GPBSI

Yesus Dilahirkan di Kandang dan Dibaringkan di Palungan

(Lukas 2:6-7)

Mengapa Tuhan membutuhkan ribuan tahun untuk menyadarkan manusia? Di Alkitab ada 2 hal pokok yang menyebabkan manusia jatuh dan jatuh lagi dan butuh waktu sangat lama bagi Tuhan untuk selamatkan kita. Pertama karena manusia kurang mengerti firman Tuhan; dan kedua karena ketidak konsistensian iman pada manusia. Iman tidak bisa bertahan di kondisi yang sama dan ada saat imannya turun.

I. Apa yang menyebabkan manusia tidak bisa mengerti kehendak Allah?

Tuhan berikan firman dengan dua sisi, Tuhan mau berikan hal tentang kerajaan sorga tapi manusia tidak mengerti, maka Tuhan berikan sisi duniawi (Yoh 3:12). Karena ketidak-percayaan manusia Yesus harus mengambil jalan salib supaya manusia bisa mengerti kehendak Tuhan. Saat Yesus disalib juga ada 2 sisi. Ada sebagian orang bilang memang Yesus harus disalib dan darahNya tumpah untuk menyelamatkan kita (1Yoh 1:7b). Memang betul pengorbanan dan darah yang tertumpah disalib untuk mengampuni dosa manusia. Tapi sebenarnya apakah Yesus 2000 tahun yang lalu harus mati? 1Korintus 2:8 mengatakan, “Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.” Artinya Yesus disalibkan karena manusia waktu itu tidak bisa mengenal dengan benar. Manusia cenderung melihat sisi yang lebih nyaman untuk mereka percaya. Manusia tidak melihat dengan dalam apa yang Tuhan inginkan.

Setelah manusia jatuh dosa, ada kecenderungan yang luar biasa yang mana susah bagi manusia untuk puas dengan hal-hal dunia. Sebaliknya, dengan firman Tuhan, belum sempat makanpun sudah kenyang. Inilah masalah besar untuk menginjil orang. Untuk belajar injil, firman Tuhan tidak akan pernah cukup sampai kita bertemu dengan Tuhan. Tapi saat menginjili, orang merasa sudah puas dengan apa yang mereka miliki. 2 sisi itu sangat penting. Hal duniapun penting karena kita masih hidup di dunia ini. Tapi sambil itu kita harus fokus pada hal-hal sorgawi supaya kita bisa hidup enak di dunia dan bisa masuk kerajaan sorga. Tuhan ciptakan kita menginjak bumi tapi kepala ke sorga supaya kita bisa menguasai 2 dunia. Jangan seperti ular yang mana perut dan kepalanya nempel dunia.

Mari renungkan apa yang terjadi ketika Yesus lahir. Di Alkitab tidak ada tanggal kelahiran Yesus. Yesus Kristus lahir di dalam kandang dan dibaringkan dipalungan, kita bisa juga bisa lihat dalam dua sisi. Mengapa 2 sisi? Karena ada yang bilang kelahiran Yesus di dunia menunjukkan kerendahan hati Tuhan (Fil 2:6-8). Apa pelajaran bagi kita Yesus dilahirkan didalam kandang binatang dan dibaringkan dalam palungan? Apa tujuan Tuhan melakukan hal ini? Saat Maria dan Yusuf tiba di Betlehem, tidak ada penginapan makanya mereka harus melahirkan Yesus didalam kandang.

1. Kota dimana Yesus lahir adalah Betlehem. Bet artinya rumah, lehem artinya roti. Betlehem artiya rumah roti. Ini karena Yesus lahir di dunia sebagai makanan manusia (Yoh 6:41).

