FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

BAIT SUCI TERAKHIR DALAM PENYELENGGARAAN PENEBUSAN ALLAH

(NUBUAT DARI PERBUATAN SIMBOLIK YEHZKIEL)

Yeh 40:1-4, Yeh 43:10-11, Yeh 3:26-27

 

Jika kita lihat latar belakang pembacaan hari ini, Israel dibawa sebagai tawanan ke Babel untuk yang ke-3 kalinya. Penawanan pertama di 605 SM pada zaman raja Yoyakim, penawanan kedua di 597 SM pada zaman raja Yoyakhin dan penawanan ketiga di 586 SM ketika zaman raja Zedekia. Yehezkiel dibawa ke Babel pada penawanan kedua dan mulai beraktivitas sebagai nabi. Ia bernubuat mengenai penderitaan yang akan dialami oleh umat Israel pada kehidupan penawanan setelah penyerangan Babel yang ketiga, oleh karena mereka hanya mengenal dan percaya Allah dengan pikiran mereka. Mereka tidak melakukannya dengan hati yang panas. Dengan menunjuk kepada mereka yang seperti demikian, Allah berkata, “Mereka adalah umat membangkang.” Dan tempat Yehezkiel menerima wahyu adalah di tepi Sungai Kebar. Di ayat 3 dikatakan “disana”, dalam bahasa Ibrani “sam” yang berarti “di tepi sungai Kebar itu.” Catatan terakhir di kitab Yehezkiel pun tertulis TUHAN HADIR DI SITU (huruf besar) dan dalam bahasa aslinya YEHOVA SYAMA.

Nabi Yehezkiel menyatakan wahyu tentang Yehowa Syama atau ‘Tuhan hadir di situ’. Ia telah memberikan penghiburan dan harapan kepada umatNya bahwa meski umat Israel sedang menjalani kehidupan penawanan selama 70 tahun, Allah ada bersama-sama mereka. Dan sewaktu Yehezkiel menerima wahyu, dikatakan “terbukalah langit.” Ungkapan ini hanya sekali muncul di PL. Langit terbuka dan Allah sendiri secara langsung memberikan wahyu. Di PB, ketika Yesus memulai kehidupan pelayanan umumnya, langit terbuka saat Yesus menerima pembaptisan. Dan ketika Stefanus menjadi martir pun, langit terbuka dan ia melihat rahasia di mana Yesus sedang berdiri. Dan ketika Petrus berdoa sesuai dengan kebiasaannya, saat itu langit terbuka. Yehezkiel menyampaikan firman Allah melalui perbuatan-perbuatan yang sangat unik. Hari ini mari kita renungkan dengan berpusat pada wahyu dari perbuatan dimana Yehezkiel menjadi bisu.

Raja Yoyakhin dibawa sebagai tawanan pada gelombang kedua dan 5 tahun telah berlalu. Waktu itu, 593 SM, Yehezkiel menerima panggilan di dalam kehidupan penawanan (Yeh 1:1-2). Setelah itu, 7 hari kemudian ia menjadi bisu (Yeh 3:26a).  Hanya pada saat Allah membuka mulutnya saja barulah ia bisa berbicara (Yeh 24:25-27, 29:21). Sambil begitu, kemudian di tahun 586 SM, Setelah 7 tahun lewat, Yehezkiel mendengar kabar bahwa bait suci Yerusalem telah diruntuhkan. Waktu itu, umat Israel dibawa sebagai tawanan gelombang ketiga dan Yehuda Selatan hancur total. Barulah pada saat itu terbukalah mulut Yehezkiel dan ia bisa berbicara (Yeh 33:21-22).

