FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Larilah Begitu Rupa

Views 85846 Votes 0 2012.05.20 21:22:52
Larilah Begitu Rupa
1Kor 9:24, Ibr 12:1-2

Semua orang-orang beriman yang ada di Alkitab adalah kisah dari orang-orang yang telah berlari untuk penyelenggaraan sejarah penebusan Allah, khususnya di Ibrani 11 tercatat kisah dari pelari-pelari yang mewakilinya. Sekarangpun, penulis kitab Ibrani sedang memotivasi banyak orang bahwa masih ada perlombaan yang tersisa untuk semua manusia yang sedang hidup di bumi ini, yaitu perlombaan iman yang berlari untuk mendirikan sebuah kehendak Allah di bumi ini, yang bernama “penyelenggaraan penebusan Allah,” sambil mengalami kepedihan hati ketika harus memakukan diri kita di salib. Karena dosa dan pelanggaran, 6000 tahun sudah berlalu setelah manusia berpisah dari Allah. Sekarang kita harus masuk ke dalam perlombaan iman yang mana kita harus berlari menuju ke arah Allah dengan memikul sejarah dari dosa dan kejahatan yang sudah terjadi selama 6000 tahun sambil memeluk seluruh umat manusia dan dunia ciptaan dalam pelukan kita.
a)    Supaya kita bisa menang dalam perlombaan ini, pertama-tama targetnya harus tepat. Dikatakan bahwa kita harus berlari hanya dengan memandang Yesus saja yang adalah Tuan Juru Selamat kita dan juga Tuan Hidup Kekal (Ibr 12:2).
b)    Kita harus berlari sesuai dengan peraturan yang ditentukan, yaitu dengan membuang hawa nafsu kita dan sesuai dengan Firman Tuhan (2Tim 2:5).
c)    Kita harus berlari dengan segenap kekuatan. Di 1Korintus 9:26-27, ungkapan “aku melatih tubuhku dan menguasainya” dalam bahasa asli artinya mencambuk kuda supaya larinya lebih cepat. Rasul Paulus tidak ingin ditinggalkan dalam perlombaan iman, maka dia mengikuti perlombaan dengan sikap yang mencambuk-cambuk dirinya setiap hari sampai ia menderita sakit.
Hari ini marilah kita menyelidiki beberapa perlombaan yang nampak di Ibrani 11.
I.    Perlombaan dari Habel dan Kain.
Allah menentukan ibadah sebagai jenis perlombaan pertama kepada umat manusia karena ibadah yang manusia lakukan dihadapan Allah inilah yang menjadi permasalahan mendasar bagi umat manusia. Ini memberitahukan kita bahwa ibadah adalah permasalahan yang langsung berhubungan dengan hidup kita. Hidup dari hari ketujuh (hari Sabat) ada di dalam ibadah. Fokus dari perintah mengenai hari Sabat ada di dalam perbuatan ibadah. Di dalam 10 perintah Allah, perintah pertama sampai keempat berhubungan dengan Allah. Perintah pertama “Hanya menyembah kepada Allah” ini adalah sasaran ibadah. Perintah kedua “Jangan membuat patung” ini adalah cara ibadah. Perintah ketiga “Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan” ini adalah sikap ibadah. Perintah keempat “Ingat dan kuduskanlah hari Sabat” ini mengenai waktu ibadah. Di Kejadian 4:3-5, kemenangan perlombaan ibadah diberikan oleh Habel. Apa rahasia Habel bisa menang?
1)    Karena Habel telah memberikan korban yang lebih baik daripada korban Kain. Ibrani 11:4 mengatakan bahwa ‘karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban Kain’. Ini bukan berbicara iman yang nampak dari luar, melainkan tentang lubuk hati Kain dan Habel. Habel mempunyai hati yang sungguh-sungguh terhadap Allah dan memberikan dengan tulus hati. Hasilnya, Habel telah menerima kesaksian bahwa ia benar. Ibadah yang sejati adalah kita beribadah dengan ketulusan dan kesungguhan hati dan sehati dengan sesama kita.
