FIRMAN
Khotbah minggu
BERKAT UNTUK BERTEMU
DENGAN TUHAN YANG TELAH BANGKIT
Lukas 24:31-35
Oleh: Pdt. Cho Jong Sam
Kita semua telah
mati dalam dosa dan bangkit bersama Yesus Kristus. Kata ‘bangkit’
dalam bahasa Yunani ‘anatasis’. Di
Roma 6:9 dan 1Korintus 15:42-52 kebangkitan menunjuk pada hal kebangkitan dalam
wujud roh yang tidak fana, tidak mati atau tidak membusuk. Kebangkitan
adalah doktrin utama dari agama Kristen dan kebenaran. Tuhan yang telah bangkit
beberapa kali menampakkan diri-Nya kepada beberapa
orang (Mat 28:9, Luk 24:10, Luk 24:34, 1Kor
15:5, Yoh 21:1, Mar 16:12, Luk 24:13). Selama 40 hari Yesus menampakkan diri
kepada 40 murid sebanyak 11 kali. Namun banyak orang
yang tidak mengenali-Nya. 2 murid yang sedang berjalan ke Emaus tidak mengenali Yesus (Luk 24:16).
Juga di ayat 14-15 Maria mengenali Yesus sebagai penunggu
taman dan 7 murid di tepi laut Tiberiaspun tidak mengenali Yesus yang sedang
berdiri di tepi laut. Mengapa
mereka tidak mengenali Tuhan yang mulia yang telah bangkit kembali? Dapat dikatakan alasannya pertama karena kondisi sekitarnya masih gelap
(Yoh 20:1). Kedua karena Yesus
datang dalam rupa yang supernatural, dalam wujud asli ubah. Tentang hal ini
Alkitab berkata bahwa Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain, tubuh rohaniah
atau tubuh
yang menjadi mulia kepada orang2.
I.
Apa alasan yang lebih mendasar mengapa
mereka tidak mengenali Yesus yang telah bangkit?
1.
Alasan yang terutama
adalah karena ketidakpercayaan murid-murid.
Murid-murid Yesus
dan tokoh-tokoh disekitar-Nya yang mengikuti-Nya,
bahkan tidak pernah memikirkan kebangkitan-Nya, padahal
dengan jelas Ia berfirman beberapa kali tentang kebangkitan-Nya (Mat 16:21, Mar
8:31, Luk 9:22). Ketika
11 murid makan bersama-sama, Yesus muncul dan menegur ketidakpercayaan dan
kedegilan hati mereka (Mar 16:14). Disini kata
‘ketidakpercayaan’ dalam bahasa Yunani adalah ‘apistia’ yang artinya
kekurangan, ketidak-percayaan, ada kelemahan iman.
‘kedegilan hati’ adalah ‘skelerokaldia’ yang artinya
hati yang keras, hati yang tegar tengkuk yang menolak hal yang pasti. Ketidakpercayaan,
tidak ada iman, kedegilan hati adalah dosa yang hakiki yang sudah lama mereka
tidak lepaskan. Dikatakan dosa dan kejahatan ketidakpercayaan yang mendasar ini
telah menjadi rintangan mendasar untuk murid-murid untuk memberitakan Injil
kepada orang-orang lain (Mar 9:19). Kita bisa tahu bahwa
di tiap-tiap zaman Tuhan bekerja melalui orang yang percaya (1Tes
2:13).
2.
Karena ketidaktahuan rohani mereka (Mat 13:16).
