GPBSI

AKHIR KEHIDUPAN LOT YANG MALANG YANG TINGGAL DI DALAM GOA

(Kej 19:30-38)

Lot adalah tokoh yang sering dicatat di PL & PB sebagai peringatan bagi orang kudus di akhir zaman. Lot mulai bersama-sama dengan Abraham, namun kehidupannya berakhir dengan tragis (Luk 17:26-37, Ul 29:23-26, 2Ptr 2:6-8, Yud 7, 2Ptr 3:10-12). Nama Lot berasal dari kata Lut yang berarti menutup, menutupi, menyembunyikan, kehidupannya berakhir dengan tragis karena ditutup Allah.  Lot, memiliki kesempatan baik untuk menerima berkat yang tak terbatas, kesuksesan, dan kelancaran karena dia keponakan Abraham. Alkitab mencatat bahwa Lot pun adalah tokoh utama sejarah penebusan yang ikut sampai Kanaan (Kej 12:4). Kalau begitu, bagaimana dia bisa terpisah dari Abraham?

1.    Lot mulai terpisah dari Abraham saat materinya mulai berlimpah (Kej 13:4-6).

Saat materi berlimpah, celah dalam hati Lot mulai tampak. Harta Lot adalah bukan harta yang diperoleh dengan usahanya sendiri melainkan berkat yang diperoleh dengan cuma-cuma karena ia berada disebelah Abraham. Lot berpikir jika dia berpisah dari Abraham maka dia bisa menjadi seperti Abraham. Saat itu, Lot melayangkan pandangannya ke Sodom dan Gomora (Kej 13:10). Disini, kata ‘melayangkan pandangannya’ adalah satu kata yaitu ‘raa’ dalam bahasa Ibrani. Ketika Hawa jatuh ke dalam dosa di Taman Eden pun, ia ra’a atau melihat Pohon Buah Baik dan Jahat.

Hari ini, kemana kita sedang melayangkan pandangan kita? Lot tidak melayangkan pandangannya ke tanah perjanjian dengan mata iman, melainkan melayangkan pandangannya ke tanah Zoar dengan mata keserakahan, keinginan dan hawa nafsu. Pada akhirnya ia meninggalkan Abraham tanpa penyesalan. Awalnya Lot menetap di kota-kota lembah Yordan tapi kemudian mendekati Sodom karena suatu ambisi (Kej 13:12). Sodom adalah kota yang dipenuhi dengan perzinahan, pemerkosaan, perzinahan dengan binatang, homoseksual, serta inses (Kej1 8:13, 20). Mereka melakukan dosa secara masal dan menganggapnya normal dan bermuka tebal (Yes 3:9).

2.    Meski Lot diselamatkan dari situasi krisis, baginya tidak ada pertobatan dan syukur.

1)    Di masa awal kehidupannya di Sodom, jiwa Lot yang benar itu tersiksa. Bagi Lot, Abraham adalah sandaran dan penopang rohaninya, tapi sekarang harus menyelesaikan segala permasalahannya sendiri. Apalagi melihat dosa dan kejahatan yang berlawanan dengan firman yang sudah dipelajarinya (2Pet 2:7-8). Seharusnya dia kembali ke Abraham tapi karena egonya yang keras dia tidak mengakhiri kehidupannya di Sodom.

2)    Ketika 1 tahun kehidupan Sodom lewat, Lot diselamatkan dari perang besar (Kej 14:1-5). Perang ini merupakan peristiwa yang menumbuhkan iman Abraham dan di sisi lain, peristiwa ini adalah peringatan untuk menyadarkan Lot. Karena perang ini, Lot kehilangan seluruh hartanya, istri dan anak-anak semua dibawah sebagai tawanan. Abraham dengan 318 orangnya menyelamatkan Lot, keluarganya dan mengambalikan semua harta yang sudah dirampas. Raja Sodom sujud menyembah dan hendak memberikan hasil jarahan. Tapi Abraham menolaknya (Kej 14:23). Waktu itu Lot seharusnya sadar dan berbalik kepada Abraham dan bersyukur. Tapi tidak ada catatan kalau Lot memberi persembahan dan kembali kepada Abraham.

3)    Pada masa akhir kehidupan, Lot diselamatkan dari penghakiman Sodom dan Gomora. Ketika malaikat datang untuk memperingatkan Lot, saat itu Lot sedang duduk di pintu gerbang (Kej 19:1). Orang yang duduk di pintu gerbang kota di zaman itu adalah hakim atau penegak hukum. Lot punya jabatan tinggi karena pamannya Abraham telah menyelamatkan kota Sodom. Lot diselamatkan dari penghakiman api belerang karena doa perantara Abraham yang telah didengar Allah (Kej 19:16-19).

