FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Seperti apakah Imam Besar Agung yang ada Bagi Kita?

(Ibr 4:14-16)


Seperti apakah Yesus yang adalah Imam Besar yang ada bagi kita, yang bisa turut merasakan, menghibur dan menolong kita?


1. Ia adalah yang mengetahui segala kelemahan kita. Yesus tidak hanya memikul dosa kita tapi Ia juga menanggung kelemahan kita (Ibr 9:28, 1Pet 2:24). Dengan kata lain, Ia menanggung bahkan akibat dari dosa. Manusia pasti ada kelemahannya. Ada yang menjalani hidup dengan memiliki kelemahan fisik ataupun kepedihan di dalam rumah tangga. Manusia bisa saja menghakimi, mencemooh dan menyerang kelemahan kita, namun tidak bisa menyelesaikannya. Akan tetapi Yesus yang adalah Imam Besar kita mengetahui segala kelemahan kita dan menanggungnya. Di Matius 8:17 dan Ibrani 4:15, kata ‘kelemahan’ disini adalah asdeneia dalam bahasa Yunani. Ini menunjuk pada segala jenis ketidaksempurnaan yang dimiliki manusia. Yesus yang adalah Imam Besar kita mengetahui kemiskinan, kelaparan dan penyakit kita, penderitaan secara fisik maupun mental (Yoh 2:24-25). Rasul Paulus sadar dan percaya akan Tuhan yang seperti demikian. Itulah sebabnya dikatakan ia bermegah dan membanggakan kelemahannya (2Kor 12:5). Kelemahannya malah menjadi kuasa baginya dan ia mengakui hal itu dengan percaya diri (2Kor 12:9). Pada kita pun, jika kita ingin kuasa yang sempurna tampak lewat kelemahan kita, maka terlebih dahulu kita haruslah berserah kepada Tuhan atas kelemahan diri kita.


2. Ia adalah yang secara langsung mengalami kelemahan manusia. Tuhan bisa mengetahui dengan dalam kelemahan kita karena Ia sendiri secara langsung telah mengalami kepedihan. Dengan sendirinya, Ia telah menjadi orang yang lemah, digantung di salib, menanggung dosa dan kelemahan kita (2Kor 13:4, 5:21). Di Ibrani 4:15, kata ‘turut merasakan’ maksudnya orang yang berposisi lebih tinggi mendengar secara seksama tentang situasi dan keadaan dari orang yang berposisi lebih rendah, lalu menolong dan menyelamatkan.’ Bahasa Inggrisnya ‘simpati.’ Ketiga teman Ayub, bukannya turut merasakan penderitaan Ayub, mereka hanya menghakiminya. Turut merasakan bukan melipat tangan lalu memandang ke bawah melainkan merasakan kesakitan dan menangis bersama-sama. ‘Turut merasakan’ bahasa Yunaninya symphadeo yang berarti memiliki perasaan yang persis sama, berempati atau bersimpati. Kata ini hanya 2 kali dipakai di Alkitab PB (Ibr 4:15, Ibr 10:34). Selagi Tuhan ada di bumi, Ia merasa sakit bersama dengan manusia, menderita bersama-sama dan berbelas kasihan dengan hati yang penuh ke-iba-an. Ia memiliki kesadaran sebagai kawan sekerja, bersama dengan murid-murid yang mengikuti-Nya. Ia juga sangat bersimpati kepada banyak orang yang mengikuti-Nya. Kalau lihat 4 kitab injil, ada ekspresi yang sering muncul, yang memperlihatkan penampilan Yesus yang demikian (Mat 9:36, Mat 14:14). 33 tahun kehidupan Yesus merupakan kesinambungan dari penderitaan (Luk 2:22-24, 2Kor 8:9, Mat 21:18, Mat 13:54-58, Mat 8:20, Mat 26:65-66). Dari antara orang yang bersaksi bagi Tuhan, sepertinya Yesuslah yang paling banyak menerima caci maki di dunia, tapi meskipun Ia menerima pencobaan dari orang-orang yang menentang-Nya, Ia menang dengan firman (Luk 22:28, Luk 4:13). Tuhan kita secara aktif berpatisipasi dalam kesengsaraan kita, memberikan kekuatan dan menyelesaikan masalah, sehingga kita menerima penghiburan dan semangat (Yes 63:9, 1Pet 2:24, Mat 8:17).


3. Ia adalah yang mendatangi kita tepat pada waktunya dan menolong kita. Alkitab mengatakan janganlah bersandar pada manusia yang tidak memiliki kekuatan untuk menolong (Mzm 146:3, Yes 2:22). Tapi Yesus yang adalah Imam Besar kita adalah Sosok yang mendatangi kita dan menolong kita. Di PL, imam menanggung dosa yang dibuat oleh umat Israel. Imam berperan sebagai pengantara antar Allah dengan umat, dengan maju ke hadapan Allah menggantikan umat dan memberikan korban persembahan. Maka imam berperan sebagai penyelesai masalah.


