FIRMAN

Khotbah minggu

Home > Firman > Khotbah Minggu

Berhentilah (Beristirahatlah) Allah Pada Hari Ke 7

Views 70502 Votes 0 2013.08.03 10:26:48

BERHENTILAH (BERISTIRAHATLAH) ALLAH PADA HARI KE-7

(Kej 2:1-3)

 

Setelah Allah menciptakan langit & bumi selama 6 hari, pada hari ke-7 Ia berhenti, atau dalam bahasa aslinya beristirahat. Peristiwa inilah yang menjadi asal usul dari hari Sabat atau hari Minggu di zaman sekarang. Semenjak itu, siklus 7 hari terus berlanjut. Lalu setelah bangsa Israel tiba di gunung Sinai, ketika Musa mendaki gunung tersebut untuk ke-4 kalinya, disaat itulah 10 perintah pertama kali diterima (Kel 20). Lalu, diantara 10 perintah, perintah yang memiliki paling banyak penjelasan adalah perintah mengenai hari Sabat. Perintah ke 4 adalah prinsip dasar dan pusat dari kehidupan iman, yang membuat kita menjaga perintah-perintah yang lain dengan baik. Dan ketika Musa mendaki Gunung Sinai untuk ke-6 kalinya, setelah Allah berfirman mengenai kemah suci, apa yang Allah katakan sebagai kesimpulan? Itu adalah perintah mengenai hari Sabat (Kel 31:13a). Dalam naskah aslinya, terdapat kata keterangan ‘akh’ yang memberikan penekanan yang kuat. Maka dalam terjemahan Ibrani langsungnya: Dengan ‘mutlak’ kalian ‘harus’ menjaga hari SabatKu. Disini, kata ‘pelihara’ di ayat tersebut (Kel 31) adalah ‘syamar’ dalam bahasa Ibrani yang berarti ‘menjaga, memagari, memelihara’ (yang berbentuk belum selesai). Jadi artinya, secara terus-menerus kita harus menjaganya dengan memberikan perhatian yang besar.

 

I.      Mengapa kita harus menjaga hari Sabat?

Hari Sabat merupakan sebuah perjanjian mengenai penyelamatan umat pilihan. Di Kejadian 17:11, tanda sunat lahiriah adalah tanda bahwa kita adalah umat pilihan. Hari Sabatpun demikian. Hari Sabat adalah tanda perjanjian yang kekal bagi umat Allah (Kel 31:17a, Yeh 20:11-12). Maka hari Sabat atau hari Tuhan haruslah terukir pada tubuh kita barulah keselamatan kita akan dijamin. Dan bagi yang melanggar kekudusan hari Sabat, dikatakan bahwa orang tersebut harus dilenyapkan diantara bangsanya (Kel 31:14b, 15). Allah telah memberikan hari Sabat sebagai tanda yang luar biasa antara Allah dan manusia yaitu fakta bahwa Allah adalah Sosok yang menguduskan kita (Kel 31:13b). Kata ‘menguduskan’ adalah ‘kadash’ yang berarti tindakan yang membuat kita dibedakan. Maksudnya, Tuhan menyadarkan kita bahwa Allah membedakan aku dari dunia lewat tanda yang tampak dari luar yang disebut hari Sabat.

Dalam keseharian orang Israel, rentang waktu 7 hari sudah mendarah daging. Tapi ketika umat Israel berdiam di Mesir selama 430 tahun, mereka tidak bisa menjaga hari Sabat. Oleh karena itu,  ketika umat Israel keluar dari Mesir, Allah membuat mereka menempuh 7 hari, dari Ramases sampai Laut Merah. Ketika berangkat dari Ramases, 7 hari dari hari raya Roti Tidak Beragi dimulai. Lalu, kurun waktu 7 hari pengudusan tersebut berakhir ketika umat Israel menyebrangi laut merah (Kel 12:15-18). Allah mengajarkan hari Sabat lewat 10 perintah yang diberikan di Gununng Sinai. Memang, ketika kita percaya Yesus, kita diselamatkan. Namun, kita harus tahu bahwa ada ‘perjanjian’ yang menyelamatkan umat pilihan. Itu adalah hal kita tidak boleh melanggar kekudusan hari Sabat, melainkan harus terus mengingatnya. Dikatakan di Ibrani 3 dan 4 bahwa jika tidak  menjaga hari Sabat, kita tidak bisa masuk ke sorga.  Hari Sabat adalah bayangan dari istirahat kekal yang akan dinikmati di Sorga, di kemudian hari. Maka arti dari hari Sabat mencakup sampai seluruh alam semesta, yang memperingati pekerjaan penebusan Allah yang luar biasa hebat. Jadi, hanya orang-orang yang menjaga hari Sabat dengan kuduslah yang bisa masuk ke sorga (Ibr 4:4, 6, 9-11).

 

II.    Bagaimana kita harus menjaga hari Sabat?

1)     Kita harus mengingat hari Sabat (Kel 20:8).

