GPBSI

10 PERINTAH, PERJANJIAN DARI 1000 ANGKATAN YANG KEKAL

(Kel 20:5-6; Luk 1:71-73)

Setelah Tabut Hukum Allah dirampas dalam perang Apek, 100 tahun 4 bulan kemudian baru kembali lagi. Saat Tabut Hukum yang menyimbolkan hadirat Allah telah kembali, karena sukacitanya, Daud berdansa (2Sam 6:13-14). Waktu itu Mikhal yang melihat Daud menari-menari memandang rendah atas perbuatan Daud. Di 2Samuel 6:20, dalam teks asli dipakai 3 kali kata ‘gala’ yang berarti membuka tutup. Daud bersukacita karena Tabut Hukum telah pulang (2Sam 6:21), tetapi Mikhal tidak memperdulikan Tabut Hukum dan mengambaikan kehendak Allah, sehingga Allah membuatnya tidak mendapat anak sampai hari matinya (2Sam 6:23). Kalau lihat rumah Obed-Edom yang menyambut Tabut Hukum dengan baik, mereka telah menerima berkat yang luar biasa (2Sam 6:12). Sebelum Daud mati, ketika ia membuat 24 divisi penjaga bait suci, dari antaranya 14 divisi berasal dari kaum keluarga Obed-Edom (1Taw 26:8). Kita pun, jika kita menyambut Tabut Hukum dengan baik maka kita akan menerima berkat sampai 1.000 keturunan.

Bagi orang Kristen, pengakuan iman yang penting adalah doa Bapa kami, Iman Rasuli dan 10 perintah Allah. 10 Perintah adalah peraturan kehidupan sehari-hari yang harus dijaga. Perintah ke 4 dan 5 adalah perintah yang bersifat positif, namun yang lainnya bersifat negatif. 10 perintah adalah asyeret ha debarim dalam bahasa Ibrani, yang berarti 10 firman dan dalam bahasa Yunani adalah deka logos.  Deka adalah 10 dan logos  adalah firman, jadi artinya 10 firman.

I.      10 perintah adalah satu-satunya firman yang diperdengarkan secara langsung oleh Allah sendiri diantara kitab-kitab di PL dan PB, serta firman yang Allah sendiri tulis dengan sungguh-sungguh.

1)      10 perintah adalah perjanjian pertama di dunia yang diperdengarkan secara langsung oleh Allah kepada seluruh umat-Nya (Ul 4:10, 5:22). Waktu itu umat-Nya gemetar karena takut, dan mereka memohon kepada Musa agar Allah tidak secara langsung bicara kepada mereka (Kel 19:16, Ul 5:27). Dikatakan ‘terdengar bunyi sangkakala dengan sangat keras’ (Ul 4:11, 33, 5:4, 24, 10:4). Diantara tanda-tanda kedatangan kembali di akhir zaman, firman Allah akan dinyatakan dan firman di ekspresikan sebagai bunyi sangkakala (Mat 24:31, 1Tes 4:16, 1Kor 15:52, Why 10:7,). Percayalah hari ini pun suara Allah akan terdengar di telinga kita melalui Seri Sejarah Penebusan sebagai nafiri terakhir.

2)      Allah sendirilah yang secara langsung menuliskan 10 perintah dengan tangan-Nya sendiri. Karena tangan Allah sendiri yang menuliskannya, maka 10 perintah memiliki wibawa seperti firman Allah, sehingga manusia tidak bisa mengurangi atau menambahkannya (Ul 10:1, 9:10). Tentang pembangunan bait suci, Daud mengakui kalau semua rencananya diilhamkan oleh Allah melalui Roh Kudus (1Taw 28:12, 19). Maka untuk menjaga perintah Allah ini kita harus dengan segenap hati berkonsentrasi pada perintah Allah, mengingat, memikirkan, merenungkan dan percaya padanya (1Tes 2:13). 10 Perintah adalah firman pada mulanya yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, serta firman Allah yang bahkan sampai sekarang tetap hidup dan bergerak (Ibr 4:12).