2)    Karena Kain berasal dari yang jahat (1Yoh 3:12). Tubuh Kain ada di tempat ibadah, tetapi hatinya belum tiba kehadapan Allah. Hatinya dipenuhi dengan hati yang membenci adiknya. Amsal 21:27 mengatakan bahwa korban orang fasik adalah kekejian. Kain seperti orang yang sudah mati walaupun dia hidup (1Yoh 3:14). Perintah Yesus yang terakhir adalah bahwa kita harus saling mengasihi (Yoh 14). Dikatakan di jalan Kain ada celaka dan bukannya ada berkat (Yud 1:11). Tuhan berfirman bahwa sebelum kita memberikan penyembahan, kita harus berdamai dahulu dengan sesama kita, barulah Allah akan menerima ibadah kita (Mat 5:23).
II.    Perlombaan antara Henokh dan orang-orang di zaman itu.
Jenis perlombaan “hidup berjalan bersama Allah” ini memakan waktu yang lama yaitu 300 tahun. Dari antara para pelomba iman yang muncul di Ibrani, pelari pertama, Habel adalah gambaran akan kebangkitan Yesus yang telah menjadi korban pengorbanan. Meskipun dia telah mati, darahnya tetap hidup dan berteriak, dan imannya juga masih hidup dan berbicara (Kej 4:10, Ibr 11:4). Sedangkan Henokh adalah gambaran dari ubah Yesus yang tidak mati. Ini memperlihatkan penampilan ubah yang mulia dari orang-orang kudus yang masih hidup dan tersisa disaat kedatangan Yesus kembali. Rahasia kemenangan Henokh adalah hidup berjalan bersama Allah (Kej 5:21-24). Disaat seseorang hidup berjalan dengan Allah, Allah tidak akan membuat dia mati (Im 19:32, Ul 30:20, Mzm 91:16, Ams 16:31). Di Ulangan 30:20, kata “berpaut pada-Nya” mempunyai arti kita menempel dengan erat seperti lem karena Allah sajalah yang menjadi hidup kita dan Allah sajalah yang menjadi perisai kita. Dan selagi kita menempel pada Allah saja, maka bayangan maut sama sekali tidak mendekat.
Demikian juga, hakekat kehidupan iman kita adalah hidup berjalan dengan Allah. Hanya orang yang menempel pada Allah dan tidak meninggalkan-Nya dalam kondisi apapun, orang seperti inilah yang dapat pergi ke dunia ubah. Iman dapat dikategorikan dalam 3 tahap: Pertama, tahap pembersihan, yaitu kita dibersihkan dari dosa dan kejahaan di masa lampau. Kedua, tahap pengudusan yaitu dengan pertolongan Roh Kudus kita menjaga diri kita setiap hari dari perang melawan dosa dan kejahatan. Ketiga, tahap menjadi mulia yaitu dengan Firman Allah Bapa akhirnya kita diubah menjadi tubuh yang rohaniah yang tidak ada hubungannya dengan dosa. Sambil melewati ketiga tahap demikian kita harus berusaha untuk berdoa dan memegang Firman. Dalam perjuangan ini pada akhirnya kita dapat diubah dalam sekejap mata oleh Firman terakhir.
Allah melatih kita di dalam dunia yang penuh dengan dosa dan kejahatan ini supaya Dia bisa melatih kita untuk hidup berjalan bersama dengan Allah agar kita menempel pada-Nya tanpa meninggalkannya disaat dan dilingkungan apapun. Terkadang dalam proses pelatihan ini sulit untuk bertahan tetapi janganlah kita mengeluh terhadap Allah dan terhadap manusia. Semakin sulitnya proses tersebut, saudara bisa menyadari bahwa sebanyak itulah kita telah menjauh dari Allah. Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar disaat kita bersujud dan berdoa dengan sungguh-sungguh maka semua masalah akan diselesaikan dan iman saudara akan bertumbuh dan bisa berlari menuju kerajaan Sorga. Amin.
List of Articles
No. Subject Date Views
3 Hanya Alkitab, Firman Tuhan Sajalah Rambu menuju Sukses di Tahun 2012 May 20, 2012 87014
» Larilah Begitu Rupa May 20, 2012 85846
1 7 Hari dalam Seminggu yang Tidak Terhentikan dari sejak Pada Mulanya sampai Akhir Zaman May 13, 2012 85716
XE Login