FIRMAN
Khotbah minggu
JIKA INGIN MEMBELI HARTA KARUN YANG TERPENDAM DI LADANG
(Mat 13:44-46, Kol 2:2-3)
Banyak orang yang sepanjang hidup hanya sibuk untuk mencari harta (Ayb 28:3-4). Harta Karun Allah pun bisa ditemukan asal ada jerih payah yang gigih (Yak 1:5, Ams 2:7, Yes 33:6, Ayb 28:28, Ams 3:7, 14:16, 16:6). Percayalah bahwa harta karun yang diberikan Allah yaitu hikmat Allah tidak dapat dibandingkan dengan harta di dunia. Di pembacaan ayat hari ini muncul 7 perumpamaan tentang sorga. Diantaranya adalah perumpamaan keempat dan kelima. Ada seorang pekerja ladang yang miskin yang mengusahakan tanah milik seseorang. Tiba-tiba ia menemukan harta karun dan karena senangnya dia langsung menyembunyikan buli-buli itu, lalu ia pulang ke rumah, menjual semua miliknya dan membeli ladang itu. Di perumpamaan kelima tentang seorang pedagang yang mencari mutiara yang ‘indah’. Dalam bahasa Yunani adalah kalus. Tapi kemudian dia menemukan mutiara yang sangat ‘berharga’, yang dalam bahasa Yunani adalah pholitimon. Ia mencari kalus, tapi yang ia temukan pholitimon. Dikatakan ‘sebuah mutiara yang sangat berharga’. Kata ‘sebuah’ dalam bahasa Yunani hena yang artinya hanya satu-satunya. Biasanya ungkapan ini dipakai untuk mengakui keesaan Allah. Maksudnya hanya satu di dunia. Di dunia memang benar bahwa harta dapat memberikan kenyamanan, tapi tidak bisa menjadi harta karun yang sesungguhnya (1Tim 6:10).
1. Harta karun yang berhubungan dengan hidup kekal.
Yesus mengatakan tentang sorga dengan memakai beraneka perumpamaan. Di dalam perumpamaan tersebut pasti tersembunyi kebenaran sorgawi. Tapi meski demikian, seringkali kita tidak mencarinya dan melewatkannya begitu saja tanpa memikirkannya. Kepada murid-muridNya, Yesus mengumpamakan sorga bagaikan harta yang terpendam di ladang (Mat 13:44). Ladang menunjukkan gereja (1Kor 3:9). Petani yang bekerja di ladang atau pedagang menunjuk pada orang-orang kudus. Kata ‘harta’ yang tampak di pembacaan hari ini adalah desauros. Kata ini memiliki sifat maskulin, kata benda tunggal, muncul sebanyak 18 kali di alkitab PB. Orang yang menemukan harta karun dan yang menemukan mutiara, apa kesamaan dari perbuatan mereka? Yaitu pergi, menjual seluruh milik, dan membeli. Semua kata ini berbentuk masa sekarang (present tense). Artinya tidak mengulur-ulur waktu dan langsung bertindak karena itu adalah satu-satunya di alam semesta. Percayalah bahwa sekarangpun kita telah bertemu dengan satu-satunya firman di alam semesta. Dalam sejarah 6000 tahun, untuk pertama kalinya firman ubah sedang dinyatakan. Kalau begitu, apakah kita tidak bersyukur dan mengambil ketetapan untuk membayar sebuah harga untuk itu? (Rm 8:18). Dibandingkan dengan yang sudah diperoleh, semuanya adalah sampah. Karena itulah Rasul Paulus berkata di Filipi 3: 7-9 semua hal itu harus dibuang, barulah bisa memperolehnya. Karena kita bisa menerima hidup yang sangat berharga dibandingkan dengan langit dan bumi, maka tidak ada alasan untuk ragu, karena kita telah menerima mutiara firman yang membuat kita hidup kekal. Kesempatan seperti ini tidak menunggu kita terus-terusan. Jika kita ingin memperoleh harta karun hidup kekal, kita harus mencarinya, memastikannya, dan berjerih payah untuk memperolehnya sampai akhir.
