FIRMAN
Khotbah minggu
Articles 303
Tahun 2012 yang Menggenapi Firman Sejarah Penebusan
Rom 15:19, Yes 11:9
Di tahun 2012 ini, Tuhan memberikan tema iman yaitu “Gereja yang menggenapi Firman Sejarah Penebusan.” Penggenapan adalah achieve, gabungan dari to + chiev (kepala), yang artinya mencapai sampai titik puncak. Dikatakan 2 Tes 3:1, “...supaya firman Tuhan beroleh kemajuan (English: may run swiftly = berlari dengan cepat).” Maksudnya di tahun ini Tuhan ingin agar tujuan firman bisa mencapai titik puncak melalui kita semua, khususnya bahwa Firman Sejarah Penebusan harus digenapi dengan menjadikan kita sebagai pekerja-pekerja Tuhan. Dan hal mencapai dititik puncak dan menggenapi tujuan, ibarat pohon, maka harus menghasilkan buah (Mat 12:33). Bagaimana cara kita bisa menghasilkan buah dari Firman Sejarah Penebusan itu?
I. Haruslah mengenal waktu.
Firman perumpamaan kebun anggur (Mat 21:41) memberitahukan kita mengenai 3 waktu dari Sejarah Penebusan, yaitu waktu ketika hamba-hambanya diutus, waktu ketika anaknya sendiri dikirim dan waktu dimana Tuannya sendiri yang datang. Waktu ketika hamba-hambanya diutus dan anaknya dikirim adalah waktu PL dan PB. Sekarang waktu yang tersisa adalah waktu dimana Tuan kebun anggurnya sendiri yang datang. Dan ada 2 hal pekerjaan yang dilakukan Sang Tuan: Hal menghakimi orang-orang jahat dan hal menyewakan kepada penggarap lain yang akan menyerahkan hasilnya kepada Tuan tepat pada waktunya. Kalimat “yang akan menyerahkan hasilnya” dalam bahasa Yunani artinya “barang siapa yang bisa menghasilkan buah.” Berarti kepada siapapun yang bisa menghasilkan buah, ini terbuka baginya. Tapi kondisinya adalah orang tersebut mengenal waktu. Artinya bukan waktu yang sudah lewat melainkan high time, yaitu “waktu sekarang yang sangat sesuai” atau “tepat pada waktunya.”
Bahasa asli dari kata waktu disini adalah Kairos (waktu Tuhan), yaitu tujuan yang penting dalam sejarah penebusan itu digenapi. Waktu tersebut adalah waktu ketika hasilnya diserahkan “kepada Tuan kebun anggur.” Maka hal yang menjadi prioritas kita adalah kita harus meminta hikmat untuk bisa mengenal akan waktu itu bukan? Karena tanpa mengenal waktu, bagaimana mungkin kita dapat menghasilkan buah tepat pada waktunya? Waktu ketika Tuan kebun anggur datang itu berbeda dengan waktu Kronos (waktu manusia / tabel waktu alam semesta). Maka bagi ciptaan, mereka hanya tinggal mengenal dan menerima waktu itu saja. Asalkan mereka mengenal dan menerimanya, maka Tuan dari Waktu itulah yang akan membuat buah itu bisa untuk dihasilkan. Di Mat 21:1-8 dst, Yesus yang sedang lapar mencari buah dari pohon ara. Tetapi pohon itu tidak mengenal sang Tuhan dari Waktu itu. Dia hanya teguh pada waktu Kronos saja. Pada akhirnya pohon itu menjadi kering sampai ke akarnya (Mat 21:19). Jadi di tahun 2012, untuk kita bisa menghasilkan buah Firman Sejarah Penebusan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah terlebih dahulu mengenal waktu.
II. Haruslah bersabar.
Alasan petani sabar adalah karena menginginkan buah yang berharga dari tanahnya (Yak 5:7). Kata berharga disini dalam bahasa asli juga dipakai untuk menunjuk pada batu mutiara yang sangat mahal atau orang yang dihormati.
