FIRMAN
Khotbah minggu
Tanda dan Mujizat Allah yang Ditimbulkan Oleh Tongkat yang Kering
Views 78203 Votes 0 2013.09.26 06:03:50TANDA DAN MUJIZAT ALLAH YANG DITIMBULKAN OLEH TONGKAT YANG KERING
(Kel 7:1-5)
Kalau melihat pembacaan hari ini (Kel 7:3), dipakai sebuah kata ganti orang pertama dalam bahasa Ibrani. Jadi bukan ot & mopet (tanda & mujizat), melainkan ototai & mopetai (tandaKu & mujizatKu). Jadi 10 tulah adalah tanda dan mujizat yang hanya dimiliki Allah. Namun untuk mewujudkan 10 tulah, Allah menggunakan tongkat. Mari kita merenungkan penyelenggaraan sejarah penebusan Allah yang terkandung di dalam tanda dan mujizat Allah yang ditimbulkan oleh tongkat yang kering.
1. Allah memakai hal yang kecil untuk mempermalukan hal yang besar di dunia (Ul 7:7).
Diantara seluruh bangsa, bangsa Israel adalah bangsa yang sangat kecil dan miskin. Tetapi ketika mereka disertai oleh firman Allah yaitu perjanjian Allah, bangsa itu menjadi bangsa yang besar melebihi Mesir. Hari ini kita pun adalah sosok yang hanya bagaikan tongkat yang tidak berharga. tetapi Allah menggunakan kita sebagai alat untuk menggenapi firman sejarah penebusan di hari akhir. Allah mempermalukan orang-orang yang kuat dan berhikmat melalui orang-orang yang lemah dan bodoh (1Kor 1:27dst, 2Raj 5:2-4). Tuhan akan menjadikan kita sebagai imamat yang rajani dan bangsa yang kudus (1Pet 2:9, Yes 66:18-19, 60:5, 9-10). Maka kita haruslah memiliki pandangan iman yang percaya Allah, dimana Allah memanggil orang yang tidak benar dan menjadikannya orang benar. Barulah itu menjadi rahasia kemenangan yang menuntun bukan hanya diri kita saja, melainkan banyak orang yang akan berbuah melalui kita menuju pintu kehidupan (Ul 4:6).
2. Tanda dan mujizat itu memberitahukan bahwa sosok yang menimbulkannya adalah Allah.
Itu tongkat kering dipakai oleh Musa ketika ia menggembalakan domba di Padang Gurun Midian (Kel 4:20). Tapi di Keluaran 17:9 ketika Israel berperang melawan Amalek, dikatakan ‘tongkat Allah’. Dengan menunjuk pada tongkat Musa ini, Alkitab berkata, itu adalah tongkat yang ‘tadinya berubah menjadi ular’ (Kel 7:8-13). Ular menyimbolkan raja Firaun dan hal menelan menunjuk pada penghakiman Allah. Jadi tongkat Allah adalah tongkat yang kuat, tongkat dari kemenangan, tongkat Allah yang menghakimi raja Firaun dan Mesir (kel 7:20, 25). Jadi saat Allah memakai tongkat Musa, itu menjadi tongkat Allah. Hari ini jika kita tidak dipegang oleh tangan Allah, diri kita ini hanya tongkat yang tidak berharga dan dalam kehidupan kita tidak akan muncul tanda dan mujizat Allah. Maka tongkat kita haruslah diangkat dan dipegang oleh tangan Allah.
