FIRMAN
Khotbah minggu
Biarlah Tahun 2015 Menjadi Tahun yang Diberkati karena Kita Bertemu dengan Tuhan yang Bangkit Sehingga Langkah Kaki Kita Selalu Menuju ke Yerusalem
Views 66619 Votes 0 2015.01.13 14:01:19BIARLAH TAHUN 2015 MENJADI TAHUN YANG DIBERKATI KARENA KITA BERTEMU
DENGAN TUHAN YANG BANGKIT SEHINGGA LANGKAH KAKI KITA SELALU MENUJU KE YERUSALEM
(Luk 24:13-39)
Allah
menyukai hal yang pertama
(Kel 13:2). Di tahun 2015 ini,
mari kita memberikan waktu
dan ibadah
pertama kehadapan Allah dengan segenap
kesungguhan sehingga tahun ini sepenuhnya menjadi milik Allah. Pada ibadah harus ada 4 hati yaitu hati yang jujur, hati
yang konsentrasi, yang sungguh-sungguh dan
yang tidak mendua hati (Yak 1:6).
1.
Tuhan yang telah bangkit berjalan bersama dengan 2 murid yang sedang ke Emaus dalam keputusasaan dan kesedihan.
Emaus letaknya 11,2 km di arah barat
Yerusalem. Sekitar 3 jam dengan berjalan kaki. Nama
Emaus artinya adalah ‘mata air yang hangat’. Salah satu
murid itu namanya Kleopas yang artinya ‘Bapa yang
terkenal’ dan sesuai dengan arti namanya, ia pada akhirnya
menggenapkan pada dirinya. Yesus pernah
berkata, “Setelah aku mati, 3 hari kemudian Aku akan bangkit kembali dengan memecahkan
kuasa maut.” Tapi mereka tidak percaya
firman ini dan mata mereka menjadi gelap sehingga mereka tidak mengenali Yesus. 2 murid sedang berjalan dengan lesu karena keputusasaan. Lukas 24:21 mengatakan, “Padahal kami dahulu mengharapkan bahwa dialah yang datang untuk membebaskan
bangsa Israel.” Di sini, 'mengharapkan' dalam bentuk belum selesai dari kata “elvizo.” Ini berarti
mereka terus menerus berharap. Tapi kemudian Yesus mati dan mereka menjadi malu didepan keluarga
dan orang-orang dan menjadi tidak ada semangat hidup. Kedua murid telah
melupakan firman yang Yesus katakan bahwa setelah bangkit Yesus
akan mendahului para murid untuk pergi ke Galilea. Diantara murid-murid, ada murid yang mendengar
perkataan perempuan-perempuan lalu pergi ke kuburan, lalu bersaksi bahwa kuburannya
kosong. Dari antara murid-murid yang mendengar kabar
kebangkitan, 2 murid sedang pergi ke Emaus dengan hati yang hancur
dan sedih, sambil bercakap-cakap satu sama lain. Dikatakan di Lukas 24:16, Mar
16:12, “Tapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.” Yesus telah mati dan bangkit dalam tubuh
rohaniah. Ia bergabung dengan 2 orang yang sedang
berjalan tsb. Hari ini, dalam
kehidupan iman kita pun, ada banyak waktu ketika kita menjadi tidak percaya dan tenggelam dalam keputusasaan. Tapi di saat
itulah Tuhan datang mencari kita untuk menciptakan
iman yang baru. Percayalah bahwa bahkan di jalan ketidak percayaan pun
Tuhan berjalan bersama dengan kita. Ketika kita percaya demikian,
akan timbul harapan.
2.
Ketika Tuhan menerangkan firman, hati mereka berkobar-kobar.
Yesus berkata dengan nada yang menegur kepada 2 murid yang sudah gelap
mata karena ketidakpercayaan sehingga tidak
mengenali-Nya (Luk 24:25-26). Yesus berkata dengan menekankan
penderitaan, kematian dan kemuliaan kebangkitan-Nya. Yesus menerangkan
secara terperinci tentang diri-Nya sendiri, lewat Pentatuk,
kitab nabi-nabi dan kitab hikmat (Luk 24:27, Mzm 25:14). Ketika Yesus mengajarkan firman, hati dari 2 murid yang ragu-ragu menjadi berkobar sehingga mereka saling
berhadapan muka.
