FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Ia Akan Diberkati Oleh Perbuatannya

[Yak 1:19-25]



Di dalam ayat pembacaan, kata ‘bahagia’ dalam bahasa aslinya berarti kemakmuran dan kebahagiaan yang diberikan Allah. Firman bahwa ‘ia akan diberkati oleh perbuatannya’ di Yakobus 1:25 ini berarti, seseorang diberkati bukan pada perkataan yang sia-sia, tapi pada perbuatan seseorang, terdapatlah berkat. Di zaman sekarang ini, orang terlalu menekankan iman, sehingga cenderung mengabaikan perbuatan. Tetapi Alkitab sangat mementingkan perbuatan (Mat 7:21). Banyak orang memiliki sudut pandang iman yang salah yaitu mereka percaya berkat itu akan diberikan asal memohon kepada Allah, tapi dengan jelas dikatakan orang akan diberkati oleh perbuatannya. Jadi sebenarnya, bagaimana cara kita bisa menerima berkat?


1. Orang yang cepat mendengar. Hal kita lahir kembali secara rohani dan memiliki hati yang benar, itu tidak terjadi secara seketika. Kita masih memiliki sifat manusia lama kita. Maka kita harus terus diperbarui tanpa henti. Sifat manusia lama itu menjadi faktor yang menghalangi berkat yang akan kita terima. Yakobus memberi nasehat, ‘hendaklah cepat untuk mendengar’. Itu berarti segeralah pahami kasih karunia yang diberikan Allah dengan cuma-cuma. Tapi terkadang kemalasan kita membuat kita tidak bisa menyadari kasih karunia Allah. Atau karena kita sombong maka kita tidak mendengarkan firman Allah. Maka hati dan telinga kita haruslah terbuka kepada Allah (Mzm 78:1, 1Sam 15:22). Daud adalah orang yang cepat untuk mendengar Firman dan menyadarinya dan bertobat dibandingkan siapapun. Ia adalah seorang yang berkenan di hati Allah (Kis 13:22). Sebaliknya, Yudas Iskariot tidak mendengarkan firman Tuhan. Ia juga tidak segera menyadarinya dan bertobat seperti yang dilakukan Petrus.


2. Orang yang lambat untuk berkata-kata (Yak 3:2). Alkitab menasehati bahwa kita harus menahan perkataan kita (Ams 17:27-28, Mzm 34:12-13). Setelah Samson memakan madu yang timbul dimulut singa, ia memberikan teka-teki dengan sebuah pertaruhan kepada orang Filistin. Tapi dalam pertaruhan dengan teka-teki itu, ia kalah karena ia tidak menjaga rahasianya (Hak 14:17). Perkataan yang keluar dari mulut manusia bisa membunuh orang, maupun menghidupkan orang. Itu sebabnya kita harus mengeluarkan perkataan dengan hati-hati (Mik 7:5, Ams 18:20-21, Yak.3:8, Mat 12:36-37, Rom 2:1, 1Per 3:10). Orang yang terluput dari celaka dan diberkati oleh karena berpikir dengan dalam dan lambat untuk berkata-kata adalah Yusuf, suami Maria (Mat 1:18-25), Sewaktu mendengar bahwa tunangannya hamil, ia hanya bungkam dan menjaga mulutnya. Ia berpikir dalam-dalam dan akhirnya ia dapat terluput dari krisis. Perkataan itu bagaikan anggur. Meski itu kata-kata yang ingin dikatakan pun, semakin kita menahannya dan mematangkannya dalam waktu yang lama, maka makin bagus. Bibir orang kudus haruslah menjadi mata air yang jernih, yang hanya mengeluarkan air yang manis, yang bersih, yang tidak ada dusta (Ef 4:25, 29, 5:4, Yak 3:10-12). Perkataan apapun, jika kita mengeluarkannya dengan berpikir dalam, tidak akan ada kekeliruannya, dan akan membangun iman orang lain, serta akan diberkati.


3. Orang yang lambat untuk marah (Ams 14:17). Tentang Musa dikatakan di Bilangan 12:3 “ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” Tapi untuk sesaat, amarahnya lepas dan itu meninggalkan noda yang fatal dalam kehidupannya (Mzm 106:32-33, Bil 20:10-13, Ul 1:37, 23-27, 34:1-8). Maka dikatakan di Yakobus 1:20 “Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” (Ref: Ams 16:32). Tuhan kita adalah Sosok yang sungguh lambat untuk marah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya ditolak dan tidak bisa menginap, waktu itu Yakobus dan Yohanes tidak bisa mengontrol emosinya dan mengusulkan untuk menghanguskan kota itu. Tapi Tuhan menegur mereka dan menenangkan mereka (Luk 9:51-56). Juga sambil melihat Yudas Iskariot yang berkhianat, Tuhan sekali pun tidak marah. Tuhan hanya berkali2 menenangkan dan menasehati dengan baik-baik supaya ia bertobat. Hatti dari kasih allah yang lebih dalam dari laut, yang lebih luas dari langit, itu benar-benar sulit untuk dipahami dengan pikiran manusia. Di saat-saat akhir-Nya, ketika Yesus disalib, Yesus sedikit pun tidak marah. Tuhan hanya mengampuni dosa mereka (Luk 23:34). Maka dikatakan, “TUHAN panjang sabar” (Mzm 86:15, 103:8, 145:8, Yoel 2:13, Yun 4:2, Nah 1:3). Amarah memberikan kesempatan untuk iblis menyelinap masuk (Kej 4:5-7). Jika ada amarah didalam kita, hati kita akan kehilangan ketenangan sehingga tidak bisa mengontrol diri. Hasilnya kita menjadi seperti binatang yang tidak berakal dan salah mengambil keputusan (Kej 49:6b). Hanya ketika ketenangan dan ketentraman di hati kita terjaga sajalah, kita dapat mendengar firman Allah.


