GPBSI

Hal yang paling menyenangkan hati Tuhan adalah iman (Ibr 11:6). Iman muncul saat kita mendengarkan firman Tuhan (Rom 10:17). Mari kita renungkan apakah di tahun ini kita telah menjalani kehidupan sesuai dengan firman. Ketika umat Israel menjalani kehidupan di padang gurun, Tuhan berfirman bahwa Ia akan bertanggung jawab atas segala masalah mereka dan akan mengusir 7 suku Kanaan supaya mereka dapat mendudukinya, serta membuat tanah tersebut menjadi seperti firdaus. Pada saat umat Israel keluar dari Mesir pada bulan pertama tanggal 15, mereka hanya membawa roti yang tidak beragi yang keras (Kel 12:34). Dan roti tersebut telah habis tidak sampai sebulan. Pada hari Sabtu bulan kedua tanggal 15, mereka tiba di padang gurun Sinai dan keesokan harinya, tanggal 16 yaitu hari Minggu, manna mulai turun. Manna tercurah seperti hujan (Kel 16). Pengalaman ini diberikan oleh Allah supaya mereka percaya bahwa Allah menyertai mereka (Kel 16 & 19). Seperti apakah manna yang Israel makan di padang gurun 40 tahun lamanya?

1.      Manna adalah makanan rohaniah, makan spesial, yaitu roti malaikat (ASV: roti dari yang berkuasa, Mzm 78:24-25).

Seharusnya mereka memakannya dengan sadar kalau itu adalah roti dari yang berkuasa. Namun mereka tidak percaya sehingga mereka selalu hidup dengan lemah. Rasul Paulus mengatakan bahwa manna adalah makanan rohaniah, makanan yang tidak ada di bumi ini (1Kor 10:3, Ul 8:3, 16, Bil 11:8, Kel 16:31, 1Sam 14:27). Seperti apakah rupa dan warna manna? Dikatakan kecil seperti debu, detil dan bulat seperti damar bedolah, serta sangat putih seperti kertas.  Seandainya manna yang kecil dan bulat itu berjatuhan begitu saja dari langit maka bentuk bulatnya akan rusak dan tidak terjaga kan? Maka Tuhan mempersiapkan embun supaya manna turun bersama dengan embun (Ul 33:28). Di Alkitab, embun menyimbolkan kasih karunia Tuhan. Tempat di mana embun atau kasih karunia turun, manusia dapat diam dengan tentram.

Di hari-hari biasa, jika manna yang diambil terlalu banyak, manna itu akan membusuk. Tapi manna yang dipungut di hari keenam tidak membusuk (Kel 16:29). Manna yang turun pada hari keenam adalah manna untuk dimakan pada hari keenam dan untuk disimpan. Dengan kata lain, itu adalah makanan untuk hari esok. Maksudnya, itu adalah hal melihat terlebih dahulu secara rohani dan percaya kebangkitan dan ubah yang akan terjadi di kemudian hari. Melalui hukum manna pertujuh hari seperti demikian, Allah mendidik umat-Nya untuk menjaga hari Sabat. Dan karena Allah telah memberkati hari ketujuh dan menguduskan-Nya, maka setiap orang yang menjaga hari Sabat, dosanya akan diampuni dan kita akan memperoleh kekuatan baru (Yes 40:29b). Lewat hukum menjaga hari Sabat, kita dapat mengetahui rahasia besar mengenai pekerjaan penciptaan, kejatuhan Adam dan waktu digenapinya kehendak Allah. Setelah Israel keluar dari Mesir, mereka telah menjaga 2088 hari minggu. Jika mereka makan dengan menyadari apa itu manna, maka tidak perlu lagi menginginkan makanan lainnya. Walau kondisi fisik orang berbeda-beda, tapi dengan kasih karunia Allah, Allah membuat manna bisa cocok bagi setiap orang. Ketika memakan manna, Allahlah yang bertanggung jawab atas segalanya. Mereka tinggal tidur dan manna telah tersedia bersama dengan embun. Di akhir zaman pun, berkat demikian akan turun. Mereka telah melihat dan mengalami banyak mujizat di padang gurun, tapi meskipun demikian, mereka tidak percaya dan membuat hati Allah sangat sedih (Mzm 95:10). Yesus Kristus adalah Sosok yang tetap sama, dulu, sekarang dan selama-lamanya (Ibr 13:8). Maka firman pada hari inipun ditujukan kepada kita. Hari ini Tuhan memberikan manna yang lebih baik daripada manna yang turun di padang gurun. Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar kita semua bisa memakan manna rohaniah ini dan menjadi sehat secara jasmani maupun rohani.

