FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Nama yang Indah dan Mulia yang Diakui Allah

Views 66574 Votes 0 2015.02.14 18:40:54

NAMA YANG INDAH DAN MULIA YANG DIAKUI ALLAH

(Pkh 7:1, Kol 4:15-17).

 

Penulis kitab Pengkotbah mengakui bahwa nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal. Di Timur Dekat Kuno, minyak ini menunjuk kepada minyak zaitun yang berguna untuk bahan obat atau makanan.

 

1.    Mengapa nama yang harum lebih baik daripada minyak yang mahal?


Minyak yang mahal menunjuk pada sifat yang mengejar nama baik dunia, mengejar harta, kebanggaan yang hampa. Semua itu merupakan hal-hal yang akan berlalu. Tapi hal yang kekal adalah melakukan kehendak yang diingini Bapa, karena nama yang mulia, yang menopang kehendak Allah bukanlah pekerjaan dunia, nama itu akan ada untuk selama-lamanya (1Yoh 2:17). Itu sebabnya, jabatanlah nama yang harum. Hari inipun, Allah sedang mencari teman sekerja untuk segera menggenapi kehendak-Nya. Suami-istri Priskila dan Akwila adalah teman sekerja yang sejati bagi Paulus untuk injil di dalam Kristus. Mereka bekerja bersama dengan Paulus, dengan sehati, sekehendak, dan setujuan. Secara luas, orang yang menginjil, maupun orang yang merawat anak-anak di rumah, semuanya adalah pelayan-pelayan Allah. Saudara-saidara telah menerima panggilan Allah. Pada panggilan terhadap masing-masing saudara, Allah sama sekali tidak menyesal. Walau bekerja sebagai petugas kebersihan di luar gereja, saudara adalah petugas kebersihan Allah. Memasak di rumah, itupun adalah koki Allah. Ketika kita memiliki kesadaran akan panggilan yang seperti demikian, barulah pekerjaan itu akan menjadi pekerjaan yang agung dan mulia, dan saudara tidak akan ada penyesalan dan akan merasa berguna (1Kor 10:31-33).

 

2.    Sesuai dengan nama yang harum, kesadaran seperti apakah yang harus dimiliki oleh orang yang berjabatan?


1)    Kita harus memiliki kesadaran diri yang benar.


Kita harus sadar diri dan menyadari kekurangan diri kita. Karena sesuai dengan kata hati kita, kita akan mengeluarkan perkataan. Yesaya menyadari dirinya dan berkata, “Aku ini seorang yang najis bibir (Yes 6:1-5).” Pada saat itu, ketika ia bertobat dengan air mata, serafim menyentuhkan sepit atau bara pada mulutnya. Allah menyelesaikan masalahnya yang mendasar, yaitu yang ada di dalam hatinya. Setelah itu, barulah ia menjadi orang yang menjawab panggilan Allah. Hari ini, jika kita hendak menanggung tugas, terlebih dahulu kita harus menyadari diri kita seperti demikian, lalu kita harus tahu jati diri kita. Rasul Paulus juga sadar tentang kenajisan dirinya, lalu mengakui bahwa dirinya adalah orang yang kurang (1Kor 15:8). Kita harus menyadari diri kita, barulah kita akan menyadari firman dan akan menanggung jabatan. Lalu bagaimana kita ada kesadaran bahwa aku adalah anak-anak Allah? Sebelum merawat gereja, terlebih dahulu kita sebagai anak2 Allah harus memiliki iman, syukur dan hati yang bangga (Mat 6:33). Selain itu pada kita haruslah ada kesadaran bahwa kita adalah bait suci Allah (1Kor 6:19).


2)    Kita harus memiliki kesadaran yang benar mengenai jabatan.


Kita harus memiliki kesadaran tentang nilai dan kepentingan jabatan. Pada jabatan, sama sekali tidak ada perbedaan mulia dan hina. Kita juga tidak boleh ikut campur dalam jabatan orang lain serta tidak boleh mengabaikan jabatan orang lain karena Allah telah mempercayakan kita jabatan 'pendamai' (2Kor 5:18). Kita harus sadar bahwa jabatan yang dipercayakan kepadaku ini adalah jabatan yang dipercayakan Allah yang mengenalku lebih baik daripada siapapun. Jadi inilah bagianku yang hanya aku saja yang bisa tanggung. Kesetiaan seseorang tergantung pada pandangannya terhadap jabatan yang dipercayakan kepadanya. Bagi orang kudus, kehidupan iman itu sendiri adalah urusan yang terbesar (Yoh 6:28-29).

 

3.    Bagaimana caranya agar kita bisa menanggung dengan baik tugas kita sesuai dengan namanya yang harum?


Sesuai dengan sikap dari orang yang menanggung jabatan, bergantunglah kemajuan dan berhentinya pekerjaan kehendak Allah. Supaya kita bisa menanggung jabatan kita, Allah memberikan karunia rohani pada tiap-tiap orang. Supaya kita bisa menanggung jabatan kita, Allah memerintahkan agar hubungan komunitas yang mutual terjadi (Rom 12:4-9, 1Kor 12:8-10).

 

1)    Kita harus melaksanakan jabatan yang kita terima dari Tuhan dengan segenap kekuatan.


