FIRMAN
Khotbah minggu
[03-Jan-2016] Gereja yang Bertumbuh Dua Kali Lipat dengan Menjadi Satu dalam Kasih
Views 44522 Votes 0 2016.01.11 17:31:57GEREJA YANG BERTUMBUH DUA KALI LIPAT DENGAN
MENJADI SATU DALAM KASIH
(1Kor 16:14, Yoh 17:21-23)
Untuk gereja berkembang 2 kali lipat, ada hal yang terlebih dahulu kita fokuskan. Gedung yang didirikan dengan fondasi yang kokoh tidak mudah runtuh. Rumah tangga dan gerejapun, jika mau berkembang, harus menjadi satu dalam kasih. Jika orang-orang yang percaya terpecah-pecah, dunia tidak akan menjadi percaya Yesus (Yoh 17:21). Dikatakan bahwa mengenal Allah adalah hidup kekal (Yoh 17:3). Apakah kita orang-orang yang mengenal Allah? 1Yohanes 4:8 berkata; “Barang siapa yang tidak mengasihi tidak mengenal Allah sebab Allah adalah kasih.” Jika kita belajar firman tapi tidak ada kasih, itu berarti kita tidak lahir dari Allah (1Yoh 4:7). Mari merenungkan kasih Allah dan rupa yang seksama dari kasih tersebut. Terlebih dahulu mari kita lihat kasih dari pihak manusia.
Di Alkitab PB, ada 4 kata yang berarti kasih
· Storge (kasih keluarga, kasih
antara orang tua dan anak). Ini kasih yang hanya memikirkan keluarga sendiri dan
tidak memikirkan orang lain. Di dunia, orang menganggap kasih yang tertingi
adalah kasih ibu, tapi ini kasih egois yang hanya mengasihi anaknya sendiri.
Kasih manusiawi seperti demikian tidak sempurna karena kasih manusia merupakan
kasih diskriminasi yang sesuai dengan perasaan.
· Fileo (kasih antara teman).
Ini kasih antara orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap hal yang sama.
· Eros (kasih terhadap lawan
jenis). Ini kasih nafsu birahi yang mementingkan indera dirinya dan pikirin sendiri.
Kasih inipun tidak sempurna, yang mana jika tidak cocok maka dibuang.
Kasih yang harus kita miliki
bukanlah kasih dari pihak manusia seperti demikian, melainkan kasih dari pihak
Allah yaitu kasih agape.
I.
Kasih dari pihak Allah adalah
kasih agape.
1)
Kasih agape adalah kasih yang memberi tanpa mengharapkan
balasan. Kasih dari manusia punya kelemahan-kelemahan, itu semua tidak
melampaui batasan-batasan ego dan tidak melampaui batasan perasaan. Juga
mendiskriminasi manusia yaitu tidak memperlakukan dengan adil. Tetapi kasih
agape adalah kasih yang tidak menantikan suatu balasan dan hanya memberi. Kita tidak boleh lupa akan kasih Allah yang
demikian yang membiarkan dosa-dosa kita yang dulu dan mengampuninya.
2)
Kasih yang begitu besar, kasih yang
tingkatannya tertinggi. Nilai dari seorang manusia tidak bisa dibandingkan
dengan alam semesta (Luk 9:25). Di Yohanes 3:16 dikatakan, ‘Allah’ menunjuk kepada Sosok yang tertinggi. ‘Dunia’ menunjuk
kepada angka atau kuantitas yang terbanyak yang melampaui zaman dan ras manusia
dan mencakup orang jahat dan orang benar. Lalu ‘kasih yang begitu besar’ adalah
kasih yang tingkatannya tertinggi dan ‘mengaruniakan anak yang tunggal’
menunjuk pada perbuatan yang tertinggi. ‘Setiap orang’ adalah undangan yang
tertinggi kepada siapa saja asal ia bertobat. ‘Percaya kepadanya’ adalah
kesederhanaan yang tertinggi, asal percaya saja cukup. ‘Tidak binasa’ menunjuk
kebebasan yang tertinggi. ‘Beroleh hidup yang kekal’ menunjuk kepada hak
kepemilikan tertinggi yang diberikan kepada manusia. Umat manusia telah menjadi
sosok yang tidak bisa mengelak untuk dilemparkan ke neraka karena dosa. Untuk
menyelamatkan kita, Allah merendahkan dirinya (Mzm 113:5-6). Ini kasih yang
sampai-sampai tidak ada yang lebih tinggi lagi.
