GPBSI

Bangsa yang Besar yang Dijanjikan Kepada Abraham

(Kej 12:1)

Dari antara tokoh-tokoh di Alkitab, Abraham yang paling banyak menerima berkat dari Allah. Pdt. senior Abraham Park, menyusun isi pembahasan hari ini ke dalam istilah 8 berkat: bangsa yang besar, nama besar, tanah (wilayah) di 4 penjuru, keturunan, panjang umur, kemenangan, Mesias dan kebenaran iman (righteousness of faith). Seperti demikian, setelah Abraham bertemu dengan Allah, Abraham menerima 8 berkat besar, menjadi bapa iman dan menyiapkan fondasi sejarah penebusan dan bukan hanya itu, keturunannya secara turun-temurun bisa hidup dalam iman yang percaya kepada Allah dan didalam berkat. Alasan Abraham menerima janji tentang 8 berkat tersebut adalah karena ia merupakan orang rohani yang ke mana pun ia pergi, ia membangun mezbah kepada Allah dan beribadah. Selain itu, karena ia tidak menaruh harapan dan keinginannya di bumi ini (Kej 12:7-8). Abraham memiliki kerendahan hati yang menganggap semua itu terjadi hanya karena seijin Allah. Mari merenungkan berkat pertama dari antara 8 berkat yang diberikan kepada Abraham ini.

1. Bangsa yang besar yang dianugerahkan kepada Abraham adalah bangsa yang menjadi sumber berkat (Kej 12:2). Sebagai berkat, Abraham menerima tugas misi untuk membagi-bagikan berkat Allah, bukan hanya kepada dirinya tetapi juga kepada seluruh bangsa. Bukan hanya bangsanya saja yang menikmati berkat, namun supaya lewat bangsanya, seluruh bangsa dapat diselamatkan dan menerima berkat yang sama. Untuk itu, Allah terlebih dahulu memilih Abraham dan membentuk sebuah bangsa melalui keturunannya. Dan Allah menjadikan mereka umat-Nya dan mempercayakan mereka tugas untuk bersaksi mengenai kebenaran dan keadilan Allah ke seluruh dunia (Kej 18:19). Allah memerintahkan agar Abraham memerintahkan anak-anaknya dan keturunan-keturunannya untuk tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan. Hasilnya, Israel sebagai bangsa imam, telah menjadi sumber berkat diantara segala bangsa (Kej 19:6). Sama seperti demikian, Allah berkata di Wahyu 5:10 bahwa di hari ini, bangsa yang dipercayakan firman atau sumber berkat, itulah Israel rohaniah, dan itulah bangsa yang akan menjadi bangsa yang benar di hadapan Allah, serta bisa menanggung tugas sebagai imam.

2. Bangsa yang besar yang dianugerahkan kepada Abraham adalah bangsa yang sangat banyak keturunannya. Di Kejadian 16:10, ‘sangat banyak keturunanmu’ dalam bahasa Ibrani phara yang berarti menghasilkan buah. Jadi sama seperti pohon yang berbuah, bangsa tersebut akan bertumbuh dengan berlipat ganda. Berkat bukan datang dengan sendirinya, melainkan itu merupakan hasil kemenangan dari iman yang diperoleh setelah mengatasi banyak kesulitan.

1) Ia menerima berkat kemakmuran tersebut setelah menang atas hambatan fisik. Dalam kondisi di mana Abraham dan Sarai tubuhnya sudah sangat lemah, seperti sudah mau mati, mereka menerima berkat kemakmuran (Rom 4:19). Namun Abraham tidak bimbang akan janji Allah, tetapi ia malah diperkuat dalam imannya sehingga memuliakan Allah. Dengan demikian ia memperoleh berkat kemakmuran yang mengatasi keterbatasan tubuh dan menjadikannya bangsa yang besar (Rom 4:20).

2) Ia menerima berkat kemakmuran tersebut setelah menang atas hambatan lingkungan. Secara khusus, periode 400 thn ketika Israel diperbudak di Mesir merupakan periode di mana ledakan perkembangan, yaitu berkat pertubuhan yang pesat, digenapi bagi umat Israel (Kel 1:7, 12). Ini adalah hasil dari berkat Allah yang dianugerahkan setelah mereka menang atas hambatan lingkungan yang mana mereka ditekan dan ditindas sebagai budak.

3. Bangsa yang dianugerahkan kepada Abraham adalah bangsa yang besar serta berkuasa. Di sini, kata besar dan berkuasa, dalam bahasa Ibraninya memang juga tersusun dari 2 kata. Kata yang pertama adalah gadol yang berarti besar atau lab yang berarti banyak, dan kata yang satunya lagi acum yang berarti kuat. Dan dua kata tersebut digabungkan menjadi besar dan kuat. Dalam kata acum yang berarti kuat, terkandung juga arti mematahkan tulang. Dengan demikian, bangsa yang akan digenapi lewat keturunan Abraham adalah bangsa yang sangat kuat sampai-sampai kekuatan dan kuasanya bisa mematahkan bangsa atau negara disekitarnya. Dan dari segi jumlah pun, akan sangat bertambah banyak dengan luar biasa (Kel 18:18, 1:7, 1:20). Bangsa yang disertai Allah dan bangsa yang dipegang oleh tangan kanan kuasa-Nya, itulah bangsa yang besar dan berkuasa yang sejati. Ketika Israel menyadari fakta demikian, percaya dan bersandar pada Allah, mereka bisa tetap bertahan hidup, wilayah mereka diperluas, serta bisa bertambah banyak bahkan di tengah-tengah himpitan dari bangsa-bangsa yang kuat di sekitarnya. Namun sebaliknya, ketika mereka bersandar pada kekuatan militer dan kekuatan diri mereka, mereka malah menerima teguran dari Allah dan mendapat kesulitan oleh karena serangan dari bangsa-bangsa di sekitar.

Kesimpulan:

Jika membandingkan bangsa yang dianugerahkan kepada Abraham dengan 8 berkat dari Yesus, maka berkat yang akan diterima oleh orang yang miskin di hadapan A adalah seperti berikut ini. Matius 5:3 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Miskin di hadapan Allah secara mendasar ini artinya tidak ada hawa nafsu terhadap dunia yang terlihat, seperti materi atau kekuasaan dunia. Seandainya Abraham hidup dengan menaruh hawa nafsu pada dunia, maka ketika disuruh ‘pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu’, ia tidak akan bisa taat. Ia benar-benar tidak ada kasih sayang terhadap harta orang tua, dan tidak ada hawa nafsu akan kekerabatan sanak saudara dan juga perlindungan dari negara. Berbeda dengan ayahnya Terah, Abraham bisa memulai perjalanan iman dengan menanggalkan semua hal dan mengikuti firman Allah. Hasilnya, Abraham bisa mewarisi kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan, yaitu sekitar 1000 thn kemudian, setelah ia tinggal di tanah Kanaan sebagai pengembara, keturunannya menjadi berkembang dan keturunannya yaitu Daud membentuk bangsa yang berkuasa dan memiliki wilayah yang paling luas di dalam sejarah (Mat 25:34). Kiranya jemaat yang datang dan beribadah dihadapan Allah ini mewarisi kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan, dan menjadi tokoh-tokoh utama dari bangsa yang besar seperti Abraham. Amin.