FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

YAKUB YANG RAGU UNTUK BERANGKAT KE MESIR

(Kej 46:1-7)


Sebelum Yakub pergi ke Mesir, ia menetap lama di Hebron yaitu tempat ke-14 dalam perjalanan kehidupan Yakub. Dan tempat ke-15 adalah Bersyeba dimana Yakub singgah sebentar. Tempat ke-16 adalah Mesir dan tempat terakhir adalah Hebron dimana Yakub dikuburkan. Ketika Yakub berusia 130 tahun, ia mendengar kabar bahwa Yusuf masih hidup. Maka dengan membawa 70 anggota keluarganya, Yakub hendak pergi ke Mesir, tapi ia merasa takut untuk pergi dan ia singgah di Bersyeba. Mari kita renungkan penyelenggaraan sejarah penebusan dibalik peristiwa ini.



1. Mengapa Yakub ragu untuk berangkat ke Mesir?


1. Terlebih dahulu, kita akan membahas bahwa saat itu situasinya sangatlah pas bagi Yakub untuk pergi ke Mesir.

  1. Tanah Kanaan telah ditimpa kelaparan yang besar sehingga orang-orang menderita. Maka 70 anggota keluargapun hampir mati dan mau tidak mau harus pergi ke Mesir untuk mendapatkan makanan (Kej 41:54, 57).

  2. Yakub mendengar berita bahwa Yusuf ternyata masih hidup. Ketika ia pertama kali mendengar berita itu, dikatakan bahwa hati Yakub tetap dingin ("Jacob's heart fainted": hati Yakub pingsan; Kej 45:26). Yakub yang telah mendengar berita tentang Yusuf tidak percaya begitu saja, namun setelah melihat kereta yang dikirim, barulah ia percaya. Hati Yakub yang telah menjadi hampa sekarang dipemuhi dengan kepuasan dan kelimpahan (Kej 45:27).

  3. Realitanya, kereta yang sangat bagus dan keledai-keledai yang dikirim Firaun pun sudah tersedia.  Apalagi Yusuf sedang menjabat sebagai mangkubumi di Mesir.


2. Tapi ada alasannya mengapa Yakub ragu dalam memutuskan untuk pindah ke Mesir. 

Di dalam pembacaan hari ini, Yakub takut untuk pergi ke Mesir. Tanah Kanaan adalah tanah perjanjian yang sejauh ini telah dijaga oleh Abraham dan Ishak. Jika sekarang pergi ke Mesir, itu sama saja dia melepaskan tanah itu dizamannya. Dari Hebron ke Rameses jaraknya 371 km. Dan Mesir tidak ada hubungannya dengan tanah janji. Di  waktu itu Mesir menyembah 84 jenis berhala.


  1. Mengapa Yakub singgah di Bersyeba sebelum pergi ke Mesir?

Bersyeba terletak di bagian paling selatan dari tanah Kanaan. Di tempat itu, Yakub hendak menanyakan kehendak Allah dalam doa. Bersyeba adalah tempat di mana Allah membuat perjanjian dengan Ishak (Kej 26:23) dan dengan Abraham. Ini tempat di mana setelah Abraham menyerahkan Ishak, ia menerima kepastian terakhir tentang semua perjanjian yang selama ini telah diberikan Allah kepadanya (Kej 22:15-18). Abimelekh, raja Gerar, yang dekat dari Bersyeba, menyaksikan bahwa Allah menyertai Abraham. Khususnya, ia melihat bahwa Abraham yang sudah tua, 100 thn, memperanakkan Ishak. Abimelekh menjadi tahu bahwa semua hal itu terjadi sesuai dengan janji Allah, sehingga Abimelekh sangat kaget. Pada akhirnya, di Bersyeba, Abraham dan Abimelekh membuat perjanjian, sehingga Abraham bisa memiliki Bersyeba, sumur miliknya yang namanya berarti ‘7 sumur’ atau ‘sumur sumpah’. Ini telah menjadi tanda bahwa di kemudian hari, Abraham dan keturunan-keturuannya akan menjadi tuan dari tanah Kanaan.