2.      Manna adalah makanan yang mengajarkan kita bahwa manusia hidup dari firman Allah (Ul 8:3).

Manna turun untuk mengajarkan Israel mengenai ketaatan dan membuat mereka rendah hati (Ul 8:16). Lewat manna, Tuhan menyadarkan jika mereka hidup sesuai dengan firman, mereka akan menerima berkat kelancaran. Tapi mereka hanya mengeluh dan tidak puas dan tidak percaya. Hal ini sangat menyakitkan hati Tuhan selama 40 tahun (Mzm 95:10). Manna itu adalah manna yang tidak dikenal oleh yang memakannya dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyang mereka. Bagi orang-orang kudus di akhir zaman, apa itu manna, makanan rohaniah? Yaitu firman yang Allah berikan, yang tidak bisa ditemukan di bumi ini. Allah memberikan manna agar manusia sadar bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan. Ketika kita dengan sepenuhnya percaya pada firman Tuhan, maka secara rohani dan jasmani kita tidak akan kekurangan sedikitpun. Maka marilah kita bertobat atas dosa dimana kita tidak percaya firman dan membuang pikiran manusia (Ul 2:7).

Kesimpulan:

Manna di padang gurun menyimbolkan daging Yesus, dan air hidup menyimbolkan darah Yesus. Tepat sebelum pelayanan umum Yesus dimulai, Ia berdoa puasa 40 hari lamanya. Waktu itu iblis mencobai-Nya “Perintahkanlah supaya batu itu menjadi roti.” Yesus menjawab “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”  Yesus datang dengan cara yang sangat khusus. Yohanes 6:35 mengatakan, “Akulah roti hidup, Akulah air hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi dan tidak akan haus lagi.” Umat Israel meminum air hidup seperti meminum air dari samudera raya (Mzm 78:15-16). Ini adalah gambaran bahwa Yesus akan datang ke bumi yang bagaikan padang gurun ini sebagai manna dan air hidup yang sejati. Firman Tuhan itu sendiri adalah makanan yang turun dari langit seperti manna (Yoh 6:35-58). Maka kita harus memakan firman dari Yesus setiap hari. Kemudian jika kita telah menerima kasih karunia, kita haruslah mengerjakan pekerjaan Tuhan, kita harus bekerja bagi gereja yang adalah tubuh Tuhan, dan bagi injil. Tubuh Yesus telah tersobek-sobek di atas kayu salib. Darah hidup tercurahkan. Hidup tersebut diberikan kepada kita agar kita minum. Darah salib Yesus dapat mengampuni semua dosa saat kita mempercayainya. Yesuslah yang membuat kita menjadi orang benar dan anak Allah serta nama kita masuk dalam silsilah Allah. Maka kita harus sangat bersyukur. Percayalah bahwa setiap orang yang memakan firman Yesus yang adalah roti hidup tidak akan mati untuk selama-lamanya dan diubah secara jasmani maupun rohani (Fil 3:21, 1Kor 15:51-56). Kita tidak bisa memperpanjang hidup dengan usaha manusia. Kita harus bersandar sepenuhnya hanya kepada firman Tuhan, barulah kita bisa hidup. Dikatakan bahwa orang yang mendekat kepada Allah dan bersandar kepada-Nya telah menerima berkat diatas segala berkat (Mzm 34:8, 84:12, 2:12b, Amsal 16:20, Yer 17:7, Mzm 146:5). Amin.