Kata “berkobar-kobar” di ayat ini dalam bahasa Yunani “khaiomini” yang artinya bersinar. Maka
mereka menerima keharuan besar dan hati mereka menjadi membara. Terang
menyoroti hati mereka. Ketika Tuhan
menerangkan
Alkitab, kenapa hati menjadi berkobar-kobar? Karena roh hati mereka yang telah mati hidup kembali (Mzm
119:130).
Benih firman
yang mereka terima selama 3 thn sepertinya hilang tapi mulai hidup
kembali.
Firman Allah bisa memisahkan
sendi dan sumsum, sehingga segala pertimbangan dan kehendak
hati kita menjadi tampak, maka kita tidak bisa berbohong di hadapan
firman-Nya. Orang
yang memiliki
firman yang memiliki kekuatan hidup akan menjadi orang yang hidup
(1Pet 1:23). Pada 2 murid yang telah
menerima firman, Yesus menyalakan api harapan dan api Roh Kudus. Pada akhirnya,
ketika Yesus mengartikan Alkitab, mereka mengalami kebangkitan Yesus. Hari inipun kiranya kita semua bisa merasakan
kebangkitan Yesus melalui firman
Sejarah Penebusan.
3.
Dengan memecah-mecahkan roti perjamuan, Yesus menjadi satu dengan kedua murid-Nya.
Waktu itu matahari hampir terbenam dan mereka
memohon kepada Yesus untuk tinggal bersama mereka
(Luk 24:29). Di tempat
perjamuan tersebut, Yesus mengambil roti dan mengucap
syukur lalu membagi kepada 2 murid (Luk 24:30). Saat menerima roti dan memakannya, tahu-tahu Yesus hilang
lenyap. Barulah mereka mengenali kalau Dia adalah Yesus (Luk 24:31). Sambil makan,
mereka langsung berdiri dan kembali ke Yerusalem di tengah
malam. Setelah tiba di Yerusalem, murid-murid sedang mengunci
pintu karena takut. Di situ kedua murid ini
bersaksi bahwa Yesus telah bangkit. Murid-murid yang berkumpul
di situ sudah mendengar tentang kabar kebangkitan Yesus tapi secara langsung belum lihat. Tapi kedua murid telah
melihat-Nya. Dengan bertemu Tuhan yang bangkit, 2
murid berperan sebagai 2 saksi yang memberitakan kebangkitan. Waktu itu Yesus hilang. Kemana Yesus pergi? Percayalah
bahwa Yesus telah masuk
ke dalam hati murid-murid-Nya. Ia lahir di dalam hati kita dan telah mendatangi
kita dengan firman dan dengan Roh Kudus untuk menyertai kita selama-lamanya. 2 murid,
melalui pertemuan yang baru dengan Yesus yang ada dalam
rupa
kebangkitan, mereka secara nyata mengalami kebangkitan. Kalau lihat
catatan sejarah, 2 murid ini bahkan sampai menjadi marti. Di tahun ini,
ketika kita baca dan belajar firman Sejarah Penebusan, percayalah kita akan
lebih menyadari Alkitab dan akan
mendekat pada Yesus.
Kesimpulan:
Jalan yang menuju ke Emaus merupakan jalan
keputusasaan dan jalan yang bagaikan malam hari. Hati Petrus yang dingin, yang mengikuti
Yesus dari jauh, hanya mencari-cari api yang dapat
menghangatkan tubuhnya.
Seperti demikian, orang yang berada di
jalan keputusasaan akan mencari-cari kehangatan duniawi. Maka akhirnya mereka turun ke Emaus yang artinya mata
air yang hangat. Tapi ketika matahari
terbenam, itulah waktu dimana kita harus menyanyikan pujian pengharapan. Maka
kita jangan putus asa,
terus berpegang pada janji Allah sampai akhir dan menjadi jemaat kudus yang beriman yang bertahan
sampai akhir. Mengapa Tuhan yang bangkit datang mencari
murid-murid? Itu adalah untuk mengubah
tubuh mereka menjadi tubuh yang mulia (Fil 3:20-21). Percayalah bahwa berkat rohaniah ini menantikan kita di tahun 2015. Amin.