Memperoleh sumur merupakan kepastian bahwa firman yang dijanjikan sedang digenapi. Abraham menjadi yakin bahwa Allah adalah Sosok yang pasti menggenapi janji-Nya. Lewat siapa Abraham bisa menyadari ini? Lewat bibir dan perbuatan raja kafir. Abraham juga sadar bahwa Allah menyertai umat perjanjian dan menjaga sampai akhir. Abraham menjadi bersyukur maka ia menanam pohon Tamariska di Bersyeba dan memanggil nama Tuhan, Allah yang kekal (Kej 21:33). Kata ‘memanggil’ disini adalah khara yang artinya berdoa dengan sungguh-sungguh dan beribadah. Di tanah Kanaan, itu pertama kalinya Abraham memiliki sumur. Sehingga ia memiliki keyakinan iman dan harapan bahwa ia akan memiliki tanah yang dijanjikan. Jadi Bersyeba merupakan tempat di mana Abraham mengalami kuasa firman seperti demikian.  Lalu Abraham menetap lama di Bersyeba, sampai anaknya Ishak bertumbuh dewasa (Kej 22:19). Jadi Yakub pergi kesana untuk memastikan perjanjian yaitu firman Allah.  Oleh karena doa Yakub di Bersyeba, Yakub dan 70 anggota keluarganya tidak menyatu dengan kebudayaan Mesir dan berkembang menjadi komunitas besar. Setelah Yakub berdoa, bukan Yusuf atau Firaun, melainkan Allahlah yang akan bertanggung jawab atas keluarganya.



Kesimpulan:

Ketika tertimpa kelaparan, Yakub pergi ke Bersyeba, tempat memorial tentang perjanjian. Ia hendak menanyakan kehendak Allah yaitu jalan yang lebih tinggi dengan melepaskan pengetahuanku, pengalamanku dan keputusanku. Bagi Yakub, jika Tuhan tidak memberi jawaban, ia tidak akan meninggalkan Kanaan meski ia harus mati kelaparan. Iman Yakub telah matang dan kokoh (Mzm 62:1). Yakub yang pergi ke Bersyeba, berdoa di situ, lalu menunggu sampai malam. Pada akhirnya, Allah nampak “dalam penglihatan waktu malam” (Kej 46:2). Berlawanan dengan Yakub, ada orang yang memang berdoa dan beribadah, namun ia tidak sabar untuk menunggu jawabannya (Ref: Saul 2Sam 13:8-14). Jawaban kita akan datang sesuai dengan waktu Allah dan sesuai dengan cara yang dikehendak-Nya. Jika kita tidak melepaskan pikiran diri kita, pada akhirnya kita hanya akan mendengar suara diri sendiri saja. 


Yakub sangat rindu agar jawaban segera datang dan ia berdoa dengan sungguh-sungguh. Di Kej 46:1 “memberikan korban sembelihan” adalah waizpah zabahim yang bentuknya jamak. Artinya, Yakub memberikan beberapa ekor binatang dengan penuh kesungguhan. Bukankah kita hanya percaya pengalaman iman kita yang lama, dan memutuskan sesuatu dengan berpedoman pada situasi yang kelihatan saja? Hasilnya, jika kita menganggap berdoa itu memberatkan atau berhenti berdoa, itu menjadi dosa. Yakub berdoa dengan sungguh-sungguh seperti dulu ia berdoa di sungai Yabok. Sehingga Allah menjawab doa Yakub untuk jangan takut pergi ke Mesir (Kej 46:4). Setelah berdoa, Yakub memastikan kehendak Allah dan menjadi yakin dan ia bisa pergi ke Mesir dengan hati yang gembira.


