FIRMAN
Khotbah minggu
BERKAT MENYEBERANGI SUNGAI DAN MELOMPATI PERBATASAN
(Kej 12:1-7, 14:13, Why 9:12-16)
Di Alkitab, kita lihat kalau seluruh sejarah penebusan Allah berlangsung dengan berpusat pada sungai. Banyak orang yang telah menyeberangi sungai. Kata ‘ibri’ dalam bahasa Ibrani berarti menyeberangi sungai. Abraham tinggal di Ur-Kasdim dan menyeberangi sungai Efrat, lalu tiba di Haran. Lalu dia sekali lagi menyeberangi sungai dari Haran dan memasuki tanah Kanaan. Maka dengan menunjuk pada Abraham, disebut sebagai ‘orang yang telah datang dengan menyeberangi sungai’. Inilah arti dari orang Ibrani. Kepada Firaun, Allah memperkenalkan diriNya sebagai Tuhan Allah orang Ibrani (Kel 3:18, 5:3, 7:16, 9:1, 9:13, 10:3). Hari ini, kita pun, jika secara rohani menjadi orang Ibrani, maka Allah akan menjadi Allah bagi kita. Pada akhir zaman pun, Allah akan menimbulkan lagi tulah yang bagaikan 10 tulah yang turun di Mesir. Waktu itu, Allah membedakan secara khusus orang-orang Ibrani dan melindungi mereka.
I. Siapakah orang yang akan menyeberangi sungai di akhir zaman?
Mereka adalah orang yang telah menjadi orang Ibrani rohaniah. Kata Ibrani memiliki dua makna.
1) Ibrani berarti orang yang berkelana atau pengembara. Pengembara disebut ‘hapiru’ dalam bahasa Ibrani dan dari sinilah kata Ibrani berasal. Hapiru adalah sebutan yang mengabaikan, yang menunjuk pada pengembara yang tidak menetap di satu tempat. Kitapun orang kudus harus hidup sebagai pengembara selagi kita hidup di bumi ini. Karakteristik pengembara adalah:
a) Pengembara tidak mempunyai rumah. Maksudnya, karena dunia ini tidak bisa menjadi rumah yang kekal bagi kita, kita harus mengharapkan rumah yang kekal (1Taw 29:15, Yoh 14:2).
b) Barang bawaan pengembara sangat ringan. Kita harus memiliki kesadaran bahwa kita akan meninggalkan barang-barang dunia tanpa dapat memakainya (Pet 2:11, 1Kor 7:31).
2) Ibrani berarti orang yang menyeberangi sungai.
a) Eber yang telah menyeberangi sungai. Orang-orang di zaman Peleg telah membangun menara Babel di sekitar Ur-Kasdim (Kej 11:1-9, 10:25). Keturunan Sem berbuat dosa dengan ikut membangun menara Babel. Waktu itu, Eber meninggalkan mereka dan menyeberangi sungai dan menetap di Allepo di sekitar kota Haran dan membangun kerajaan Ebla yang percaya pada Tuhan. Nama Eber berarti menyeberangi sungai. Setelah penghakiman air bah, iman Nuh telah disampaikan kepada Sem (Kej 9:26) dan iman Sem disampaikan lagi kepada Eber (Kej 10:21). Karena iman Eber disampaikan lagi kepada Abraham, Abrahampun adalah orang Ibani. Hari ini kita haruslah menerima penyampaian iman itu, sehingga menjadi orang-orang Ibrani rohaniah.
b) Abraham adalah orang yang menyeberangi sungai (Kej 14:13). Abraham telah menyeberangi sungai Efrat sebanyak 2 kali. Pertama ketika ia pergi ke Haran. Kedua ketika ia pergi ke Kanaan setelah meninggalkan Haran. Dari antara tulah-tulah yang akan turun di akhir zaman, tulah itu dituangkan untuk kedua kalinya pada sungai Efrat yaitu pada tulah sangkakala yang keenam (Wyh 9), dan pada tulah cawan yang keenam (Why 16). Jika kita hari ini memiliki iman Abraham, maka kita akan menjadi orang Ibrani, memiliki iman tentang akhir zaman dan layak untuk melewati kesengsaraan. Siapakah orang yang akan tetap bertahan dan tersisa pada waktu itu? Mereka adalah orang yang berjaga-jaga dan terbangun, serta menjaga pakaiannya dan mengenakannya (Why 16:15). Orang-orang yang berjaga-jaga dan berdoa dapat tetap bertahan dan tersisa dari perang Harmagedon, tulah cawan keenam (Luk 21:36).