3)
Kasih agape memuncak pada saat Yesus
mencurahkan darahNya di bukit Golgata. Yesus
telah membuat jembatan antara kerajaan sorga dan neraka (Kol 1:13). Di
dalam darah-Nya terdapat hidup yang sanggup untuk memusnahkan setan dan
menyelamatkan umat manusia. Darah itu darah yang memiliki kekuatan hidup, darah
yang menghidupkan. Didalam darah terdapat firman dari hidup kekal ubah (Yoh
8:51, Yoh 11:26a). Hari ini apakah iman kita hidup? Apakah kita termasuk ke
dalam orang yang hidup dan yang percaya? (1Kor 15:51, Fil 3:20-21).
4)
Kasih agape adalah kasih yang mendorong dengan
paksa. Kasih yang mendorong dengan paksa ini tampak
dalam berbagai rupa. Misalnya diberikan suatu masalah sehingga dengan demikian
orang itu ditarik kembali ke dalam Kristus. Rasul Paulus menyadari kasih Allah
yang mendorong dengan paksa seperti demikian, lalu mengakui di 2Korintus
5:14-15 “kasih Kristus yang menguasai
kami…” (English: mendorong kami dengan paksa). Di sini, kata ‘menguasai’ adalah syuinekei, yang berasal dari kata syuineko yang artinya ‘mengepung lalu menodong ke luar.’ Ini
keadaan yang tidak bisa bertindak apapun karena terjepit diantara 2 tembok. Percayalah
saudara sekalian adalah anak-anak Allah yang telah menerima kasih agape dan
meski setan sangat berusaha, tidak akan ada yang bisa memutuskan kia dari kasih
Kristus (Rom 8:35-39).
II.
Rupa yang sama dari kasih
agape (1Kor 13:4-7).
Di 1Korintus 13 ada 15 rupa kasih, dari antaranya, kita akan bahas
3 rupa:
1)
Kasih itu panjang sabar. Kata ‘sabar’ bahasa Yunaninya makrosmeo
yang berarti ‘kekuatan yang bisa membiarkan ketika diperlakukan yang tidak baik
dan mengecewakan, padahal memiliki kuasa untuk membalasnya atau membela diri.’ Arti
pasifnya adalah ‘meski timbul perasaan yang tidak bisa ditahan, tapi tetap
mengontrol diri.’ Arti
aktifnya adalah ‘ketika orang lain merugikan kita, kita menahan diri meskipun
memiliki kuasa untuk membalas.’ Kita haruslah menerima kuasa kasih dan kuasa
firman untuk panjang sabar, barulah kita akan menerima 3 berkat, yaitu roh jiwa
menjadi baik dan segala sesuatu menjadi baik, dan tubuh pun akan sehat. Betapa
lamanya Allah panjang sabar terhadap manusia yang berdosa dan jahat? (2Pet
3:9). Sampai kapankah kita harus sabar? Kita harus
sabar sampai Yesus menyelesaikan persoalan itu. Tuhan mengetahui sifat manusia, maka dikatakan
di Matius 24:13 ‘Orang yang bertahan sampai kepada kesudahannya akan selamat.’
2)
Kasih itu murah hati. Kemalangan
manusia bukan dari kekurangan yang dimiliki, secara mendasar kemalangan manusia
berasal dari tidak mengenal kasih Allah. Ketika kita benar-benar menyadari
kasih Kristus, kita akan menjadi orang yang mengasihi dan murah hati (Ef 5:2, 1Yoh 4:11b, 21b). Murah hati (kindness) bahasa Yunaninya khrestyuomai, ini berasal dari arti
berguna atau ramah. Khrestyuomai adalah malah memperlakukan dengan baik orang-orang yang melukai
kita. Jadi bukan memperlakukan orang lain dengan baik karena kita senang atau mood lagi baik, tapi berarti ‘aku tidak
apa-apa menderita untuk kamu.’ Dikatakan Yesus murah hati
(Mat11:29). Saat Ia menderita, Ia tidak membenci dan hanya berserah kepada Allah
yang menghakimi dengan adil (1Pet 2:23-24). Ia bahkan menaikkan doa pengampunan untuk orang-orang yang
memakukannya di salib (Luk 23:34). Ketika
kita memiliki hati Yesus yang demikian, kita akan menjadi bermurah hati.
3)
Kasih itu tidak cemburu. ‘Tidak cemburu’ bahasa Yunaninya jeloi.
Ini dipakai untuk menunjuk kepada perasaan cemburu yang kuat. Yaitu perasaan yang
timbul sambil melihat orang lain menjadi makmur atau ditinggikan atau menjadi
bahagia. Dikatakan
di 1Korintus 3:3 “Orang yang memiliki cemburu adalah manusia duniawi dan yang
hidup secara manusiawi.” Di Yakobus 3:16 dikatakan, “Sebab di mana
ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat.” Iri hati
dan cemburu bukanlah hal yang datang dari atas (Yak 3:14-16). Kiranya di tahun
2016 kita menjadi orang yang sabar, murah hati dan tidak cemburu sehingga
terjadi perkembangan 2 kali lipat. Amin.