FIRMAN
Khotbah minggu
KAMU ADALAH TERANG DUNIA
(Yoh 8:12, Mat 5:14)
Jika
lihat latar belakang pembacaan hari ini, Yesus pergi ke Yerusalem pada hari
raya Pondok Daun. Ada 2 hal di dalam adat istiadat orang Yahudi yang
dilakukan pada hari raya Pondok Daun. Imam-imam pergi ke kolam Siloam setiap
hari selama 7 hari, menimba air lalu membawa dan menuangkannya pada mezbah bait
suci. Hal ini memperlihatkan bahwa hanya Allahlah sosok yang memberikan air
kepada umat Israel. Sambil melihat upacara penimbaan dan penuangan air di hari
raya Pondok Daun, Yesus mengatakan “Akulah air kehidupan” (Yoh 7:37). Dan juga,
pada malam hari, kaki dian yang besar didirikan di pelataran bagi perempuan di
dalam bait suci dan api dinyalakan. Terang api dari kaki dian itu menerangi
bait suci sepanjang malam, lalu mereka menari-nari dan merayakan hari raya. Hal
ini menunjukkan bahwa Allah adalah terang dan akan menerangi Yerusalem. Waktu
itu, sambil melihat pelita menyala, Yesus berfirman “Akulah terang dunia” (Yoh
8:12). Di dunia yang terlingkupi oleh dosa dan kejahatan yang gelap, satu-satunya
terang harapan adalah Yesus. Hari ini, kita juga harus menjadi lampu rohaniah
seperti Tuhan. Kalau begitu, untuk menjadi lampu rohaniah yang bersinar terang
dan mengusir kegelapan, apa yang harus kita lakukan?
1. Kita harus mengosongkan
diri dengan sempurna.
Di
Yohanes 8:12 dan Yohanes 9:5, Yesus berkata bahwa “Akulah terang dunia.” Yesus, Firman yang telah datang dengan
menjelma menjadi manusia, mengapa Ia bisa menjadi terang dunia? Itu karena
Yesus telah mengosongkan diri-Nya dengan sempurna (Fil 2:6-7). Kata “mengosongkan
diri” di ayat ini dipakai dalam bahasa Yunani Kuno dengan arti “suatu barang
atau milik yang dirampas.” Ketika kita melepaskan semua hawa nafsu dunia yang
memenuhi masing-masing kita, barulah kita bisa mengerjakan tugas untuk bersinar
terang. Kita sering tetap membiarkan banyak hal tetap berdiam di dalam diri
kita, bahkan kita menaruh Yesus hanya di bagian-bagian yang masih tersisa.
Seperti Nuh yang taat mempersiapkan bahtera di dunia yang dipenuhi dosa dan
kejahatan, kita harus berserah dan mengosongkan diri kita dan hanya menyambut
Allah saja, sehingga pada akhirnya bisa masuk ke bahtera keselamatan.
2. Tidak boleh ada celah pada
kita.
Efesus
4:27 “Janganlah beri kesempatan kepada iblis” (menurut terjemahan Common
Translation: Janganlah berikan celah kepada iblis). Bagi iblis, meskipun ada
celah yang kecil, ia akan mencari celah itu dan masuk ke dalam kita. Pada
akhirnya, jika keraguan dimasukkan ke dalam hati seseorang, maka imannya akan
hilang dan meskipun ia sudah percaya puluhan tahun, ia akan meninggalkan
gereja. Iman sejati yang diinginkan Tuhan adalah iman yang tidak terdapat
celah, yang mana ujung jarum pun tidak dapat menembusnya (Fil 3:1b, Yak 1:6-7).
Hari ini, kita harus mencari bagian mana yang kita masih belum bisa percaya,
lalu menaruhnya di hadapan Tuhan dan berdoa untuk itu. Dan kita harus belajar
Alkitab sehingga bisa menutup seluruh celah dari keraguan.
3. Kita harus terhubungkan.
Seperti bola lampu yang tersambung dengan
listrik, kita harus terhubung dengan Tuhan. Yohanes 8:12b “Barangsiapa mengikuti Aku, ia
tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Mengikuti
Aku disini artinya terhubung dengan-Nya (Yoh 15:5). Dan tali yang menghubungkan
kita dengan Tuhan adalah firman dan doa. Seperti benang
layang-layang yang menarik atau memegang layang-layang, doa dan firman bagaikan
benang kehidupan. Kehidupan doa yang terus menerus dan
kehidupan yang mendengar firman dan membaca Alkitab, itulah yang membuat kita
tidak terputus dari kasih karunia. Serta, itulah yang
membuat layang-layang yang hendak pergi semaunya itu bisa berbalik kembali ke
arah yang diingini Allah. Benang layang-layang membuat kita bisa
menjalani kehidupan yang bukan semau diri kita tetapi semau hati Tuhan. Seperti
perumpamaan 10 gadis di Matius 25, 5 gadis yang bijaksana pelitanya tidak
menjadi padam karena mereka telah mempersiapkan buli-buli minyak
cadangan. Itu berarti mereka telah menjalani hidup
yang tersambung senantiasa dengan Tuhan.
Kesimpulan: Di
tahun ini, marilah kita bersinar terang dengan memiliki firman sejarah
penebusan. Jika kita menjadi terang dunia dan bersinar terang, maka apa yang
akan terjadi? Yesaya 60:1 “Bangkitlah
dan menjadi teranglah, sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.”
Hasilnya, di ayat 3, bangsa-bangsa dan raja-raja akan berduyun-duyun datang
kepada terangmu. Ini adalah nubuat bahwa melalui ledakan penginjilan, banyak
orang kafir dan orang-orang Yudea yang berserak di seluruh dunia akan berkumpul
kepada Allah. Jika demikian, pada akhirnya saya berdoa dan memberkati dalam
nama Tuhan Yesus agar di tahun 2013 ini, kemanapun jemaat kudus Bukit Sion
pergi dengan membawa firman seri sejarah penebusan lalu bersinar terang, maka
akan terjadi ledakan penginjilan yang luar biasa. Amin.