FIRMAN
Khotbah minggu
Perjanjian Allah yang Berdaulat dan Tidak Berubah Sampai Seribu Angkatan
Views 86869 Votes 0 2013.01.19 18:41:55PERJANJIAN ALLAH YANG BERDAULAT DAN TIDAK BERUBAH
SAMPAI SERIBU ANGKATAN
(Mazmur 105:5-10)
Seluruh umat manusia telah berada di
bawah naungan kuasa dosa karena perbuatan dosa Adam. Namun Allah yang mempunyai
belas kasihan yang tidak terbatas memberi sebuah perjanjian baru yang diberkati,
yaitu bahwa Ia akan mengirimkan Yesus Kristus, keturunan perempuan. Dari Adam
sampai Abraham ada 20 generasi. Abraham adalah keturunan Sem, salah satu dari
ketiga anak Nuh. Tetapi tidaklah
diketahui siapa yang akan menghancurkan kepala setan dari posisi Mesias, yaitu
Yesus Kristus. Bangsa Israel terdiri dari 12 suku, namun, dari sudut pandang
kehendak Allah, 11 suku semuanya orang kafir dan hanya suku Yehudalah yang
adalah Israel. Dan juga, setelah Yesus dilahirkan, selain Yesus semuanya adalah
orang kafir. Kita harus mengenal aliran pekerjaan penyelamatan umat manusia yang
seperti demikian.
Kata ‘perjanjian’ menurut kamus
bahasa Korea adalah membuat ketetapan melalui perkataan tentang hal yang saling
menguntungkan dalam hubungan antar manusia. Tetapi perjanjian Allah berbeda
dengan perjanjian manusia. Perjanjian Allah bersifat satu arah (unilateral),
sepihak, dan berdaulat. Jika kita lihat seluruh Alkitab, Allah berkata dengan
sepihak, “perjanjianKu, milikKu”. Sepertinya ini adalah firman dasar, tetapi
kita harus menyadari ini dengan baik yaitu mengapa Allah mengatakan “milikKu”
“perjanjianKu”, bukannya “perjanjian Allah” saja (Kej 6:18, Im 26:40-42). Di
kitab injil pun kita dapat menemukan firman yang mengatakan “Injil-Ku,
milik-Ku”. Mengapa? Itu karena manusia sama sekali tidak
berkualifikasi untuk membuat janji dengan Allah. Namun demikian, Allah sangat-sangat
mengasihi manusia. Dunia sorga yang Allah akan berikan kepada kita sama sekali
tidak dapat dibayangkan. Jadi tidak ada cara lain selain Allah membuat
perjanjian dengan kita secara sepihak dan berdaulat. Perjanjian adalah sarana yang penting yang
menggenapi kehendak Allah. Tanpa perjanjian Allah kita tidak bisa melangkahkan
kaki kita ke sorga. Semuanya terjadi di dalam perjanjian Allah. Bukankah hal kita diampuninya dosa,
lewat darah salib Kristus pun adalah sebuah perjanjian? (Mat 26) Mari kita merenungkan beberapa hal yang Allah katakan
mengenai perjanjian.
1.
Allah telah mengikat kita dengan tali perjanjian-Nya. Ia takut kita menjadi tidak percaya dan karena manusia sering
sekali kabur dan berkata bohong, maka dari awal Ia mengikat dengan tali-Nya
yaitu tali perjanjian Allah atau tali firman (Yeh 20:37).
2.
Perjanjian Allah memiliki efek yang kekal. Perjanjian Allah berlaku untuk
selama-lamanya dan kekal. Perjanjian yang tidak dapat berubah, tidak dapat
dipatahkan (Yer 29:10).
3.
Allah menjamin orang yang mengingat dan menjaga
perjanjian-Nya sampai 1000 angkatan (Mzm 105:8). Umat Israel berbuat dosa dan karena Allah adalah kudus, maka
Ia mengangkat cambuk amarah, tetapi setelah itu Ia meletakkannya kembali. Itu
karena Allah mengingat janji yang dibuat dengan
Abraham (Mzm 111:5, Yeh 16:59, Mzm 89:34-35).