3.    Iman Lot terbius, sehingga mengakhiri kehidupan dengan tragis di dalam goa.

Jika Lot diselamatkan dari Sodom, seharusnya ia datang mencari Abraham dan bersyukur atas doa perantaranya. Namun Lot malah pergi ke goa yang tidak kelihatan oleh siapapun. Lot berkata kepada malaikat bahwa ia tidak bisa sampai ke gunung, maka dia mau tinggal di Zoar saja. Dan meski Allah mengizinkannya, Lot takut untuk tinggal di Zoar, maka ia pergi ke dalam goa Kej 19:30). Lewat peristiwa ini seharusnya iman Lot menjadi kuat dan bersyukur dan memberi persembahan walau terlambat. Tetapi kemudian dengan kekuatannya sendiri hendak melakukan segala hal dan masuk ke dalam goa. Yang tadinya menjalani kehidupan yang mewah masuk ke dalam goa seperti binatang liar. Ini memperlihatkan akhir kehidupan yang menyedihkan. Tak lama kemudian terjadilah percabulan dengan kedua anak perempuannya (Kej 19:32). Kedua anak perempuannya memakai cara pikir yang mereka lihat di kota Sodom. Tapi di ayat 33 dan 35, dicatat bahwa Lot tidak mengetahui bahwa ia berhubungan intim dengan kedua anaknya. “Tidak mengetahui” dalam bahasa Ibrani adalah yada, jadi kata ini menunjukkan akhir iman Lot yaitu kondisi yang telah terbius secara rohani, sehingga tidak bisa membedakan apakah dosa atau tidak. Moab yang diperanakkan anak perempuan pertamanya memiliki arti ‘dari bapaku’. Amon yang diperanakkan anak perempuan kedua, berarti ‘ialah anak lelaki dari bapaku’. Di kemudian hari keduanya menjadi bangsa yang melayani berhala seperti Molokh dan Kamos dan menjadi musuh dari umat pilihan (Bil 21:29, Yer 48, Yes 15-16, 1Raj 11:7). Sambil melihat kehidupan Lot, siapakah Lot di zaman sekarang? Kital adalah Lot. Cobaan datang ketika kita tidak berjaga-jaga dan tidak berdoa.

a)    Setelah kasih karunia yang besar, cobaan datang (1Kor 10:12).

b)    Cobaan datang melalui orang yang terdekat dengan kita (Im 18:6-8, pasal 20).

c)     Ketika mabuk karena minuman, cobaan datang.  Setelah penghakiman air bah, Nuh juga mabuk karena minuman keras dan tercobai (Kej 9:20-29).

d)    Ketika kita sendirian, cobaan datang. Karena kesepian kehilangan istri, 2 anak perempuan Lot  menggoda. Ketika ada pergaulan dalam iman, kegelapan akan lari. Yesus, ketika Ia berdoa puasa selama 40 hari sendirian, ia menerima cobaan dari setan, namun ia menolak dengan tegas dengan firman.

Kesimpulan : Di Alkitab tidak ada catatan apa yang Lot lakukan. Menurut legenda, setelah kedua anak perempuannya memperanakkan anak, mereka bersembunyi jauh-jauh karena malu kepada ayahnya. Dan Lot pun dengan menanggung malu hidup sendirian sampai mati. Orang benar meneteskan air mata saat melihat orang-rang tidak menjaga hukum Tuhan (Mzm 119:136, 158). Lot, saat yang paling membahagiakan ketika ia bersama-sama dengan Abraham. Tapi ketika ia menjauh dari Abraham yang adalah sumber berkat, kehidupannya terus merosot. Alkitab memberikan peringatan bahwa waktu kedatangan Anak Manusia di akhir zaman adalah seperti zaman Lot. Di Sekitar kehidupan kita, dosa dan kejahatan merajalela seperti di Sodom. Kita tidak boleh menjadi orang bodoh yang memulai dengan Roh tapi mengakhiri dengan daging (Gal 3:3, 2Pet 3:17). Akan ada waktu ketika Tuhan datang kembali ke bumi ini, Ia akan menguji, apakah kita menjaga Firman sampai akhir atau tidak (Why 3:10). Kiranya Tuhan memberkati agar bisa menjaga firman sehingga kita terluput dari waktu pencobaan. Amin.