II. Bagaimana caranya agar kita bisa menyeberangi sungai?
Sungai adalah batasan dari pusaka yan ditentukan Allah. Apa maksud dari menyeberangi sungai?
1) Apa arti kata menyeberangi sungai (abar) dalam bahasa aslinya?
a) Berarti hilang lenyap, dimusnahkan atau mengakhiri (Ayub 7:1, Zak 3:4). Ungkapan ‘menjauhkan..daripada’ ini berarti memusnahkan atau mengakhiri. Mesir rohani itu haruslah dimusnahkan dari dalam kita, yaitu kesombongan, keangkuhan, dll dan Rahab rohani yang bersandar pada Mesir haruslah mati (Mzm 87:4, 89:10, Ayub 9:13, 26:12, Yes 30:7).
b) Arti menyeberangi (abar) yang lainnya adalah menembus batasan dan melompatinya. Yaitu suatu perpindahan dari 2 tempat yang konkrit. Pada saat-saat tersebut, kita harus mengatasi segala tembok rintangan yang ada. Ketika Yakub lari dari Laban, ia menyeberangi sungai Efrat (Kej 31:21). Dan di tepi sungai Yabok, Yakub bertekad dan berdoa dengan mati-matian. Seperti itu, kita harus berdoa sampai doa kita dikabulkan.
2) Cara untuk menyeberangi sungai adalah dengan iman dan doa. Hal melewati laut Merah memperlihatkan jalan bagi orang Kristen untuk lahir kembali dan menerima Roh kudus. Dan hal melewati sungai Yordan menyimbolkan kepenuhan Roh kudus. Kalau begitu keselamatan kita pun tidak berakhir hanya pada lahir kembali saja. Hal kita dipenuhi Roh kudus, menerima kuasa, menjadi saksi Yesus sampai ujung bumi, inilah tujuannya (Kis1:9, 4:33). Melalui peristiwa laut Merah dan sungai Yordan yang terbelah, bagi umat Israel yang ke Kanaan, syarat yang dibutuhkan adalah dipersenjatai dengan iman yang kuat, dengan firman dan kasih karunia (Yos 3:13). Seperti itu, tanah Kanaan adalah dunia ubah dan hanya orang yang percaya saja yang dapat menyeberanginya.
Kesimpulan:
Di hari akhir, kita haruslah menyeberangi sungai dengan menumpang kapal rohani yang bernama firman Sejarah Penebusan. Terah dan bapa-bapa leluhur sampai Peleg telah menyembah berhala (Yos 24:2-3). Jika seandainya Abraham tinggal di situ, maka mungkin ia pun akan hidup dengan menyembah berhala. Abraham menyeberangi sungai Efrat dengan menumpang kapal firman dan menyeberangi sungai (Kej 12:4). Secara luar, Abraham telah menyeberang dengan menaiki kapal yang terlihat, tapi kalau lihat dari sudut pandang Tuhan secara rohani, ia telah menaiki kapal firman. Hari ini kita pun harus menyeberangi Efrat dengan firman. Arti Efrat adalah gudang sorga. Pada waktu penuaian, gandum akan dimasukkan ke gudang sorga dan lalang akan dibuang. Maka orang yang telah melepas tanah kejahatan dan menyeberangi Efrat seperti Eber akan masuk ke sorga sebagai gandum. Tapi orang yang membangun menara Babel dengan tenggelam ke dalam dosa dan kejahatan dunia akan menjadi jelai, mereka tidak bisa masuk ke sorga (Mat 3:12).
Dan di hari akhir dunia, penghakiman Allah akan dituangkan pada Efrat. Maka kita haruslah menyeberangi Efrat rohaniah dan melepaskan diri dari kesengsaraan akhir yang besar. Hari ini, firman Sejarah Penebusan sedang menuntun kita kepada kerajaan Allah, Kanaan rohaniah. Maka firman Sejarah Penebusan bagaikan sebuah kapal rohaniah. Percayalah jika kita menyeberangi sungai Efrat, maka Tuhan akan memindahkan kita ke sorga (Kej 12:5). Stefanus dengan kepenuhan Roh Kudus menyebutnya dengan, “menyuruh dia pindah” (Kis 7:4). kata ‘metokisen’ berbentuk tunggal laki-laki orang ke-3, yang berarti subyeknya adalah Allah. Maka jika kita mentaati firman dan hidup berjalan sesuai dengan Allah dan melepaskan kehendak diri kita, Tuhan akan memindahkan kita ke sorga. Amin.