1) Ia yang adalah imam besar yang menolong kita. Di sini, kata ‘menolong/pertolongan’ adalah boedeia dalam bahasa Yunani. Kata ini sering dipakai untuk mengekspresikan bahwa setelah mendengar suara tangisan dari orang yang tenggelam dalam bahaya, segera berlari untuk menolongnya (Kis 16:9). Di Kisah 27:17, yang mengikat kapal adalah ‘alat-alat penolong’ yang ditulisnya boedeia. Seperti demikian, Di dalam situasi krisis atau saat kita menghadapi pencobaan yang serius, jika kita memohon, maka Tuhan akan mendatangi kita seperti alat-alat penolong yaitu boedeia dan pasti akan menolong kita.


2) Ia adalah yang menolong ‘pada waktunya.’ Pada waktunya dalam bahasa Yunani Yukairos, yang berarti tepat pada waktunya atau di waktu yang sesuai. Ini menunjuk pada kesempatan yang baik dan yang paling sesuai yaitu tepat pada waktunya. Yesus Kristus, Imam Besar agung yang ada pada kita adalah Sosok yang mendatangi dan menolong kita pada waktunya, tanpa terlambat. Allah adalah yang menurunkan hujan awal dan hujan akhir tepat pada masanya, yaitu sesuai dengan waktu yang tepat (Ul 11:1)


3) Di waktu yang paling dibutuhkan, dan juga dengan cara yang paling baik, serta sesuai dengan kehendak-Nya, Ia menolong kita. Percayalah bahwa yang dimaksud dengan ‘pada waktu yang paling tepat’ adalah waktu yang tepat dari sudut pandang Allah, serta itu adalah waktu yang paling baik bagi kita. Itu sebabnya, meskipun kita berdoa di situasi yang sama, dengan tema doa yang sama, jawabannya bisa berbeda-beda.


Kesimpulan:

Dengan penuh keberanian dan percaya diri kita bisa menghampiri tahkta kasih karunia (Ibr 4:16). Terdapat kata ‘sebab itu’, maka ini berarti ajakan kepada kita, dari Yesus yang mengetahui dan memahami segala kepedihan, kesedihan dan penderitaan kita. Kalau begitu, bagaimana caranya untuk bisa maju ke hadapan-Nya dan meminta pertolongan? Lewat doa, kita bisa maju ke hadapan-Nya. Tuhan mengetahui penderitaan, kesulitan dan masalah kita dan ingin menolong kita. Ia berjanji bahwa Ia akan membelas kasihani kita dan menolong kita tepat pada waktunya. Walau demikian, dikatakan di Alkitab bahwa kita tidak bisa menerima pertolongannya. Kenapa begitu? Karena kita tidak berdoa memintanya (Yak 4:2). Kiranya Tuhan Yesus memberkati agar saudara semua bisa maju kehadapan-Nya dan berdoa dengan keberanian dan meminta dengan iman, maka segala air mata, penderitaan dan keluh kesah saudara bisa diselesaikan. Amin.

List of Articles
No. Subject Datesort Views
183 [27-Sep-2015] Iman yang Melepaskan Hal Dunia dan Tidak Melepaskan Firman Oct 07, 2015 53450
» [20-Sep-2015] Seperti apakah Imam Besar Agung yang ada Bagi Kita? Oct 07, 2015 53484
181 [13-Sep-2015] Pelajaran Sejarah Penebusan Dari Bejana Pembasuhan Sep 26, 2015 53431
180 [30-Aug-2015] Pilihan Dari Orang Yang Beriman Sep 07, 2015 56242
179 [23-Aug-2015] Pergerakan Penebusan Lewat Gereja Aug 29, 2015 58481
178 [09-Aug-2015] Api Dari Mezbah Korban Bakaran Yang Terus Menyala Dan Tak Terpadamkan Aug 22, 2015 59583
177 [02-Aug-2015] Mencari Barnabas, Sekarang Dibutuhkan Pekerja-Pekerja Yang Seperti Barnabas Aug 15, 2015 57549
176 [26-Jul-2015] Siapakah Namamu? Aug 09, 2015 56964
175 [19-Jul-2015] Surat Dari Sorga Jul 27, 2015 57001
174 [12-Jul-2015] Manusia yang Bagaikan Fatamorgana Jul 15, 2015 72646
173 [5-Jul-2015] Hari Raya 7 Minggu, Yakni Hari Raya Buah Bungaran dari Penuaian Gandum Haruslah Kau Rayakan Jul 09, 2015 62128
172 [28-Jun-2015] Hamba yang Setia Seperti Eliezer Jul 02, 2015 64218
171 [21-Jun-2015] Yakub yang Ragu untuk Berangkat ke Mesir Jul 02, 2015 59513
170 [14-Jun-2015] Berkat Tinggal di Samping Sumur Orang yang Hidup Jul 02, 2015 59750
169 Berkat Tinggal Di Samping Sumur Orang Yang Hidup Jun 27, 2015 60520
168 Penyelenggaraan Penebusan Yang Tampak Dalam Keterkejutan Ishak Yang Besar Jun 27, 2015 61797
167 Siapa Yang Boleh Diam Di Gunung-Mu Yang Kudus Jun 27, 2015 62124
166 Peristiwa Mendustai Roh Kudus Jun 13, 2015 64680
165 Eliezer Yang Menyelesaikan Tugasnya Jun 02, 2015 70377
164 Seperti Apakah Bakti Yusuf Terhadap Orang tuanya? Jun 02, 2015 68607
XE Login