FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

API DARI MEZBAH KORBAN BAKARAN YANG TERUS MENYALA DAN TAK TERPADAMKAN (Imamat 6:9-13)


Alkitab adalah buku wahyu yang sempurna, yang menunjuk pada Yesus. Pada hal-hal di dalam kemah suci terdapat banyak rahasia sorga. Semua barang-barang kudus di dalam kemah suci menggambarkan Yesus Kristus dalam berbagai rupa yaitu memperlihatkan jalan bagi manusia yang berdosa untuk maju ke hadapan Allah, lewat Yesus Kristus. Di dalam kemah suci, di tempat manakah korban persembahan dinaikkan, dosa manusia diselesaikan dan kedamaian dengan Allah terjadi? Itu di pelataran kemah suci. Disana, firman Allah dinyatakan, suara doa dan pujian tidak berhenti. Dan diantara barang-barang kudus di kemah suci, secara khusus, ada tempat yang menyimbolkan hadirat Allah. Itu adalah di antara kedua kerub, di atas tutup pendamaian dari tabut perjanjian yang terdapat di dalam tempat maha kudus (Kel 25:22, Bil 17:4). Tapi di luar tempat kudus pun, ada tempat yang menyimbolkan hadirat Allah yaitu mezbah korban bakaran.


I. Mezbah korban bakaran berperan sebagai perantara yang menyambungkan Allah dengan manusia.


1) Mezbah korban bakaran adalah tempat di mana ‘penebusan bagi manusia’ terjadi.

Dosa menjadi penghalang antara Allah dan manusia (Yes 59:2, Yer 5:25). Maka saat masuk ke kemah suci, barang kudus yang pertama ditemui adalah mezbah korban bakaran dimana api menyala berkobar-kobar. Mezbah ini disalut dengan tembaga (Kel 29:2), ini menunjukkan amarah Allah dan penghakiman Allah yang adil atas dosa (Ul 28:23, Why 1:15). Yesus sebagai ular tembaga rohaniah menggantikan manusia yang berdosa dan menanggung amarah Allah dan penghakiman yang adil. Dengan kasih yang membara, Allah telah menggenapi keadilan-Nya melalui kematian penebusan di salib. Keadilan Allah tampak pada ukuran mezbah (Kel 27:1). Empat persegi menunjuk bahwa pekerjaan penebusan dari mezbah korban bakaran itu ada aturan dan sangat benar. Untuk manusia yang berdosa maju ke hadapan Allah, terlebih dahulu ia harus melewati mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran disalut dengan tembaga supaya tidak hancur dan tahan api (1Taw 6:49). Jadi umat mempersembahkan korban dengan cara dibakar untuk menebus dosa mereka (Im3: 1-2, 8, 13). Api memiliki kekuatan untuk membakar dan memurnikan kenajisan dan membuat menjadi bersih.


2) Mezbah pembakaran ukupan adalah tempat di mana Allah hadir dan turun menemui.

Manusia yang berdosa tidak bisa menemui Allah. Tapi di mezbah korban bakaran, di mana dosa diselesaikan, Allah terlebih dahulu datang mencari dan menemui manusia (Kel 29:42-43). Mengapa Allah menemui umat-Nya di mezbah korban bakaran yang terletak di luar tempat kudus? Di sini terkandung penyelenggaraan penebusan yang mendalam. Dikatakan bahwa barang-barang kudus dilarang untuk dipegang selain oleh keturunan Harun (Bil 4:14, 15, 16:40). Tapi mezbah korban bakaran letaknya di luar tempat kudus sehingga siapapun bisa melihatnya. Oleh karena itu, bisa saja orang memperlakukannya dengan sembarangan. Di Perjanjian Lama ada peristiwa dimana orang-orang mengabaikan otoritas ilahi yang diberikan Allah kepada Musa dan Harun yaitu Korah dan 250 orang yang tidak dipilih. Di Bilangan 16:35 api Tuhan keluar dan menghanguskan mereka. Tapi waktu itu, 250 tempat pembakaran tidak terbakar dan itu kemudian dipakukan dan dijadikan papan besi yang menyalut mezbah korban bakaran. Dengan demikian, itu meyakinkan orang-orang bahwa Musa dan Harun adalah pemimpin yang diangkat Allah, juga memberi kita pelajaran penebusan bahwa ketika Yesus datang sebagai Anak Manusia ke bumi ini dengan rupa jasmani, orang-orang tidak boleh memperlakukan-Nya dengan sembarangan. Yesus sebenarnya Sosok yang tersembunyi, yang mana manusia harus masuk ke tempat kudus dan masuk lagi ke tempat maha kudus, barulah bisa menemukan Yesus. Ia yang memiliki sifat keilahian demikian memakai rupa jasmani dan keluar dari tempat kudus. Itu adalah karena Allah harus menjelma menjadi manusia dengan memakai tubuh manusia ke bumi ini, barulah dosa manusia dapat diselesaikan. Karena mezbah ini bersalut tembaga dan bukan dari emas, mudah bagi orang untuk mengatakan dengan sembarangan. Yesus datang dalam rupa yang hina dan membawa sifat kemanusiaan. Maka orang-orang hanya mengenal-Nya sebagai anak lelaki Yusuf.