Kata ‘ingatlah’ dalam bahasa Ibrani adalah ‘zakar’. Kata ini berbentuk ‘khal’ dan mutlak. Maka kata ini artinya ‘terharu dengan dalam’ atau ‘mengukir ke dasar hati’. Kalau begitu, apakah kita datang di hari Minggu ini dengan hati yang menanti-nantikan dan membara? Kata ‘ingatlah’ juga memiliki arti melobangi/menembus. Jadi, hal menjaga hari Tuhan harus menerobos masuk ke lubuk hati kita yang terdalam. Kalau begitu, apa yang harus kita ingat?

a)    Kita disuruh untuk mengingat dan merenungkan pekerjaan penciptaan langit & bumi oleh Allah (Kej 2:2), dengan bersyukur, bernyanyi pujian, serta menyembah. ‘Iman penciptaan’ adalah hal mengakui adanya Allah dan kedaulatan dariNya.

b)    Kita disuruh untuk mengingat dan merenungkan penebusan salib oleh Yesus Kristus. Setelah tiba di PB, di hari Tuhan, kita harus mengingat dan merenungkan Tuhan yang telah bangkit dari kubur. Yesus adalah Tuhan dari hari Sabat. Tuhan yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-muridNya di hari Tuhan (Yoh20:19, 26, Why1:10). Hari Sabat di PL telah berubah menjadi hari Tuhan di PB. Sebenarnya hari Sabat adalah hari peringatan mengenai penciptaan. Tapi karena dosa, pekerjaan penyelamatan dibentangkan. Yesus bangkit pada hari Minggu (Luk 24:1). Maka hari Sabat telah berubah menjadi hari yang memperingati kebangkitan, hari yang mana penebusan disempurnakan di PB.

2)     Kita harus menguduskan hari Sabat (Kel 20:10).

Orang Farisi dan orang Yahudi telah membuat perintah mengenai Sabat menjadi perintah yang mengekang manusia. Mereka menambahkan hukum Taurat menjadi sebanyak 1500 jenis, sehingga membuat hal menjaga hari Sabat menjadi lebih sulit. Akhirnya itu telah menjadi perintah yang memberatkan mereka semata. Pada hari Sabat, kita tidak boleh menginjak-nginjak hukum Sabat (Yes 58:13). Tapi orang-orang kudus disuruh untuk menjadikan hari Sabat sebagai ‘hari kenikmatan/kegembiraan’, ‘hari yang mulia’. Hari untuk bersyukur, memuji, berdoa, dan menyembah. Kita harus menjaga hari Sabat sebagai hari Roh yang rohaniah.  Kita harus membedakan hari ini untuk membaca firman dan memakan manna. Hari ini adalah hari bagi anak-anak Allah yang telah diselamatkan untuk mengekspresikan syukurnya melalui ibadah, syukur atas kasih karunia yang diterima (Ibr 4:9-11, Bil 15:37-40).

 

Kesimpulan:

Di hari Minggu ini, kita harus berkumpul di bait suci Allah untuk beribadah. Ibadah adalah kewajiban utama manusia (Pkh 12:3). Kita harus berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat berkumpul. Jika demikian, gereja kita akan menjadi gereja yang hidup dan yang memiliki rasa misi tugas, yang mana para jemaat membaca firman sejarah penebusan dan menyampaikannya ke seluruh dunia. Jika menjaga hari Sabat, kita akan memperoleh kenikmatan di dalam Tuhan (Yes 58:13-14). Dikatakan bahwa orang yang menyebut hari kudus atau hari Sabat sebagai hari kenikmatan, hari yang mulia atau hari hormat, akan diakui sebagai orang yang mulia/terhormat dan akan masuk ke sorga dengan memiliki berkat kehormatan (Why 21:26). Pada akhirnya saya berdoa dan memberkati dalam nama Tuhan Yesus agar saudara semua menjadi orang-orang kudus yang terhormat yang menjaga hari Sabat. Amin.

 

 

 

 

 

List of Articles
No. Subject Date Viewssort
163 Guruh yang Megah yang Membangunkan Jiwa Seluruh Dunia Aug 03, 2013 72398
162 Penyelenggaraan Penebusan yang Terkandung didalamnnya Untuk Kita Dapat Masuk Ke Tanah Perjanjian - Kanaan, Sorgawi Aug 28, 2013 72228
161 Pekerjaan Kedaulatan yang Mutlak Dari Allah Jul 05, 2013 71622
160 3 Puncak Dari Kepedihan Yesus May 27, 2014 71319
159 Hal Terhebat yang Ada Pada Manusia Adalah Syukur Jul 13, 2013 71067
158 Kasih Karunia Penjelmaan adalah Cara Terakhir dan Tertinggi untuk Penyelamatan Umat Manusia Jun 09, 2014 70860
157 Gereja yang Berkembang Setiap Hari dan Menerima Berkat May 29, 2013 70713
156 Eliezer Yang Menyelesaikan Tugasnya Jun 02, 2015 70544
» Berhentilah (Beristirahatlah) Allah Pada Hari Ke 7 Aug 03, 2013 70502
154 Penyelenggaraan Penebusan yang Tampak Di dalam Peristiwa Exodus Jun 21, 2013 70369
153 2 Buah Perintah yang Telah Terlebih Dahulu Diberikan Sebelum 10 Perintah Dinyatakan Jun 07, 2013 69960
152 Di Tahun 2014, Marilah Hidup Dengan Mempergunakan Waktu yang Ada Jan 31, 2014 69535
151 Seperti Apakah Bakti Yusuf Terhadap Orang tuanya? Jun 02, 2015 68746
150 Supaya Tetap Hidup Menurut Jalan Yang Ditunjukkan Tuhan May 16, 2015 67097
149 Kamu Pun, Larilah Begitu Juga Jan 31, 2015 66581
148 Rahasia Untuk Tidak Terjatuh Jan 24, 2015 66580
147 Dengan Memberikan Syukur Seperti Apakah Kita Harus Hidup? Dec 27, 2014 66579
146 Tahun 2015, Tahun Ketika Hanya Tampak Yesus Seorang Diri Jan 13, 2015 66577
145 Dua Kebenaran yang Agung Untuk Penggenapan yang Sejati dari Sejarah Penebusan Jan 20, 2015 66577
144 Siapakah Aku Yang Hidup Di Dunia Ini? Mar 14, 2015 66573
XE Login