 

I.      Mengapa Yehezkiel bernubuat dengan perbuatan yang aneh, yang tidak biasa?

Lewat kebungkaman Yehezkiel, Allah ingin agar umat Israel sadar bahwa mereka bahkan tidak punya kualifikasi untuk mendengarkan firman (Yeh 3:26). Dengan kata lain, hati umat Israel telah menjadi keras seperti batu (Yeh 12:2b). Meskipun mereka telah menerima kesaksian melalui firman, mereka tidak mau mendengar serta tidak percaya dan tidak taat. Maka Allah memberikan nubuat yang lebih kuat dan langsung yaitu nubuat perbuatan (Yeh 12:3, Mat 15:13, Mat 11:19). Di dalam nubuat perbuatan Yehezkiel terkandung kasih Allah terhadap umat pilihan-Nya. Hal Tuhan membuat Yehezkiel menjadi bisu berarti Allah membuatnya tidak dapat bernubuat lagi secara resmi. Sewaktu orang masih mendengar nubuat, mereka bisa sadar dan menerima pengampunan. Tapi sekarang karena Yehezkiel tidak bisa bernubuat, maka yang tersisa hanyalah penghakiman Allah. Inilah yang Allah ingin mereka sadari.

 

II.    Kalau begitu, siapakah yang dapat menyadari perbuatan aneh Yehezkiel tersebut?

Di Alkitab, ketika nabi-nabi menyampaikan pesan dari Allah, terkadang mereka berbuat sesuatu yang unik atau aneh. Misalnya nabi Yeremia membuat tali pengikat dan gandar, lalu memasangkannya pada lehernya dan berkeliling (Yer 27:1-2). Nabi Yesaya berkeliling dengan telanjang bulat selama 3 tahun (Yes 20:1-6). Tetapi Yehezkiel, dia puluhan kali berkeliling dengan telanjang. Dan ia berpura-pura gila, menghentak-hentakkan kaki dan menepuk-nepuk tangan (Yeh 3:11). Dan ketika dia makan, makanannya berjatuhan dari mulutnya dan minum air dengan menggigil dan cemas (Yeh 12:18-20). Ini adalah pesan tentang penghakiman yang akan segera menimpa, yaitu mengenai penyerangan dari Babel di tahun 586 SM. Beberapa waktu kemudian umat Israel dikepung dan menderita kelaparan yang hebat. Allah juga menyuruh Yehezkiel melotot dan menatap obyek dengan tajam. Di Yehezkiel 11:4, kata “melawan mereka” dalam bahasa Ibrani adalah aleihem dan secara hurufiah artinya di atas sesuatu, melampaui, atau melawan sesuatu. Kata aleihem ini biasanya menunjuk pada gerakan menuju seseorang atau suatu benda. Kata ini juga kadang menunjukkan sebuah kondisi atau keadaan yang memiliki arti di sebelahnya atau di samping. Ketika orang melawan orang lain dengan amarahnya, maka matanya akan melotot, dengan tajam. Dalam perbuatan Yehezkiel demikian, terkandung perasaan marah, yaitu hati Allah terhadap dosa dan kejahatan Israel.

Jadi, tidak ada nabi di PL dan PB yang dicaci maki dan menerima kesalahpahaman sebanyak nabi Yehezkiel dengan perbuatan-perbuatan anehnya. Kalau begitu, siapakah yg dapat mengerti perbuatannya? Jawabannya dapat ditemukan melalui tujuan Allah memperlihatkan bait suci baru kepada nabi Yehezkiel.  Singkat kata, itu adalah untuk membuat mereka menjadi malu akan kesalahan-kesalahan mereka (Yeh 43:10). Lewat perbuatan aneh Yehezkiel, mereka harusnya sadar dan malu. Tapi Yehezkiel dianggap orang sakit jiwa dan umat Israel tidak memperdulikan perbuatannya. Jika hal itu terjadi, maka antara Allah dan mereka, akan terbentuk tembok yang tebal untuk selama-lamanya.