II. Di mezbah korban bakaran, yang terpenting adalah pengurusan apinya.

* Dikatakan bahwa api haruslah menyala secara terus menerus (Im 6:9). Di sini, ‘haruslah dipelihara menyala’ Ibraninya thukad. Artinya jadikanlah itu terbakar secara terus menerus.

* Dikatakan bahwa api harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam (Im 6:12) Di sini, ‘harus dijaga supaya terus menyala’ Ibraninya thukad, lalu ditambah ekspresi ‘jangan dibiarkan padam’ adalah lotikhbe. Bahasa Ibraninya al artinya larangan sementara, tidak dipakai. Tapi disini

dipakai kata lo yang berarti larangan secara terus menerus. Dengan demikian, ditekankanlah ‘api, sesaat pun janganlah dibiarkan padam, tapi itu harus menyala terus menerus.’

* Dikatakan bahwa api harus dijaga, supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam (Im 6:13). Di ayat tersebut, pada lhukad dan lotikhbe, ada satu kata lagi yang ditambahkan, yaitu tamid yang artinya harus dijaga. Seperti demikian, Alkitab menekankan bahwa api di mezbah korban bakaran, selama 24 jam, tidak boleh terpadamkan sekalipun. Api yang tidak padam itu memperlihatkan pekerjaan penebusan lewat Yesus Kristus tidak terhenti di tengah-tengahnya. Yaitu sampai penebusan yang kekal diselesaikan, pekerjaan penebusan tidak terhenti di tengah2nya (Ibr 9:11-12).


1) Kalau begitu, mengapa api di atas mezbah korban bakaran tidak boleh padam dan harus terus menyala?


a) Itu karena api di mezbah korban bakaran harus menyala-nyala, barulah Allah akan menemui manusia (Kel 29:42). Mezbah korban bakaran adalah tempat di mana api turun. Maka di situ manusia bisa bertemu dengan Allah. Tapi jika apinya padam, hadirat Allah tidak ada. Maka poin penting dari mezbah korban bakaran adalah apinya harus menyala terus menerus. Selagi api penebusan di mezbah korban bakaran menyala secara terus menerus, manusia dapat bertemu dengan Allah.


b) Lalu mengapa api diatas mezbah korban bakaran tidak boleh padam? Supaya korban bakaran dapat dibakar kapanpun. Ini menunjukkan bahwa bagi orang berdosa, kapanpun jalan penebusan terbuka.


2) Kalau begitu bagaimana api diurus?