3. Tanda dan mujizat itu mengajarkan kepada kita sosok Allah yang bekerja sesuai dengan cara-Nya.
Ketika Allah menjalankan sejarah penebusanNya, kelihatannya bukanlah cara yang kuat. Cara dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Allah bisa terlihat bodoh di mata manusia. Pekerjaan salib Yesuslah yang seperti demikian. Namun jika kita melihatnya dengan mata iman, maka itulah cara yang paling kuat untuk membuka pintu penyelamatan terhadap manusia yang jatuh dalam dosa (1Kor 1:18, 2Raj 5:11-14). Dalam 10 tulah, Allah menggunakan makhluk atau serangga yang kecil dan remeh sebagai alat-Nya (Yes 55:8-9). Mengapa Allah bekerja dengan cara yang tidak dapat dimengerti dan sepertinya bodoh?
a) Untuk menyadarkan orang yang belum percaya. Ketika Allah bekerja dengan cara yang dapat dipikirkan orang, mereka mudah salah paham. Sebaliknya, ketika hal itu terjadi dengan cara yang kita tidak bisa pikirkan, barulah kita menyadari adanya Allah yang hidup.
b) Untuk membohongi setan. Allah menggenapi kehendakNya dengan cara yang tidak terpikirkan oleh setan. Saat Yesus disalibkan, setan mengira bahwa asalkan Yesus mati, mereka akan menang. Setan tidak mengira bahwa itu adalah saat kemenangan Yesus yang terbesar. Hari ini pun, ada saat dimana kita mulai sulit untuk mempercayai janji Allah. Tapi percayalah bahwa Allah sedang bekerja dngan cara-Nya sendiri.
4. Tanda dan mujizat itu memberitahukan bahwa hanya Yesuslah tongkat yang harus kita sandari.
Allah melakukan pekerjaan-pekerjaan besar seperti menimbulkan 10 tulah, menyebrangi laut Merah, mengeluarkan air dari baru, melalui tongkat kering. Jadi di balik tongkat, terkandung arti ‘kuasa Allah menyertai’. Pada akhirnya, tongkat menyimbolkan Yesus, Yesus yang disertai kekuatan dan kuasa Allah (Kis 10:38). Di Alkitab, tongkat mengandung arti sejarah penebusan yang sangat dalam.
a) Tongkat menunjuk pada alat sandaran saat menggembalakan domba atau berwisata (Ibr 11:21). Alasan Tuhan membuat kita menjadi lemah dan tidak berharga di mata dunia, itu untuk membuat kita lebih bersandar pada Yesus yang adalah tongkat bagi manusia yang menjalani kehidupan pengembaraan di bumi ini. Maka semakin kesengsaraan dan kecemasan menimpa kita, iman kita tidak boleh menjadi lemah.
b) Tongkat adalah alat untuk mengalahkan dan melindungi diri dari hal-hal yang tidak benar (Yes 11:4). Ini adalah nubuat bahwa Yesus akan menaklukkan kuasa setan dengan firman-Nya. Walaupun ada banyak masalah, ketika firman Allah ada pada kita, maka tongkat firman itulah yang melindungi kita.
c) Tongkat adalah alat yang menuntun kita ke jalan yang ada di depan kita (Mzm 23:4). Di dunia ini, hanya Yesuslah tongkat yang sejati, yang menuntun kita ke jalan yang ada di depan kita.
Kesimpulan:
Kita tidak boleh mengeraskan hati kita dihadapan tanda dan mujizat Allah (Mat 11:17). Mengapa kita tidak bisa sadar walaupun melihat, dan tidak bisa sadar walaupun mendengar? Itu adalah karena kekerasan hati kita. Kalau lihat Alkitab, bukan hanya Firaun saja, tapi umat Israelpun awalnya tidak mempercayai tanda dan mujizat Allah. Meski mereka mendengar kabar sukacita mengenai pembebasan mereka, mereka membenci Musa yang membawa kabar tersebut (Kel 6:8). Tapi tujuan Allah membuat Israel berada dalam kondisi yang ditindas oleh Mesir adalah agar mereka tidak bersatu. Ini adalah pemisahan yang kudus. Kita tidak boleh menjadi orang yang mengeraskan hati oleh karena penderitaan atas penindasan yang kita alami tanpa mengkhususkan firman Allah. Percayalah itu adalah tanda dan mujizat Allah yang mengeluarkan kita dari dunia, dan dengan iman kita hanya bersandar kepada Alalh (Yer 32:20-21, Amsal 16:4, Ul 28:46). Amin.