Doa adalah sarana kita untuk mengakui kedaulatan Allah. Ketika Yakub berangkat dari Hebron, awalnya tidak disebut tentang kereta yang Yusuf kirim. Ini menyiratkan bahwa di hati Yakub belum ada ketetapan hati untuk pergi ke Mesir. Lalu saat ia berangkat lagi dari Bersyeba, barulah disebut ‘kereta’. Lalu pada saat ia berangkat dari Hebron, awalnya, kata ‘berangkat’ yang dipakai adalah nasa dalam bahasa Ibrani (Kej 46:1) yang berarti 'mencabut patok', 'berangkat, pergi'. Tapi ketika ia berangkat lagi dari Bersyeba, kata yang dipakai adalah khum (Kej 46:5) yang artinya 'bangkit berdiri', 'mendirikan', 'berdiri dengan teguh'. Kata khum ini memperlihatkan "bangkit untuk melaksanakan suatu pekerjaan penting dengan tekad yang bulat dan serius". Berarti di hati Yakub, ketetapan untuk pindah ke Mesir sudah mantap dan teguh. Sekarang langkah kaki Yakub bukan untuk meluputkan diri dari tahun kelaparan atau ingin bertemu Yusuf atau karena kereta sudah dikirim, tapi karena Allah yang menyuruhnya pergi. Bagi Yakub, firman atau tugasnya lebih berharga daripada nyawanya sendiri daripada keamanan keluarganya. Seperti Yakub, kiranya kita dapat menjadi orang yang hanya bersandar pada Allah, berdoa, sehingga dengan kasih karunia yang menolong kita sesuai dengan waktunya, kita semua bisa menerima lebih lagi berkat Tuhan. Amin.



List of Articles
No. Subject Date Views
183 [27-Sep-2015] Iman yang Melepaskan Hal Dunia dan Tidak Melepaskan Firman Oct 07, 2015 53464
182 [20-Sep-2015] Seperti apakah Imam Besar Agung yang ada Bagi Kita? Oct 07, 2015 53499
181 [13-Sep-2015] Pelajaran Sejarah Penebusan Dari Bejana Pembasuhan Sep 26, 2015 53445
180 [30-Aug-2015] Pilihan Dari Orang Yang Beriman Sep 07, 2015 56254
179 [23-Aug-2015] Pergerakan Penebusan Lewat Gereja Aug 29, 2015 58493
178 [09-Aug-2015] Api Dari Mezbah Korban Bakaran Yang Terus Menyala Dan Tak Terpadamkan Aug 22, 2015 59595
177 [02-Aug-2015] Mencari Barnabas, Sekarang Dibutuhkan Pekerja-Pekerja Yang Seperti Barnabas Aug 15, 2015 57556
176 [26-Jul-2015] Siapakah Namamu? Aug 09, 2015 56974
175 [19-Jul-2015] Surat Dari Sorga Jul 27, 2015 57010
174 [12-Jul-2015] Manusia yang Bagaikan Fatamorgana Jul 15, 2015 72662
173 [5-Jul-2015] Hari Raya 7 Minggu, Yakni Hari Raya Buah Bungaran dari Penuaian Gandum Haruslah Kau Rayakan Jul 09, 2015 62138
172 [28-Jun-2015] Hamba yang Setia Seperti Eliezer Jul 02, 2015 64224
» [21-Jun-2015] Yakub yang Ragu untuk Berangkat ke Mesir Jul 02, 2015 59521
170 [14-Jun-2015] Berkat Tinggal di Samping Sumur Orang yang Hidup Jul 02, 2015 59759
169 Berkat Tinggal Di Samping Sumur Orang Yang Hidup Jun 27, 2015 60529
168 Penyelenggaraan Penebusan Yang Tampak Dalam Keterkejutan Ishak Yang Besar Jun 27, 2015 61809
167 Siapa Yang Boleh Diam Di Gunung-Mu Yang Kudus Jun 27, 2015 62136
166 Peristiwa Mendustai Roh Kudus Jun 13, 2015 64688
165 Eliezer Yang Menyelesaikan Tugasnya Jun 02, 2015 70390
164 Seperti Apakah Bakti Yusuf Terhadap Orang tuanya? Jun 02, 2015 68622
XE Login