FIRMAN
Khotbah minggu
ELIEZER YANG MENYELESAIKAN TUGASNYA
[Kej 24:1-10, 22:20-24]
Ketika Abraham keluar dari Ur-Kasdim,
Nahor adiknya tidak ikut keluar. Tapi di kemudian hari, Nahor bertobat dan
pergi ke Haran. Kepentingan dari silsilah
Nahor ini adalah untuk
memberitahukan asal Ribka. Setelah Abraham mempersembahkan
Ishak dan menerima kepastian akan perjanjian, Abraham mendengar kabar tentang
Nahor (Kej 22:20). Ribka, anak perempuan
Betuel adalah perempuan yang dipilih didalam penyelenggaraan penebusan dari Allah. Ia telah dipilih sebagai istri Ishak bahkan sebelum ia mengambil ketetapan untuk
menjadi istri Ishak (Kej 24:44). Untuk mendapatkan istri bagi Ishak, Eliezer
hamba Abraham banyak melakukan pekerjaan. Efesus
5:22-23 mengatakan hubungan suami istri adalah hubungan Kristus dengan gereja
(Why 19:8, Ef 1:4). Eliezer disuruh untuk pergi ke tempat dimana bapa-bapa
leluhur yang saleh pernah bermigrasi dan menetap disitu, yaitu Haran. Secara
rohani, Haran menunjuk pada gereja. Tuhan Allahpun memilih pengantin perempuan
bukan di dunia tapi di gereja. Urusan mencari menantu bagi Abraham merupakan
urusan mencari keturunan saleh yang akan melanjutkan pewarisan perjanjian.
Pernikahan Ishak dan Ribka terjadi karena ada doa Eliezer dan kesetiaannya pada
Abraham. Kalau begitu, orang seperti apakah Eliezer?
1.
Dia adalah hamba yang Abraham percayai seperti anak kandungnya sendiri.
1)
Abraham hendak menjadikan
Eliezer sebagai pewarisnya
(Kej 15:2b). Ia lebih dahulu diakui sebagai pewaris
daripada Ishak. Seperti Eliezer
setia, jujur, tidak ada hawa nafsu dan tidak berubah, kitapun haruslah menjadi
jemaat kudus yang diakui Allah Bapa kita.
2)
Abraham mempercayakan
semua miliknya (Kej 24:2). Eliezer menerima kepercayaan dari Abraham bukan karena sifatnya cocok dengan sifat Abraham, tapi karena iman Eliezer. Allah yang Abraham percaya, Eliezer pun percaya. Dan Eliezer percaya kepada
Abraham sebagai bapa rohaninya, lalu setia
kepadanya. 3)
Abraham mempercayakan kepada Eliezer urusan untuk mencarikan istri bagi anak
lelakinya. Eliezer pergi
dengan membawa kehendak tuannya. Lewat kaum keluarga Abraham, keturunan
perempuan yang dijanjikan di Kejadian 3:15 harus datang. Seandainya
Ishak tidak mendapatkan Ribka dan hanya mencari istri menurut keinginan daging, bagaimana mungkin perjanjian
Allah dapat
dilanjutkan?
Untuk tugas yang penting
ini, Eliezerlah yang dikirimkan. Kitapun haruslah
menjadi hamba yang dapat dipercayai sang Tuan. 2.
Ia penuh akan
kesadaran terhadap tugasnya.
1)
Ia adalah hamba yang percaya dan taat dengan rasa syukur kemana
pun ia dituntun. Abraham mengutusnya ke kota Nahor di
Mesopotamia, ke tempat yang jauhnya 842 km untuk mencari menantu. Kota Nahor
ada di Padan-Aran yaitu di Haran. Untuk pergi kesana dibutuhkan waktu 17-21 hari.
Tapi Eliezer taat dan percaya bahwa Allah akan menolongnya dan
akan menggenapi sesuai dengan harapan Abraham sang tuannya (Kej 24:10). Ia orang yang seperti 144 ribu hamba-hamba Allah di Wahyu 7:3-4. Kita pun haruslah menjadi hamba yang taat dan percaya sesuai dengan tuntunan Tuhan dan kita harus penuh dengan syukur. Setelah memberikan
pesan, Abraham memintanya untuk bersumpah pangkal paha (Kej 24:9). Di zaman itu,
sumpah di pangkal paha adalah sumpah yang paling tegas yang dilakukan dengan mempertaruhkan
nyawa. Ia telah percaya bahwa Tuhan pasti akan
memberikan keturunan kepada Abraham, makanya ia bersumpah.
2)
Ia adalah hamba yang lebih memprioritaskan tugas daripada urusan perutnya. Setelah tiba di rumah Ribka, ia menerima
sambutan yang baik. Namun ketika akan diberi hidangan, Eliezer mengedepankan
tugasnya daripada perutnya (Kej 24:33, Mat 6:33). Meskipun ia hamba, ia mengutarakan kata-kata yang persis sama seperti yang dikatakan tuannya
(Kej 24:31-37). Lalu ia menerima sambutan dan hidangan, seperti sang tuan
menerima sambutan. Kitapun,
ketika menyampaikannya persis seperti yang Tuhan sampaikan, kita
juga akan menerima sambutan yang persis seperti yang Tuhan terima. Lalu Eliezer menyampaikan kesaksian apa saja yang terjadi di
hari itu setelah ia tiba di kota Nahor (Kej 24:42-48) dan Laban dan Betuel
menerima kasih karunia (Kej 24:50). Tapi meski ia telah menerima ijin, ibunya
memintanya untuk tinggal beberapa hari lagi. Tapi hamba yang setia itu mau
segera pulang kembali. Lalu mereka bilang asal Ribka mau dia boleh pergi. Dan
Ribka berkata, “mau” (Korea: Aku akan pergi). 3.
