GPBSI

Sambil menyambut Natal, kita harus merenungkan apakah pada kita ada hal yang menjatuhkan Yesus? Jika kita tidak setia, tidak jujur ataupun tidak sepenuh hati pada tugas yang dipercayakan pada kita masing-masing, maka kita sedang menjatuhkan Yesus. Itu adalah karena kita ada waktu untuk memikirkan hal-hal yang dipikirkan manusia tetapi tidak memikirkan hal-hal yang dipikirkan Allah. Kita harus tahu bahwa kita bisa saja melewatkan hal yang paling penting, yang diingini oleh Allah.

Kita sering berkata,  “Oh, orang-orang Majus melihat bintang dan datang mencari bayi Yesus.” Matius 2:2 mengatakan “Kami telah melihat bintang-Nya di timur.” Orang-orang Majus telah menemukan hal yang penting dan keluar dengan petunjuk bintang. Kalau begitu, seharusnya mereka pergi mengikuti tuntunan itu sampai akhir kan? Mengapa di tengah jalan mereka malah datang mencari raja dunia yaitu raja Herodes? Jika bintang tersebut menuntun mereka, maka seharusnya mereka mengikutinya dan pergi sampai akhir kan?

Sambil menjalani kehidupan bergereja, saudara telah tiba sampai di sini dengan melihat dan dituntun apa? Dengan jelas telah dikatakan bahwa orang-orang Majus datang dengan melihat bintangNya. Kalau begitu seharusnya mereka mengikuti tuntunan bintang tersebut kan? Apakah bintang tersebut menuntun orang-orang Majus untuk tiba di hadapan raja Herodes? Tidak, melainkan saat itu mereka pergi dengan kemauan sendiri. Di Alkitab, bintang tersebut tiba-tiba menuntun mereka lagi. di Alkitab Indonesia ditulisnya ‘lihatlah’, tapi di Alkitab Korea ditulisnya ‘tiba-tiba’, dan dalam bahasa Ibraninya ‘idu’ yang berarti ‘perintah untuk memperhatikan sesuatu yang dikatakan’. Jadi, penulis Matius menyuruh pembacanya untuk memperhatikan hal yang akan disampaikan tersebut. Ketika melihat hal ini, jika kita sudah menerima firman dan membuat ketetapan hati, maka seharusnya kita terus mengikuti jalur firman sampai akhir.  Kita tidak perlu menyimpang dari jalur firman karena mendengar perkataan orang ini bagaimana, perkataan orang itu bagaimana.

Di Matius 2:9 dikatakan bahwa bintang tersebut menuntun mereka lagi sampai ke tempat dimana bayi Yesus lahir. Hal kita diselamatkan hari ini sama sekali tidak dapat terjadi tanpa darah salib Kristus.  Tanda salib bukan hanya diperlukan sampai Tuhan datang kembali ke bumi ini saja. Tanda salib juga diperlukan bahkan setelah pergi ke sorga yang kekal, tempat di mana langit baru dan bumi baru digenapi. Kalau begitu, apa tanda bahwa Yesus datang sebagai Anak Manusia, penggenap terakhir dari perjanjian? Kata ‘tanda’ adalah ‘semeion’ dalam bahasa Yunani yang berarti ‘suatu bekas atau jejak yang layak untuk menjadi pusat perhatian orang-orang.’ Di Lukas 2:12, tanda yang pasti adalah ‘seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.’ Dan tentang hal ini Simeon mengatakan di Lukas 2:34 “Suatu tanda yang menimbulkan perbantahan.” Di ayat 35, “Suatu pedang akan menembus jiwa Maria.. supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

Firman Allah itu hidup dan kuat, dan bagaikan pedang sehingga sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.  Firman yang datang dan menjelma itu menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan dan pada akhirnya mati dengan mengalirkan darah di kayu salib untuk menghapuskan dosa dan maut. Bayi Yesus yang dibungkus dengan lampin di dalam palungan. Jadi siapa yang bisa percaya bahwa Dia adalah Allah Pencipta? Hanya orang yang mengasihi Alkitab dan orang yang telah sadar firman sajalah yang bisa tahu.