Di Matius 11:12 dikatakan “Kerajaan sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.” Kata ‘menyerong’ adalah biajo yang artinya memakai kekerasan atau pergi dengan mendorong, dengan kekuatan. Jadi artinya, kita harus merampas Kerajaan sorga dengan mempertaruhkan hidup kita dengan kekuatan. Maksudnya, jika tidak demikian, sorga tidak dapat kita miliki. Maka Rasul Paulus berkata “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal” (1Tim 6:11-12,1:18, 1Kor 9:25-26,9:7, 2Kor 10:4, 2Tim 2:3-4). Segala perbuatan yang sedang kita lakukan adalah pertandingan iman yang benar. Dikatakan di Roma 14:23 bahwa segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Baik kita melayani di gereja, menghidupi keluarga, atau mencari uang di tempat kerja atau bisnis, belajar di sekolah, segala sesuatu yang dilakukan orang-orang kudus adalah pertandingan atau pertempuran yang baik dalam iman. Percayalah fakta ini dan lakukanlah yang terbaik dengan hati yang bersyukur dalam segala hal.
2. Harta karun yang terpendam di ladang adalah Yesus Kristus itu sendiri. Mutiara yang sangat berharga atau sangat mahal adalah Yesus Kristus itu sendiri (Yoh 10:30).
Yesus sendiri berfirman dengan memakai perumpamaan harta karun yang terpendam di ladang. Sebenarnya, itu semua Yesus katakan dengan menunjuk pada diri-Nya sendiri. Yesus Kristus sendiri adalah rahasia Allah (Kol 2:2). Yesus Kristus sendirilah pengharapan dari kemuliaan kita (Kol 1:27, Yes 11:2, Yes 45:3, 1Kor 1:24, 30, 2:6-7, Luk 11:49, Ef 1:8). 2 Korintus 4:7 dikatakan, “Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat.” ‘Harta’ di sini juga adalah desaurus yang menunjuk pada harta karun. Yesus Kristus adalah suatu harta di sorga yang tidak akan habis (Luk 12:33). Dalam bahasa Yunani Desauron anekleipton yang berarti tidak ada kegagalan, tidak habis-habis, tidak berakhir. Karena Yesus adalah Allah itu sendiri yang lebih besar daripada siapapun. Dikatakan bahwa tanpa Yesus, tidak ada 1 hal pun diantara segala sesuatu yang dapat terjadi (Yoh 1:3). Jika kita percaya Allah sebagai Allah yang besar, Allah pun akan bekerja dengan besar. Orang yang memiliki harta benda, meskipun ia tak henti-henti memberikannya pada orang lain, tidak akan kekurangan. Yesus Kristus adalah sumur yang dalam, yang hidup kekal. Maka tidak ada dahaga untuk selama2nya (Yoh 4:14; Yoh 6: 35). Maka dengan menunjuk pada Yesus yang akan datang, dikatakan oleh nabi Hagai, “Barang yang indah2, kepunyaan segala bangsa datang mengalir (Hag 2:7).” Di dalam Dia terkandunglah segala harta karun (Kol 2:3). Oleh karena itu, hikmat untuk mengenal Yesuslah harta karun itu (1Kor 1:24,30, 2Kor 2:6-8). Tetapi dikatakan bahwa harta karun itu ada di dalam ladang. Namun, bersamaan dengan itu dikatakan juga terpendam atau tersembunyi. Artinya hanya orang yang diizinkan Allah dan yang merindukan firman dengan rajin sajalah yang dapat tahu tentang sorga (Mat 11:25, 13:11-13). Ada 2 aspek untuk menemukan harta karun: (a) Petani menemukannya sambil bekerja dengan setia. Demikian pula harta karun akan ditemui oleh orang yang lebih berusaha di tempat tugas yang dipercayakan kepadanya (Luk 22:44, 1Kor 15:58, 1Tes 4:1). (b) Padagang menerima kesukacitaan yaitu sambil merindukan dan mencarinya, ia menemukannya. Seperti kasus Zakheus dan orang-orang Berea (Luk 19:1-5, Kis 17:11-12)
Kesimpulan:
Ketika kita menemukan Yesus Kristus yang adalah harta karun itu sendiri, sama saja kita telah memperoleh harta karun yang terbesar. Kita tidak boleh hanya memandang pada kesuksesan dunia dan kelancaran materi di bumi, lalu melewatkan Yesus Kristus yang adalah harta karun yang sejati. Kiranya saudara tidak melepaskan harta karun ini dan tetap menjaga dan berusaha sampai akhir (2Kor 4:7, 2Tim 2:20, Ayb 10:9, Yes 29:16, 30:14, Yer 18:6, 1Ptr 3:7, Ul 26:18, Yes 43:1-4, Ul 7:6, 14:2, Rat 4:2). Amin.