II.    10 perintah adalah gantungan dari seluruh Alkitab PL dan PB.

10 perintah dapat dipadatkan menjadi ‘kasih terhadap Allah dan kasih terhadap manusia’ (Mat 22:37, 39). Ke 4 firman bagian awal adalah perintah untuk mengasihi Allah, dan 6 firman sisanya adalah perintah untuk mengasihi sesama manusia (Ul 6:5, Im 19:18). Matius 22:40, “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Kata ‘tergantung’ adalah kremanuimi yang berarti ‘menggantungkan pada suatu tongkat atau digantung atau bersandar’. Berarti pada 10 perintah yang diwakili oleh 2 perintah, seluruh hukum Taurat dan firman-firman yang lain tergantung padanya. 10 perintah adalah seperti batang utama dari sebuah pohon, dan Alkitab keluar dari batang yang bernama 10 perintah ini (Yak 2:8, Rom 13:9, Gal 5:14). Maka 10 Perintah adalah sebuah wahyu yang didalamnya terpadatkan kehendak Allah yang sempurna, serta pemadatan dari semua wahyu dan PL dan PB.

1)      Kasihilah Allah (Ul 6:5). Allah bersukacita ketika kita bersyukur dengan segenap hati dan berdoa dengan sungguh-sungguh (Ams 3:5, Mzm 138:1, Yer 29:13). Ketika kita memberikan hati kita, barulah kita dapat diakui bahwa kita memiliki iman yang sejati (Mat 15:8, Yes 29:13, Mar 7:6-7, Ams 23:26).

2)      Kasihilah sesamamu. Pada kasih terhadap sesama terdapat prinsip yang misterius, yang mana sesuai dengan apa yang kita berikan, akan berbalik kembali kepada kita apa adanya (1Tim 6:18-19, Ams 19:17; 11:24-25, Mzm 41:1). Di Mat 22:39, kata ‘sama’ adalah homoios dalam bahasa Yunani, dan ini dipakai saat membandingkan 2 barang yang setara. Berarti, kasih terhadap sesama manusia adalah perintah yang sama pentingnya dengan perintah kasih terhadap Allah (1Yoh 4:20-21).

III.  10 Perintah adalah firman yang teruji, yaitu firman yang terperinci dan indah.

10 Perintah adalah 10 firman ‘ten Words’. Dan hakikatnya tampak dengan dipadatkan melalui 10 kata bahasa asli seperti firman, titah, perintah, kesaksian, dll pada Mzm 119. Dari antaranya, kata ‘imra’ yang diterjemahkan sebagai ‘janji/firman’ adalah kata yang paling umum dipakai ketika firman Allah dinyatakan (Mzm 119:140). Jadi firman 10 Perintah sangat teruji, sangat terperinci, teliti dan sangat indah. Bahasa Ibraninya adalah ‘caraf’ yang berarti ‘meleburkan, memurnikan, menguji, atau murni’. Firman Allah meleburkan dan melatih hal-hal tersembunyi dari kita, serta memisahkan kita supaya memurnikan kita. Firman menghilangkan dosa dan kejahatan dari kita, karena firman itu sangat terperinci dan teliti. Firman Allah memperhatikan hal-hal yang tidak diperhatikan manusia. Apa hal yang paling kecil yang dikatakan di Alkitab?

1)      Ketika kita mementingkan bahkan salah satu perintah hukum Taurat yang paling kecil, maka kita akan akan menjadi orang yang besar di sorga (Mat 5:19).

2)      Ketika kita memperhatikan bahkan salah seorang yang paling hina, salah satu perkara yang paling kecil, ini menjadi hal dimana kita telah melayani Tuhan (Mat 25:39-40). Di Mat 25:45-46, ‘seorang yang paling hina’ adalah elakistos yaitu tingkatan yang tertinggi dari kata kecil yaitu elakis yang berarti micros. Ini menunjuk pada kecil yang sampai nyaris tidak terlihat oleh mata manusia.

3)      Ketika kita setia dalam perkara kecil, kita menjadi hamba yang baik dan menerima atas 10 kota (Luk 19:17).Kenapa Alkitab begitu menekankan perkara-perkara yang paling kecil? Karena itu adalah standard untuk memutuskan bahwa orang yang setia dalam perkara kecil dapat menjadi orang yang setia dalam perkara besar.

Kesimpulan: