan, waktu adalah sesuatu yang hampa. Tetapi bagi orang-orang kudus, ketika mereka menghadapi kesengsaraan, waktu menjadi obat karena mereka menyadari bahwa waktu adalah milik Tuhan dan manusia hidup dalam waktu Tuhan. Pembacaan hari ini menyadarkan kita mengenai hikmat dalam menggunakan waktu. Dikatakan 1 hari sama dengan 1000 tahun dan 1000 tahun sama dengan 1 hari. Firman ini mengajarkan apa?
I. Ini berfirman tentang cara perhitungan waktu Tuhan
1) Tuhan memakai 1000 tahun seperti 1 hari
Ekspresi ‘1000 tahun seperti 1 hari’ memperlihatkan bahwa Allah ada dengan mengatasi waktu. Allah-lah tuan dari 1000 tahun. Ekspresi ‘1000 tahun sama seperti 1 hari’ berfirman mengenai hati Allah yang seperti orang tua, yaitu hati yang sabar menanti. Dikatakan, “Ia sabar terhadap kamu...” ini menunjuk pada hati yang mengasihi manusia (2Pet 3:8). Dunia ini semakin hari semakin jahat, tetapi Allah tidak langsung mengakhiri dunia dengan segera karena Allah sabar dan Dia menghendaki supaya jangan ada yang binasa. Ini adalah sabar yang 1000 tahun seperti 1 hari. Tujuan Allah adalah menuntun manusia ke jalan yang baik. Hati Allah yang sabar dan menanti, sambil berkata “1000 tahun sama seperti 1 hari.” Ketika umat Israel di padang gurun selama 40 tahun, betapa sesaknya hati Allah (Mzm 95:10). Dan sejak Maleakhi sampai Yohanes Pembaptis, 400 tahun masa kegelapan rohani telah berlalu. Allah telah lama bersabar. Sejak kejatuhan Adam sampai Mesias datang sebagai keturunan perempuan, 4000 tahun telah berlalu. Inilah waktu tangisan Allah. Dunia ciptaan-Nya yang besar ini ada, untuk penggenapan penyelenggaran penebusan bagi keselamatan umat pilihan. Waktu yang diberikan bagi dunia sejarah itu terbatas. Maka injil Kerajaan yang difirmankan Tuhan di Matius 24:14 ini ada waktu berakhirnya.
2) Tuhan memakai 1 hari seperti 1000 tahun
Ini memperlihatkan bahwa Tuhan mempergunakan waktu dengan baik/ berharga. Tuhan telah memberi waktu kepada kita sebagai hadiah dan setelah kita memakainya sesuai yang telah ditentukan, kita harus mengembalikannya kembali kepada Tuhan. Waktu diberikan dengan rata tanpa adanya perbedaan kepada semua orang. Kita jangan menjadi seperti orang kaya yang menggunakan waktu untuk dirinya sendiri (Luk 16:25), tapi kita harus menjadi seperti Lazarus rohaniah yang hanya hidup dengan pertolongan Allah, seperti arti namanya, dalam waktu yang diberikan Tuhan kepadanya. Maka janganlah kita melewatkan waktu tetapi peganglah! Waktu yang telah kita terima, gunakanlah untuk percaya Tuhan dan berusaha dalam perbuatan yang baik (Why 1:3). Waktu yang diberikan bagi ‘dunia sejarah’ adalah untuk mencari keturunan Abraham yang telah hilang, yaitu keselamatan umat pilihan. Kita tidak boleh menjadi ‘orang-orang yang menganggur di pasar’. Dalam perumpamaan di Matius 20:1-16, pagi-pagi benar seorang tuan pemilik kebun anggur pergi keluar mencari pekerja. Pasar adalah dunia, dan kita telah dipanggil untuk menjadi pekerja di kebun anggur Injil. Dikatakan di Efesus 5:16 “Pergunakanlah waktu yang ada,” dalam bahasa aslinya “Belilah waktu, carilah kembali waktu yang hilang” (1Kor 7:29, Yes 22:13).
II. Kita harus menjadi orang yang menjawab waktu
Tuhan telah memakai waktu 1000 tahun seperti 1 hari dan 1 hari seperti 1000 tahun. Jika kita ingin memakai waktu seperti demikian, apa yang harus kita lakukan? Kita harus menjadi orang yang menumpang atau masuk ke dalam waktu Tuhan. Dari sudut pandang Tuhan, hidup kita semua terjadi di dalam waktu Allah. Ada banyak kata bahasa Yunani yang menunjuk kepada waktu. Dari antaranya, kita akan membandingkan kairos dan hora.