Ia terus berdoa untuk menyelesaikan tugasnya. Sejak ia tiba
dengan membawa perintah sang tuannya, ia mulai berdoa (Kej 24:12-14). Hari ini, bagaimana
caranya agar kita bisa membawa banyak jiwa ke kaum keluarga
Abraham? Kita tidak berhasil karena tidak berdoa. Jika
kita berdoa, menerima jawaban dan menyampaikan
tentang Tuhan Allah yang hidup dan memberikan kesaksian, pada akhirnya Tuhan memberkati
dan mereka menjawab 'mau', sehingga rumah Abraham bisa berlimpah dengan banyak
jiwa. 1)
Eliezer tidak berdoa menurut pikirannya sendiri, tapi berdoa dengan mengandung
harapan sang tuannya. Ia mengabdikan
diri sambil berdoa dengan hati yang menjadi satu dengan tuannya (Kej 24:12). Ia berdoa, “Oh Tuhan,
Allah tuanku, Abraham.” Jadi ia berdoa dengan mengandung tugas dan dengan hati yang berkenaan dengan Abraham. Kita pun harus berdoa sesuai kehendak Allah.
2)
Ia berdoa agar Tuhan menunjukkan kasih setiaNya (Kej 24:12, 14). Dari awal sampai
akhir, ia hanya meminta kasih setia Allah. Karena sambil melayani Abraham untuk waktu yang lama, Eliezer
telah menyaksikan bahwa Allah bekerja dengan kasih karunianya kepada Abraham. Hal
ini dapat kita ketahui lewat pengakuan yang hamba itu berikan setelah ia
pertama kali bertemu dengan Ribka, lalu memastikan bahwa Ribka masih
berhubungan sanak saudara dengan Abraham (Kej 24:27). Bagi kita pun, Allah adalah Sosok yang penuh kasih setia (Mzm 145:8). 3)
Ia menaikkan doa yang sungguh-sungguh dengan iman yang penuh keyakinan. Kejadian 24:12, ungkapan, “buatlah
kiranya” adalah ha-krena. Na artinya memohon
dalam bentuk perintah. Lalu
ungkapan “buatlah kiranya tercapai tujuanku” dalam bahasa Ibraninya adalah khara yang artinya berhadapan langsung
atau menyerbu tiba-tiba.
Artinya, itu
terjadi bukan dengan kebetulan tapi terjadi lewat turut campur
Allah dan
pemeliharaan-Nya. Jadi doanya adalah doa yang memohon
agar Allahlah yang sepenuhnya
mengurus pekerjaan itu. 4)
Saat ia yakin atas jawaban doanya, ia terharu, sujud menyembah dan memuji Tuhan (Kej 24:21). Setelah ia memastikan bahwa Ribka adalah cucu
perempuan Nahor, ia sujud menyembah pada Tuhan (Kej 24:26). Lalu, setelah dituntun ke rumah Ribka, Eliezer bertemu dengan Laban dan Betuel, menjelaskan semua hal yang terjadi di hari itu (Kej 24:48). Laban dan Betuel yang telah mendengar perkataannya menyadari
bahwa pernikahan tersebut adalah kehendak Allah. Lalu mereka mengizinkan
pernikahan dan memperbolehkan untuk Ribka dibawa (Kej 24:50). Pada akhirnya, tujuan Abraham mengutusnya menjadi genap. Jadi betapa
bersukacitanya Eliezer. Kitapun, jika kita berlutut dan berdoa
dengan rendah hati kepada Allah, kita akan menerima jawaban (Ul 4:7). Eliezer adalah hamba yang memiliki iman yang saleh, yang mana ia tahu mempersembahkan kepada Tuhan hal yang pertama, sukacita yang pertama,
hati yang pertama. Kesimpulan: Eliezer melayani Abraham dan menganggapnya sebagai Bapa rohaninya. Rasul Pauluspun dengan menunjuk pada Timotius
berkata, “Timotius anakku yang sah didalam iman (1Tim 1:2).” Kalau lihat Kejadian 15:3, dengan menunjuk pada Eliezer orang Damsyik, dikatakan bahwa ia adalah seorang hambaku (Alkitab English: yang lahir di rumahku). Yang lahir di rumahku
bahasa Ibraninya adalah ben peti yang artinya
anak lelaki rumahku. Abraham
menganggap Eliezer sebagai anak lelakinya di dalam iman sehingga ia menyebutnya
sebagai pewarisnya.
Eliezer adalah anak lelaki rohani yang mewarisi kaum keluarga iman, kaum keluarga Abraham (Ef 6:24). Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar kita
bisa menjadi seperti Eliezer yang melayani dan setia untuk pekerjaan
keselamatan Allah. Amin.