1) Jika kita tidak sabar, maka dari mulut kita keluar keluhan (Yak 5:9).
Keluhan adalah hal yang telah menjatuhkan umat Israel di padang gurun. Keluhan keluar karena mereka tidak dapat sabar. Orang yang tidak dapat bersabar akhirnya menukar kesengsaraan sekarang dengan kemuliaan yang akan datang. Waktu itu umat Israel tiba di Kadesh Barnea. Sebenarnya dari Kadesh ke Barsyeba (Kanaan) jaraknya hanya 80 km. Asalkan mereka sabar sedikit saja mereka bisa langsung masuk. Tetapi karena sungut-sungut akhirnya mereka semua harus mati di padang gurun (Bil 14:28, 35).
2) Kita tidak sabar dan mengeluh karena mereka memegang harapan yang kelihatan.
Umat Israel hanya melihat harapan yang kelihatan oleh mata saja (makan dan minum). Sebaliknya, Allah hendak menuntun mereka ke dunia yang memiliki dimensi yang lebih tinggi. Allah ingin agar mereka hidup dengan memegang harapan yang kekal yang tidak kelihatan oleh mata, karena itulah Allah menuntun mereka ke jalan kesengsaraan (Ul 8:2-3). Harapan yang kelihatan hanya bayangan, dan jika itu tidak bisa memuaskan mereka, maka keluhanpun keluar. Maka kita harus berkobar-kobar akan harapan sorgawi (Ibr 6:11b). Alam semesta ini adalah bayangan karena dunia yang kelihatan ini bukan sesuatu yang nyata. Tetapi Firman Tuhan yang tidak kelihatan oleh mata kita adalah nyata. Maka kita harus menantikannya dengan tekun (Rom 8:25).
3) Orang yang sabar dan tekun akan menerima berkat 2 kali lipat.
Ayub sabar dengan tekun dan akhirnya dia bisa menerima berkat 2 kali lipat (Yak 5:11). Berkat 2 kali lipat yang diterima anak sulung adalah berkat rohani dan berkat jasmani, atau berkat di dunia ini dan berkat dunia yang akan datang. Dikatakan hasil dari kesabaran dan ketekunan Ayub “apa yang pada akhirnya”, dalam bahasa Yunani ditulis hanya satu kata yaitu telos yang artinya “penggenapan / target.” Di Rom 8:18 dikatakan bahwa tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Kata “dinyatakan” artinya menampilkan dengan melepaskan dan membuka tutup dari hal yang tersembunyi sebelumnya.” Inilah kasih karunia yang akan dibawa dan yang akan dianugrahkan ketika Yesus Kristus menampakkan diri-Nya, serta itulah kemuliaan yang tersembunyi yang akan diberikan kepada kita semua (1Pet 1:13, Kol 3:3-4).
Kesimpulan:
Di tahun ini kita harus rajin bersaksi akan firman Tuhan. Asalkan kita menyampaikan firman saja, maka firmanlah yang akan bekerja (Yes 55:11). Setelah hujan turun dari langit, mengairi bumi, lalu membuatnya subur dan bertunas, akhirnya menghasilkan buah. Dan hasilnya itu dikatakan di ayat 10, bahwa diberikan benih kepada penabur dan roti. Benih adalah modal yang sangat penting bagi petani. Benih adalah iman dari si penabur. Mzm 126:5 mengatakan bahwa orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak sorai. Dan di Luk 8:6 dikatakan bahwa haruslah ada air yang bagaikan air mata, keringat, dll, barulah benih yang jatuh itu tidak akan kering. Akhirnya si penabur benih yang menabur dengan air mata itu pasti akan mengalami pemeliharaan Allah yang membuatnya bertumbuh dan menghasilkan buah. Dan benih itu pula yang akan membuat untuk menghasilkan buah lain lagi di tahun berikutnya karena jika ada iman, maka iman itu tidak hanya diam saja (Rom 1:17). Kiranya tahun ini menjadi tahun yang berlimpah dengan buah yang dapat diserahkan kepada Allah Bapa kita. Amin.