 

Kesimpulan:

Di zaman sekarang ini, banyak gereja cenderung menurunkan tembok gereja mereka sambil mengedepankan ibadah yang bebas atau terbuka. Dan atas nama penginjilan, mereka menerima budaya-budaya dunia dan tidak menjaga kekudusan gereja. Yehezkiel berkata di Yehezkiel 13:12-15 bahwa tembok yang tipis yang didirikan oleh nabi-nabi palsu lemah dan bagian dalamnya tidak dapat dijadikan tempat pengungsian. Tetapi, jika melihat bait suci baru yang diperlihatkan pada Yehezkiel, betapa tebal temboknya (Yeh 40:5). Tembok bait suci baru tebal dan tingginya masing-masing 3.19 m. Jadi untuk bisa masuk ke bait suci hanya lewat pintu. Tembok tahu dan membedakan atau memisahkan yang kudus dengan yang tidak kudus (Yeh 42:20). Orang harus bertobat barulah bisa masuk kedalamnya. Wahyu perbuatan Yehezkiel ini memperlihatkan bahwa jika kita ingin masuk ke dalam bait suci baru, hanya bisa melewati pintunya (Yeh 40:20). Pintu sepenuhnya mengawasi hal-hal yang masuk dan keluar bait suci Allah (Yeh 43:8).

Kemuliaan Allah tidak dapat berdiam di tempat di mana ada dosa. Maka kita harus menghapuskan hal-hal yang kotor dan najis yang ada di dalam kita (Yeh 43:9, Yak 4:4). Kalau begitu, siapakah yang layak untuk masuk ke sana? Kita harus malu atas dosa dan kejahatan kita dan bertobat, hidup kembali, lalu harus berubah sehingga dapat diubah. Hanya bagi orang yang telah hidup kembali sajalah bait suci Yerusalem baru yang belum pernah dibangun sekalipun itu akan terlihat. Orang yang masuk ke dalam bait suci baru tersebut, baginya kemah Allah akan ada bersama dengan manusia. Yaitu mereka akan menerima berkat Yehova Syama, yaitu ‘Allah berada di situ’. Kiranya kemanapun saudara pergi, akan ada Immanuel, yaitu “Allah berada bersama”, serta berkat “Yehova Syama”. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
263 [7 Mei 2017] Didiklah Mereka di dalam Ajaran dan Nasehat Tuhan file May 31, 2017 40164
262 [30 April 2017] Kedatangan Tuhan file May 10, 2017 40340
261 [23 April 2017] Untuk Masuk ke dalam Kerajaan Allah file May 03, 2017 40054
260 [16-April-2017] Hari Jumat, Sabtu, dan Minggu yang Tidak Akan Terlupakan untuk Selama-lamanya file Apr 26, 2017 40248
259 [09-April-2017] Masuknya Yesus Untuk Terakhir Kalinya ke Yerusalem file Apr 19, 2017 39573
258 [02-April-2017] Titik Balik dalam Kehidupan Zakheus file Apr 19, 2017 40250
257 [26-Maret-2017] Ketika Ada 'Amin' file Apr 05, 2017 39583
256 [19-Maret-2017] Jalan Bagi Gembala yang Sejati file Mar 29, 2017 40255
255 [19-Februari-2017] Padang yang Berumput Hijau dan Air yang Tenang file Mar 14, 2017 40245
254 [05-Maret-2017] Ketika Yesus Telah Dekat dan Melihat Kota Itu file Mar 13, 2017 40250
253 [26-Februari-2017] Khotbah di Ambang Pintu Bait Suci file Mar 13, 2017 39576
252 [12-Februari-2017] Jalur Penyelamatan file Feb 20, 2017 40254
251 [05-Februari-2017] Bekerjalah Sampai Tuan Kembali file Feb 13, 2017 40223
250 [29-Januari-2017] Dari Lodebar ke Yerusalem (2) file Feb 08, 2017 40259
249 [22-Januari-2017] Dari Lodebar ke Yerusalem file Feb 01, 2017 40245
248 [15-Januari-2017] Firdaus yang Kehilangan Tuannya file Jan 24, 2017 39584
247 [08-Januari-2017] Karakteristik Khusus dari Agama Kristen file Jan 16, 2017 40257
246 [01-Januari-2017] Allah yang Memberkati dengan Sesuatu yang Baru di Tahun yang Baru file Jan 05, 2017 39574
245 [25-Desember-2016] Telah Lahir Bagimu Juruselamat file Jan 05, 2017 39577
244 [18-Desember-2016] Allah yang Turun ke Tempat Rendah untuk Aku file Dec 29, 2016 39564
XE Login