Jika kita menganggap enteng jabatan yang dipercayakan dan tidak  bertanggung jawab, maka kita tidak bisa mengelak untuk menerima teguran dari Allah. Di Neh 13:10-14, Tuhan marah dan menghakimi imam besar Elyasib yang tidak mengerjakan jabatan sebagai imam besar. Kesalahannya adalah ia tidak mempedulikan iman dan orang2 Lewi dalam hal segala penyembahan. Ia malah memperdulikan Tobia yang adalah musuh Allah. Tobia dan Sanbalat pernah menghalangi pembangunan tembok kota Yerusalem. Ia memberikan ruangan di bait suci dan membuat mereka tinggal disitu. Akhirnya orang-orang Lewi pergi dan ibadah berhenti. Ini adalah hasil dari Elyasib melupakan jabatannya dan memperhatikan urusan dunia.  Allah tidak menjamin bahwa jabatan dari orang yang demikian bisa terus terjaga. Tahun-tahunnya diperpendek dan jabatannya dialihkan Allah kepada orang lain. Inilah penghakiman Allah (Ref: Mzm 109:8, Simson-Hak 13-16, Saul-1Sam 15:26). Bagaimana dengan kita hari ini? Kita adalah umat yang dipilih Allah, imamat rajani, bangsa yang kudus, serta umat kepunyaan-Nya (1Pet 2:9). Jabatan tersebut adalah berkat yang diizinkan kepada kita oleh Allah, tanpa membayar apa-apa.


2)    Kita hanya bisa menyelesaikan jabatan kita dengan baik di dalam Tuhan.


Dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan, yang menjadi penilaian bukan hanya hasilnya tapi prosesnya pun penting. Tuhan menasehati agar kita mengikuti jejak kaki-Nya. Ketika kita menempuh jalan di dalam Tuhan sesuai dengan proses ini, tempat tujuan kita pastilah kerajaan Sorga (Kis 4:12). Di dalam kehendak Tuhan, kita harus menanggung jabatan yang dipercayakan kepada kita. Orang yang menyaksikan fakta bahwa air berubah menjadi anggur di pesta perkawinan di Kana adalah mereka yang tinggal di dekat Tuhan (Yoh 2:6-9). Inilah rahasia untuk menyelesaikan dengan baik jabatan yang dipercayakan pada kita. Karena kuasa Allah untuk menanggung jabatan terlebih dahulu akan diberikan pada orang yang tinggal di dekat-Nya.

 

Kesimpulan:


Jabatan dan tugas di dalam gereja semuanya penting bagi kepala. Kepala gereja adalah Yesus Kristus dan gereja adalah tubuh-Nya (Ef 4:15, 1:23). Maka kita harus menghargai jabatan kita dan membuat jabatan kita bersinar. Jika kita menanggung jabatan kita di bumi dengan baik, jabatan yang lebih harum dan indah akan menanti (Ibr 8:6). Amin.

 

 

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
163 Guruh yang Megah yang Membangunkan Jiwa Seluruh Dunia Aug 03, 2013 72457
162 Penyelenggaraan Penebusan yang Terkandung didalamnnya Untuk Kita Dapat Masuk Ke Tanah Perjanjian - Kanaan, Sorgawi Aug 28, 2013 72275
161 Pekerjaan Kedaulatan yang Mutlak Dari Allah Jul 05, 2013 71673
160 3 Puncak Dari Kepedihan Yesus May 27, 2014 71354
159 Hal Terhebat yang Ada Pada Manusia Adalah Syukur Jul 13, 2013 71118
158 Kasih Karunia Penjelmaan adalah Cara Terakhir dan Tertinggi untuk Penyelamatan Umat Manusia Jun 09, 2014 70894
157 Gereja yang Berkembang Setiap Hari dan Menerima Berkat May 29, 2013 70765
156 Eliezer Yang Menyelesaikan Tugasnya Jun 02, 2015 70604
155 Berhentilah (Beristirahatlah) Allah Pada Hari Ke 7 Aug 03, 2013 70555
154 Penyelenggaraan Penebusan yang Tampak Di dalam Peristiwa Exodus Jun 21, 2013 70419
153 2 Buah Perintah yang Telah Terlebih Dahulu Diberikan Sebelum 10 Perintah Dinyatakan Jun 07, 2013 70013
152 Di Tahun 2014, Marilah Hidup Dengan Mempergunakan Waktu yang Ada Jan 31, 2014 69572
151 Seperti Apakah Bakti Yusuf Terhadap Orang tuanya? Jun 02, 2015 68795
150 Supaya Tetap Hidup Menurut Jalan Yang Ditunjukkan Tuhan May 16, 2015 67144
149 Dengan Memberikan Syukur Seperti Apakah Kita Harus Hidup? Dec 27, 2014 66624
148 Kamu Pun, Larilah Begitu Juga Jan 31, 2015 66622
147 Rahasia Untuk Tidak Terjatuh Jan 24, 2015 66613
146 Tahun 2015, Tahun Ketika Hanya Tampak Yesus Seorang Diri Jan 13, 2015 66612
145 Biarlah Tahun 2015 Menjadi Tahun yang Diberkati karena Kita Bertemu dengan Tuhan yang Bangkit Sehingga Langkah Kaki Kita Selalu Menuju ke Yerusalem Jan 13, 2015 66610
144 Siapakah Aku Yang Hidup Di Dunia Ini? Mar 14, 2015 66608
XE Login