FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Rahasia Untuk Tidak Terjatuh

Views 66488 Votes 0 2015.01.24 23:23:25

RAHASIA UNTUK TIDAK TERJATUH

(Kis 20:7-12)

 

Peristiwa di ayat pembacaan ini terjadi pada hari Minggu malam ketika rasul Paulus memberikan kotbah perpisahan di lokasi penginjilannya yang ketiga, di Troas. Di sekitar Istambul, mereka meminjam salah satu rumah dan di situ Paulus menyampaikan firman dalam persekutuan penginjilan. Waktu itu, Eutikhus duduk di jendela dan ia tertidur lelap, lalu jatuh dari jendela di lantai 3 dan mati (Kis 20:9). Dengan merenungkan seperti apa Eutikhus di zaman sekarang dan alasan Eutikhus jatuh dan mati, bagaimanakah agar iman kita tidak terjatuh dan tenggelam dalam kemalasan rohani serta lupa pada tugas yang harus ditanggung di tahun 2015 ini?

 

1.    Kita haruslah duduk di posisi dimana kita seharusnya berada.

 

Seandainya ia duduk di kursi/lantai, meski ngantuk dan tertidur, ia tidak akan terjatuh dan mati. Masalahnya ia tidak duduk di posisi dimana ia seharusnya berada. Ia hanya terus duduk di tempat yang nyaman saja dan pada akhirnya mati. Ia tertangkap oleh pikiran2 yang tidak perlu, dan karena ia duduk di posisi yang mendengar perkataan dari orang-orang, pada akhirnya ia jatuh. Kita harus membuang segala sikap iman yang mendua hati, yang hendak menjalani kehidupan dengan nyaman-nyaman saja. Tidak boleh separuh hati kita menjalani kehidupan iman, tapi separuh tubuh kita dibiarkan menuju ke dunia. Karena sikap tersebut pasti akan membawa kita ke kejatuhan. Allah memerintahkan agar umat-Nya melayani-Nya dengan segenap hati dan kesungguhan. Tapi Euthikus duduk bergelantung di jendela, ia berseru tentang sorga sambil membanding-bandingkan gereja dengan dunia.

 

Troas merupakan tempat yang penting, lalu lintas yang menghubungkan Asia dan Eropa. Banyak orang berkumpul di tempat ini. Maka pasti terlintas pikiran untuk mendengar firman dengan nyaman, dengan duduk bergelantungan di jendela yang sejuk. Banyak orang beribadah sesuai dengan kenyamanan mereka dan banyak komplain. Tempat itu adalah tempat dimana mereka beribadah ke hadapan Allah. Saat beribadah, orang-orang harus memiliki hati yang takut akan Allah dan melayani-Nya. Bersamaan dengan itu, haruslah juga memiliki hati yang melayani sesama. Mengapa ia duduk bergelantung di jendela seperti seorang penonton? Jendela menunjuk pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lantai ruangan. Maka ini menunjuk pada posisi penguasa. Apakah kita boleh duduk di posisi penguasa? Apa hasilnya jika melayani Tuhan dan dunia bersamaan, tanpa hati yang sungguh-sungguh mau melayani? Hasilnya akan terjatuh.

 

Kita harus ingat akan suara teguran Tuhan terhadap Kapernaum yang ada di Matius 11:23. Kapernaum  mengalami banyak mujizat dan firman banyak dinyatakan. Tapi karena mereka tidak menyendengkan telinganya kehadapan firman Tuhan sampai akhir, maka mereka menjadi terjatuh. Rasul Paulus mengajarkan di 1Korintus 10:12 bahwa iman yang hendak meninggikan diri pasti akan jatuh.  Penyebab Eutikhus jatuh karena ia tidak berada di posisi yang seharusnya. Jendela membuat kita dapat melihat rupa kita masing-masing. Rupa yang melayani haruslah menjadi hakikat masing-masing (Mar 10:43-45). Ketika kita lupa akan posisi yang melayani, kita akan menjadi persis seperti Eutikhus.

 

2.    Kita haruslah bertahan dan terbangun, berjaga-jaga, sehingga tidak tertidur secara rohani.

 

Eutikhus tidak bisa menahan kantuknya dan pada akhirnya ia tertidur lelap.  Sekarang  ini waktu yang seperti apa?  Sekarang adalah waktunya bagi gereja untuk menerima kasih karunia Allah dan hidup sesuai dengan firman. Gereja haruslah dipenuhi dengan antusias untuk misi penginjilan menyampaikan firman Sejarah Penebusan, firman yang kekal (Why 14:6). Gereja haruslah memiliki perhatian dan pemahaman yang mendalam tentang lokasi misi. Pada gereja haruslah ada kesaksian yang dapat dipertanggungjawabkan. Gereja haruslah melakukan 3 tugas misi: antusias untuk misi penginjilan, perhatian dan pemahaman yang mendalam tentang lokasi misi, serta kesaksian yang dapat dipertanggungjawabkan. Saat demikian, seiring dengan arus perkembangan gereja-gereja di dunia, akan terjadilah pekerjaan Roh Kudus yang mengagumkan. Hari ini, ketika kita melupakan misi tugas yang seharusnya kita miliki, maka kitapun akan mengantuk dan tertidur lelap seperti Eutikhus (Mat 6:24). Karena kotbah Paulus panjang, Eutikhus tidak dapat menahan kantuknya. Sama seperti umat Israel yang menempuh perjalanan padang gurun yang meletihkan dengan sabar, kehidupan iman kita merupakan latihan dan ujian. Tapi Eutikhus ini kesabarannya kurang karena ia kurang latihan. Jalan iman adalah jalan dari kesabaran dan latihan yang keras (Ibr 5:7). Ketika kita terus maju sambil bertahan terhadap kesulitan dengan setia, dengan mempertaruhkan jiwa kita di hadapan tugas dan jabatan yang dipercayakan, barulah kita akan menang. Eutikhus tidak bisa menahan kantuknya dan ia mengalami kemerosotan secara rohani.