Suatu hari, orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang masa atau kapan kerajaan Sorga akan datang. Waktu itu Yesus berkata tentang ‘hari Anak Manusia’ di Lukas 17:25 bahwa “Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.” Yaitu penderitaan karena terbuang, karena menerima perbantahan, karena ditusuk. Percayalah bahwa penderitaan yang dialami saudara karena percaya Yesus dan menyampaikan firman Allah, itu adalah berkat. Mengapa? Karena itu adalah saat ketika tanda salib yaitu bekas salib sedang diukir pada tubuh kita.

Saya harap agar di tahun ini saudara tidak menempel pada perkataan manusia, tetapi menempel pada firman ‘sejak semula’ atau firman yang ‘sebenarnya’. Jika kita menempel pada perkataan yang keluar dari mulut manusia maka kita siang malam akan bertengkar, mengeluh, dan akan menjadi ragu. Mengapa orang-orang Majus pernah melewatkan tuntunan bintang?

1.    Karena mereka mencurahkan pikiran mereka kepada ilmu perbintangan lalu melupakan Alkitab (Mat 2:2)
Mereka adalah para ahli ilmu perbintangan. Dan karena mereka mencurahkan kesungguhan hati mereka pada bidang itu, mereka malah melupakan Alkitab. Dengan kata lain, melupakan Alkitab berarti tidak memegang firman yang telah dinubuatkan di Perjanjian Lama. Mengapa para pemimpin agama yang mempelajari dan mengajarkan tentang hukum Taurat tidak bisa percaya kepada Yesus? Itu karena mereka tidak konsentrasi pada Alkitab (Kis 13:27). Di PL, firman bahwa Yesus akan datang ini telah dicatat sebanyak 456 kali. Tetapi mengenai kedatangan kembali dicatat 3 kali lipat lebih banyak yaitu 1518 kali. Yang dinubatkan 456 kali saja telah terjadi, maka nubuat kedatangan kembali yang telah dinubuatkan 1518 kali itu pasti akan terjadi.  Saya harap agar saudara semua bisa mempersiapkan kedatangan Tuhan kembali. Dikatakan di Yesaya 30:26 bahwa ketika Yesus datang kembali, cahaya kemuliaannya akan 7 kali lebih terang dari cahaya matahari sekarang.  Orang yang ada dosa tidak bisa berdiri di hadapanNya, tetapi kalau ia cepat bertobat maka bisa bediri di hadapanNya.

2.    Karena mereka masuk ke Yerusalem dengan pikiran manusiawi (Mat 2:2)
Karena mereka masuk ke kota Yerusalem yang mewah, maka mereka berpikir kalau bertanya kepada raja akan lebih mudah. Akibatnya, raja Herodes berbohong dan hendak membunuh bayi tersebut. Pada pekerjaan Allah, jika cara-cara manusia ditambahkan, maka malah akan menjadi karya yang gagal. Kita haruslah mempuyai iman yang murni (Mat 9:28). Mereka hendak mencari Yesus Kristus dengan cara manusiawi dan pada akhirnya mereka mengakibatkan korban yang besar. Anak-anak di bawah 2 tahun di Betlehem dibunuh, dan pada malam itu juga Yusuf harus membawa Maria yang baru melahirkan dan bayi Yesus  untuk melarikan diri (Mat 2:13-16). Yesus Kristus telah menderita karena orang-orang yang telah melupakan firman. Maka kita harus ingat bahwa ketika kita mulai mengeluarkan bau pikiran manusiawi, di saat itu kita menjadi orang yang tidak berhubungan dengan kehendak Allah. Maka sambil menyambut Natal, mari kita tidak mengambil pikiran manusiawi melainkan hidup dengan memiliki hati Kristus. Amin.