GPBSI

PILIHAN DARI ORANG YANG BERIMAN

Ul 30:15-20

Kalau lihat Alkitab, di hadapan manusia terdapat hidup, berkat, mati dan kutuk. Di ayat 15 dikatakan, "Ingatlah, Aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan." Kepada kita manusia ada kebebasan untuk memilih. Ini adalah hak dasar yang diberikan Allah kepada kita manusia dan juga merupakan firman berkat. Selagi kita hidup di bumi ini, manusia harus menempuh beberapa tahap untuk memilih.

1. Mengapa pilihan kita itu penting?

Karena pada apa yang kita pilih, masalah, hidup atau mati itu akan mengikuti. Pada apa yang kita pilih, berkat atau kutuk akan mengikuti. Oleh karena itu, Alkitab berkata bahwa pilihan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita.

1) Ada 3 definisi dari memilih.

Alkitab berkata bahwa memilih berarti "dari antara banyak hal, kita menjadikan 1 menjadi milik kita", "dari antara banyak hal, 1 hal dipisahkan atau dibedakan secara khusus", dan juga pada memilih terkandung arti "hal yang kita pilih dan nasib kita itu akan seiringan." Manusia yang berdosa yang adalah keturunan Adam, bisa memilih dunia material yang ada di bawah kolong langit. Namun karena manusia telah jauh dari Allah oleh karena dosa, maka manusia tidak bisa menyadari dunia rohaniah dan tidak memiliki hak untuk memilih dunia rohaniah tersebut, karena tidak ada kebenaran di dalam hati manusia. Oleh karena itu dikatakan di Yohanes 13:18 "Bukanlah kalian yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kalian" (Yoh 6:70, Mar 3:13, Luk 6:13, Kis 1:2). Oleh karena itu, lewat Rasul Paulus, Allah berkata kepada jemaat di Roma, "Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya (Rom 8:30)". Percayalah bahwa kita haruslah memilih Tuhan karena Tuhan telah terlebih dahulu memilih kita. Untuk menyadarkan kita, Allahlah yang bekerja, Yesus bekerja, Roh Kudus pun bekerja. Kepada kita diberikan firman dan juga melalui firman Sejarah Penebusan, Allah menyadarkan kita dengan keharuan dan dengan Roh Allah di hati kita membuat kita sadar siapa Allah. Dikatakan bahwa Allah telah menaruh di hadapan kita hidup, maut, berkat dan kutuk. Dan yang menyaksikan hal tersebut adalah langit dan bumi.

2) Pada pilihan, ada beberapa syarat yang mengikuti.

Pada pilihan, ada kebebasan mutlak, jadi kita bisa memilih jalan yang benar atau berhikmat, atau memilih jalan dari orang yang jahat atau bodoh. Kenapa? karena pada pilihan terdapat kebebasan. Tapi Alkitab juga berkata bahwa pada pilihan, pertanggung-jawaban mengikuti. Dan dimana ada pertanggung-jawaban, pastilah akibat mengikuti (Ams 8:20, 2:18-19, 1:11, 4:14, Yud 1:11).

3) Dikatakan di Alkitab bahwa pada pilihan ada 3 faktor.

Pada pilihan, faktor ideologi, faktor situasi dan faktor tujuan kehidupan itu penting. Kalau begitu, kita harus menyelidiki dengan pandangan iman, lalu melihat situasi dan mengambil keputusannya (Mzm 119:29, 1Yoh 1:6-7).

1) Kita disuruh untuk memilih hidup (Ul 30:19).

Jika ada hidup, maka pastilah kita bisa menerobos keluar meski ada penderitaan, penganiayaan atau kesulitan apapun. Maka dikatakan bahwa hal memilih hidup, itu adalah jalan yang memilih Yesus Kristus yang adalah hidup bagi umat manusia (Yoh 14:6, Kis 4:12). Tuhan sendiri berkata, "Akulah jalan, Akulah kebenaran, Akulah hidup." Percayalah bahwa kita haruslah memilih Yesus yang adalah jalan bagi seluruh umat manusia dan menjadi hidup bagi kita, serta menjadi kebenaran bagi manusia (Kis 4:12, 16:31, Yos 24:15, Kej 18:19, Ams 3:2). Firman yang seperti kesimpulan dari pilihan yang dinyatakan lewat Musa adalah Ulangan 32:47 yaitu jalan yang memilih hidup itu adalah jalan yang mengasihi Allah, menyambut Yesus dan menerima Roh Kudus. Percayalah bahwa hal menerima firman Sejarah Penebusan yang pertama kali dinyatakan di sepanjang sejarah dunia, itulah jalan yang memilih hidup.

2) Kita disuruh untuk memilih jalan yang mengasihi Tuhan (Ul 30:20).

Jalan yang mengasihi Allah itu jalan yang seperti apa? Dikatakan bahwa kasih bukanlah hal menerima sesuatu, tapi hal memberikan. Itu adalah tindakan yang memberikan sesuatu kepada Allah. Kasih bukanlah hal menerima, melainkan memberikan sesuatu. Apakah saudara telah memberikan hati saudara untuk Tuhan? Apakah saudara telah memberikan waktu saudara untuk Tuhan? Kalau begitu pada jalan yang mengasihi, pastilah ketaatan mengikuti, yaitu "mendengarkan

suara-Nya." Itu menunjuk pada perbuatan iman dimana kita hidup demi keuntungan dan kemuliaan Allah.

3) Kita disuruh untuk memilih jalan yang berpaut pada Allah (Ul 30:20).

Di sini kata 'berpaut' adalah 'thabakh' dalam bahasa Ibrani yang berarti 'mendekat dan menempelkan diri dengan erat'.

* Singkat kata, jalan untuk berpaut pada Allah adalah jalan yang mana kita tidak bisa hidup tanpa Allah. Henokh yang hidupnya berpaut pada Allah, sebagai hasilnya ia menerima berkat ubah.

* Jalan untuk berpaut pada Allah adalah jalan yang mana kita menjadikan Allah sebagai segala-galanya bagi kita. Jika kita memiliki Allah, itu berarti kita telah memiliki segalanya karena Yesus adalah Firman itu sendiri (Yoh 1:1-4). Tanpa Yesus, hal-hal yang ada di bawah kolong langit tidak dapat tercipta. Maka jika kita melepaskan Yesus berarti kita kehilangan semuanya.

Kesimpulan:

Ulangan 30:15-20 yang terdiri hanya 5 ayat yang pendek, namun ini adalah persoalan hidup atau mati. Kiranya saudara-saudara dengan hati yang berdoa merenungkan kehidupan yang telah dijalankan sejauh ini dan dalam kehidupan yang tersisa, dalam hal memilih, saudara mengambil keputusan memilih jalan hidup, jalan yang mengasihi Allah dan jalan yang berpaut pada Allah, karena jalan tersebut sajalah jalan untuk hidup, jalan untuk menerima berkat, serta jalan untuk menerima kebahagiaan dan berkat yang memberikan hidup kekal. Amin.