 

Musuh yang paling dahsyat bagi jemaat kudus adalah kantuk atau tidur rohani.” Ini menunjuk pada keadaan kemerosotan rohani yang mabuk oleh dunia, sehingga lama-kelamaan menjadi mati rasa sehingga semakin menjauh tanpa berhubungan dengan kehendak Allah. Kantuk/tidur inilah yang menjatuhkan murid-murid Yesus dan menghalau Yesus ke kayu salib (Mat 26:40-46, Rom 13:11). Untuk membangunkan yang tertidur, air dingin paling manjur. Dikatakan di Efesus 5:26 bahwa air menunjuk kepada firman. Kita semua haruslah terbangun dari tidur rohani. Jadi kita tidak bisa menahan kantuk karena kita kurang sabar (Kis 20:9).

 

Kesimpulan:


Eutikhus artinya beruntung atau rejeki. Sesuai arti namanya, ia sangat beruntung karena peristiwa itu terjadi ketika rasul Paulus masih ada. Hari ini, apakah ada yang sedang berhadapan dengan krisis yang akan terjatuh seperti Eutikhus? Kiranya lewat firman hari ini kita semua hidup kembali secara rohani, menjadi terbangun dan terang. Dikatakan firman Allah itu hidup (Ibr 4:12, Yoh 5:24). Rasul Paulus menyelamatkannya dalam nama Yesus. Pada orang yang mati, diberikanlah hidup. Orang yang memiliki hidup Tuhan sajalah yang bisa menghidupkan orang yang mati. Di sini, ada arti yang lebih dalam dibandingkan sekedar orang mati yang menjadi hidup, yaitu ia telah kembali ke kehidupan yang seharusnya (ayat 11). Paulus memecah-mecahkan roti. Ini menunjuk pada kehidupan yang memperoleh hidup dari Kristus. Ini sama dengan berpartipasi dalam perjamuan kudus Tuhan. Orang yang memiliki hidup Tuhan sajalah yang dapat berpartisipasi (ayat 12). Dikatakan, “Mereka semua merasa sangat terhibur,” artinya mereka telah memperoleh hidup kekal. Ketika kita terhubung dengan kekuatan hidup dari Kristus, suara kita menjadi suara injil (2Kor 12:5). Kehidupan kita haruslah menjadi kehidupan yang menjaga kelangsungan tubuh Yesus yaitu gereja. Kita haruslah bekerja agar kita memancarkan harum dari hidup Kristus.  Kiranya kita  semua bangun dari tempat Eutikhus, tempat dimana kita terjatuh dan kita menjadi jemaat-jemaat kudus yang memberikan hidup kepada orang-orang yang sedang terjatuh. Amin.

 

 

List of Articles
No. Subject Date Views
163 Supaya Tetap Hidup Menurut Jalan Yang Ditunjukkan Tuhan May 16, 2015 66997
162 Marilah Hidup Dengan Hanya Berharap Kepada Tuhan, Dari Sekarang Sampai Selama-lamanya May 13, 2015 74245
161 Rahasia Untuk Mencukupkan Diri May 13, 2015 78202
160 Allah Abraham, Ishak & Yakub, Allah Orang Hidup Apr 23, 2015 92206
159 Berkat Untuk Bertemu Tuhan Yang Telah Bangkit Apr 15, 2015 66373
158 Hanya Lukas Yang Tinggal Dengan Aku Apr 04, 2015 66189
157 Siapakah Rasul yang Sejati? Mar 28, 2015 88533
156 Siapakah Aku Yang Hidup Di Dunia Ini? Mar 14, 2015 66474
155 Penyelenggaraan Penebusan Yang Tampak Di dalam 365 Tahun Kehidupan Henokh Dan Hidup Semasanya Dengan Adam Mar 14, 2015 66446
154 Persoalan Hidup atau Mati Bagi Manusia Feb 21, 2015 88610
153 Istri Lot yang Menjadi Tiang Garam Feb 14, 2015 66277
152 Nama yang Indah dan Mulia yang Diakui Allah Feb 14, 2015 66440
151 Kamu Pun, Larilah Begitu Juga Jan 31, 2015 66472
» Rahasia Untuk Tidak Terjatuh Jan 24, 2015 66488
149 Dua Kebenaran yang Agung Untuk Penggenapan yang Sejati dari Sejarah Penebusan Jan 20, 2015 66482
148 Tahun 2015, Tahun Ketika Hanya Tampak Yesus Seorang Diri Jan 13, 2015 66481
147 Biarlah Tahun 2015 Menjadi Tahun yang Diberkati karena Kita Bertemu dengan Tuhan yang Bangkit Sehingga Langkah Kaki Kita Selalu Menuju ke Yerusalem Jan 13, 2015 66466
146 Apa yang Allah Telah Berikan Kepada Umat Manusia? Jan 03, 2015 87444
145 Dengan Memberikan Syukur Seperti Apakah Kita Harus Hidup? Dec 27, 2014 66466
144 Berkat yang Sejati Dec 13, 2014 90595
XE Login