Tentang kedua murid
yang berjalan ke Emaus yang tidak mengenali Yesus dikatakan di Lukas 12:16,
ketidaktahuan rohani dan kegelapan merekalah yang menghalangi mata mereka. Menghalangi
dalam bahasa Yunani ‘krateo’ yang berarti kuat,
memiliki, mempertahankan. Singkat
kata, pemikiran, perspektif, sudut pandangnya sama sekali tidak berubah. 2
murid itu
hanya berpikir Yesus sebagai manusia biasa, guru
yang hebat. Mereka
tidak percaya Yesus sebagai Mesias, rupa Allah
sendiri. Jadi mereka tetap memiliki iman masa lalu, bagi
mereka tidak ada kesadaran rohani, tidak ada pertobatan. Seperti
mata murid-murid terhalangi karena pikiran jasmani manusiawi, pikiran rasional,
pikiran daging, apakah mata kita juga tertutup hari ini terhadap Tuhan yang
adalah Raja
di atas segala raja karena itu? Ketidaktahuan
membawa kita kepada ketakutan dan kesalahpahaman. Ketidaktahuan
membuat kita tidak memandang dunia sorga dunia yang berbeda dari kita. ketidaktahuan
membuat kita memandang hal yang terbaik sebagai hal terburuk. Ketidaktahuan
menutupi mata kita (Yes 43:8). Maka untuk
memperoleh hidup kekal kita harus mengenal (Yoh 17:3).
II.
Apa rahasia untuk mengenal Tuhan yang
telah bangkit?
1.
Yesus harus
mendatangi kita.
Sumber kasih karunia
adalah Tuhan. 1 Yohanes 4:19 mengatakan, “Allah
lebih dahulu mengasihi kita.” Juga dikatakan di
Yohanes 15:16, “Bukan
kamu yang memilih Aku tapi Akulah yang memilih kamu.”
Jadi Allahlah yang
terlebih dahulu mencari kita. Kepada 2 murid yang
berjalan ke Emaus, Yesus sendirilah yang mendekati mereka. Seperti itu, Yesus mendekati kita dan
sedang menunggu respon kita.
2.
Firman Alkitab
diuraikan oleh Tuhan.
Ketika Tuhan hendak
menyadarkan murid-murid, tidak ada cara yang lain kecuali
Ia menguraikan Firman lewat Alkitab. Intisari dari Alkitab adalah
Yesus Kristus (Yoh
5:39). Seluruh
kitab PL bersaksi tentang Yesus yang datang pertama kali dan seluruh PL dan PB
bersaksi tentang Yesus yang akan datang kembali. Namun banyak orang tidak bisa memperoleh hidup kekal karena mereka tidak
membaca Alkitab dan meskipun baca mereka tidak datang ke hadapan Tuhan, ke
hadapan Firman (Yoh 5:40). Lewat Firman ini kita bisa menemukan
kesedihan Tuhan yang dengan iba mendatangi orang-orang yang ada dalam
ketidakpercayaan (Luk
24:25-27). Penyebab
utama orang-orang Israel dan murid-murid tidak segera menerima Salib Tuhan karena mereka ingin memiliki kemuliaan Kristus
tapi mereka tidak mau terima bahwa Tuhan harus memikul salib
dulu dan menderita (Yes 53:5). Itu sebabnya mereka
tidak bisa menemukan Firman
kesengsaraan Kristus di Alkitab. Orang-orang hanya mau menerima Firman yang
mereka mau
dengar saja. Di zaman sekarang ini, bagi kita sedang diuraikan
rahasia-rahasia yang tersembunyi di Alkitab lewat seri Sejarah Penebusan.
3.
Pintu hati telah
dibukakan Tuhan yang telah bangkit agar mereka
dapat dijadikan sadar Firman (Luk 24:44-45).
Ketika
hati kita dibuka barulah bisa menyadari Firman Alkitab. Yang
membuka pintu hati kita bukanlah kita tapi Roh Kudus (1Kor 2:10, Kis 16:14, Luk 24:31-32). Jadi
2 murid itu mulai sadar Dia yang menguraikan Firman
adalah Kristus. Setelah
murid-murid melihat lagi Tuhan yang bangkit, mereka bisa bersaksi dan Injil
kerajaan diberitakan di seluruh dunia (Mat 24:14). Seperti Firman di
katakan di 2Tim 4:2 percayalah
bahwa kita semua harus memberitakan Firman, siap sedia, baik atau tidak baik
waktunya. Amin.