Mulai sekarang,
sejarah penebusan dari seluruh sejarah di Alkitab terus dilanjutkan melalui
firman perjanjian. Kalau begitu, tokoh yang adalah akar
perjanjian adalah Abraham. Kalau lihat Alkitab,
prinsip dasar untuk menerima berkat adalah “ketika kita percaya Abraham dan
memegangnya, barulah berkat akan turun pada kita.” Dengan kata lain, hal kita
menerima kasih karunia dan berkat pun, itu melalui Abraham. Hal segala bangsa
menerima kasih karunia juga adalah melalui Abraham (1Raj 13:29, 1Raj 18:36,
1Taw 29:18, Kel 32:13, Kel 2:24-25, Ul 9:27-30, Luk 1:72-73). Maksud Tuhan, Ia
hendak memberikan berkat kepada manusia karena Ia ingat kepada Abraham dan
memikirkannya. Nama Abraham artinya bapa dari seluruh dunia. Allah berkata
kepada Abraham, “Melaluimu, berkat akan disampaikan bahkan sampai kepada orang
kafir.” Jika
lihat Kej 12, 18, dan Ulangan pun, baik itu bangsa atau pun pribadi, semuanya
menerima berkat melalui Abraham. Maka meskipun
Abraham secara darah adalah sumber dari bangsa Israel, ia juga menjadi nenek
moyang dari seluruh orang yang percaya (Rom
4:11-12, 16, 23-24, 3:22, Gal 3:7-9). Silsilah Yesus Kristus yang adalah
gerbang pertama di PB digenapi melalui Abraham (Mat 1:1). Di Alkitab PL dan PB,
tidak ada nama yang disebut sebanyak Abraham. Semuanya Abram dan Abraham
totalnya 291 kali (Rom 4:16). Di Kejadian 12:2 mengatakan, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati
engkau, serta membuat namamu mahsyur, dan engkau akan menjadi berkat.” Dari
antara 4 berkat, “membuat namamu mashyur” sudah terjadi, yaitu ‘Bapa segala bangsa’, ‘seorang raja agung’, ‘nabi’, ‘abdi
Allah’, ‘sahabat Allah’ (Kej 17:4-5, 23:6, 20:7, Mzm 105:6, 2Taw 20:7). Telah dikatakan “Allah Abraham adalah Allah dari
orang yang hidup”. Abraham belum mati. Ia adalah “orang yang hidup.” Di Kejadian 12:2 dikatakan “engkau akan menjadi berkat”. Oleh karena itu,
jika Abraham menjadi berkat, maka kita juga akan menjadi berkat, persis seperti
Abraham (Gal 3:7-9, 14, 26-29). Jika
memberkati Abraham maka akan diberkati, dan jika tidak meladeni Abraham dan mengutuknya,
maka akan dikutuk (Kej 12:3). Jika lihat Efesus 1:4dst, saudara-saudara adalah
orang-orang yang dipilih sebelum penciptaan dunia, anak-anak sulung Allah, umat
perjanjian.
Kesimpulan: Mengapa Allah mengingat perjanjian yang dibuat-Nya
dengan para nenek moyang? Itu karena Allah takut
perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan Abraham itu hancur atau rusak. Karena penyelenggaraan yang mengaggumkan dari Allah
untuk menebus umat manusia telah terkandung di dalamnya. Karena melalui perjanjian itu, Yesus Kristus yang
adalah berkat terbesar bagi umat manusia akan datang (Gal 3:16ff). Oleh karena itu, kita semua harus memegang
Abraham, asal usul serta bapa iman kita. Pada kenyataannya, dimulai dari Abraham, dengan berfondasikan
orang-orang percaya, Mesias telah datang 42 generasi setelah itu. Jika demikian, hal ‘percaya perjanjian Allah’ itulah iman (Mzm 103:17-18). Saya harap agar saudara semua berdiam
di dalam perjanjian yang kekal, dan melayani kehendak Allah sampai akhir di
bumi ini. Dan kiranya saudara semua menjadi keturunan Abraham yang menerima berkat secara
turun temurun. Amin.