Rom 15:19, Yes 11:9
Di tahun 2012 ini, Tuhan memberikan tema iman yaitu “Gereja yang menggenapi Firman Sejarah Penebusan.” Penggenapan adalah achieve, gabungan dari to + chiev (kepala), yang artinya mencapai sampai titik puncak. Dikatakan 2 Tes 3:1, “...supaya firman Tuhan beroleh kemajuan (English: may run swiftly = berlari dengan cepat).” Maksudnya di tahun ini Tuhan ingin agar tujuan firman bisa mencapai titik puncak melalui kita semua, khususnya bahwa Firman Sejarah Penebusan harus digenapi dengan menjadikan kita sebagai pekerja-pekerja Tuhan. Dan hal mencapai dititik puncak dan menggenapi tujuan, ibarat pohon, maka harus menghasilkan buah (Mat 12:33). Bagaimana cara kita bisa menghasilkan buah dari Firman Sejarah Penebusan itu?
I. Haruslah mengenal waktu.
Firman perumpamaan kebun anggur (Mat 21:41) memberitahukan kita mengenai 3 waktu dari Sejarah Penebusan, yaitu waktu ketika hamba-hambanya diutus, waktu ketika anaknya sendiri dikirim dan waktu dimana Tuannya sendiri yang datang. Waktu ketika hamba-hambanya diutus dan anaknya dikirim adalah waktu PL dan PB. Sekarang waktu yang tersisa adalah waktu dimana Tuan kebun anggurnya sendiri yang datang. Dan ada 2 hal pekerjaan yang dilakukan Sang Tuan: Hal menghakimi orang-orang jahat dan hal menyewakan kepada penggarap lain yang akan menyerahkan hasilnya kepada Tuan tepat pada waktunya. Kalimat “yang akan menyerahkan hasilnya” dalam bahasa Yunani artinya “barang siapa yang bisa menghasilkan buah.” Berarti kepada siapapun yang bisa menghasilkan buah, ini terbuka baginya. Tapi kondisinya adalah orang tersebut mengenal waktu. Artinya bukan waktu yang sudah lewat melainkan high time, yaitu “waktu sekarang yang sangat sesuai” atau “tepat pada waktunya.”
Bahasa asli dari kata waktu disini adalah Kairos (waktu Tuhan), yaitu tujuan yang penting dalam sejarah penebusan itu digenapi. Waktu tersebut adalah waktu ketika hasilnya diserahkan “kepada Tuan kebun anggur.” Maka hal yang menjadi prioritas kita adalah kita harus meminta hikmat untuk bisa mengenal akan waktu itu bukan? Karena tanpa mengenal waktu, bagaimana mungkin kita dapat menghasilkan buah tepat pada waktunya? Waktu ketika Tuan kebun anggur datang itu berbeda dengan waktu Kronos (waktu manusia / tabel waktu alam semesta). Maka bagi ciptaan, mereka hanya tinggal mengenal dan menerima waktu itu saja. Asalkan mereka mengenal dan menerimanya, maka Tuan dari Waktu itulah yang akan membuat buah itu bisa untuk dihasilkan. Di Mat 21:1-8 dst, Yesus yang sedang lapar mencari buah dari pohon ara. Tetapi pohon itu tidak mengenal sang Tuhan dari Waktu itu. Dia hanya teguh pada waktu Kronos saja. Pada akhirnya pohon itu menjadi kering sampai ke akarnya (Mat 21:19). Jadi di tahun 2012, untuk kita bisa menghasilkan buah Firman Sejarah Penebusan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah terlebih dahulu mengenal waktu.
II. Haruslah bersabar.
Alasan petani sabar adalah karena menginginkan buah yang berharga dari tanahnya (Yak 5:7). Kata berharga disini dalam bahasa asli juga dipakai untuk menunjuk pada batu mutiara yang sangat mahal atau orang yang dihormati.
1) Jika kita tidak sabar, maka dari mulut kita keluar keluhan (Yak 5:9).