1) Kairos adalah waktu Allah. Dan ketika menunjuk pada waktu, Kairos ini paling sering atau paling banyak dipakai
Bahasa Ibraninya Et-Moed, yaitu waktu yang ditentukan Allah atau yang dijanjikan Allah. Ini menunjuk pada saat-saat yang menentukan atau penting, waktu yang sudah direncanakan dan harus terjadi (Yoh 7:6-8). Kairos menunjuk pada saat-saat yang menampakkan pekerjaan atau peristiwa yang telah ditentukan atau direncanakan Allah sendiri. Kairos menunjuk pada waktu ketika Logos yaitu firman (Kedatangan Pertama) itu tampak. Ini menunjuk pada peristiwa firman menjelma menjadi manusia. Di Markus 1:15, ungkapan ‘waktunya telah tiba’ menunjuk pada diri Yesus yang telah menjelma menjadi manusia. Kairos juga menunjuk pada waktu ketika Kristus yang akan datang kembali menampakkan dirinya. Di 1 Timotius 6:15, ungkapan ‘saat yang akan ditentukan’, yaitu jika waktu Kairos genap, maka Allah akan membuktikan kasih-Nya di dalam Yesus (1Tim 2:6). Kairos juga menunjuk pada waktu ketika Allah mengumpulkan umat-Nya karena waktu-Nya telah genap (Gal 6:9), juga menunjukkan waktu untuk penghakiman terakhir, waktu yang pendek/sekejap (1Ptr 4:17, Luk 21:36, 1Tes 2:17). Yang penting adalah fakta bahwa dengan memiliki waktu, Allah sendiri sedang membuat saat-saat yang menentukan. Maksudnya, jika kita percaya dan berdoa, Tuhan akan membuatnya terjadi sesuai dengan apa yang kita doakan karena semua berada di bawah kuasa Allah.
2) Hora adalah waktu yang tepat/cocok untuk melakukan suatu pekerjaan
Waktu Hora ini sering diekspresikan dalam peristiwa pekerjaan penebusan, yaitu kematian di salib, kebangkitan, dan kenaikan ke sorga. Waktu Hora ini menunjuk pada saat Tuhan menerima kemuliaan karena manusia merespon-Nya dengan iman. Hora adalah waktu dari peristiwa-peristiwa dimana Tuhan tampak dan Dia menerima kemuliaan. Dari sudut pandang manusia, di tempat dimana iman berada, waktu Hora ini bekerja dengan tidak terelakkan. Ini adalah waktu ketika kemuliaan Tuhan tampak, sebagai Tuhan yang menderita di atas kayu salib (Mat 26:18). Waktu tersebut adalah waktu Kairos, yaitu saat yang sudah direncanakan, ditujukan, dan tak terelakkan. Yesus melihat dan memandang waktu tersebut. Ia telah mengambil ketetapan hati untuk mengambil waktu tersebut yang diberikan Allah kepada-Nya, menerimanya serta memegangnya. Saat itu, waktu Kairos telah menjadi waktu Hora (Mat 26:45, Mar 14:41, Yoh 17:1, Mat 26:18, Yoh 12:23). Pada hari akhir dunia, ketika kita menyambut kedatangan Tuhan kembali dengan iman, maka waktu Hora yang akhir akan digenapi (Yoh 16:25, 2Tes 1:10, Yoh 2:4). Ketika Allah yang telah datang sebagai waktu Kairos menerima kemuliaan sesuai dengan hakekat diri-Nya, saat itulah menjadi waktu Hora. Waktu Hora ini terjadi ketika Logos yang telah tampak itu menerima kemuliaan lewat orang kudus yang memiliki iman. Maka kita harus menjadi orang yang menjawab waktu Kairos sehingga waktu Hora menjadi tergenapi.
Kesimpulan:
Sekarang adalah waktu kita berpatisipasi dalam pekerjaan keselamatan Alah dan menyadari kehendak-Nya, serta berusaha untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan. Percayalah, ketika kita menyadari hati Allah yang berkata, “1 hari sama seperti 1000 tahun dan 1000 tahun sama seperti 1 hari”, kita memiliki hati mengampuni/dermawan, menerima berkat keluar masuk, Allah akan membuka gudang sorga, dan mencurahkan sesuai dengan yang kita harapkan. Amin.