Kayu harus dimasukkan secara terus menerus (Im 1:7, 6:12). Kayu menyimbolkan manusia (Yes 5:7). Juga kayu diekspresikan sebagai pemfitnah dari segi arti negatif (Ams 26:20). Maka pengabdian dan kesetiaan dapat dilakukan ketika aku atau egonya mati setiap hari (1Kor 15:31). Jadi ketika korban bakaran dibakar di atas mezbah korban bakaran haruslah disusun secara berurutan (Im 1:18, 12, 17), tidak boleh dibakar dengan sembarangan, tapi di atas mezbah haruslah ada api, lalu kayu, dan setelah itu korbannya harus ditaruh di paling atas. Karena korbannya banyak dan dibakar sekaligus, maka ukuran mezbah paling besar dari antara barang2 kudus dan diperlukan banyak kayu. Hari ini jemaat kudus haruslah menjadi kayu rohaniah, pengabdian dan kesetiaannya haruslah diberikan secara terus menerus, maka percayalah bahwa api yang kudus dari Gereja Bukit Sion tidak akan terpadamkan sama sekali.


Kesimpulan:

Mezbah korban bakaran memperlihatkan penebusan yang disebabkan oleh kayu salib Yesus Kristus. Di situ penebusannya terjadi dan tempat itu berperan sebagai pengantara, dimana disitu pertemuan dengan Allah terjadi. Lalu supaya mezbah korban bakaran dapat berperan, api harus diurus dengan baik agar terus menyala. Untuk itu, kita haruslah mati setiap harinya dan memberikan pengabdian dan kesetiaan. Api yang menyala tanpa henti di mezbah korban bakaran menunjukkan kekuatan injil Kristus yang memusnahkan dosa (Luk 12:49). Kiranya Tuhan memberkati agar api yang kudus, yaitu api firman, api injil yang Tuhan begitu inginkan menyala dalam kita, dapat menyala sebagai api dari Roh Kudus Penghibur dan itu tidak terpadamkan melainkan terus menyala tanpa henti. Amin.

List of Articles
No. Subject Date Views
183 [27-Sep-2015] Iman yang Melepaskan Hal Dunia dan Tidak Melepaskan Firman Oct 07, 2015 53449
182 [20-Sep-2015] Seperti apakah Imam Besar Agung yang ada Bagi Kita? Oct 07, 2015 53484
181 [13-Sep-2015] Pelajaran Sejarah Penebusan Dari Bejana Pembasuhan Sep 26, 2015 53429
180 [30-Aug-2015] Pilihan Dari Orang Yang Beriman Sep 07, 2015 56240
179 [23-Aug-2015] Pergerakan Penebusan Lewat Gereja Aug 29, 2015 58478
» [09-Aug-2015] Api Dari Mezbah Korban Bakaran Yang Terus Menyala Dan Tak Terpadamkan Aug 22, 2015 59581
177 [02-Aug-2015] Mencari Barnabas, Sekarang Dibutuhkan Pekerja-Pekerja Yang Seperti Barnabas Aug 15, 2015 57547
176 [26-Jul-2015] Siapakah Namamu? Aug 09, 2015 56963
175 [19-Jul-2015] Surat Dari Sorga Jul 27, 2015 56999
174 [12-Jul-2015] Manusia yang Bagaikan Fatamorgana Jul 15, 2015 72645
173 [5-Jul-2015] Hari Raya 7 Minggu, Yakni Hari Raya Buah Bungaran dari Penuaian Gandum Haruslah Kau Rayakan Jul 09, 2015 62125
172 [28-Jun-2015] Hamba yang Setia Seperti Eliezer Jul 02, 2015 64216
171 [21-Jun-2015] Yakub yang Ragu untuk Berangkat ke Mesir Jul 02, 2015 59512
170 [14-Jun-2015] Berkat Tinggal di Samping Sumur Orang yang Hidup Jul 02, 2015 59748
169 Berkat Tinggal Di Samping Sumur Orang Yang Hidup Jun 27, 2015 60519
168 Penyelenggaraan Penebusan Yang Tampak Dalam Keterkejutan Ishak Yang Besar Jun 27, 2015 61796
167 Siapa Yang Boleh Diam Di Gunung-Mu Yang Kudus Jun 27, 2015 62121
166 Peristiwa Mendustai Roh Kudus Jun 13, 2015 64677
165 Eliezer Yang Menyelesaikan Tugasnya Jun 02, 2015 70377
164 Seperti Apakah Bakti Yusuf Terhadap Orang tuanya? Jun 02, 2015 68606
XE Login