Keluhan adalah hal yang telah menjatuhkan umat Israel di padang gurun. Keluhan keluar karena mereka tidak dapat sabar. Orang yang tidak dapat bersabar akhirnya menukar kesengsaraan sekarang dengan kemuliaan yang akan datang. Waktu itu umat Israel tiba di Kadesh Barnea. Sebenarnya dari Kadesh ke Barsyeba (Kanaan) jaraknya hanya 80 km. Asalkan mereka sabar sedikit saja mereka bisa langsung masuk. Tetapi karena sungut-sungut akhirnya mereka semua harus mati di padang gurun (Bil 14:28, 35).
2) Kita tidak sabar dan mengeluh karena mereka memegang harapan yang kelihatan.
Umat Israel hanya melihat harapan yang kelihatan oleh mata saja (makan dan minum). Sebaliknya, Allah hendak menuntun mereka ke dunia yang memiliki dimensi yang lebih tinggi. Allah ingin agar mereka hidup dengan memegang harapan yang kekal yang tidak kelihatan oleh mata, karena itulah Allah menuntun mereka ke jalan kesengsaraan (Ul 8:2-3). Harapan yang kelihatan hanya bayangan, dan jika itu tidak bisa memuaskan mereka, maka keluhanpun keluar. Maka kita harus berkobar-kobar akan harapan sorgawi (Ibr 6:11b). Alam semesta ini adalah bayangan karena dunia yang kelihatan ini bukan sesuatu yang nyata. Tetapi Firman Tuhan yang tidak kelihatan oleh mata kita adalah nyata. Maka kita harus menantikannya dengan tekun (Rom 8:25).
3) Orang yang sabar dan tekun akan menerima berkat 2 kali lipat.
Ayub sabar dengan tekun dan akhirnya dia bisa menerima berkat 2 kali lipat (Yak 5:11). Berkat 2 kali lipat yang diterima anak sulung adalah berkat rohani dan berkat jasmani, atau berkat di dunia ini dan berkat dunia yang akan datang. Dikatakan hasil dari kesabaran dan ketekunan Ayub “apa yang pada akhirnya”, dalam bahasa Yunani ditulis hanya satu kata yaitu telos yang artinya “penggenapan / target.” Di Rom 8:18 dikatakan bahwa tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Kata “dinyatakan” artinya menampilkan dengan melepaskan dan membuka tutup dari hal yang tersembunyi sebelumnya.” Inilah kasih karunia yang akan dibawa dan yang akan dianugrahkan ketika Yesus Kristus menampakkan diri-Nya, serta itulah kemuliaan yang tersembunyi yang akan diberikan kepada kita semua (1Pet 1:13, Kol 3:3-4).
Kesimpulan:
Di tahun ini kita harus rajin bersaksi akan firman Tuhan. Asalkan kita menyampaikan firman saja, maka firmanlah yang akan bekerja (Yes 55:11). Setelah hujan turun dari langit, mengairi bumi, lalu membuatnya subur dan bertunas, akhirnya menghasilkan buah. Dan hasilnya itu dikatakan di ayat 10, bahwa diberikan benih kepada penabur dan roti. Benih adalah modal yang sangat penting bagi petani. Benih adalah iman dari si penabur. Mzm 126:5 mengatakan bahwa orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak sorai. Dan di Luk 8:6 dikatakan bahwa haruslah ada air yang bagaikan air mata, keringat, dll, barulah benih yang jatuh itu tidak akan kering. Akhirnya si penabur benih yang menabur dengan air mata itu pasti akan mengalami pemeliharaan Allah yang membuatnya bertumbuh dan menghasilkan buah. Dan benih itu pula yang akan membuat untuk menghasilkan buah lain lagi di tahun berikutnya karena jika ada iman, maka iman itu tidak hanya diam saja (Rom 1:17). Kiranya tahun ini menjadi tahun yang berlimpah dengan buah yang dapat diserahkan kepada Allah Bapa kita. Amin.