2. Tidak ada penginapan. Bukankah ini menyimbolkan hati kita? Hati kita penuh dengan keinginan daging dan hawa nafsu sehingga pintu hati kita tertutup bagi kedatangan Yesus. Tidak ada tempat bagi Tuhan di hati manusia. Karena tidak ada tempat maka Yesus harus lahir di kandang. Lalu mengapa harus dikandang dan bukan ditempat lain? Ini suatu pesan bahwa saat manusia tidak bisa menerima Tuhan, kondisi kita seperti binatang (Mzm 49:21, Pkh 3:18). Mengapa? Karena Tuhan menciptakan kita makhluk hidup dengan nafas hidup. Nafas hidup artinya firman Tuhan. Jika kita tidak bisa menerima firman Tuhan, maka manusia tidak ada bedanya dengan binatang. Palungan itu tempat makan binatang. Tuhan datang dan dibaringkan dipalungan supaya kita makan. Kita harus benar-benar mengerti mengapa Tuhan datang ke dunia ini seperti itu. Meski seperti itu manusia tetap gagal untuk mengerti. Yesus harus ambil jalan salib itu karena manusia tidak mengerti Dia, maka Dia harus berikan contoh. Murid-murid Yesus walaupun menerima Yesus tapi tidak mengerti firman. Orang-orang Farisi mengerti firman tapi tidak bisa menerima keilahian Yesus. Karena itu sebelum Yesus pergi untuk menjalankan jalan salib, Yesus berkata, “Aku sangat rindu untuk menjalankan perjamuan kudus.” Apa arti perayaan perjamuan kudus? (1Kor 11:23-26). Tujuan kita untuk merayakan perayaan perjamuan kudus adalah untuk memperingati kematian Yesus sampai Dia datang. Apa yang diperingati? Bahwa kita harus makan roti dan anggur secara bersama-sama. Pada saat Yesus ada, sebagian makan roti, sebagian makan anggur, tidak ada yang bisa makan kedua-duanya. Itu sebabnya Yesus berkata Aku akan datang kembali ke dunia ini dengan kemuliaan Bapa. Pada saat itu kita harus bisa menerima keilahian dan kedagingannya. Kita harus percaya pada Tuhan, bukannya kita harus berbuat baik dan menjadi orang baik. Tujuan hidup manusia adalah untuk mengenal dan menerima Tuhan. Masalah menjadi orang baik itu akan mengikuti, jika kita sudah mengenal Tuhan maka tidak mungkin kita mau berbuat dosa lagi. Sedangkan hanya berbuat baik belum tentu mengenal Tuhan dan Tuhan tidak berkenan dengan itu.

Pada mulanya Tuhan menciptakan 3 jenis makanan (Kej 1:11) yaitu tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan pohon buah-buahan yang menghasilkan buang yang berbiji. Benih/biji adalah firman Tuhan (Luk 8:11). Manusia harus makan firman Tuhan yang ada bijinya, dan binatang makan yang tidak ada bijinya. Bedanya tumbuh-tumbuhan yang berbiji dengan pohon buah-buahan adalah tumbuh-tumbuhan berbiji itu menempel di bumi (labu, semangka, dll), mereka buahnya di atas tanah. Pohon buah-buahan bergantung di atas (apel, mangga, dll). Ini menunjukkan bahwa firman ada 2 biji. Firman duniawi yaitu percaya Yesus kita akan selamat, sakit disembuhkan, pekerjaan lancar. Ini firman duniawi supaya kita nyaman tinggal di dunia. Tapi ada lagi yaitu firman sorgawi untuk kita mengenal Tuhan dan masuk kerajaan sorga. Setelah makan dari buah yang tergantung di langit, terakhir kita harus makan buah dari pohon kehidupan yang ada di taman Eden (Why 2:7), yaitu Yesus Kristus sendiri, bayi Yesus yang ada dipalungan. Kita harus makan itu untuk menjadi hidup dan makan sampai akhir (1Kor 15:51). Kita harus makan sampai kita diubah.

II. Manusia cenderung tidak bisa konsisten dengan iman.

Manusia disaat menerima firman, hatinya menjadi panas dan ingin melayani, tapi semangatnya hanya untuk beberapa saat dan lama kelamaan imannya mulai adem. Itu sebabnya Tuhan mengatakan bahwa yang pertama menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi yang pertama. Maka marilah kita setiap kali ke gereja jangan menjadi tamu Tuhan dan hanya mau bersosialisasi, tapi kita ke gereja untuk menyembah Tuhan dan melayani Tuhan, memakan Yesus Kristus yang ada di palungan, barulah kita bisa masuk ke kerajaan sorga. Amin.