4. Orang yang menerima dengan lemah lembut firman yang tertanam didalam hatinya dan menjadi pelaku firman. Kata ‘lemah lembut’ di sini bahasa Yunaninya Frautheti, dan akar dari kata tersebut menunjuk pada kondisi di mana binatang yang ganas telah dijinakkan. Serta, kata itu juga menunjukkan kondisi di mana dahaga diselesaikan dengan air yang sejuk. Kata 'lemah lembut' di ayat pembacaan hari ini adalah kondisi hati kita, dimana hati kita yang telah tenang, telah mengontrol atribut yang keras yang bagaikan api. Akar dari kata ini juga muncul dalam kondisi 8 berkat yang Yesus firmankan di Matius 5:5. Kita haruslah mengendalikan naluri kita dengan rendah hati. Setelah rasul Paulus melihat Tuhan di perjalanan menuju Damsyik, ia menyingkirkan segala masa lalunya, lalu ia menerima firman Tuhan dengan hati yang lemah lembut. Abraham pergi meninggalkan negerinya, sanak saudaranya dan rumah bapanya, dan ia hanya menaati firman Allah saja. Hasil dari ia menerima firman Allah dengan lemah lembut adalah ia menjadi orang yang diberkati selama berabad-abad (Kej 12:1-4). Dikatakan juga di Yak 1:22, bahwa pelaku-pelaku firman akan diberkati. Di sini, ‘pelaku firman’ menunjuk kepada orang yang menerima firman di lubuk hatinya dan lewat kehidupannya, ia membuktikan bahwa ia adalah orang percaya yang sejati (Rom 2:13, Luk 11:28). Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar saudar semua memiliki keyakinan bahwa kita benar-benar akan diberkati oleh perbuatan yang kita lakukan. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
203 [06-Mar-2016] Penyelenggaraan Penebusan yang Terkandung di dalam 318 Orang-orang Abraham Mar 14, 2016 43831
202 [28-Feb-2016] Mereka Menanggung Tugas Sebagai Garam di dalam Masyarakat Dunia Sekuler Mar 07, 2016 43783
201 [21-Feb-2016] Anakmu Hidup Feb 29, 2016 44111
200 [14-Feb-2016] Penyelenggaraan Penebusan yang Terkandung di dalam 12 Roti yang Diatur di atas Meja Roti Sajian Feb 22, 2016 44079
199 [07-Feb-2016] Sejarah Penebusan yang Terkandung dalam Ungkapan 'Inilah Firman Allah' Feb 15, 2016 44135
198 [31-Jan-2016] Gambarlah Peta dan Datanglah Kepadaku Feb 10, 2016 43985
197 [24-Jan-2016] Kasih Bapa yang Sejati Feb 01, 2016 43944
196 [17-Jan-2016] Gereja yang Berada dalam Keadaan Damai dan Dibangun Jan 25, 2016 44937
195 [10-Jan-2016] Kemisteriusan dari Perjamuan Kudus yang Melambangkan Pengorbanan di Salib Jan 18, 2016 44005
194 [03-Jan-2016] Gereja yang Bertumbuh Dua Kali Lipat dengan Menjadi Satu dalam Kasih Jan 11, 2016 44536
193 [20-Dec-2015] Yesus Dilahirkan di Kandang dan Dibaringkan di Palungan Dec 28, 2015 44055
192 [06-Dec-2015] Akan Mengejar Hal yang Kekal di Waktu yang Tersisa Dec 13, 2015 43934
191 [22-Nov-2015] Penyelenggaraan Penebusan yang Muncul dalam Bentuk Manna Dec 09, 2015 43834
190 [15-Nov-2015] Pergerakan Penebusan Melalui Gereja Nov 28, 2015 46634
189 [08-Nov-2015] Mari Menuai Kehidupan Rohani dengan Baik Nov 26, 2015 46850
» [01-Nov-2015] Ia Akan Diberkati Oleh Perbuatannya Nov 09, 2015 50620
187 [25-Oct-2015] Empat Syukur dari Yesus Oct 31, 2015 51671
186 [18-Oct-2015] Orang Yang Melupakan Syukur dan Orang Yang Bersyukur Oct 26, 2015 51488
185 [11-Oct-2015] Jika Mau Menyeberang Sungai Yordan Oct 26, 2015 50590
184 [04-Oct-2015] Bangsa yang Besar yang Dijanjikan Kepada Abraham Oct 18, 2015 54039
XE Login