FIRMAN
Khotbah minggu
Jika Allah di Pihak Kita
Rm 8:31-39
Rasul Paulus menilai atau mengevaluasi dirinya sebagai: (1) Aku adalah budak Allah, yaitu budak yang mengayun dayung sampai ia mati di dasar paling bawah sebuah kapal. (2) Aku sama seperti anak yang lahir sebelum waktunya (1Kor 15:8), maksudnya anak yang tidak sempurna karena belum mencapai usia kandungan seutuhnya. (3) Meskipun aku budak Allah, tapi Allah telah memilih aku yang seperti ini menjadi rasul-Nya karena untuk injil Allah. Paulus mendedikasikan seluruh hidupnya untuk untuk injil.
Alkitab berkata kedatangan Anak Manusia sama dengan zaman Nuh (Mat 24:37 dst.) Meskipun air bah terjadi, orang dunia hanya memikirkan makan dan minum, kawin mengawinkan, berdagang tetapi mereka tidak sadar, tidak tahu, tidak percaya dan menganggap sebagai canda semata sampai mereka mati tenggelam oleh air bah. Maka kita harus memelihara roh, tubuh dan jiwa kita dengan tidak bercacat sampai kedatangan-Nya kembali dengan firman Tuhan (2Pet 3:14, Fil 2:15).
Rasul Paulus dipanggil sebagai rasul bagi bangsa kafir, sebagai bejana yang berisi orang-orang kafir (Kis 9:15). Dia berbicara mengenai kemenangan terakhir dari orang-orang yang percaya. Sambil berbicara seperti ini hatinya penuh dengan semangat dan berdebar-debar dan tidak bisa menahan sukacitanya karena imannya sangat luar biasa, karena ia memelihara roh jiwa tubuhnya dengan tak bercacat menantikan kedatangan Yesus kembali dan dia tidak berkompromi dengan dunia. Hidupnya hanya untuk Yesus. Ia mengekspresikan tentang kemenangan terakhir yang akan diterima orang-orang kudus dengan kalimat “Jika Allah ada dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Maka, bagi orang yang telah ditakdirkan untuk diselamatkan, meski apapun terjadi pada mereka, mereka tidak akan menyimpang dari penyelenggaran keselamatan-Nya, karena tidak ada apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.
1. Jika Allah ada di pihak kita, seluruh jemaat kudus yang hidup di bumi ini bisa menang, bahkan dihadapan musuh pun bisa menang. Allah adalah Allah dari orang yang menang (Rm 8:31-32).
2. Kita akan menang dihadapan orang yang menggugat (Rm 8:33a).
3. Kita akan menang tanpa sekejap matapun berkedip dihadapan orang yang menghukum (Rm 8:33b-34). Itu sebabnya di hati Rasul Paulus sangat suka cita.
Kita akan menang karena Yesus Kristus yang telah bangkit yang juga duduk di sebelah kanan Allah, malah menjadi Pembela bagi kita.
Di Alkitab dikatakan bahwa orang-orang Kristen akan menang 4 kali di lokasi yang bernama kehidupan sampai tiba di sorga. Roma 8:37 mengatakan, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” Kata menang disini dalam bahasa Yunani quipernikao, yaitu gabungan kata “melebihi” dan “menang”, maksudnya melebihi pemenang atau menang mutlak. Di bawah kolong langit tidak ada orang yang bisa menolong kita, hanya Tuhan Allah saja yang dapat menolong kita. Maka percayalah bahwa kasih Allah yang membuat kita bisa menang dalam segala hal didalam kehidupan.
Menang disini dalam bahasa Yunani adalah: (a) Menang dengan lebih menonjol, (b) Mendahului, yaitu karena dia mendahului dari awal hingga akhir, maka yang lain tidak bisa mengikutinya, (c) Ada di atas, yaitu dia bukan selalu ditinggalkan dibawah/dibelakang, tetapi selalu ada di atas, menonjol dengan tinggi, (d) Menang dengan sangat unggul.
Jika kita menjalani kehidupan iman dengan baik maka ketika pada waktu kesengsaraan, penganiayaan, ataupun kesesakan di akhir zaman, tidak ada kekuatiran. Lihatlah Ishak. Ketika seluruh tanah Filistin dilanda kekeringan, Ishak malahan menuai 100 kali lipat di tahun itu juga (Kej 26:12). Maka firman “Jika Allah ada dipihak kita” adalah berkat bagi kita (Ref: Mzm 78:19-22). Kasih Allah tidak terhitung dan tidak terbayangkan (Yoh 3:16).
Penyebab kita bisa menang karena kasih Allah. Dikatakan di Roma 8:37 bahwa kita akan menang didalam kasih-Nya. Di Roma 5:5-10, kasih yang tak terbatas oleh Allah ini diekspresikan sebagai 3 hal. Kasih Allah telah dicurahkan dihati kita ketika kita masih lemah (ayat 6), ketika kita masih berdosa (ayat 8), dan pada waktu kita masih seteru Allah (ayat 10). Kemenangan orang Kristen adalah tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (1Yoh 4:19). Jadi kemenangan tersebut bukannya kemenangan karena kekuatanku yang besar.
Selajutnya di Roma 8:35, Rasul Paulus berbicara 7 identitas yang mewakili, yang hendak memutuskan kita dari kasih Kristus didunia, yaitu (1) Penindasan: tekanan/penderitaan yang datang dari luar, (2) Kesesakan: penderitaan yang memancar keluar dari dalam, (3) Penganiayaan: semua penderitaan yang kita terima karena iman, (4) Kelaparan: kemiskinan, (5) Ketelanjangan: aib, (6) Bahaya: kerugian tak diduga datang dari manusia atau alam, (7) Pedang: kekuatan militer dari orang-orang dunia.
Selanjutnya Rasul Paulus menyebut 10 kuasa yang tidak kelihatan kasat mata, yang menentang orang-orang kudus (Rm 8:38-39) yaitu: (1) maut, (2) maupun hidup (Rm 14:7-8), (3) malaikat-malaikat, (4) pemerintah-pemerintah (Rm 8:38), (5) baik yang ada sekarang, (6) maupun yang akan datang, (7) kuasa-kuasa (Rm 8:39), (8) baik yang diatas, (9) maupun yang dibawah, (10) ataupun sesuatu mahkluk yang lain (Rm 8:39).
Semua hal ini tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada didalam Yesus Tuhan kita. Maka percayalah bahwa siapapun dia, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari iman yang percaya Allah dan juga dari kasih Allah yang mengasihi saudara. Dan akhirnya kita bisa menang dalam segala hal. Rasul Paulus mengakui, meskipun aku tidak memilki apa-apa, tapi aku memiliki semuanya karena firman Yesus yang menciptakan segala alam semesta.
Percayalah, jika Allah dipihak kita, jika Allah mendukung kita, akan menjadi kehidupan yang berkemenangan, kehidupan yang sukses, kehidupan yang penuh berkat. Percayalah bahwa saudara yang berkemenangan bisa masuk ke sorga didalam Tuhan sebagai kehidupan yang kekal, didalam kebahagiaan. Amin.